Pada peralatan yang bermesin, jam kerja peralatan atau jam pemakaian
peralatan akan dihitung dan dicatat sejak mesin dihidupkan sampai mesin
dimatikan. Selama waktu (jam) pelaksanaan kegiatan pekerjaan maka
peralatan tetap dihidupkan, kecuali generating set (genset) yang selalu tetap
dihidupkan, untuk peralatan tidak bermesin maka jam pemakaiannya sama
dengan jam pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
Jumlah jam kerja peralatan (W) dalam 1 (satu) tahun.
CATATAN 1:
- Untuk peralatan yang bertugas berat, dianggap bekerja terus menerus
dalam setahun selama 8 jam/hari dan 250 hari/tahun, maka: W = 8 x
250 = 2000 jam/tahun.
- Untuk peralatan yang bertugas tidak terlalu berat atau sedang, dianggap
bekerja 200 hari dalam 1 tahun dan 8 jam/hari, maka:W = 8 x 200 =
1600 jam/tahun.
- Untuk peralatan yang bertugas ringan, dianggap bekerja selama 150
hari/tahun dan 8 jam/hari, maka:W = 8 x 150 = 1200 jam/tahun.
Harga pokok perolehan alat (B) yang dipakai dalam perhitungan biaya sewa
alat atau pada analisis harga satuan dasar alat.
Sebagai rujukan untuk harga pokok alat adalah Perpres Nomor 54 Tahun
2010 pasal 66 ayat (7), dan perubahannya dalam Perpres Nomor 70 Tahun
2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Apabila tidak ada, dapat
menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
15/KPTS/M/2004 tanggal 17 Desember 2004 dengan memperhitungkan
faktor inflasi.
Harga yang tercantum dapat terjadi melalui persyaratan jual beli apakah
barang tersebut loko gudang, franco gudang, free on board, serta kadang-
kadang penjual harus menanggung cost, freight, and insurance atas barang
yang dikirim.