Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERAN REMAJA

TERHADAP GEREJA

NAMA : ALLEN HAREL

NIM : 42514049

KELAS : 1B TKJ

JURUSAN ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
limpahan rahmat, anugerah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Makalah ini berjudul makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara.
Makalah ini disusun dalam rangka UTS mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Makalah ini berisi pembahasan mengenai hak dan kewajiban
mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia serta hak dan kewajiban Bela Negara
sesuai profesi kedudukan mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia.
Penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik-baiknya, tetapi
kekurangan dan kesalahan pasti ada. Memang benar kata orang bijak bahwa di
dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna adalah kesempurnaan itu
sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran, dan kritik yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik sangat diharapkan dan diterima penyusun
dengan tangan terbuka.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan
dan dapat memberikan yangterbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Mengetahui, Surabaya, 7 Maret 2014

Pendeta Penyusun

2
Daftar isi

Halaman judul………………………………………………………………………………………………………………..1

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………….2

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………3

Bab 1 : PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..4

Bab 2 : Peran Kaum Muda Dalam Hidup Menggereja………………………………………..……………6

2.1 Arti Dari Gereja…………………………………………………………………………………………….…………..6

2.2 sikap perilaku dan etika hiup kaum muda di

lingkungan komunitas umat basis……………………………………………………………………………..6

2.3 kaum muda harus menjadi garam dan terang dunia…………………………………………..…….7

2.4 Permasalahan seputar kaum muda…………………………………………………………………………..7

2.5 Mengatasi masalah kaaum muda……………………………………………………………………………..8

BAB 3 : Penutup……………………………………………………………………………………………………………10

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………..10

3
BAB 1. Pendahuluan
Sebelum Yesus memikul salib ke gunung kalvari dan terpalang di atas
kayu salib, hembus menghembuskan nafas terakhir, Dia bersabda kepada murid-
muridNya “ Kamu Harus Menjadi Gaaram dan Terang dunia”. Dan ketika itu
Yesus juga Mengutus Murid-MuridNya, untuk Mewartakan Injil, Mewartakan
Kabar Baik”

Misi keselamatan yang diamanatkan yesus kepada murid-muridnya ini,


haarus diperan ktif oleh kaum muda. Kaum muda sebagai tulang punggung
gereja harus mampu mengambil peran yang optimal dalam mengemban misi
gereja sebagai pewarta kabar gembira dan pembawa damai baik dalam
komunitas Gereja maupun bagi umat manusia.

Dalam mnghadapi rintangan yang dilontarkan dunia saat ini, di


manasebuah kompetisi tingkat tnggi telah menjadi batu sandungan dan atau bias
menjadi harapan kaum muda dalam mempersiapkan diri dan siap melakukan
terobsan-terobosan baru serta dapat menyesuaikan diri dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Menjadi murid yesus dalam kehidupan yesus
dewasa ini, merupakan suatu hal yang sulit direalisasikan. Kaum muda sebagi
sosok calon murid yesus yang segar dan kuat dan memiliki sumber daya manusia
yang baik yang harus menjadi harapan gerja dalam mengusung tugas mulia untuk
menyelamatka dunia kini terabaikan.

Kaum muda harus menyadari bahwa kristus bukan hanya dasar utama
iman kristiani melainkan Tuhan Atas Dunia. Kaum muda diajak untuk melakukan
ziarah rohanih, perjalanan, pencahrian dan perjuangan dengan Kristus memang
membutuhkan kesetiaan seperti: Bunda Maria seantiasa setia melakukan
kehendak Allah, hingga akhirnya ia terpilih menjadi Bunda penebus yang diutus
untuk menebus manusia dari salah dan dosa.

4
Menjadi murid Kristus kaum muda harus bisa membuktikan kepribadian
kaum muda yang sesungguhnya, kaum muda harus bisa bersaksi atas sabda
yesus yaitu: AKULAH JALAN KEBENARAN DAN KEHIDUPAN, BARANG SIAPA TIDAK
AKAN MENGENAL BAPA JIKA TIDAK MELALUI AKU”..

Kaum muda harus mampu mewartakan sabda yesus ini dan harus bisa
menjadi saksi di tengah-tengah Dunia. Dalam kenyatanya kaum muda melakukan
sesuatu lebih cenderung mengambil keputusan dengan mengutamakan hobi dan
kesenangan mereka.

Hobi dan kesenangan mereka inilah yang akhirnya menciptakan masalah


seperti : Narkoba, mabuk-mabukan, pelecehan seksual dan lain-lain.

Msalah-masalah inilah yang menutup kaum muda akan kehidupan


rohanih, dan mengelapkan hati kaum muda akan kehidupan yang benar,
kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama katholik untuk menjadi seorang
katholik yang sejati.

5
BAB 2. PERAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA
2.1 ARTI DARI GEREJA

Sesungguhnya Gereja merupakan persekutuan iman umat, yang sedang


berziarah menuju rumah bapa. Gereja lahir dari persekutuan iman, gereja hidup
di dalam iman yang utuh, satu dan bersekutu. Keutuhan itu terbentuk dari sikap
solidaritas, kepedulian sikap membuka mata untuk melihat penderitaan orang
lain, sikap membuka telinga untuk mendengar keluhan orang lain, sikap hidup
yang selalu bersyukur kepada “DIA YANG BERKUASA ATAS BUMI DAN LANGIT
DAN SEGALA ISINYA” atas segala yang kita menikmati. Sikap-sikap iniah yang
melahirkan Hukum cinta kasih, sehingga gereja dapat diartikan sebagai
persekutuan iman yang hidup di dalam kasih.

Dalam kehidupan sehari-hari kita memandang betuk fisik dari gereja


adalah sebuah gedung dengan berbagai perlengkpan yang dijadikan tempat
ibadah, sebagai rumah tuhan. Gereja adalah tempat persekutuan iman umat
karena di dalam gereja merupakan tempat berkumpulnya umat yang
menyatukan iman dalam doa dan harapan. Di mana persekutuan yang menyatu
dalam iman, menyatu dalam doa, menyatu dalam kasih dan sedang berziarah
menuju rumah bapa itu adalah arti gereja yang sesungguhnya.

2.2 sikap prilaku dan etika hidup kaum muda di lingkungan komuitas umat basis

Lingkungan komunitas umat basis merupakan lingkungan dasar dimana


kepribadian umat kaolik itu terlahir. Dari situlah kita dididik, kita dibina,
diarahkan dengan cara-cara hidup sebagai seorang katholik sejati. Sebagai
contoh: dari kecil kita sudahmulai dengan berkumpul bersama dalam do’a
rosario, kita mulai dididik untuk meneladani sikap Bunda Maria, kita mulai
diarahkan untuk menjadi obor buat orang lain. Kaum muda di tengah lingkungan
komunitas umat basis adalah kaum muda yang harus menjadi teladan.
Keberadaan kaum muda di tengah Komunitas Umat Basis merupakan tulang

6
punggung lingkungan sehingga kaum muda harus mengambil sikap yang tepat.
Kaum muda harus siap untuk melibatkan diri dalam berbagaDUNIAi kegiatan
rohani, seperti melibatkan diri menjadi anggota Mudika, melibatkan diri dalam
tanggungan liturgy (koor). Kepada kaum muda yang berkompeten, berwibawa,
berpendidikan harus mampu memeberikan kritik, saran, pendapat yang dapat
menunjang lingkungan komunitas umat basis untuk lebiih maju.

2.3 Kaum Muda Harus Menjadi Garam danTerang Dunia

Pada waktu Yesus lahir di tengah-tengah Dunia, dan hidup bersama-sama


dengan manusia dalam menjalankan misi kebenaran dan keselamatan sesuai
tugas perutusan BapaNya, Yesus menyatakan dengan penuh pengharapan
kepada Murid-MuridNya “KAMU HARUS MENJADI GARAM DAN TERANG”

Pernyataan ini disampaikan Yesus sebelum hari kematiaan-Nya yaitu saat dimana
Darah-NYA mengalir ketika tubuh-NYA disalibkan, agar Murid-Murid-NYA mampu
menjadi saksi atas diri-NYA, murid-murid mampu mewartakan kerajaan Allah,
mengabarkan tentang kebenaran Ajaran Yesus dan Mewartakan kedamaian.

Dalam statemen ini kaum muda harus bisa berperan sebagai Murid Yesus,
kaum muda harus menjadi garam dan terang dunia yaitu:

Kaum muda harus bisa menjadi saksi atas kebenaran firman, kaum muda
harus mewartakan kerajaan Allah, mewartakan kedamain dan cinta kasih seperti
yang diajarkan Yesus. Kaum muda harus sungguh-sungguh meneladani sikap
yesus, sikap cinta akan kebenaran, sikap cinta akan sesame, sikap suka
menolong, rela berkorban, peduli terhadap orang lain, dan kaum muda harus
siap bersaksi atas gereja atas nama Yesus.

2.4. Permasalahan Seputar Kaum Muda

Kehidupan kaum muda dalam lingkungan masyarakat tak pernah lepas


dari masalah. Permasalahan-permasalahan yang muncul selalu bersumber dari

7
sikap kaum muda yang tidak mampu menyesuiakan diri dengan lingkungan
hidupnya. Meski kadang permasalahan itu muncul dari pengaruh-pengaruh luar
yang merusak kehhidupan kaum muda. Dalam menghadapi masalah kaum muda
lebih cenderung mengambil keputusan sesuai dengan hobi dan kesenangan
mereka. Kaum mauda tidak mengambil keputusan yang sesuai dengan norma
dan hokum. Keputusan yang sesuai dengan kemauan mereka inilah yang
membawa mereka ke lembah kehancuran.

Permasalahan itu juga muncul akibat rendahnya pendidikan di kalangan


kaum muda, rendahnya pendidikan ini yang mengakibatkan kaum muda miskin
akan pengetahuan, miskin akan pengertian, kaum muda tidak menjadikan dirinya
sebagai contoh di tengah-tengah masyarakat, kaum muda yang seharusnya
menjadi tulang punggung, kaum muda yang menjadi harapan kini tidak bisa
membuktikan identitas kaum muda yang sesungguhnya. Permasalahan yang
sangat akrab dengan kehidupan kaum muda adalah: Narkoba, mabuk-mabukan,
pelecehan seksual, meresahkan lingkungan, mendapatkan uang/barang dengan
cara-cara yang tidak halal seperti: (mencuri, merampok), malas ke gereja,
berpakaian yang tidak sopan dan sebagainya. Masalah-masalah inilah yang
menutup mata dan hati kaum muda akan kehidupan yang benar, kehidupan
sebagai seorang katholik yang sejati.

2.5 Mengatasi Masalah Kaum Muda

Permasalahan kaum muda beranekaragam mulai dari masalah pekerjaan,


pergaulan, karir, cinta dan sebagainya. Berbagai masalah ini hanya dapat teratasi
atas dasar inisiatif dari pribadi kaum muda itu sendiri kesadaran itu muncul kalau
mereka dididik, dibimbing diarahkan untuk menjadi garam dan tterang di tengah-
tengah dunia. Kaum muda dituntut untuk melibatkan diri dalam berbagai
kegiatan-kegiatan rohani di gereja. Bagi yang berbakat bernyanyi ada kelompok
paduan suara, yang beminat dalam do’a, ada perekutuan do’a mudika. Setiap
ada kegiatan di gereja kaum muda harus ikut ambil bagian karena dari situlah

8
kaum muda dapat memetik bebagai pelajaran tentang begitu pentingnya hidup
menggereja. Selain itu kaum muda harus ikut ambil bagian dalam organisasi-
organisasi di lingkungan, karena dengan berbagai pengalaman itu kaum muda
menjadikannya sebagai pelajarannya yang berharga.

9
Bab 3. penutup
3.1 kesimpulan

Peran kaum muda dalam hidup menggereja. Hidup menggereja adalah


hidup dalam persekutuan iaman, hidup dalam iman yang utuh, satu dan
bersekutu.persekutuan iman ini melibatkan umat manusia pada umumnya yang
bersatu dalam persekutuan gereja. Kaum muda yang menjadi tiang tengah gereja
haeus mampu mengemban misi gereja sebagai pewarta kabar gembira dan
pembawa damai.

Dalam komunitas uma basias, kaum muda harus mengambil silkap yang
tepat, siap untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan rohani, seperti
menjadi anggota mudika, aktif dalam tanggungan liturgy, kaum muda yang
berkompeten harus bisa menunjang, mengembangkan komunitas umat basis
untuk lebih maju.

Dalam kehidupan sehari-hari kaum muda tak pernah lepas dari masalah.
Permasalahan itu muncul akibat kecenderungan kaum muda dalm
mengutamakan keinginan mereka. Kaum muda enggan dalam menjalankan
kegiatannya sesuai norma dan hokum yang berlaku, akibat dari itu keputusan
yang diambil tidak melalui pertimbangan yang matang.

Permasalahan ini hanya dapat teratasi atsa dasr kesadaran pribadi kaum
muda itu sendiri. Kesadaran itu muncul kalau mereka dididik, dibimbing,
diarahkan tentang arti hidup dan kehidupan yang sesungguhnya. Kaum muda ini
tengah mengalami transsisi yang menyeluruh di tengah-tengah masyarakat
dunia. Jka kemudian mereka mengalami loncatan cultural, maka kekhatolikan pu
akan mengalami pegeseran yang jauh mulai dari pergeseran lahiriah kemudian
pergeseran iman hingga filsafat dan teologinya. Kaum muda yang berperan
sebagai murid Yesus adalah kam muda yang mampu mewartakan kerejaan Allah,
mewartakan tentang kebenaran, mewartakan kedamaian, memberikan kekuatan

10
kepada yang sedang mengeluh, memberikan pertolongan kepada yang sedang
meminta, menjadi teladan di tengah-tengah gereja dan masyarakat dan harus
dapat memberikan berbagai pelajaran yang berharga buat orang lain. Kaum
muda yang menjadi garam dan terang di tengah-tengah dunia harus mampu
menjalankan amanat Yesus dan harus siap untuk bersaksi atas nama yesus, diri
Yesus dan kehidupan Yesus serta segala perkataan yang keluar dari mulut Yesus.

11

Anda mungkin juga menyukai