Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ilham Syahruddin

Nim : 10400119104

Kelas : Ilmu Hukum C 2019

PPK ADVOKASI

Advokat : Pada regulasi yang diundangkan pada tahun 2003, jabatan advokat adalah
seseorang yang bekerja untuk memberikan bantuan atau jasa hukum yang lebih dalam dan
lanjut kepada publik. Tentu saja, jasa hukum tersebut akan diberikan ketika seseorang
memiliki agenda hukum baik perdata hingga pidana. Jasa hukum yang diberikan tersebut
dapat dilakukan oleh seorang advokat baik saat berada di dalam maupun di luar lokasi
kewenangannya seperti pengadilan umum, pengadilan agama, hingga pengadilan tata usaha
negara.

Advokasi : Adalah suatu bentuk tindakan yang mengarah pada pembelaan, memberi
dukungan, atau rekomendasi berupa dukungan aktif. Pendapat lain mengatakan,
arti advokasi adalah suatu bentuk upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik dengan
melakukan berbagai macam pola komunikasi yang persuasif.

Hukum : Adalah aturan yang selalu ada di manapun kita pergi. Hukum di suatu negara
biasanya berbeda dengan hukum di negara lainnya. Dalam suatu negara juga beberapa
daerahnya memiliki hukum adat, yaitu hukum yang lahir dari kebudayaan suatu suku bangsa.

SUSUNAN PERADILAN PERDATA


1. Tahap Pertama, UPAYA DAMAI

Majelis Hakim akan berusaha menasehati para pihak untuk berdamai.

2. Tahap Kedua, PEMBACAAN GUGATAN/PERMOHONAN

Bila upaya damai tidak berhasil, Majelis Hakim akan memulai pemeriksaan
perkara dengan membacakan gugatan/permohonan Penggugat/Pemohon.

3. Tahap Ketiga, JAWABAN TERGUGAT/TERMOHON


Kesempatan Tergugat/Termohon untuk menjawab gugatan/permohonan
Penggugat/Pemohon, baik secara lisan maupun tertulis.

4. Tahap Keempat, REPLIK

Kesempatan Penggugat/Pemohon untuk menanggapi jawaban


Tergugat/Termohon, baik secara lisan maupun tertulis.

5. Tahap Kelima, DUPLIK

Kesempatan Tergugat/Termohon untuk menjawab kembali tanggapan (replik)


Penggugat/Pemohon, baik secara lisan maupun tertulis.

6. Tahap Keenam, PEMBUKTIAN

Pada tahap ini baik Penggugat/Pemohon akan dimintakan bukti untuk


menguatkan dalil-dalil gugatan/permohonannya dan Tergugat/Termohon akan
dimintakan bukti untuk menguatkan bantahannya.

7. Tahap Ketujuh, KESIMPULAN

Penggugat/Pemohon dan Tergugat/Termohon menyampaikan kesimpulan akhir


terhadap perkara yang sedang diperiksa.

8. Tahap Kedelapan, MUSYAWARAH MAJELIS

Majelis Hakim akan bermusyawarah untuk mengambil keputusan mengenai


perkara yang sedang diperiksa.

9. Tahap Kesembilan, PEMBACAAN PUTUSAN

Majelis Hakim akan membacakan putusan hasil musyawarah Majelis Hakim.

 Jenis-jenis surat kuasa


 Surat kuasa khusus
 Surat kuasa insidentil
 Surat kuasa umum
 Surat kuasa perantara
 Surat kuasa istimewa

 Macam-macam kewenangan
 Kewenangan absolut : Bedasarkan agama
 Kewenangan relative : Berdasarkan alamat

GUGATAN : adalah suatu tuntutan hak yang diajukan oleh penggugat kepada
tergugat melalui pengadilan.

 Macam-macam gugatan
 Cerai talak
 Cerai gugat
 PMH (perbuatan melawan hukum)
 Wanprestasi (melanggar waktu perjanjian)
 Gugatan sederhana (minimal 500jt/utang piutang)
 Gugatan class action (permasalahan kelompok)

 Hal utama yang harus ada dalam gugatan


 Identitas para pihak
 Posita ( penjelasan dan penegasan materi perkara yang lasim juga
disebut “Pokok perkara”)
 Petitum (kesimpulan gugatan yang berisi rincian satu persatu
tentang apa yang diminta dan yang dikendaki Penggugat untuk
dinyatakan dan dihukumkan kepada para pihak, terutama para
pihak Tergugat)

 3 hal utama berdasarkan gugatan perdata


 Dikabulkannya gugatan
 NO/Niet Ontvankelijke Verklaard (permohonan tidak dapat di
terima karena mengandung cacat formil)
 Gugatan ditolak
 Formil : Tata caranya - (KUHAPerdata)
 Materil : Undang-undangnya – (KUHPerdata)
 Konvensi : Gugatan awal / gugatan asli
 Replik : jawaban atas pledoi oleh jaksa penuntut umum
 Duplik : tanggapan atas replik oleh terdakwa/penasihat hokum
 Gugatan rekonvensi : gugatan yang diajukan oleh tergugat
sebagai gugatan balik terhadap gugatan yang diajukan
penggugat.

 Cacat formilnya gugatan disebabkan oleh beberapah hal, yaitu


 Error in person (kekurangan pihak)
 Obscuur libel (formulasi gugatan tidak jelas)
 Premature (diajukannya gugatan sebelum waktunya)
 Nebis in idem (terhadap perkara yang sama tidak dapat diadili
untuk kedua kalinya)
 Pernikahan dini : mengajukan dispensasi nikah di
pengadilan untuk melakukan siding
 Isbat nikah : mengajukan legalisasi untuk pengesahan
nikah ke pengadilan.

SUSUNAN PERADILAN PIDANA

 KEPOLISIAN
 Laporan
 Pengaduan
 SPDP ( surat pemberitahuan dimulainya penyidikan / surat
pemberitahuan kepada jaksa)
 Penyelidikan
 Gelar perkara
 Penyidikan
 SP2HP ( surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan)
 Penangguhan penahanan (tidak melarikan diri; melakukan
Kembali perbuatannya; menghilangkan barang bukti)
 Masa penahanan kepolisian (20+40 hari)
 KEJAKSAAN
 Pelimpahan I
Berkasnya 14 hari
P.18 (terkait petunjuk kelengkapan berkas dari kepolisian)
 Pelimpahan II
Orang/ tahanan/ tersangka
 Dakwaan
 Pra penuntutan
 Masa penahanan kejaksaan ( 20+30 hari)

 PENGADILAN
 Masa penahanan (30 + 60 hari)
 

Anda mungkin juga menyukai