Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PERMEABILITAS PASIR CETAK DALAM

PENANGGULANGAN CACAT RONGGA GAS (BLOWHOLES)


PRODUK NIPPLE REM ANGIN KERETA API

JAELANI
Dosen Politeknik Muhammadiyah Tegal Pogram Studi D3 Desain Produk
Email: jaelani.stmt@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pengecoran logam sangat adaptif terhadap tuntutan persyaratan, terutama untuk
menghasilkan produk dengan jumlah banyak, perubahan dimensi dan bentuk dapat
dilakukan dalam waktu relative cepat dengan kecepatan produksinya cukup tinggi. Sebagai
contoh pada pembuatan nipple rem angin kereta api. Nipple rem angin kereta api
menggunakan besi cor kelabu karena tidak memerlukan persyaratan sifat mekanis spesifik
dan harganya murah. Tetapi pada pembuatan nipple rem angin kereta api dijumpai banyak
cacat, terutama cacat gas. Untuk menghemat biaya produksi diperlukan penelitian untuk
menanggulangi cacat gas.Untuk mengetahui penyebab cacat gas dilakukan melalui
pengujian-pengujian sebelum maupun sesudah pengecoran.Sebelum pengecoran dilakukan
pengujian permeabilitas pasir cetak, Selain itu dilakukan percobaan untuk membuktikan
factor-faktor penyebab terjadinya cacat. Percobaan itu antara lain membuat variable
perbedaan ventilasi pada cetakan, dari hasil percobaan dilakukan verifikasi dengan produk
yang baik.Dari hasil hasil penelitian diperoleh penyebab terjadinya cacat gas antara lain
permeabilitas pasir cetak yang kurang sempurna, sebesar 36 cm³ /menit.Sedangkan
persyaratan permeabilitas sebesar 75-85 cm³ / menit.
Kata kunci : cacat gas, pasir perak, permeabilitas, ventilasi.

Pendahuluan logam.Sebagai contoh sebuah benda cor


Dalam dunia industry, teknologi sering membutuhkan permesinan terlebih
pengecoran logam tidak pernah dahulu sebelum menjadi komponen yang
ditinggalkan. Pengecoran logam dengan siap untuk digunakan. Barang-barang cor
cara menuangkan logam cair ke dalam banyak digunakan di industry transportasi
cetakan dan membekukannya di dalam (kereta api, mobil, pesawat terbang, dan
rongga cetak. Dengan demikian produk cor kapal laut), pembangkit listrik (mesin
berbeda dengan produk wrought yang diesel, mesin pembangkit listrik tenaga air,
diproduksi melalui pengerjaan mekanik uap dan gas), industry pertambangan (alat-
seperti forging, rolling atau extruding. alat angkut, alat muat, alat gali, alat
Namun, produk wrought pun pada awalnya pengolahan).
berupa coran yaitu ingot yang kemudian Meskipun pengecoran logam sangat
dibentuk melalui deformasi plastis untuk adaptif terhadap tuntutan persyaratan
menghasilkan produk dengan bentuk yang terutama untuk menghasilkan produk
diinginkan. dengan jumlah banyak (mass production),
Dengan demikian percobaan logam perubahan dimensi dan bentuk dapat
merupakan salah satu jenis metode dilakukan dalam waktu relative cepat,
pembentukan logam yang penting.Metode kecepatan produksinyapun sangat tinggi,
pembentukan lainnya adalah machining, namun selalu ada cacat yang terdapat dalam
forging, welding, hot working, metallurgi produk pengecoran logam. Diantaranya
serbuk dan lain-lain.Namun demikian untuk cacat Cut/wash, inklusi pasir, inklusi terak,
menghasilkan sebuah komponen yang dapat Drops, Push-up/clamp-off, Rongga gas
digunaka dalam keteknikan perlu dilakukan (blowholes), Penyusutan, Cold shut/cold
beberapa metode pembentukan lap, Misrun.

32 Vol 9 No. 2 Oktober 2014


Rumusan masalah: Sebab-sebab cacat rongga gas
Bagaimana pengaruh permeabilitas secara kasar digolongkan menjadi dua yaitu
pasir cetak dalam penanggulangan cacat disebabkan gas dari logam cair dan
rongga gas. disebabkan gas dari cetakan. Dalam gambar
2. dijelaskan proses terjadinya gas.
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh Gelem Ke Keluar Keluar
bung- permukaan dari dari
permeabilitas pasir cetak dalam Gas
gelemb logam cair cetaka penam
ung n bah
penanggulangan cacat rongga gas. dalam
Loga
m Terbatas dalam logam Keluar
Terbat dari
cair as lubang
LANDASAN TEORI Logam
padat pada angin

Rongga gas adalah cacat yang paling setelah


membeku
permu
kaan
Rongg Melalu
banyak terjadi dalam berbagai bentuk. a udara
dalam
Rong
ga
i pasir

Rongga gas dapat muncul sebagai lubang Gadari Kedalam


logam cair
udara
luar
cetaka
pada permukaan atau didalam coran, n

terutama sedikit dibawah permukaan yang Gas


melakukan rongga-rongga bulat. Mereka yang
terbaw
a
mempunyai warna yang berbeda-beda
sesuai dengan sebab terjadinya cacat, yaitu
Gambar 2. Proses terjadinya gas ( 2 )
warna karena oksidasi atau karena tidak
oksidasi. Pada besi cord an baja cor Sebab utama dari rongga gas adalah
berwarna hitam atau biru, pada paduan sebagai berikut (2):
tembaga berwarna cokelat atau kuning. 1. Logam cair dioksidasi.
2. Tidak cukup keringnya saluran cerat dan
ladel, logam cair membawa gas.
3. Temperatur penuangan yang rendah
4. Penuangan yang terlalu lambat
5. Cawan tuang dan sistim saluran yang
a b basah
6. Permeabilitas pasir cetak yang kurang
sempurna
7. Lubang angin yang tidak memadai pada
inti
8. Cetakan yang kurang kering
9. Terlalu banyak gas yang timbul dari
c d cetakan
Gambar 1. macam-macam cacat 10.Tekanan diatas cetakan terlalu rendah
blowholes(3) 11.Rongga udara oleh penyangga, cil atau
cil dalam.
Gambar 1. merupakan macam-macam cacat
blowholes, gambar a cacat blowholes yang Dalam peleburan dengan dapur
terdapat dibawah permukaan besi cor, kupola perlu mendapat cairan logam yang
gambar b cacat blowholes yang terletak bersih yaitu dengan menjaga tingginya alas
bersama dros, gambar c cacat blowholes kokas, dengan menghindari tiupan yang
yang terletak disudut, gambar d cacat berlebihan, dengan menghilangkan
blowholes yang terletak dibawah kelembaban pada dasar dan dinding oleh
permukaan besi cor dan diketahui setelah pemanasan mula dan dengan
proses permesinan. menghilangkan zat penghilang
oksida.Selanjutnya perlu mendapat logam

Vol 9 No. 2 Oktober 2014 33


cair bertemperatur tinggi dengan mengatur
jumlah kokas secara sempurna.Saluran dan
ladel harus dikeringkan sampai kering
sekali.
Rongga gas (blowholes) bisa terjdi
dengan mudah terutama pada temperatur
penuangan yang rendah. Apabila letak
saluran turun tidak baik dan waktu Gambar5. Lubang angin
penuangan terlalu lama, maka rongga gas yang sesuai Gambar 6. Perubahan
(blowholes) mudah terjadi. Oleh karena itu dari saluran turun (2)
perlu memasang saluran turun pada tempat Yang mendominasi dalam
yang benar dan menuan gkan logam cair pengecoran logam. Contohnya produk
dengan temperatur yang tepat dan kecepatan nipple rem angin kereta api yang diproduksi
yang cukup cepat. Lihat gambar 3. dan 4. oleh perusahaan bubut dan cor TARMIDI
PUTRA yang berlokasi di Tegal dimana
mempunyai permasalahan terjadi cacat
blowholes. Untuk mengatasi permasalahan
yang ada, maka diperlukan penelitian guna
mencari penyebab terjadinya cacat
blowholes sekaligus mencari solusi dari
permasalahan yang ada.

METODE PENELITIAN
Gambar 3. Perubahan letak saluran turun(2) Penelitian ini dilaksanakan dengan metode
Gambar 4. Perubahan dari saluran turun (2) berikut:
Menentukan produk yang cacat gas
Rongga gas (blowholes) bisa disebabkan (blowholes)
oleh permeabilitas cetakan yang tidak baik, Nipple rem angin kereta api
oleh uap air setempat dan bahan yang diproduksi dengan menggunakan proses
membentuk gas. Oleh karena jumlah gas pengecoran logam yang kemudian
perlu diusahakan menjadi sekecil mungkin. dilakukan proses machining. Produk Nipple
Pada pengeluaran gas yang tidak rem angin kereta api yang telah
sempurna, terutama untuk inti yang dimachining bisa dilihat pada gambar 7,
terselubungi logam cair, maka rongga gas sedangkan sebelum dimachining bisa dilihat
akan membentuk cacat yang tidak dapat pada gambar 8.
dihindarkan,sesuai dengan ukuran inti, jalan
untuk gas dibuat dengan membuat lubang
anginatau dengan mencampur sinder kokas
atau dengan mengeluarkan gas melalui
telapak inti contohnya pada gambar 5.
Kalau tinggi penuangan terlalu rendah
tekanan logam menjadi kecil daripasa Gambar 7. Nipple rem Gambar 8. Nipple rem
angin kereta api angin kereta api sebelum
tekanan gas dalam cetakan.Oleh karena itu dimachining
tinggi penuangan yang rendah dapat Pada saat sebelum dimachining
menyebabkan rongga udara.Dalam hal produk Nipple rem angin kereta api belum
tertentu tinggi logam cair harus diatas terlihat cacatnya. Tetapi setelah
200mm untuk mencegah rongga udara. dimachining ternyata begitu banyak cacat
Lihat gambar 6. dalam hal ini tentu saja blowholes yang terdapat pada produk
kecepatan penuangan harus tinggi tersebut. Bahkan 50% lebih produk

34 Vol 9 No. 2 Oktober 2014


mengalami cacat blowholesseperti terlihat butir pasir keluar dari cetakan dengan
pada gambar 9. cacatblowholes baru bisa keepatan yang cocok.
diketahui pada saat machining karena 3. Distribusi besar butir yang cocok.
letaknya cacat berada di dalam. Jadi setelah Permukaan coran diperhalus kalau coran
machining kita baru bisa menentukan dibuat di dalam cetakan yang berbutir
produk yang mengalami cacat blowholes. halus. Tetapi kalau butir pasir terlalu
halus, gas sulit keluar dan membuat
cacat, yaitu gelembung udara. Distribusi
besar butir harus cocok mengingat dua
syarat yang disebut diatas.
4. Tahan terhadap temperature logam yang
dituang. Untuk besi cor temperature
tuang 1250°C-1450°C. butir pasir dan
pengikat harus mempunyai derajat tahan
api tertentu terhadap temperaturetinggi.
5. Komposisi yang cocok. Butir pasir
bersentuhan dengan logam yang dituang
mengalami peristiwa kimia dan fisika
Gambar 9. Perubahan dari saluran turun (2) karena logam cair mempunyai
temperature yang tinggi. Bahan-bahan
yang bercampur yang mungkin
mengahsilkan gas atau larut dalam
logam tidak dikehendaki.
6. mampu dapat didaur ulang. Pasir harus
dapat dipakai berulang-ulang supaya
ekonomis.
Gambar 10. Cacat blowholes 7. Pasir harus murah.

Pemeriksaan pasir cetak HASIL PENELITIAN DAN


Pasir cetak memerlukan sifat-sifat PEMBAHASAN
yang memenuhi persyaratan sebagai Permeabilitas pasir cetak
berikut: Pada pengecoran logam yang
1. Mempunyai sifat mampu bentuk menggunakan cetakan pasir, karakteristik
sehingga mudah dalam pembuatan pasir cetak sangat berpengaruh terhadap
cetakan dengan kekuatan yang cocok. hasil coran. Untuk mendapatkan hasil coran
Cetakan yang dihasilkan harus kuat yang baik diperlukan pasir cetak yang
sehingga tidak rusak karena dipindah- mempunyai karakteristik sesuai dengan
pindah dan dapat menahan logam cair persyaratan. Untuk bias mengetahui
waktu dituang kedalamnya. Karena itu karakteristik pasir cetak yang digunakan
kekuatannya pada temperature kamar dalam pembutan nipple rem angin kereta
dan kekuatan panasnya sangat api diperlukan pengujian terhadap pasir
diperlukan. cetak yang digunakan pada pembuatan
2. Permeabilitas yang cocok. Dikuatirkan nipple rem angin kereta api. Dari hasil
bahwa hasil coran mempunyai cacat pengujian pasir cetak diperoleh data seperti
seperti rongga penyusutan, gelembung yang terlihat pada table 1.
gas atau kekasaran permukaan, kecuali
jika udara atau gas yang terjadi dalam
cetakan waktu penuangan disalurkan
melalui rongga-rongga diantara butir-

Vol 9 No. 2 Oktober 2014 35


Table 1. Data pasir pembuatan nipple rem hasil percobaan pembuatan nipple rem
angin kereta api angin kereta.
Permeabilitas Gambar 2a. Cacat rongga gas
Pasir Kadar Kadar
Penggunaan basah cm3/ GFN
cetak air %
menit
Clay (blowholes) pada cetakan tanpa diberi
Green
Coran kecil ventilasi. Gambar 2b. Cacat rongga gas
cetakan 5,30 36,0 87,84 8.50 (blowholes) pada cetakan diberi satu
sand
tangan
ventilasi. Gambar 2c. Cacat rongga gas
(blowholes) pada cetakan diberi dua
Untuk mengetahui apakah pasir
ventilasi. Gambar 2d. Cacat rongga gas
cetak merupakan salah penyebab cacat
(blowholes) pada cetakan diberi tiga
blowholes, maka perlu membandingkan
ventilasi. Percobaan menggunakan pasir
antara data hasil uji pasir cetak dengan
cetak dengan nilai permeabilitas 36 Cm3/
persyaratan pasir cetak yang diijinkan.
menit dan menggunakan desain saluran
Table III .2 merupakan persyaratan pasir
lama.
cetak yang diijinkan dalam pengecoran
Semakin bertambah ventilasi
logam.
semakin bertambah nilai permeabilitas
Dengan menganalisa data diatas,
cetakan pasir, sehingga semakin banyak gas
pasir cetak merupakan salah satu penyebab
dari logam cair maupun dari cetakan yang
terjadinya cacat rongga gas (blowholes).
dapat dikeluarkan. Semakin banyak gas
Terutama pada besarnya nilai permeabilitas
yang dikeluarkan dari cetakan, jumlah cacat
pasir cetak yang digunakan untuk membuat
rongga gas ( blowholes)semakin berkurang.
nipple rem angin kereta api sebesar 36
Dari pengamatan visual diperoleh
Cm3/ menit, sedangkan syarat yang
semakin banyak ventilasi yang ada pada
diijinkan adalah 75-85 Cm3/menit. Untuk
cetakan semakin berkurang cacat rongga
nilai yang lain juga tidak memenuhi
gas ( blowholes) pada benda cor. Untuk
persyaratan seperti nilai GFN, Kadar clay,
lebih meyakinkan pengamatan visual
kadar air juga kekuatan tekan basah. Tetapi
dilakukan penimbangan nipple rem angin
untuk hal-hal tersebut tidak begitu
kereta api hasil percobaan.
berpengaruh dalam proses terjadinya cacat
Dari hasil penimbangan diperoleh
blowholes
semakin banyak ventilasi semakin berat
nipple dari rem angin kereta api hasil
Table 2. Karakteristik cetakan pasir.
Permea percobaan. Semakin berat nipple dari rem
Pasir Kadar Kadar
cetak
Penggunaan
air %
bilitas basah GFN
Clay angin kereta api hasil percobaan semakin
cm3/ menit
Coran kecil sedikit cacat rongga gas (blowholes). Hasil
Green 100-
sand
cetakan 6-7 75-85
140
12-18 coran pada cetakan tanpa ventilasi
tangan
mempunyai berat 480 gram, pada cetakan
Yang sangat berpengaruh adalah yang diberi tiga ventilasi mempunyai berat
nilai permeabilitas. Semakin kecil nilai 515 gram. Untuk mengetahui volume nipple
permeabilitas, semakin kecil laju aliran gas rem angin kereta api diperoleh dengan cara
yang dapat dikeluarkan melalui pasir cetak. hasil penimbagan niiple rem angin kereta
Sehingga semakin banyak gas yang terjebak api dibagi dengan berat jenis berat cor
dalam cetakan yang dapat menyebabkan kurang lebih 7,23 gram/cm³. dari hasil
cacat rongga gas(blowholes) perhitungan diperoleh data seperti yang
Hal ini bias dibuktikan dengan percobaan terdapat pada tabel 3.
pemberian ventilasi pada pembuatan
cetakan nipple rem angin kereta api. Seperti
yang terlihat pada gambar III.2 merupakan

36 Vol 9 No. 2 Oktober 2014


Tabel 3. hasil penimbangan nipple rem
angin kereta api
Timbangan
Jumlah ventilasi nipple Volume
gram
rem angina kereta api (cm³)
(gr)
Tidak ada ventilasi 469,5 64.94
Satu ventilasi 480 66,39
Dua ventilasi 493 68,19
Tiga ventilasi 515 71,23
a b
Dengan melihat table 3. maka bisa diketahui
volume udara yang terjebak dalam nipple
rem angin kereta api hasil percobaan. Yaitu
mengurangi volume nipple rem angin kereta
api yang bagus sebesar 72,89 cm³ dengan
masing-masing volume nipple rem angin
kereta api hasil percobaan. Sehingga
didapat table 4. c d
Gambar 11. Cacat Rongga gas (blowholes)
Tabel 4. hasil penimbangan nipple rem Hasil Percobaan.
angin kereta api Keterangan a.Tanpa Ventilasi b.Satu Ventilasi.
Jumlah ventilasi nipple Volume besi Volume c.Dua Ventilasi d.Tiga Ventilasi
rem angin kereta api cor (cm³) udara (cm³)
Tidak ada ventilasi 64,94 7,95 10
8
Volume Udara
Satu ventilasi 66,39 6,5
Dua ventilasi 68,10 4,7
6
Tiga ventilasi 71,23 1,66
4
2
Dari Tabel 4. diperoleh grafik seperti 0 S…
terlihat pada gambar 11. Gambar 12. 0 2 4
menunjukan semakin banyak ventilasi
semakin sedikit cacat rongga gas Ventilasi
(blowholes) yang terjadi. Untuk yang tidak Gambar 12. Grafik Ventilasi-volume udara
terdapat ventilasi menunjukan jumlah
volume rongga gas (blowholes) kurang KESIMPULAN
lebih 7,95 cm³, satu ventilasi, rongga gas Pasir cetak tidak sesuai dengan
(blowholes) kurang lebih 6,5 cm³, rongga persyaratan terutama nilai permeabilitas
gas (blowholes) kurang lebih 4,7 cm³, sebesar 36 cm³/menit, persyaratan
rongga gas (blowholes) kurang lebih 1,66 permeabilitas yang digunakan untuk
cm³. pembuatan nipple rem angin kereta api
Bertambahnya ventilasi sebesar 75-85 cm³/menit.
berpengaruh terhadap nilai permeabilitas Pada percobaan menggunakan variabel
pasir cetak. Semakin banyak ventilasi ventilasi, semakin banyak ventilasi semakin
semakin besar nilai permeabilitas, sedikit volume rongga gas yang terdapat
sehinmgga semakin sedikit cacat rongga gas pada nipple rem angin kereta api. Tanpa
(blowholes). ventilasi berat nipple 469,5 gr, satu ventilasi
berat nipple 480 gr, dua ventilasi berat
nipple 793 gr dan untuk tiga ventilasi
mempunyai berat 515 gr.

Vol 9 No. 2 Oktober 2014 37


DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Logam dan Mesin, JICA,
Petunjuk Praktis Teknologi
Pengecoran Besi Tuang, cetakan II
Pebruari 2004. P 15.
Foseco Serving the ASEAN Region,
Metallurgy & Productionof Grey &
Ductile Iron, BCIRA.p9.
Gaskell David R, An Introduction to
TRANSPORT PHENOMENA In
MATERIALS ENGINEERING,
Maxwell Macmillan International,
New York Oxford Singapore Sydney,
1992.p 607
Mervin T. Rowley, international atlas of
casting deffects, American
Foundrymen’s Society,Inc. 1993.p
81-103
Purbaja.A, Teori Praktikum Proses
Pengecoran Ferro (FC dan
FCD),BBPILM, Bandung 2005.
Surdia Tata dan Chijiwa Kenji, Teknologi
Pengecoran Logam, Pradnya
Paramita , Jakarta, 1996. P 216-217.
Waspodo Martojo, dan Eddy Agus Basuki,
Teknik Pengecoran, Option
Metalurgi, Departemen Teknik
Pertambangan Institut Teknologi
Bandung, 2004

38 Vol 9 No. 2 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai