Anda di halaman 1dari 21

Kasus:

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang keruang hemodialisa dengan keluhan sesak dan
lemas. Setelah dilakukan penimbangan berat badan, diketahui peningkatan berat badan mencapai
4 kilogram. Hasil pengkajian diketahui retraksi dada(+), oedema ekstermitas(+), pruritus(+).
Tekanan darah: 170/100 mmHg, frekuensi nadi:100x/menit, frekuensi napas: 26x/menit, Hb: 9
gr/dl. Pasien mengatakan menyesal dengan kondisi saat ini.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A

DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHORIC KIDNEY DISEASE (CKD)

DI RUMAH SAKIT GANESHA

PADA TANGGAL 28-30 JULI 2020

I.PENGKAJIAN

A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : TN. A
Umur : 50 tahun
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjan : petani
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Singapadu. Gianyar
Tanggal masuk : 28 juli 2020
Tanggal Pengkajian : 28 Juli 2020
No. register : 029289
Diagnosa : CKD
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun
Hub.dengan pasien : anak pasien
Pekerjaan : petani
Alamat : Br. Singapadu, Gianyar
1. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan Utama (Saat mrs dan pengkajian)
a) Keluhan utama saat mrs : pasien mengeluh sesak
b) Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengeluh sesak dan lemas
c) Alasan berobat dan perjalanan penyakit saat ini
Pada tanggal 28 juli 2020 sekitar pukul 08.00 Tn. A mengalami keluhan sesak
dan lemas tetapi pada pukul 13.00 sesak sudah semakin parah sehingga Tn.A
dibawa ke rumah sakit anugrah oleh keluarganya untuk diperiksa, sesampainya
di rumah sakit Tn.A diantar ke ruang hemodialisa, setelah sampai Tn. A
langsung diperiksa dan dari hasil pengkajian di dapatkan Tn.A mengalami
peningkatan berat badan sebanyak 4 kg, retraksi dada(+), oedema ekstermitas(+),
pruritus(+). Tekanan darah: 170/100 mmHg, frekuensi nadi:100x/menit,
frekuensi napas: 26x/menit, Hb: 9 g/dl. Kemudian pasien dianjurkan untuk rawat
inap agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pasien sampai di Ruang Mawar
pada pukul 14.30 wita.
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Keluarga pasien mengatakan jika Tn. A mengalami sesak langsung membawa Tn.A
ke puskesmas untuk mendapatkan penangannya, tetapi jika sesak tidak terlalu parah
hanya mengatur posisi Tn.A saja

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak mempuyai penyakit menular maupun tidak seperti yang
dialami saat ini
 Pernah dirawat
Pasien mengatakan dirinya belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
 Alergi
Pasien mengatakan bahwa tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat-
obatan ataupun yang lainya.

 Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok maupun minum minuman
beralkohol. Namun terbiasa mengkonsumi kopi 1x sehari.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit keluarga atau penyakit keturunana
hipertensi
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa medis : CKD
Therapy :
No Nama obat Dosis Rute Indikasi Efek samping
1 IVFD Ringer 12 tpm Iv
Lactat 12 Tpm
2 Furosemid 10 1x1 Oral Mengurangi Gatal, tidak
mg/inj cairan nafsu makan,
berlebih pada nyeri badan,
tubuh berat badan
turun
3 Amlodipine 5 1x1 Oral Menurunkan Pembengkakan
mg tekanan darah pergelangan
kaki dan
pergelangan
tangan, mual,
pusing,
kelalahan, rasa
ngantuk

2. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa berkumpul dengan keluarganya,
bermain dengan cucu-cucunya, bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Sedangkan
pada saat sakit dimana pasien tidak bisa bercengkrama dengan keluarga, cucu dan
anak-anak pasien
2) Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan asupan nutrisi didapat dari makanan seperti nasi, daging
ayam, sayur. Pasien mengatakan nafsu makan sehari-harinya tinggi dengan porsi
1 piring 3x/hari. Pasien biasa minum air putih kurang lebih ±6 gelas/hari( 1,2 L/
hari)
 Saat sakit:
Pasien mengatakan nafsu makan menurun 2x/hari tidak habis 1 porsi. Asupan
nutrisi didapat dari makanan seperti bubur, dan sayur bening. Kebiasaan minum
pasien menurun menjadi kurang lebih ±3 gelas/hari.( 0,6 L/hari)
3) Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasanya BAB ± 2x/hari, dengan konsistensi feces padat.
Warna feces kuning kecoklatan dan tidak bercampur darah.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan biasanya BAB ± 2x/hari, dengan konsistensi feces padat.
Warna feces kuning kecoklatan dan tidak bercampur darah.
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa BAK ± 3x/hari, dengan karakteristik urine encer dengan
warna kuning pekat, bau khas urine, dan tidak bercampur darah.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK normal ± 300cc(, dengan karakteristik urine kuning
pekat, berbau obat dan tidak bercampur darah, tedapat penggunaan kateter
a. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa biasa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa,
dapat bergerak secara bebas dan berjalan mandiri.
 Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa tidak mampu beraktivitas seperti biasa karena dalam
keadaan lemas dan hanya terbaring di tempat tidur.
b. Pola kognitif dan Persepsi
 Persepsi: pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa bisa bekerja seperti
biasa dan bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus serta bermain dengan
cucu-cucunya
 Kognitif: pasien mengetahui tentang penyakitnya
c. Pola Persepsi-Konsep diri
 Citra Tubuh : pasien mengatakan menyesal dengan kondisinya saat ini
 Harga Diri : Pasien mengatakan tidak merasa malu meskipun harus dirawat di RS
 Peran Diri : pasien mengatakan dirinya berperan sebagai kepala rumah tangga dan
seorang suami
 Identitas Diri: walaupun sedang sakit pasien mengatakan tidak kehilangan
identitasnya
 Ideal Diri: pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa melakukan aktivitas
sehari-hari
d. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dirinya biasa tidur 7 jam yaitu pkl. 22.00 WITA sampai pukul
05.00 WITA. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan lampu
yang dimatikan.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan susah tidur dan sering terbangun tengah malam dikarenakan
sesak
e. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun lingkungan baik, komunikasi
baik, dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap proses penyembuhannya.
f. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit: Dalam batas normal, tidak ada gangguan pada alat reproduksi
pasien
 Saat sakit: Dalam batas normal, tidak ada gangguan pada alat reproduksi pasien
g. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa dirinya agak cemas, dan untuk mengatasinya pasien
mengalihkan dengan mengobrol bersama keluarga
h. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan biasa bersembahyang di rumah maupun di pura, namun saat sakit
pasien tetap bersembahyang tetapi di atas tempat tidur. Pasien percaya bahwa dengan
bersembahyang dapat memberikan ketenangan pada dirinya.
4. Pengkajian Fisik
A. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal:5, Psikomotor: 6, Mata : 4.
B. Tanda-tanda Vital : Nadi = 100x/menit, Suhu =36,70C , TD =170/100mmHg,
RR=26x/menit
a. Kepala dan leher :
 Kepala
Inspeksi: Kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak terdapat bekas luka
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
 Leher
Inspeksi : Warna kulit leher sama dengan kulit sekitarnya., tidak ada benjolan
ataupun luka
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Mata:
Inspeksi : Mata simetris kanan dan kiri, sklera anikterik, konjuntiva ananemis,
tidak ada nistagmus/strabismus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi :Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada serumen yang
mengering tida adanya tanda-tanda infeksi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi :Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak adaya sianois sentral, tidak ada caries gigi,
tidak ada sariawan, tidak adanya tanda-tanda infeksi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Dada :
 Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada bekas luka.
palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : terdapat bunyi nafas tambahan(ronchi)
 Jantung
Inspeksi: Tidak adanya lesi
Palpasi : Ictus cordis teraba di CS4/5 mid clavicula sinistr, tidak teraba
massa dan nyeri tekan.
Perkusi: Dullnes
Auskultasi: S1 dan S2 tunggal reguler

g. Payudara dan ketiak :


Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, pada payudara maupun ketiak
dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
h. Abdomen:
Inspeksi: Tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi: Timpani
i. Genetalia :
Menggunakan kateter
j. Integumen :
Inspeksi: Warna kulit sawo matang, kulit kering, adanya pruritus
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada clubing finger, akral teraba dingin
k. Ekstremitas :
1 Atas
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, adanya oedema
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan, akral teraba dingin
2 Bawah
Inspeksi: Adanya oedema, tidak adanya varises
Papasi: Adanya oedema, tidak ada nyeri tekan, akral teraba dingin
l. Neurologis :
1 Status mental dan emosi :
Status mental pasien baik, pasien mampu mengontrol emosi secara baik
2 Pengkajian saraf kranial :
Mata dapat membuka secara spontan.
3 Pemeriksaan refleks :
Tidak dilakukan pengkajian

C. Pemeriksaan Penunjang
1 Data laboratorium yang berhubungan

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN Nilai NORMAL


WBC 5,78 10ˆ3/uL 4.00-10.00
HGB 9,0 g/Dl 12.0-16.0
HCT 34,9 % 37.0-48.0
PLT 180 10ˆ3/uL 150-40.0
Kimia Darah
Gula darah sewaktu 108 70-180 mgdl
Ureum 224 15-44 mg/dl
Creatinin 19,7 05-1.2 mg/dl

