Anda di halaman 1dari 4

ASMA BRONKIAL

Nomor : C/VII/SOP/6/2017/
No.Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : Juni 2017
Halaman : 1/4

ttd Kepala
Puskesmas
Puskesmas
Tanjung Berlian
RIZA
Asma bronkial adalah mengi berulang dan/atau batuk
persisten dengan karakteristik sebagai berikut: timbul
secara episodik, cenderung pada malam/dini hari
A. Pengertian (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, serta terdapat
riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau
keluarganya.

Sebagai penerapa langkah-langkah dalam melakukan


B. Tujuan diagnosa dan terapi kasus asma bronkial

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tanjung Berlian


Nomor ........... Tentang kebijakan pelayanan klinis Puskesmas
C. Kebijakan
Tanjung Berlian Puskesmas Tanjung Berlian

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tahun 2015 tentang
D. Referensi
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada keluhan mengi, sesak
napas dan dada terasa berat
1.2 Menanyakan apakah keluhan dirasakan sering
memburuk di malam hari atau pagi dini hari
E. Prosedur
1.3 Menanyakan apakah ada keluhan dipicu oleh infeksi
virus, latihan, pajanan allergen, perubahan cuaca,
tertawa atau iritan seperti asap kendaraan, rokok
atau bau yang sangat tajam
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 Sesak napas.
2.2 Mengi pada auskultasi
2.3 Pada serangan berat digunakan otot bantu napas
(retraksi supraklavikula, interkostal, dan
epigastrium).
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak
Flowmwter
3.2 Pemeriksaan darah (eosinopil dalam darah)
3.3 Fototoraks
3.4 Uji sensitifitas kulit
3.5 Spirometri
3.6 Uji Provokasi Bronkus
4. Diagnosa
4.1 Asma Bronkial
a. Intermiten : Gejala < 1 x/minggu tanpa gejala
diluar serangan, serangan singkat, gejala
malam hari ≤ 2 kali sebulan
b. Persisten ringan : Gejala > 1 x/minggu, tetapi<
1 x/hari, serangan dapat mengganggu aktivitas
dan tidur, gejala malam hari >2 kali sebulan
c. Persisten sedang : Gejala setiap hari, serangan
menganggu aktivitas dan tidur, gejala malam
hari > 1 x/seminggu
d. Persisten berat : Gejala terus menerus dan
sering kambuh, akivitas fisik terbatas, gejala
malam sering
5. Diagnosa Banding
5.1 Pneumotoraks.
5.2 Pneumomediastinum
5.3 Gagal napas.
5.4 Asma resisten terhadap steroid
6. Terapi
6.1. Asma intermiten : Medikasi pengontrol harian tidak
perlu
6.2. Asma persisten ringan : Glukortikosteroid (200-400
µg BB/hari atau ekuivalennya. Pilihan lain : teofilin
lepas lambat
6.3. Asma persisten sedang : Kombinasi inhalasi
glukokortikostero id (400-800 μg BB/hari atau
ekuivalennya) dan agonis beta-2 kerja lama atau
Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 μg BB atau
ekuivalennya) ditambah Teofilin lepas lambat.
Pilihan lain : Glukokortikosteroid inhalasi (400-
800 μg BB/hari atau ekuivalennya) ditambah
agonis beta-2 kerja lama oral, atau
Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi (>800 μg
BB atau ekuivalennya), atau Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 μg BB atau ekuivalennya)
ditambah leukotriene modifiers
6.4. Asma persisten berat : Kombinasi inhalasi
glukokortikostero id (> 800 μg BB atau
ekuivalennya) dan agonis beta-2 kerja lama.
Diambah ≥ 1 Teofilin lepas lambat, Leukotriene
modifiers atau Glukokortikost eroid oral. Pilihan
lain : Prednisolon/ metilprednisolon oral selang
sehari 10 mg ditambah agonis beta-2 kerja lama
oral, ditambah teofilin lepas lambat
7. Konseling dan Edukasi
7.1 Memberikan informasi kepada individu dan
keluarga mengenai seluk beluk penyakit, sifat
penyakit, perubahan penyakit (apakah membaik
atau memburuk), jenis dan mekanisme kerja obat-
obatan dan mengetahui kapan harus meminta
pertolongan dokter.
7.2 Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai
dan monitor berat asma secara berkala (asthma
control test/ ACT)
7.3 Pola hidup sehat.
7.4 Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan
dengan:
a. Menghindari setiap pencetus.
b. Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi
sebelum melakukan exercise untuk mencegah
exercise nduced asthma.
8. Kriteria rujukan
8.1 Bila sering terjadi eksaserbasi.
8.2 Pada serangan asma akut sedang dan berat
8.3 Asma dengan komplikasi.
1. Unit pelayanan umum
2. Unit pelayanan MTBS

F. Unit Terkait 3. Unit pelayanan PKPR


4. Unit Pelayanan Usila
5. UGD

G. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai