Mengenal Alam Semesta Berdasarkan ukuran besarnya materi di alam semesta ini dapat
dibagi dalam dua bagian besar, yaitu bagian yang berukuran sangat kecil, dalam orde mikron atau bahkan
yang lebih kecil lagi, dan ada lagi benda-benda yang berukuran sangat besar dengan ukuran meter,
kilometer atau bahkan ribuan kilometer. Benda-benda dengan ukuran sangat kecil termasuk dalam alam
mikrokosmos, seperti sel, jaringan, atom, proton, elektron sehingga untuk melihatnya perlu alat bantu
khusus atau bahkan hanya dapat diamati dari gejalanya saja. Sebaliknya obyek pengamatan yang sangat
besar misalnya bulan, bumi, satelit dan semua isi alam semesta lainnya disebut Makrokosmos .
A.Terbentuknya Alam Semesta
a.Mikrokosmos
mempelajari hal-hal yang sangat kecil dalam ukurannya. Contohnya seperti, sel, atom, proton dan
elektron. Sedangkan bintang, planet dan galaksi termasuk dalam makrokosmos. a.Mikrokosmos Tahun
1665 Robert Hooke ilmuwan bangsa Inggris, dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana,
melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding
ini disebut sel oleh para ilmuwan sel sebagai kota-kota kecil yang berisi bahan kehidupan. Dengan
mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih
merupakan bahan kehidupan.
b. Makrokosmos
Sejak Galilei 91564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Tetapi bukan
berarti para ilmuwan sebelumnya tidak mengamati gerak-gerik tata surya. Keindahan benda langit sangat
menarik perhatian. Tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state
dan teori osilasi.
B. Tata Surya
1. Pembentukan Tata Surya
Seperti yang diketahui dalam teori heliosentris bahwa Matahari merupakan pusat dari perputaran planet-
planet yang ada disekitarnya. Matahari sebagai satu-satunya bintang di dalamnya dan merupakan sumber
cahaya. Matahari adalah satu diantara jutaan bintang yang ada dalam sebuah galaksi yaitu galaksi Bima
Sakti atau Milkeyway.
Beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya.
2. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium
antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi
berasal dari bahasa Yunani galaxias, yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa
Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107 ) bintang
hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi.
Lapisan ini mempunyai 3 bagian berturut-turut dari bagian bawah adalah : Mesosfer : lapisan ini di
kedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat terletak di bawa astenofer dengan ketebalan 2400 – 2750
km. Astenosfer : lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agak kenal/tidak padat tebalnya 100 – 400
km
c.Kerak Bumi Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari permukaan bumi dengan ketebalan rata-rata
10-50 km. Ketebalan di atas bonus antara 20 – 50 km, sedangkan di bawah permukaan laut berkisar 10 –
12 km. d. Pembentukan Benua (Continental drift) Pada tahun 1960-an para ahli geologi mulai
menunjukkan bukti bahwa kulit bumi tidak hanya mengapung-yaitu bergerak ke atas dan ke bawah-
namun juga bergerak secara lateral. Periode Permian Selama periode Permian sekitar 270 juta tahun lalu,
massa kontinen Bumi secara perlahan bersamaan dengan pergerakan tektonik membentuk suatu
superkontinen, Pangaea. Pangaea terdiri atas 95% massa daratan di Bumi dan dikelilingi oleh samudera
Panthalassa.
1. Periode Triassic Selama periode Triassic yang dimulai sekitar 240 juta tahun lalu, Pangaea mulai
terpecah dan bagian-bagiannya mulai bergerak perlahan, membentuk dua daratan baru:
Gondwanaland dan Laurasia.
2. Periode Jurassic Selama periode Jurassic, pecahan dari Pangaea menjadi jelas. Laut Thetys
terbuka antara Laurasia di utara dan Gondwanaland di selatan. Pada kontinen Gondwanaland,
Amerika Selatan masih bergabung dengan Afrika dan Antartika.
3. Periode Cretaceous Awal Sekitar 140 juta tahun lalu, Gondwanaland dan Laurasia secara
sempurna telah terpecah, dipisahkan oleh Laut Tethys. Daratan di utara ekuator seperti saat ini
terbentuk selama periode Cretaceous ketika Greenland terpisah dari Eropa dan Samudera Atlantik
terbuka.
4. Periode Cretaceous Akhir Sekitar 95 juta tahun lalu, India terpisah dari Afrika dan bergerak ke
arah Timurlaut sebelum menyatu dengan Asia. Eropa terpisah dari Amerika Utara, dan akhirnya
Amerika Selatan terpisah dari Afrika, samudera baru -Atlantik Selatanterbentuk. Australia dan
Antartika masih menjadi satu.
5. Bumi Saat Ini Ini adalah bentuk bumi saat ini, namun susunan kontinen saat ini tidak permanen.
Gerakan kontinen terjadi secara kontinyu, proses yang lambat, dengan kecepatan pergerakan
kontinen rata-rata beberapa centimeter per tahun. Samudera Atlantik perlahan bertambah luasnya,
sementara Samudera Pasifik semakin kecil.
2.Hidrosfer Bumi
Lapisan ini merupakan daerah yang dibatasi oleh air di permukaannya, misalnya semudera, lautan, sungai
dan air tanah. Semua air yang turun sebagai hujan dan salju bisa dikatakan tidak mengandung garam atau
mineral yang terlarut. Tetapi pada saat mengalir melewati pegunungan, sungai, wilayah daratan akan
melarutkan garam-garam/ mineral sehingga pada saat dilaut akan terkumpul.
3.Lapisan Udara (Atmosfer) Lapisan udara ini mempunyai empat lapisan utama yaitu :