Anda di halaman 1dari 14

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL

1.   Satuan Pendidikan : UPTD SMP Negeri 3 Metro


2.   Kelas / semester : VIII / Semester genap, tahun pelajaran 2021/2022
3.   Jumlah Pertemuan : 3 X Pertemuan ( 3 X 40 menit)
4.   Strategi Layanan : Layanan Klasikal

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik layanan Problem Solving
D Fungsi Layanan Pemahaman dan pengentasan
E Tujuan Umum Mengaplikasikan kiat pemecahan masalah

F Tujuan Khusus 1.  Peserta didik dapat mengikuti kegiatan berdoa


dan bersyukur (A-1) 
2.   Peserta didik dapat membiasakan sikap sosial
tanggung jawab, kerja sama , dan komunikatif
(A5)
3.   Peserta didik dapat mengidentifikasikan 3 contoh
masalah yang ada di keluarga (C1- Faktual) 
4.   Peserta didik dapat mengidentifikasikan  3 contoh
masalah yang ada di sekolah (C1- Faktual) 
5.   Peserta didik dapat mengidentifikasikan  3 contoh
masalah yang ada di masyarakat (C1- Faktual) 
6.   Peserta didik dapat mengemukakan penyebab terjadi
masalah (C3-Prosedural) 
7.   Peserta didik dapat menganalisis  akibat jika masalah
tidak diselesaikan (C 4 –  Prosedural) 
8.   Peserta didik dapat memerinci keterampilan
yang diperlukan dalam menyelesaikan masakah
(C5 – Prosedural) 
9.   Peserta didik dapat merumuskan kiat pemecahan
masalah (C6-meta kognitif) 
G Sasaran layanan Kelas 9
H Materi layanan 1.  Contoh masalah yang ada di keluarga
2.   Contoh masalah yang ada di sekolah
3.   Contoh masalah yang ada di masyarakat
4.  Penyebab terjadinya masalah
5.   Akibat jika masalah tidak diselesaikan
6.   Keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah
7.   Kiat pemecahan masalah
I Waktu 3 X 40 Menit ( 3 kali pertemuan)

J Sumber 1.  Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan

dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta,


Paramitra Publishing
2.  Triyono, Mastur, 2014,  Materi Layanan Klasikal
 Bimbingan dan Konseling bidang sosial,  Yogyakarta,
Paramitra

L Metode/ Teknik Game, Tanya jawab, diskusi, brainstorming, penugasan


menganalisis. / Experiental Learning

M Media/Alat Puzzle, problem pockets, lembar kerja, Hasil test Psikologi


 N Pelaksanaan Guru BK

PERTEMUAN 1
1. Tahap Pendahuluan ( 10 menit)
a.  Pernyataan 1)  Mengucapkan salam dan berdoa
Tujuan 2)  Mengapresiasikan kehadiran
3)  Guru menyampaikan tujuan layanan
 b.  Penjelasan Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang
tentang langkah- meliputi
langkah 1)   Bermain game puzze
kegiatan 2)   Brainstorming
 
34)  B e r m a i n problem pockets 
D is k u s i
5)   Tanya Jawab
6)   Menyimpulkan kegiatan
7   Refleksi dan evaluasi
c.   Mengarahkan 1)   Guru menyampaikan poin-poin materi yang akan di
kegiatan  bahas
d.   (konsolidasi) 2)   Guru menjelaskan tugas yang akan di berikan
e.   Tahap peralihan 1)  Guru memantau kesiapan peserta didik dalam
mengikuti layanan
2)  Guru mengadakan ice Breaking untuk memotivasi
2. Tahap Inti ( 25 menit ) dengan Teknik Experiental learning 
a.   Concrete 1)   Peserta didik bermain game puzzle untuk melatih
Experience  pemecahan masalah dalam kelompok
(feeling) 2)   Peserta didik mengembangkan sikap komunikatif dan
kerjasama melalui problem pockets untuk membahas
a)   Contoh masalah di keluarga
 b)  Contoh masalah di sekolah
c)  Contoh masalah di masyarakat

b.   Reflective 1)   Peserta didik mengamati video di youtube, atau


Observation searching melalui internet secara kelompok untuk
(Watching) mendapatkan wawasan tentang pemecahan masalah
3. Penutup (5 menit)
a.   peserta didik menyimpulkan kegiatan dengan
menjawab kuis
 b.  Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan
c.  Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan
kegiatan minggu depan
d.  Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik
 bersyukur dan mengucapkan salam
PERTEMUAN 2
1. Tahap Pendahuluan (10 menit)
a.  Pernyataan Tujuan 1)  Mengucapkan salam dan berdoa
2)   Mengapresiasikan kehadiran
3)   Guru menyampaikan tujuan layanan
 b.  Penjelasan tentang Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang
langkah-langkah meliputi
kegiatan 1)   Merangkum tugas
2)   Brainstorming
3)  Presentasi
4)   Tanya Jawab
5)   Menyimpulkan kegiatan
6)  Refleksi dan evaluasi

c.  Mengarahkan 1)   Guru menyampaikan poin-poin materi yang akan di


kegiatan  bahas
(konsolidasi) 2)   Guru menjelaskan tugas yang akan di berikan

d.  Tahap peralihan 1)  Guru memantau kesiapan peserta didik dalam
mengikuti layanan
2)  Guru mengadakan ice Breaking untuk memotivasi
 peserta didik agar lebih semangat mengikuti kegiatan
 berikutnya

2. Tahap Inti (25 menit)


c.  Abstract
1)   Peserta didik menjawab kuis terkait penyelesaian
Conceptualization
(Thinking) konflik/masalah
d.  Active
Experimentationm
Dari hasil browsing tentang salah satu contoh
(doing)
masalah, anak mengisi lembaran kerja sebagai
berikut:
a.   Penyebab masalah
b.   Ciri-ciri masalah
c.   Dampak jika masalah tidak diselesaikan
d.   Ketrampilan yang harus dimiliki dalam
menyelesaikan masalah
3. Penutup ( 5 menit) 
e.   Kiat menyelesaikan masalah

a.   peserta didik menyimpulkan kegiatan


 b.  Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan
c.  Guru menyampaikan pengumuman tentang
kegiatan minggu depan
d.  Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta
didik bersyukur dan mengucapkan salam
O Evaluasi
1.   Evaluasi proses a.  Keseuaian program
 b.  Antusiasme peserta didik
c.  Ketersediaan sarana
d.  Kebermanfaatan dan kebermaknaan kegiatan
2.  Evaluasi hasil a.  Understanding ( Pemahaman )
 b.  Comfortable (Perasaan Positif)
c.  Action ( rencana kegiatan )
P Tindak lanjut Mmebuat kotak masalah

 Lampiran
1.   Materi layanan
2.   Lembar kerja
3.   Instrumen Evaluasi

Metro, 03 Januari 2022


Mengetahui,

Kepala sekolah SMP Negeri 3 Metro Guru Pembimbing

Lusi Andriyani, S.E, M.Pd.I Resnopeda Pakti, S.Psi


NIP. 19740829 200604 2 008 NIP. 198511182011012016
Lampiran 1 : Materi Layanan
PROBLE M SOLVI NG  
Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir setiap hari
orang dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang perlu dicari jalan keluarnya. Masalah
seringkali disebut orang sebagai kesulitan, hambatan, gangguan, ketidak puasan atau

kesenjangan. Anderson (dalam suharnan, 2005) mengemukakan bahwa secara umum dan
hampir semua ahli psikologi kognitif sepakat bahwa masalah adalah suatu kesenjangan antara
setuasi sekarang dengan situasi yang akan datang atau tujuan yang diinginkan (problem is a
gap or discrepancy between present state and future state or desired goal).
Masalah dapat digolongkan menjadi berbagai jenis, tergantung dipandang dari sudut
mana. Sebagian ahli membedakan masalah menurut pengetahuan seseorang, sehingga dapat
digolongkan menjadi masalah yang jelas dan tidak jelas. Sebagian ahli lain membedakan
masalah menurut proses-proses kognitif yang terlihat dalam pemecahan masalah. Masalah
selalu muncul dalam bentuk dan tingkat kerumitan yang bermacam-macam. Morgan (dalam

gunarsa, 1990) mengemukakan bahwa masalah adalah berbagai penyimpangan dari keadaan
yang belum jelas. Apabila ada ketidaksesuaian dalam suatu situasi antara keadaan yang
sebenarnya dengan tujuan, dan didalam situasi tersebut mengandung suatu peringatan bagi
seseorang dalam mencapai tujuan, maka akan menimbulkan permasalahan.

A.   PENGERTIAN MASALAH
Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat
dikatan sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan
kenyataan yang tengah dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu
indvidu tidak mampu ia penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki. Dalam hal ini
bisa di ambil bahwasanya masalah merupakan hubungan antara dua pihak

atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau mereka menganggap memiliki

tujuan yang bertentangan. Sedangkan menurut pakar bimbingan dan konseling, Prof
Prayitno, masalah adalah segala sesuatu yang mengganggu pikiran, perasaan serta

 perbuatan.

B.   PENGERTIAN PROBLE M SOLVI NG  

Pemecahan masalah adalah suatu proses mencari atau menemukan jalan yang

menjembatani antara keadaan yang sedang dihadapi dengan keadaan yang diinginkan (hayes,
dalam suharnan, 2005). Jadi, ruang masalah (problem 2 solving) sebagai jurang atau
kesenjangan sangat menentukan tingkat kemudahan atau kesulitan pencarian masalah.
Chaplin (2001) dalam kamus lengkap psikologi menyatakan bahwa pemecahan masalah
adalah proses yang tercakup dalam usaha menemukan urutan yang benar dari alternatif-
alternatif jawaban mengarah pada satu sasaran atau kea rah pemecahan yang ideal.
Sedangkan menurut hayers ( dalam Suharnan, 2005) strategi penemuan jalan

 pemecahan dapat dibedakan menjdai dua : penemuan secara acak, semua jalan keluar
ditempuh atau dicari tanpa ada pengetahuan khusus, dan penemuan melalui strategi heuristic,
yaitu proses penggunaan pengetahuan seseorang untuk mengidentifikasikan sejumlah jalan
atau cara yang akan ditempuh dan dianggap menjanjikan bagi pemenuhan pemecahan
masalah. Jadi dapat disimpulkan, pemecahan masalah merupakan proses berpikir, belajar,
mengingat serta menjawab atau merespon dalam bentuk pengambilan keputusan. Jadi
kemampuan menyelesaikan masalah dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan aktivitas
kognitif dan kecakapan individu dalam menyelasikan permasalahan secara efektif yang
meliputi usaha individu untuk memikirkan, memilih dan mempertahankan alternative

 jawaban kepada satu pemecahan atau solusi yang ideal dengan meminimalkan dampak
negative yang ditimbulkan.
Problem solving menekankan pada kegiatan belajar seseorang yang yang optimal
 bersifat, dalam, upaya pemecahan menemukan jawaban atau terhadap suatu permasalahan
semacam ini memungkinkan belajar seseorang mencapai pemahaman terhadap apa yang
tinggi yang dipelajari. Disamping itu, proses belajar menekankan prinsip-prinsip pada
 berpikir ilmiah, yang bersifat kritis proses analitis. Dengan demikian, diharapkan menguasai
seseorang pun prosedur melakukan penemuan ilmiah, proses mampu melakukan proses
 berpikir analitis

C.   FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH 

1.   Faktor Ekonomi 

Masalah sosial dalam masalah ekonomi yang biasanya berupa masalah pengangguran,
kemiskinan, dan yang lainnya. Di dalam masalah ini pada biasanya yang harus
 bertanggung jawab ialah pemerintah, dikarenakan pemerintah kurang di dalam
menyediakan sebuah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 
2.   Faktor Budaya 

Dalam faktor kali ini mempunyai maksud ialah kebudayaan yang semakin berkembang

 pada sebuah masyarakat yang memiliki sebuah peran yang bisa memicu timbulnya
sebuah masalah sosial. Misalkan seperti pernikahan pada usia dini, kawin cerai, dan
masih banyak yang lainnya. 
3.   Faktor Biologis 

Faktor ini bisa menyebabkan timbulnya sebuah masalah sosial misalnya seperti kurang
gizi, penyakit menular, dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya

sebuah fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan juga bisa terjadi juga karena sebuah
kondisi ekonomi atau juga pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. 
4.   Faktor Psikologis 

Masalah seperti ini bisa muncul apa bila psikologis sebuah masyarakat sangat lemah.
Faktor psikologis juga bisa muncul apa bila beban hidup yang sangat berat yang juga
dirasakan oleh masyarakat yang khususnya ada pada daerah perkotaan, pekerjaan yang
menumpuk yang menimbulkan stress dan kemudian bisa menimbulkan sebuah luapan
emosi yang nantinya mampu memicu sebuah konflik di antara anggota masyarakat. 

D.   LANGKAH-LANGKAH PROBLE M SOLVI NG  


Adapun ringkasan dari buku How To Solve It karya George Polka, disebutkan ada beberapa
tahapan untuk menyelesaikan problem, yaitu:
1.   Memahami masalah Problem apa yang dihadapi? Bagaimana kondisi dan datanya?

Bagaimana memilah kondisi-kondisi tersebut? Tanpa adanya pemahaman terhadap


masalah yang diberikan, seseorang tidak mampu ujung masalah tersebut menyelesaikan
dengan benar.
2.   Menyusun rencana

Menghubungkan antara data dengan hal-hal yang belum diketahui. Apakah pernah ada

 problem yang mirip? Setelah seseorang dapat memahami masalahnya dengan benar,
mereka selanjutnya harus menyusun rencana penyelesaian masalah. Kemampuan
melakukan fase kedua ini sangat tergantung pada pengalaman menyelesaikan masalah
seseorang dalam,. pada umumnya, semakin bervariasi pengalaman mereka, ada
kecenderungan seseorang lebih dalam, menyusun rencana kreatif penyelesaian suatu
masalah.
3.   Melaksanakan rencana

Menjalankan rencana guna menemukan solusi, periksa setiap langkah dengan seksama
untuk membuktikan bahwa cara itu benar. Jika rencana penyelesaian suatu masalah
telah dibuat, baik secara tertulis atau tidak, selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah
sesuai rencana dengan yang dianggap paling tepat.
4.   Melakukan pengecekan

Melakukan penilaian terhadap solusi yang didapat. Dan langkah terakhir dari proses
 penyelesaian masalah menurut Polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang telah

mulai dari dilakukan fase pertama sampai fase penyelesaian ketiga. Dengan cara seperti
ini maka berbagai kesalahan yang tidak terprediksi dapat terkoreksi kembali sehingga
seseorang dapat sampai pada jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang
diberikan.
Keempat tahapan ini lebih dikenal dengan See (memahami problem), Plan (menyusun
rencana), Do (melaksanakan rencana) dan Check (menguji jawaban), sudah menjadi jargon
sehari-hari dalam penyelesaian problem sehingga Polya layak disebut dengan “Bapak problem
solving .” 
David Johnson & Jhonson mengemukakan ada 5 langkah metode pemecahan masalah (problem

solving ) melalui kegiatan kelompok seperti :


1.   mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang

mengandung isu konflik, hingga seseorang menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji.
2.   mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta

menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang
dapat mendukung dalam penyelesaian masalah.
3.   merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan
melalui diskusi.
4.   menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang

strategi mana yang dapat dilakukan.


5.   melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah

evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan; sedangkan evaluasi hasil


adalah evaluasi terhdap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.

E.   LATIHAN PROBLE M SOLVI NG  

1.    PROBLEM SOLVING AS A GROUP 

a.   Membuat kotak masalah

 b.  Kemudian semua siswa menulis masalah yang mereka alami baik di sekolah

maupun di rumah yang tidak bisa mereka selesaikan


c.   Setelah selesai ditulis, siswa memasukkan lembaran masalah tersebut ke
dalam kotak masalah
d.   Satu orang siswa mencabut kertas yang ada dalam kotak masalah

e.   Masalah yang tertulis kemudian dibacakan, dan siswa lainnya diminta untuk

memikirkan kira-kira apa solusi yang tepat untuk teman yang bermasalah

tersebut
2.   SURVIVOR SCENARIOS 

Siswa diminta untuk memecahkan persoalan:


5 orang terdampar di sebuah pulau, sedangkan bantuan tidak akan datang dalam 3
hari ke depan. Makanan dan minuman yang mereka bawa terbatas. Bagaimana
caranya bisa melalui 3 hari ke depan seaman dan senyaman mungkin? Berikanlah
 jawaban yang memungkinkan.
3.    MORAL DILEMMA 

a.   Buat berbagai masalah moral di dalam kertas

 b.  Kemudian masukkan ke dalam kotak


c.  Siswa dipersilahkan untuk mengambil satu gulungan kertas dari kotak
d.  Siswa diminta untuk mencari solusi dari masalah yang tertulis di kertas yang
ia ambil.
F.   MANFAAT LATIHAN PROBLE M SOLVI NG  

Secara teoritis, problem solving dipercaya sebagai vehicle untuk mengembangkan


higher-order-thinking skills  (Kusmawan, 2002). Melalui  problem solving  diharapkan
seseorang dapat membangun pemahamannya sendiri tentang realita alam dan ilmu
 pengetahuan dengan cara merekontruksi sendiri ‘makna’ melalui pemahaman relevan

 pribadinya (pandangan konstruktivisme). seseorang difasilitasi untuk menerapkan their


existing knowledge  melalui  problem solving  , pengambilan keputusan, dan mendesain
 penemuan. seseorang dituntut untuk berpikir dan bertindak kreatif dan kritis. Mereka
dilibatkan dalam melakukan eksplorasi situasi baru, dalam mempertimbangkan dan merespon
 permasalahan secara kritis, dan dalam menyelesaikan permasalahannya secara realistis.
Melalui  problem solving , seseorang akan mampu menjadi pemikir yang handal dan
mandiri. Mereka dirangsang untuk mampu menjadi seorang eksplorer (mencari penemuan
terbaru), inventor (mengembangkan ide/gagasan) dan pengujian baru yang inovatif; desainer
(mengkreasi rencana) dan model terbaru; pengambil keputusan (berlatih bagaimana

menetapkan pilihan yang bijaksana); dan sebagai komunikator (mengembangkan metode dan
teknik untuk bertukar pendapat dan berinteraksi).
Lampiran 2: Lembar kerja
GAMBARAN CARA MENYELESAIKAN KONFLIK
Di bawah ini ada kuisioner. Ada 16 pertanyaan yang harus diisi dengan apa yang biasa
dilakukan. Beri tanda checklist pada kolom A jika sering melakukan hal itu ketika terjadi
konflik, checklist pada kolom B jika terkadang melakukan hal tersebut serta checklist pada

kolom C jika tidak pernah melakukannya.


 No Pernyataan A B C
1 Saya mencoba menggali perbedaan yang ada, tidak menyerah tapi tidak
memaksakan kehendak saya
2 Saya menyatakan ketidaksetujuan secara terbuka, mengajak diskusi lebih
dalam mengenai perbedaan yang ada
3 Saya mencari penyelesaian yang sama-sama menguntungkan
4 Daripada oranglain yang membuat keputusan tanpa masukan dari saya, saya
memastikan bahwa pendapat saya didengar dan saya mendengan pendapat
yang lain
5 Saya setuju untuk mencari jalan tengah daripada mendapat penyelesaian yang
hanya memuaskan saya sepenuhnya
6 Saya lebih baik mengakui bahwa saya setengah salah daripada membuka
 perbedaan yang ada
7 Saya terkenal suka mencari jalan tengah
8 Saya berharap mendapat setengah dari apa yang sebenarnya saya inginkan
9 Saya lebih baik membuang ide saya daripada mencobah mengubah pendapat
orang lain
10 Saya tidak mengeluarkan hal-hal yang mungkin menimbulkan konflik dari
 pendapat yang saya lontarkan
11 Saya lebih baik segera menyetujui sesuatu daripada berargumentasi
mengenainya
12 Saya lebih baik menyerah bila pihak lain terlihat emosional dengan
 pendapatnya
13 Saya berusaha menghindari orang lain
14 Saya berusaha mencapai kemenangan dengan cara apapun
15 Saya tidak menyerah dari argument yang saya anggap benar
16 Saya lebih senang menang daripada mengkompromikan pendapat saya

