Nomor : C/VII/SOP/6/2017/
No.Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : Juni 2017
Halaman : 1/6
ttd Kepala
Puskesmas
Puskesmas
Tanjung Berlian
RIZA
Epistaksis adalah perdarahan yang mengalir keluar dari hidung
A. Pengertian yang berasal dari rongga hidung atau nasofaring. Epistaksis bukan
suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kelainan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
B. Tujuan
diagnosa dan terapi kasus Epistaksis
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tanjung Berlian
C. Kebijakan Nomor ........................... Tentang kebijakan pelayanan klinis
Puskesmas Tanjung Berlian Puskesmas Tanjung Berlian
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
D. Referensi tentang Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan prima
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Keluar darah dari hidung atau riwayat keluar darah dari
hidung.
2. Harus ditanyakan secara spesifik mengenai :
a. Lokasi keluarnya darah (depan rongga hidung atau ke
tenggorok)
E. Prosedur b. Banyaknya perdarahan
c. Frekuensi
d. Lamanya perdarahan
Faktor Risiko
1. Trauma
2. Adanya penyakit di hidung yang mendasari, misalnya:
rinosinusitis, rinitis alergi.
3. Penyakit sistemik, seperti kelainan pembuluh darah, nefritis
kronik, demam berdarah dengue.
4. Riwayat penggunaan obat-obatan seperti NSAID, aspirin,
warfarin, heparin, tiklodipin, semprot hidung kortikosteroid.
5. Tumor, baik jinak maupun ganas yang terjadi di hidung,
sinus paranasal, atau nasofaring.
6. Kelainan kongenital, misalnya: hereditary hemorrhagic
telangiectasia / Osler's disease.
7. Adanya deviasi septum. harus dicari dan dikoreksi untuk
mengobati epistaksis secara efektif
8. Pengaruh lingkungan, misalnya tinggal di daerah yang
sangat tinggi, tekanan udara rendah, atau lingkungan
dengan udara yang sangat kering.
9. Kebiasaan
Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan:
1. Darah perifer lengkap
2. Skrining terhadap koagulopati (bleeding time, clotting time)
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Diagnosis Banding
Hemoptisis, Varises oesofagus yang berdarah, Perdarahan di
basis cranii, Karsinoma nasofaring, Angiofibroma hidung.
Kriteria Rujukan
1. Bila perlu mencari sumber perdarahan dengan modalitas
yang tidak tersedia di layanan Tingkat Pertama, misalnya
naso-endoskopi.
2. Pasien dengan epistaksis yang curiga akibat tumor di
rongga hidung atau nasofaring.
3. Epistaksis yang terus berulang atau masif
G. Rekaman Historis