Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang keruang hemodialisa dengan keluhan sesak dan
lemas. Setelah dilakukan penimbangan berat badan, diketahui peningkatan berat badan mencapai
4 kilogram. Hasil pengkajian diketahui retraksi dada(+), oedema ekstermitas(+), pruritus(+).
Tekanan darah: 170/100 mmHg, frekuensi nadi:100x/menit, frekuensi napas: 26x/menit, Hb: 9
gr/dl. Pasien mengatakan menyesal dengan kondisi saat ini.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
I.PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : TN. A
Umur : 50 tahun
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjan : petani
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Singapadu. Gianyar
Tanggal masuk : 28 juli 2020
Tanggal Pengkajian : 28 Juli 2020
No. register : 029289
Diagnosa : CKD
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun
Hub.dengan pasien : anak pasien
Pekerjaan : petani
Alamat : Br. Singapadu, Gianyar
1. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama (Saat mrs dan pengkajian)
a) Keluhan utama saat mrs : pasien mengeluh sesak
b) Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengeluh sesak dan lemas
c) Alasan berobat dan perjalanan penyakit saat ini
Pada tanggal 28 juli 2020 sekitar pukul 08.00 Tn. A mengalami keluhan sesak
dan lemas tetapi pada pukul 13.00 sesak sudah semakin parah sehingga Tn.A
dibawa ke rumah sakit anugrah oleh keluarganya untuk diperiksa, sesampainya
di rumah sakit Tn.A diantar ke ruang hemodialisa, setelah sampai Tn. A
langsung diperiksa dan dari hasil pengkajian di dapatkan Tn.A mengalami
peningkatan berat badan sebanyak 4 kg, retraksi dada(+), oedema ekstermitas(+),
pruritus(+). Tekanan darah: 170/100 mmHg, frekuensi nadi:100x/menit,
frekuensi napas: 26x/menit, Hb: 9 g/dl. Kemudian pasien dianjurkan untuk rawat
inap agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pasien sampai di Ruang Mawar
pada pukul 14.30 wita.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Keluarga pasien mengatakan jika Tn. A mengalami sesak langsung membawa Tn.A
ke puskesmas untuk mendapatkan penangannya, tetapi jika sesak tidak terlalu parah
hanya mengatur posisi Tn.A saja
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa biasa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa,
dapat bergerak secara bebas dan berjalan mandiri.
Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa tidak mampu beraktivitas seperti biasa karena dalam
keadaan lemas dan hanya terbaring di tempat tidur.
b. Pola kognitif dan Persepsi
Persepsi: pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa bisa bekerja seperti
biasa dan bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus serta bermain dengan
cucu-cucunya
Kognitif: pasien mengetahui tentang penyakitnya
c. Pola Persepsi-Konsep diri
Citra Tubuh : pasien mengatakan menyesal dengan kondisinya saat ini
Harga Diri : Pasien mengatakan tidak merasa malu meskipun harus dirawat di RS
Peran Diri : pasien mengatakan dirinya berperan sebagai kepala rumah tangga dan
seorang suami
Identitas Diri: walaupun sedang sakit pasien mengatakan tidak kehilangan
identitasnya
Ideal Diri: pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa melakukan aktivitas
sehari-hari
d. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dirinya biasa tidur 7 jam yaitu pkl. 22.00 WITA sampai pukul
05.00 WITA. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan lampu
yang dimatikan.
Saat sakit :
Pasien mengatakan susah tidur dan sering terbangun tengah malam dikarenakan
sesak
e. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun lingkungan baik, komunikasi
baik, dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap proses penyembuhannya.
f. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit: Dalam batas normal, tidak ada gangguan pada alat reproduksi
pasien
Saat sakit: Dalam batas normal, tidak ada gangguan pada alat reproduksi pasien
g. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa dirinya agak cemas, dan untuk mengatasinya pasien
mengalihkan dengan mengobrol bersama keluarga
h. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan biasa bersembahyang di rumah maupun di pura, namun saat sakit
pasien tetap bersembahyang tetapi di atas tempat tidur. Pasien percaya bahwa dengan
bersembahyang dapat memberikan ketenangan pada dirinya.
4. Pengkajian Fisik
A. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal:5, Psikomotor: 6, Mata : 4.
B. Tanda-tanda Vital : Nadi = 100x/menit, Suhu =36,70C , TD =170/100mmHg,
RR=26x/menit
a. Kepala dan leher :
Kepala
Inspeksi: Kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak terdapat bekas luka
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
Leher
Inspeksi : Warna kulit leher sama dengan kulit sekitarnya., tidak ada benjolan
ataupun luka
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Mata:
Inspeksi : Mata simetris kanan dan kiri, sklera anikterik, konjuntiva ananemis,
tidak ada nistagmus/strabismus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi :Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada serumen yang
mengering tida adanya tanda-tanda infeksi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi :Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak adaya sianois sentral, tidak ada caries gigi,
tidak ada sariawan, tidak adanya tanda-tanda infeksi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Dada :
Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada bekas luka.
palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : terdapat bunyi nafas tambahan(ronchi)
Jantung
Inspeksi: Tidak adanya lesi
Palpasi : Ictus cordis teraba di CS4/5 mid clavicula sinistr, tidak teraba
massa dan nyeri tekan.
Perkusi: Dullnes
Auskultasi: S1 dan S2 tunggal reguler
C. Pemeriksaan Penunjang
1 Data laboratorium yang berhubungan
2 Pemeriksaan radiologi
Tidak terkaji
3 Hasil konsultasi
Tidak terkaji
4 Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Tidak terkaji
5. Analisa Data
A. Tabel Analisa Data
No Data Interpretasi Masalah
(Sesuai dengan
patofisiologi)
1 Ds : Stimulus kronis pada Hipervolemia
1 Pasien mengatakan bengkak ginjal
pada bagian ekstermitas bawah ↓
Do: Fungsi ginjal
1 Terdapat oedema pada abnormal
ekstermitas ↓
2 Terjadi peningkatan berat Penurunan eksresi
badan sebanyak 4 kg natrium dan air
3 Urine dalam 300 cc dlam 24 ↓
jam Edema
4 Hb: 9 g/dl ↓
Kelebihan volume
cairan
↓
Hipervolemia
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ tgl/jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd
Selasa, 28 juli 1 Memonitor Frekuensi, irama, Ds: -
2020 kedalaman, dan upaya nafas. Do: frekuensi nafas
pukul 15.00 26x/menit, irama nafas cepat
pukul 18.00 3 Mengannjurkan untuk mengubah posisi tiap 2 Ds: pasien mengatakan merasa
jam jika tirah baring nyaman
Do: pasien tampak nyaman
dan mengikuti instruksi yang
diajarkan oleh perawat
E. Evaluasi Keperawatan
No Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi Ttd
1 Kamis, 30 juli 2020 1 S: pasien mengatakan sesaknya
berkurang
O: pasien tampak membaik dan sesak
berkurang
Ttv
Td: 140/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
S: 36,5°c
RR: 21x/menit
A: masalah tertasi
P: pertahankan kondisi pasien
2 Kamis, 30 juli 2020 2 S: pasien mengatakan bengkak di
ektermitas sudah membaik
O:pasien tampak sudah membaik dan
oedema mulai menghilang
A: masalah teratasi sebagian
p: lanjutkan intervensi
1 Memonitor intake dan output cairan
2 Timbang berat badan setiap hari pada
waktu yang sama
3 Bercolaborasi pemberian deuretik
3 Kamis, 30 juli 2020 3 S: pasien mengatakan gata-gatal sudah
berkurang
O: kulit pasien tampak lembab dan tidaak
ada tanda-tanda kerusakan integritas
kulit
A: masalah teratasi
p: pertahankan kondisi pasien
4 Kamis, 30 juli 2020 4 S: pasien mengatakan sudah bis menrima
keadaanya saat ini
O: pasien tampak lebih nyaman
A: masalah teratasi
p: pertahankan kondisi pasien