Jawaban kemudian diberi skor 5 untuk kolom A, 3 untuk B dan 1 untuk kolom C, kemudian
 jumlahkan sesuai pengelompokan di bawah ini:
Kelompok 1 : hasil penjumlahan skor dari nomor 13-16
Kelompok 2 : hasil penjumlahan skor dari nomor 9-12
Kelompok 3 : hasil penjumlahan skor dari nomor 5-8
Kelompok 4 : hasil penjumlahan skor dari nomor 1-4

Keempat kelompok diatas menunjukkan cara penyelesaian konflik yang berbeda. 17 ke atas
sangat tinggi, 12-16 tinggi serta 8-11 sedang dan dibawah 7 rendah.
Lampiran 3: Instrumen evaluasi

EVALUASI HASIL

A.   Understanding (pemahaman)
1.   Tuliskan masing-masing 2, contoh masalah yang ada di sekolah, keluarga dan masyarakat!
2.  Kenapa masalah bisa terjadi?
3.   Apa dampak yang akan ditimbulkan jika masalah tidak diselesaikan?
4.   Kemampuan apa yang harus dimiliki seseorang dalam menyelesaikan masalah?
5.  Bagaimana langkah penyelesaian masalah yang benar?

B.   Comfortable (perasaan positif)


Berilah jawaban “Setuju” atau” tidak” pada kolom yang sudah disediakan dengan memberikan
tanda Check (Ѵ)

 NO Pernyataan sikap SETUJU TIDAK


1 Saya selalu berdoa dan beribadah agar masalah yang saya
hadapi dapat terselesaikan
2 Informasi tentang problem solving sangat bermanfaat dalam
membantu saya menyelesaikan masalah
3 Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar
4 Saya harus memperlakukan orang lain sebagaimana saya ingin
diperlakukan untuk mencegah terjadinya masalah
5 Komunikasi adalah salah satu kunci untuk menyelesaikan
masalah
6 Masalah baru akan muncul jika masalah sebelumnya tidak
terselesaikan

Keterangan :
   jawaban “setuju” skornya satu ( 1), jawaban” tidak” skornya nol (0) 
  Analisis jawaban, jumlah skor dibagi 6 kali 100%.
  Gunakan tabel berikut untuk mengkonfirmasi nilai sikap siswa

No. Skor Predikat


1 80 % < x ≤ 100% Sangat Baik
(SB)
2 66% < x ≤ 80% Baik
(B)
3 56% < x ≤ 65% Cukup
(C)
4 Di bawah 56 % Kurang
(K)
 
C.   Action (rencana kegiatan)
Masalah yang sedang
Langkah penyelesaian Sasaran/teman yang
dihadapi
dibutuhkan
INSTRUMENT PENILAIAN PROSES

HASIL
 N
PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
O YA TIDAK
A Kesesuaiaan Program
1 Materi layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2 Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
3 Materi layanan sesuai dengan perkembangan peserta didik
B Keterlaksanaan program
1 Program terlaksana sesuai dengan satlan/RPL
2 Waktu pelaksanaan sesuai dengan satlan/RPL
3 Metode yang digunakan variatif dan menarik
4 Menggunakan media layanan Bk
5 Langkah-langkah pelaksanaan lengkap meliputti
 pembukaan sampai evaluasi
C Peserta didik / peserta didik Antusias
Peserta didik bertanya pada guru
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
Peserta didik mengerjakan tugas yg diberikan guru
D Kehadiran Peserta didik
1 Peserta didik hadir semua
2 Peserta didik hadir lebih dari 75 %
3 Peserta didik yang Tidak hadir lebih dari 25 %
E Ketersediaan sarana prasarana
1 Meja kursi tempat peserta didik lengkap dan nyaman
2 Papan Tulis, alat tulis tersedia
3 Ruangan bersih dan nyaman
4 Instrumen dan buku sumber yang diperlukan tersedia
5 Pencahayaan ruangan mencukupi
F Dukungan terhadap mata pelajaran
1 Materi layanan mendukung semua mata pelajaran
2 Materi layanan hanya mendukung sebagian mata pelajaran

Anda mungkin juga menyukai