2 Pemeriksaan radiologi
Tidak terkaji
3 Hasil konsultasi
Tidak terkaji
4 Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Tidak terkaji

5. Analisa Data
A. Tabel Analisa Data
No Data Interpretasi Masalah
(Sesuai dengan
patofisiologi)
1 Ds : Stimulus kronis pada Hipervolemia
1 Pasien mengatakan bengkak ginjal
pada bagian ekstermitas bawah ↓
Do: Fungsi ginjal
1 Terdapat oedema pada abnormal
ekstermitas ↓
2 Terjadi peningkatan berat Penurunan eksresi
badan sebanyak 4 kg natrium dan air
3 Urine dalam 300 cc dlam 24 ↓
jam Edema
4 Hb: 9 g/dl ↓
Kelebihan volume
cairan

Hipervolemia

2 Ds: Preload meningkat Gangguan


1 Pasien mengatakan sesak ↓ pertukaran gas
Beban jantung naik
Do: ↓
1 Adanya bunyi nafas tambahan Hipertropi ventrikel
ronchi kiri
2 Adanya pernapasan cuping ↓
hidung Payah jantung
3 Ttv : ↓
TD: 170/100 mmHg Bendungan antrium
NADI: 100x/menit kiri meningkat
SUHU: 36.7°c ↓
RR: 26X/menit Tekanan vena
pulmonaris

Kapiler paru naik

Edema paru

Ganggun pertukaran
gas

3 Ds: Sekresi protein Gangguan integritas


1 Pasien mengatakan gatal pada terganggu kulit
tubuhnya ↓
Do: Sindrom uremia
1 Kulit pasien tampak kering ↓
2 Oedema pada bagian ektermitas Perpospatemia
3 Adanya pruritud pada bagian ↓
ektermitas bawah Pruritus

Gangguan integritas
kulit

4 Ds: Gangguan citra


Gagal ginjal kronik tubuh
1 Pasien mengatakan menyesal ↓
dengan keadaanya saat ini Proses penyakit

2 Pasien mengatakan Perubahan
kekhawatiran akan pada reaksi struktur/bentuk tubuh

orang lain Perubahan gambaran
Do: diri

1 pasien tampak berfokus pada Gangguan citra tubuh
perubahan tubuh
2 pasien tampak menghindari dan
menyentuh bagian tubuh
3 menyembunyikan/
menunjukkan bagian tubuh
secara berlebihan
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

No TANGGAL / JAM DIAGNOSA TANGGAL Ttd


dx DITEMUKAN KEPERAWATAN TERATASI
1 28 juli 2020 Gangguan pertukaran gas
Pukul 15. 00. Wita berhubungan dengan
kerusakan alveolus sekunder
terhadap adanya edema
pulmoner ditandai dengan pola
nafas abnormal , bunyi nafas
tambahan, nafas cuping hidung
(D.0003)

2 28 juli 2020 Hipervolemia berhubungan


Pukul 15.00. Wita dengan kerusakan fungsi ginjal
ditandai dengan edema, berat
badan pasien meningkat,
dispnea , kadar hb turun
(D.0022)

3 28 juli 2020 gangguan integritas kulit


Pukul 16.00. Wita berhubungan dengan pruritus
sekunder terhadap ginjal
ditandai dengan kerusakan
jaringan atau lapisan kulit,
kemerahan, hematoma
(D.0129)
4 28 juli 2020 Gangguan Citra Tubuh
Pukul 15.00. Wita berhubungan dengan
perubahan persepsi tentang
penampilan, struktur dan
fusngi individu ditandai
dengan pasien menyesal
dengan kondisinya saat ini,
hubungan sosial berubah,
focus berlebihan pada
perubahan tubuh

C. Rencana Tindakan Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


Tujuan & kreteria hasil Intervensi Rasional Ttd
1. Gangguan pertukaran gas Setelah diberikan SIKI: Pemantauan 1. Memantau
berhubungan dengan tindakan asuhan Respirasi frekuensi, irama,
kerusakan alveolus keperawatan selama ..x24 kedalaman, dan
1. Monitor
sekunder terhadap jam diharapkan gangguan upaya nafas untuk
Frekuensi, irama,
adanya edema pulmoner pertukaran gas efektif mngetahui pola
kedalaman, dan
ditandai dengan pola Dengan kreteria hasil: pernafasan pasien.
upaya nafas.
nafas abnormal, bunyi SLKI: pertukaran gas 2. Untuk mengetahui
2. Monitor pola
nafas tambahan, nafas 1 Pola nafas teratur gangguan pada
nafas (seperti
cuping hidung 2 Tidak ada bunyi napas system pernafasan.
bradipnea,
tambahan 3. Untuk mengetahui
takipnea,
3 Tidak ada nafas apakah ada sputum
hiperventilasi,
cuping hidung yang menghambat
biot, ataksik).
pernafasan pasien
3. Monitor adanya
produksi sputum. 4. Memantau
4. Atur interval respirasi untuk
pemantauan, mengetahui pola
respirasi sesuai respirasi pasien
kondisi pasien. setiap kondisi.
5. Jelaskan 5. Agar pasien dan
prosedur keluarga pasien
pemantauan. mengetahui
6. Berikan pasien prosedur tindakan
posisi semi yang dilakukan
fowler kepada pasien
7. Colaborasi 6. Agar pasien lebih
pemberian nyaman
oksigen. 7. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen
pasien

2. Hipervolemia Setelah diberikan SIKI: Manajement


berhubungan dengan tindakan asuhan hipervolemia
kerusakan fungsi ginjal keperawatan selama ..x24 1 Pemeriksaan 1. Untuk mengetahui
ditandai dengan edema, jam diharapkan dapat tanda dan gejala apakah pasien
berat badan meningkat, mempertahankan berat hipervolemia mengalami tanda
kadar hb turun badab ideal tanpa (mis. Ortopnea, dan gejala
kelebihan cairan Dengan dyspnea, edema, hypervolemia.
kreteria hasil: JVP/CVP 2. Untuk
SLKI: Keseimbangan meningkat, reflek memperkirakan
cairan hepatojegular kelebihan/
1 Keseimbangan antara positif, suara kekurangan
intake dan output napas tambahan) volume cairan
2 Berat badan stabil 2 Monitor intake pasien
dan output
3 Tidak adanya edema 3. Untuk mengetahui
cairan
penambahan BB
4 Turgor kulit membaik 3 Timbang berat pada waktu yang
badan setiap hari sama.
pada waktu yang 4. Agar tidak
sama terjadinya
4 Batasi asupan penambahan BB
cairan dan garam yg signifikan.
5 Anjurkan 5. Untuk
melapor jika memberikan
BB bertambah terapi yang tepat
>1 kg dalam jika BB
sehari. bertambah cepat
6 Kolaborasi setiap harinya.
pemberian Mencegah
deuretik penyerapan garam,
termasuk natrium,
dan klorida di ginjal

3. Gangguan intregitas Setelah diberikan SIKI:Perawatan 1 mengetahui


kulit berhubungan tindakan asuhan Integritas Kulit penyebab
dengan pruritus ditandai keperawatan selama ..x24 1 Identifikasi kerusakan
dengan kerusakan jam diharapkan integritas penyebab integritas kulit
jaringan atau lapisan kulit pasien dalam gangguan pasien
kulit, kemerahan, keadaan normal Dengan integritas kulit 2 Untuk
hematoma kreteria hasil: (mis. perubahan mencegah
SLKI: Integritas Kulit sirkulasi, terjadinya
dan Jaringan perubahan status dikubitus dan
1 Elastisitas meningkat nutrisi, kerusakan
2 Kerusakan jaringan penurunan integritas kulit
menurun kelembaban, 3 Agar tidak
suhu lingkungan
3 Tidak terjadinya edema merusak
ekstrem,
penurunan jaringan kulit
mobilitas) 4 Untuk menjaga
2 Anjurkan untuk kelembaban
mengubah kulit pasien
posisis tiap 2 jam 5 Untuk menjag
jika tirah baring kulit pasien
3 Hindari produk lembab dan
berbahan dasar mencegah iritasi
alcohol pada pada kulit
kulit kering. pasien
4 Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
lotion, serum).
5 Anjurkan
penggunaan
produk berbahan
petrolium atau
minyak pada kulit
kering

4 Gangguan citra tubuh Setelah diberikan SIKI:Promosi


berhubungan dengan tindakan asuhan Citra Tubuh
perubahan persepsi keperawatan selama ..x24 1 Monitor apakah 1 Untuk
tentang penampilan, jam diharapkan citra pasien bisa mengetahui
struktur dan fungsi tubuh klien positif. melihat bagian keadaan pasien
individu ditandai dengan Dengan kreteria hasil: tubuh yang dan melihat
pasien menyesal dngan SLKI: Citra Tubuh berubah apakah pasien
keadaannya saat ini, 1 Gambaran diri 2 Diskusikan cara bisa
hubungan sosial berubah, positif/ meningkat mengembangka mengungkapkan
focus berlebihan pada 2 Mampu n harapan citra bagian tubuh
perubahan tubuh meneskripsikan tubuh secara yang membuat
perubahan tubuh realistis tidak percaya diri
3 Bisa menyesuaikan 3 Latih fungsi 2 Untuk membuat
diri dengan status tubuh yang pasien lebih
kesehatannya dimiliki percaya diri
4 Mampu 4 Latih 3 Untuk membuat
mempertahankan peningkatan pasien lebih
interksi sosial penampilan nyaman dan bisa
diri(berdandan) menerima
keadaannya saat
ini
4 Untuk menambah
rasa percaya diri
pasien

D. Implementasi Keperawatan
Hari/ tgl/jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd
Selasa, 28 juli 1 Memonitor Frekuensi, irama, Ds: -
2020 kedalaman, dan upaya nafas. Do: frekuensi nafas
pukul 15.00 26x/menit, irama nafas cepat

Memonitor adanya produksi sputum.


Ds:
Do: tidak adanya sputum yang
menghambat jalan pernafasan

Memberikan pasien posisi semi fowler


pukul 15.15 Ds : pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
Do: pasien tampak nyaman
dengan posisi semi fowler
Mengkolaborasi pemberian oksigen.

Ds : pasien mengatakan masih


sesak
Do: pasien terpasang nasal
kanul 3L/menit

pukul 16.00 2 Memonitor intake dan output cairan Ds : pasien mengatakan


minum air sebanyak 2 gelas
blimbing(0,4 L)
Do:

Timbang berat badan setiap hari pada waktu


pukul 16.20 Ds : pasien mengatakan berat
yang sama
badannya bertambah secara
signifikan
Do: Adanya peningkatan berat
badan pasien

Ds: pasien mengatakan


Bercolaborasi pemberian deuretik
pukul 16.30 meminum obat Furosemid
(Furosemid)
1x1/hari
Do: pasien tampak meminum
obat Furosemid 10 mg/inj
dengan dosis 1x1/hari

pukul 18.00 3 Mengannjurkan untuk mengubah posisi tiap 2 Ds: pasien mengatakan merasa
jam jika tirah baring nyaman
Do: pasien tampak nyaman
dan mengikuti instruksi yang
diajarkan oleh perawat

Ds: pasien mengatakan

Mengannjurkan menggunakan kulitnya kering dan gatal-gatal


pelembab (mis. lotion, serum). Do: kulit pasien tampak
pukul 18.20 lembab dan pasien tampak
kembali merasa nyaman

Menganjurkan penggunaan produk berbahan


petrolium atau minyak pada kulit kering
Ds:
Do: untuk menjaga
pukul 18.30
kelembaban integumen pasien,
untuk menghindari terjadinya
kerusakan semakin keras
pukul 19.00 4 Diskusikan cara mengembangkan Ds: pasien mengatakan
harapan citra tubuh secara realistis menyesal dan malu degan
keadannya saat ini
Do: pasien tampak nyaman
dan mengikuti instruksi dari
perawat

Latih fungsi tubuh yang dimiliki


pukul 19.15 Ds:
Do: pasien tampak lebih
nyaman dan percaya diri
Latih peningkatan penampilan
diri(berdandan) Ds:
pukul 19.30
Do: pasien tampak sudah bisa
menerima keadaanya saat ini
:

E. Evaluasi Keperawatan
No Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi Ttd
1 Kamis, 30 juli 2020 1 S: pasien mengatakan sesaknya
berkurang
O: pasien tampak membaik dan sesak
berkurang
Ttv
Td: 140/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
S: 36,5°c
RR: 21x/menit
A: masalah tertasi
P: pertahankan kondisi pasien
2 Kamis, 30 juli 2020 2 S: pasien mengatakan bengkak di
ektermitas sudah membaik
O:pasien tampak sudah membaik dan
oedema mulai menghilang
A: masalah teratasi sebagian
p: lanjutkan intervensi
1 Memonitor intake dan output cairan
2 Timbang berat badan setiap hari pada
waktu yang sama
3 Bercolaborasi pemberian deuretik
3 Kamis, 30 juli 2020 3 S: pasien mengatakan gata-gatal sudah
berkurang
O: kulit pasien tampak lembab dan tidaak
ada tanda-tanda kerusakan integritas
kulit
A: masalah teratasi
p: pertahankan kondisi pasien
4 Kamis, 30 juli 2020 4 S: pasien mengatakan sudah bis menrima
keadaanya saat ini
O: pasien tampak lebih nyaman
A: masalah teratasi
p: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai