SKRIPSI
OLEH
M.NURSETIAWAN
NIM 1810125310069
BANJARMASIN
2022
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah..................................................................................................7
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................10
E. Manfaat Penelitian...............................................................................................10
C. Hipotesis..................................................................................................................49
i
D. Skenario Tindakan................................................................................................63
F. Indikator Keberhasilan.........................................................................................82
1. Izin Penelitian...................................................................................................88
2. Penunjukkan Observer.....................................................................................89
3. Persiapan Pelaksanaan Tindakan Kelas............................................................89
C. Pelaksanaan Tindakan Kelas.................................................................................91
1. Pertemuan 1.....................................................................................................91
2. Pertemuan 2...................................................................................................123
3. Pertemuan 3...................................................................................................158
4. Pertemuan 4...................................................................................................192
D. Pembahasan.......................................................................................................224
BAB V PENUTUP.............................................................................................................237
A. Kesimpulan.........................................................................................................237
B. Saran..................................................................................................................237
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................239
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 .....................................................................................................................97
Gambar 4. 2...................................................................................................................106
Gambar 4. 3...................................................................................................................107
Gambar 4. 4...................................................................................................................111
Gambar 4. 5...................................................................................................................130
Gambar 4. 6...................................................................................................................140
Gambar 4. 7...................................................................................................................142
Gambar 4. 8 ...................................................................................................................145
Gambar 4. 9...................................................................................................................148
Gambar 4. 10.................................................................................................................164
Gambar 4. 11.................................................................................................................174
Gambar 4. 12.................................................................................................................176
Gambar 4. 13 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 3..............................................................179
Gambar 4. 14 Kecenderungan Aspek Pertemuan 1, 2, dan 3.........................................182
Gambar 4. 15 Aktvitas Guru Pertemuan 4.....................................................................198
Gambar 4. 16 Grafik Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pertemuan 4.................................208
Gambar 4. 17 Hasil Belajar Kelompok Pertemuan 4......................................................210
Gambar 4. 18 Hasil Belajar Siswa Pertemuan 4..............................................................213
Gambar 4. 19 Kecenderungan Aspek Pertemuan 1, 2, 3 dan 4......................................216
Gambar 4. 20 Grafik Kecendrungan Aktivitas Guru 4 Pertemuan..................................225
Gambar 4. 21 Grafik Aktivitas Siswa pada 4 pertemuan................................................232
Gambar 4. 22 Grafik Hasil Belajar 4 Pertemuan.............................................................235
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan awalan “pe” dan
akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya).
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Pedagogie” yang berarti
terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa .Salminawati,
(2016)
pada tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas serta
1
perkembangan zaman. Membangun keterampilan belajar individu dan
mendorong pengembangan siswa untuk menjadi aktif dan mandiri. Dalam hal
artinya belajar itu harus dapat memahami apa yang dipelajari bukan hanya
dihafalkan. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa harus memiliki pemahaman
pendidik dan sesama peserta didik yang dilandasi dengan sikap saling
2
Sistem pendidikan Indonesia saat ini tengah menggunakan
atas materi, aktif dalam berdiskusi dan prestasi, serta memiliki sopan santun
kompetensi peserta didik kearah yang lebih analisis dan tuntutan guru agar
lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran karena guru dianggap mampu
dalam semua hal yang dapat membantu semua peserta didik berkembang.Rouf
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan takwa,
pembelajaran tematik siswa belajar dengan tema, yaitu antara mata pelajaran
3
yang satu dan yang lain terintegrasi dalam satu tema. Pada proses belajar
penting yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar, peserta didik yang
menghasilkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan hasil belajar yang
yang bervariasi sehingga peserta didik dapat tertarik dan senang selama proses
pembelajaran.
4
tahun pelajaran 2020/2021 pada hasil evaluasi belajar peserta didik semester 1
dari jumlah siswa 17 orang semuanya memenuhi standar KKM namun untuk
aktivitas dan disiplin dalam belajar masih kurang hal ini disebabkan oleh
belajar yang monoton membuat peserta didik tidak aktif dalam mengikuti
optimal.
terjadi secara terus menerus. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan
Dalam setiap persoalan pasti selalu ada jalan tengah atau solusinya.
yang dapat meningkatkan aktivitas, disiplin dan hasil belajar serta mampu
model yang tepat, berpusat pada peserta didik, dapat mengembangkan potensi,
5
ciri khas model tersebut. Gabungan model tersebut berupa model (Project
B. Rumusan Masalah
Project Based Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A Match
Project Based Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A Match
Project Based Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A Match
dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN Belitung utara 1 Banjarmasin?
6
C. Rencana Pemecahan Masalah
Dalam upaya peningkatan aktivitas, disiplin dan hasil belajar siswa pada
penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) diharapkan agar
memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi.
Selain itu, untuk mengetahui tentang kemampuan kosa kata dan berpikir kritis
siswa, Scramble dapat menjadi pilihan yang tepat karena siswa bermain kata
dalam menjawab soal. Scramble juga dapat meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran.
3. Guru dan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan (Inkuiri
Terbimbing)
7
4. Guru membimbing kelompok dalam membuat hipotesis. (Inkuiri
Terbimbing)
6. Guru meminta siswa dua orang dari kelompok bertamu untuk menggali
informasi, dan dua orang yang lainnya tinggal untuk membagikan hasil
7. Tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan mengkaji hasil yang didapat
dari bertamu dengan bimbingan guru (Two Stay Two Stray (TSTS) ).
D. Tujuan Penelitian
(PjBL), Number Head Together, dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN
8
Project Based Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A Match
Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A Match Pada Siswa
Model Project Based Learning (PjBL), Number Head Together, dan Make A
E. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi Guru
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan materi dalam memberikan pelatihan kepada
3. Pengawas
9
Pembinaan guru-guru dalam suatu wilayah sebagai masukan untuk memilih
model-model pembelajaran.
4. Dinas Pendidikan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
memberikan binaan dengan baik dan tepat yang berdampak pada potensi
peserta didik, bukan hanya kecerdasan namun juga keterampilan yang sesuai
10
didik dalam proses pembelajaran untuk tercapai tujuan yang diinginkan perlu
tindakan yang dapat menciptakan proses belajar yang kondusif bagi siswa
sekolah dasar.
terrgolong anak usia dini, dan siswa sekolah dasar merupakan masa transisi
dkk (2014:7-9) Ada beberapa karakteristik seorang peserta didik yang perlu
1) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
manusiawi.
11
Usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung
dari usia 6 tahun hingga kira-kira 11 atau 12 belas tahun. Pada usia ini anak
pertama kali mengalami pendidikan formal dan bisa juga dikatakan bahwa
usia ini adalah merupakan usia yang matang untuk menerima pelajaran-
(Suriansyah 2014:40).
12
Sedangakan menurut Piaget usia 7-11 tahun berada dalam tahap
operasional konkret dimana peserta didik sudah dapat berpikir secara logika
mengenai sesuatu. Pada umumnya mereka berada pada masa ini samapai
pembelajaran.
adalah usia keemasan yang sangat penting untuk membentuk karakter anak di
masa depan. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan dapat memberikan
baik merupakan salah satu faktor penting dalam membantu proses belajar.
tingkat perkembangan kognitif dapat dibagi menjadi empat, yaitu: (a) tahap
sensory-motor (umur 0-2 tahun), (b) tahap pre-operasional (umur 2-7 tahun),
2014:41) karakteristik anak usia SD dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu :
13
a. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar (6 tahun sampai umur 10 tahun)
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai
berikut:
prestasi sekolah.
anak lain.
5) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun), anak menghendaki
b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 tahun sampai kira-
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut:
14
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata
5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu dengan
15
Dari karakteristik anak sekolah dasar inilah kita dapat mengembangkan
proses pembelajaran. Masa depan sangat bergantung pada peran guru dalam
Suriansyah (2015) bahwa peranan guru tidak akan pernah bisa tergantikan
oleh kemajuan tekhnologi, karena guru bukan hanya sebagai pengajar yang
yang sebenarnya.
memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar sebaik
mereka miliki.
aspek menjadi tantangan bagi guru sebagai agen pembelajar sekaligus agen
16
seperti yang dikutip oleh Uno (2015:153) menyatakan bahwa guru yang
belajar.
dengan hasil baik dan pola berpikir yang variatif pula. Sebaliknya, apabila
pembelajaran yang dilakukan secara monoton, tidak ada variasi dan tidak
menantang maka lulusan yang terbentuk pun tidak jauh berbeda dari proses
yang terjadi. Oleh sebab itu, saat ini seorang guru dituntut untuk
mengembangkan siswanya secara utuh. Selain itu guru juga harus inovatif
17
materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi dapat mengimplementasikan
hal-hal baru yang menuntut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah
selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam profesi keguruan
siswa adalah “keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan
seluruh potensi yang dimiliki siswa, yang meliputi potensi gerakan fisik,
18
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
subjek dalam belajar yang harus mendapatkan kesempatan secara luas untuk
4. Pembelajaran Bermakna
untuk melakukan lebih banyak makna kepada dunia di sekitar mereka, belajar
19
terhadap hal-hal yang lebih realistis yang diditandai dengan pembelajaran
bermakna yang adalah suatu proses untuk mengaitkan informasi baru pada
Konsep ini menjelaskan bahwa dalam diri seorang pelajar sudah ada
Salah satu hal pokok dalam kurikulum 2013 adalah menekankan pada
pembelajaran siswa aktif. Dalam hal ini, peran guru sangat signifikan dalam
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran
merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Belajar bermakna tidak akan
adalah proses mengalami. Dalam hal ini manusia dari segala usia dapat
siswa untuk aktif terlibat dalam tugas yang bermakna di mana mereka
20
memanipulasi objek dan lingkungan dan mengamati hasil sebagai sebuah
pengalaman bermakna.
siswa, pengetahuan yang dipunyai oleh murid adalah hasil dari aktivitas
yang dilakukan oleh siswa dan bukan pembelajaran yang ditrerima secara
atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara
belajar terjadi bagi siswa, itu harus dilakukan dengan cara dan di tempat
21
yang relevan dengan “nyata” kehidupan mereka, baik di dalam maupun di
yang melibatkan masalah nyata dan proyek yang relevan dengan siswa.
memenuhi tujuan tertentu. Ketika siswa secara aktif dan sengaja berusaha
untuk mencapai tujuan kognitif, mereka berpikir dan belajar lebih banyak
dengan sistem pendidikan yang baik pula. Hal ini terlihat pada kiblat
pendidikan dunia saat ini yaitu negara Finlandia, dimana sistem pendidikan
yang dilakukan beberapa tahun lalu yang kemudian direvisi sehingga menjadi
semakin baik.
22
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan potensi
siswa secara optimal dengan menggunakan tiga aspek acuan dalam menilai
aspek tersebut antara lain aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Sesuai
dengan Basic Education yang berlaku di Finlandia, Tirri dan Kusisto (2013)
the person. The cognitive goals are to strengthen pupils’ thinking and
studying skills. The affective and social goals are met by providing
fact”.
1) Pengaturan Awal, dalam hal ini hal yang perlu dilakukan adalah
23
2) Defrensiasi Progresif, dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah
pembelajaran, yaitu:
pembelajaran.
belajar.
24
dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh
IPA.
2015:149). IPA juga melatih anak berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan
kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal
atau logis, diterima oleh akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan
IPA. Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan
25
penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.
26
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
yaitu:
diperlukan.
27
Merupakan kolaborasi atau modifikasi dari kedua jenis model
model inkuiri bebas yang dimodifikasi ini siswa tidak dapat memilih
siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran tentang konsep atau suatu
kesimpulan.
28
Pendekatan inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru
2) Membuat Hipotesis
3) Merancang Percobaan
percobaan.
29
4) Melakukan Percobaan untuk Memperoleh Informasi
percobaan.
6) Membuat kesimpulan
Terbimbing
siswa.
30
dalam proses pembelajaran, semakin besar pula kemampuan belajar
siswa tersebut.
2) Tidak efisien.
pengajaran tradisional.
ide.
31
5) Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah
tinggal dua tamu adalah dua orang siswa yang tinggal di kelompok dan dua
orang siswa yang bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal
dikunjunginya.
berprestasi.
tipe two Stay Two Stray (TSTS) diawali dengan pembagian kelompok.
32
Setelah kelomk terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-
hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang bertugas sebagai
Stray (TSTS)
33
Menurut Budiyanto (2016:153) terdapat beberapa kelebihan model
model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) juga memiliki kekurangan,
yaitu:
3) Siswa yang kurang akan bergantung kepada siswa yang pintar maka akan
menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam model ini merek tidak
hanya diminta untuk menjawab soal, tetapi menerka jawaban soal yang
sudah teredia namun masih dlam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan
berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan dalam
model ini.
34
Shoimin (2014:166) menyatakan, scramble merupakan model
soal dan lembar jawaban yang tersedia. Scramble merupakan model yang
dengan susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan
aslinya.
adanya kerja sama antar anggota kelompok untuk saling membantu teman
sekelompok dapat berpikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari
penyelesaian soal.
sebagai berikut:
35
2) Guru memberi arahan kepada peserta didik tentang prosedur
yaitu:
1) dalam pelaksanaan model pembelajaran ini siswa tidak ada yang diam
kelompok;
4) materi yang diberikan dengan model ini akan lebih mengesankan dan
36
5) sifat kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba-
Be
belajar siswa.
B. Kerangka Berpikir
faktor yang tentunya saling berkaitan satu sama lain. Di antara berbagai
bagi guru untuk memilih pendekatan, model serta media pembelajaran yang
Oleh karena itu, semakin tepat memilih pendekatan, model serta media,
37
materi yang disajikan sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang telah
sangat jarang siswa menunjukkan sikap ilmiah yang dimulai dari menggali
siswa untuk berlatih berpikir kritis serta menambah antusias mereka melalui
kegiatan-kegiatan yang menarik dan berbeda. Oleh karena itu, salah satu
belajar pun menjadi lebih baik. Salah satu alternatif yang diterapkan untuk
38
menggunakan kombinasi model pembelajaran akan membuat proses
bermakna. Ditambah dengan model Two Stay Two Stray (TSTS) yang
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble telah meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa di kelas VD SDN Semangat Dalam
39
40
HARAPAN KENYATAAN
1. Siswa dapat terlibat secara aktif, 1. Siswa kurang melibatkan diri secara
baik mental maupun sosial aktif (tidak terlibat langsung dalam
dalam proses pembelajaran. proses pembelajaran).
2. Siswa mudah memahami konsep 2. Siswa kurang memahami terhadap CEK
yang dipelajari. konsep pembelajaran.
3. Siswa diharapkan dapat kreatif
3. Kurangnya antusias siswa dalam
dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mengikuti pembelajaran.
dihadapi.
CEK
MASALAH
Rendahnya aktivitas,disiplin dan
hasil belajar siswa
DAMPAK PENYEBAB
SOLUSI
CEK
Menggunakan Model Inovatif PROYEK BERHEMAT
Project Based Learning(PjBL), Number Head Together(NHT), dan Make A Match
HASIL
Meningkatnya aktivitas siswa, dan
Berhasil Hasil belajar siswa tuntas dan melebihi Tidak
standar KKM. Berhasil
41
C. Hipotesis
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa
terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran,
berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Sifatnya mendasar
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Sanjaya (2015:44) mengatakan arti PTK itu sendiri adalah “proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi dari dalam upaya untuk
43
bersangkutan. PTK dapat diartikan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai suatu
bentuk investegasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang
memiliki untuk penerapan tindakan dan melakukan refleksi dan seterusnya sampai
penelitian tindakan yang berkelanjutan, maka putaran atau siklusnya minimal dua
pendidikan). Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah
secara sistematis” Kemmis dan Taggart (Suriansyah,2013: 4). Hasil kajian ini
dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya
tindakan dilanjutkan dengan observasi atau evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi
digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa saja yang terjadi pada
dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh perilaku tindakan, dilakukan dengan maksud untuk
44
tindakan-tindakan yang dilakukan dalam memperbaiki pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan.
1) On – the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil atau
nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan
urutan yang berdiri dari beberapa tahap pada Tema Benda-benda Di Sekitar
10) Dilaksanakan dengan rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dalam satu
45
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang
Menurut Kunandar (2012: 67) prinsip pelaksanaan dalam PTK adalah sebagai
berikut:
mengajar.
dan ilmiah.
46
9) PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sedarhana,
10) Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu banyak
informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya
dipahami bersama prinsip-prinsip yang harus dipenuhi apabila berminat dan akan
mampu menerapkannya, kiranya apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Cohen dan Manion (1980) merinci fungsi penelitian tindakan menjadi lima
tertentu.
47
2) Sebagai alat pelatihan dalam jabatan dan membekali guru dengan
dirinya.
pembelajaran.
(Arifin, 2011:101).
yang dialami langsung dalam interaksi antar guru dengan siswa yang sedang
meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang
48
3) Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui proses
pembelajaran.
4) Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan
dirinya.
dan perubahan.
49
melaksanakan pembelajaran kelas yang di ajar oleh guru tersebut sehingga terjadi
pembelajaran di kelas.
siswa hingga manfaat untuk guru. Manfaat PTK menurut Muslich (2014:11)
kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses
50
7) Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau pengembangan
Menurut Arikunto (2014:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang
lazim dilalui, yaitu: (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi, yaitu:
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menentukan titik
atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
implementasi atau penerapan isi rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sedikit
51
karena seharusnya pengamatan yang dilakukan pada waktu tindakan sedang
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Inilah inti dari penelitian tindakan, refleksi dilakukan dengan cara
kolaboratif yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi selama
kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
pertemuan berikutnya.
Dari ke empat tahapan penelitian tersebut akan berbentuk sebuah siklus yaitu
satu putaran kegiatan secara berurutan dan akan kembali dilakukan siklus
selanjutnya seperti semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap perencanaan sampai
refleksi, dan refleksi disini merupakan bahan evaluasi bagi tindakan yang harus
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
52
?
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014:16)
Kuala pada kelas VD tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak
20 orang, yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
Penelitian dilakukan pada Tema Benda-benda Di Sekitar Kita muatan IPA dengan
pembelajaran IPA pada Tema Benda-benda Di Sekitar Kita muatan IPA yang
KKM, karena siswa disaat mengikuti proses pembelajaran dalam keadaan pasif
tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, hal ini disebabakan dalam proses
sangat abstrak bagi siswa sehingga membuat siswa merasa bosan dan sibuk
Selain itu, peneliti sudah melakukan observasi dan wawancara dengan wali
kelas VD Bapak Iliyani, S.Pd yaitu pada Tema Benda-benda Di Sekitar Kita
muatan IPA, bahwa di tahun ajaran 2017/ 2018 dari 20 siswa, nilai hasil ulangan
yang diperoleh yaitu 3 siswa memperoleh ≥ 75, 2 siswa memperoleh nilai ≥ 70, 3
53
siswa memperoleh nilai ≥ 65, dan 15 siswa memperoleh nilai ≥ 60. Padahal
standar ketuntasan minimal kelas VD untuk Ilmu Pengetahuan Alam adalah ≥ 65.
minimal.
Fakor yang ingin di teliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Guru
Two Stray (TSTS) dan Scramble yang diterapkan guru, sehingga dalam
dan Scramble (Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble).
(Inkuiri Terbimbing).
(Inkuiri Terbimbing).
54
d. Aktivitas guru membimbing siswa untuk berdiskusi dengan kelompok lain
dalam mengumpulkan informasi dan saling bekerjasama (Two Stay Two Stray
(TSTS) ).
ulang informasi yang telah diperoleh dan merumuskan kesimpulan (Two Stay
g. Aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata cara
2. Faktor Siswa
kerja kelompok ataupun kinerja siswa secara individual pada saat melaksanakan
Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble yang diukur melalui lembar observasi
dibahas).
hipotesis.
55
c. Aktivitas siswa melakukan kegiatan percobaan.
kesimpulan.
Faktor hasil belajar yaitu mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
Stray (TSTS) dan Scramble pada tiap pertemuannya melalui soal evaluasi tes hasil
D. Skenario Tindakan
pertemuan terdiri dari satu siklus. Secara rinci kegiatan yang dilakukan pada
56
3) Membuat bahan yang sesuai dengan materi pembelajaran dan menerapkan
Siswa (LKS) yang berhubungan dengan materi pelajaran, yaitu Tema Benda-
benda Di Sekitar Kita muatan IPA sebagai alat evaluasi untuk menilai hasil
belajar siswa.
1) Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal
57
2) Guru melakukan apersepsi.
dicapai.
3) Guru dan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan
(Inkuiri Terbimbing).
Terbimbing).
6) Guru meminta siswa dua orang dari kelompok bertamu untuk menggali
informasi, dan dua orang yang lainnya tinggal untuk membagikan hasil
didapat dari bertamu dengan bimbingan guru (Two Stay Two Stray
(TSTS)).
58
9) Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang pertanyaan dan
diberikan.
2) Pertemuan 2
a) Kegiatan Awal
dicapai.
59
4) Guru menyampaikan cakupan materi dan langkah-langkah kegiatan
3) Guru dan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan
(Inkuiri Terbimbing).
Terbimbing).
6) Guru meminta siswa dua orang dari kelompok bertamu untuk menggali
informasi, dan dua orang yang lainnya tinggal untuk membagikan hasil
didapat dari bertamu dengan bimbingan guru (Two Stay Two Stray
(TSTS)).
60
1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
diberikan.
3) Pertemuan 3
a) Kegiatan Awal
dicapai.
61
2) Guru mengorganisir siswa untuk membentuk kelompok (Inkuiri dan Two
3) Guru dan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan
(Inkuiri Terbimbing).
Terbimbing).
6) Guru meminta siswa dua orang dari kelompok bertamu untuk menggali
informasi, dan dua orang yang lainnya tinggal untuk membagikan hasil
didapat dari bertamu dengan bimbingan guru (Two Stay Two Stray
(TSTS)).
diberikan.
62
3) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk
4) Pertemuan 4
a) Kegiatan Awal
dicapai.
3) Guru dan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan
(Inkuiri Terbimbing).
63
4) Guru membimbing kelompok dalam membuat hipotesis (Inkuiri
Terbimbing).
6) Guru meminta siswa dua orang dari kelompok bertamu untuk menggali
informasi, dan dua orang yang lainnya tinggal untuk membagikan hasil
didapat dari bertamu dengan bimbingan guru (Two Stay Two Stray
(TSTS)).
diberikan.
64
6) Pembelajaran di tutup dengan mengucap salam.
Tahapan ini diadakan evaluasi dan observasi, pada kegiatan akhir diadakan
pos tes yang menyangkut pemahaman konsep yang telah diajarkan dengan
Stray (TSTS) dan Scramble. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang
meliputi aktivitas guru dan siswa, hambatan serta kesulitan yang dihadapi oleh
usaha untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi dari pelaksanaan
tindakan kelas. Hasil observasi/analisis data ingin digunakan sebagai acuan untuk
pertemuan ditetapkan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi dari tindakan yang
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Siklus berakhir apabila pola kesulitan dari
siklus sudah ditemukan dan dapat diatasi permasalahan tersebut sesuai kriteria
65
E. Data dan Cara Pengumpulan data
1. Sumber data
Sumber data penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah dan guru yang
mengajar kelas VD SDN Semangat Dalam 2 tahun ajaran 2017/2018. Data juga
diperoleh dari siswa terutama data yang berkaitan dengan aktivitas siswa dalam
2. Jenis data
Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan
a. Data kualitatif data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan
a. Data tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti diambil dari
b. Data observasi terhadap aktivitas yang dilakukan guru pada saat pembelajaran
untuk mengetahui guru sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik.
66
c. Data tentang aktivitas siswa diambil dengan menggunakan teknik observasi
aktivitas siswa untuk mengetahui siswa sangat aktif, aktif, cukup aktif, dan
kurang aktif.
d. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes, yang berupa tes tertulis
kepada siswa .
aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar pada pada materi Zat Campuran Homogen
kombinasi model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS)
dan Scramble.
a. Aktivitas Guru
Data observasi aktivitas guru adalah data tentang aktivitas guru dalam proses
belajar mengajar pada pada tema Benda-benda di Sekitar Kita muatan IPA dengan
Stray (TSTS) dan Scramble pada siswa kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito
Kuala. Kriteria dalam pemberian skor dengan empat gradasi pada lembar
Keterangan Kriteria:
Skor Maksimal = 4 x 8 = 32
67
Range = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 32 – 8 = 24
Interval = 24 : 4 = 6
b. Aktivitas Siswa
Keterangan Kriteria:
Skor Maksimal = 4 x 7 = 28
= 28 – 7 = 21
Interval = 21 : 4 = 5,25 = 6
68
Tabel 3. 3 Kriteria Persentasi Aktivitas Siswa (Klasikal)
Kriteria Persentase
Sangat Aktif 86% - 100%
Aktif 64% - 82%
Cukup Aktif 43% - 61%
Kurang Aktif 25% - 39%
c. Hasil Belajar
Data kuantitatif didapat dari hasil belajar siswa pada setiap siklus dengan
1) Ketuntasan Individual
2) Ketuntasan Klasikal
Suatu kelas dikatakan telah mencapai ketuntasan klasikal apabila ≥ 80% dari
F. Indikator Keberhasilan
berikut:
1. Aktivitas Guru
69
menggunakan kombinasi model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay
Two Stray (TSTS) dan Scramble siswa kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito
2. Aktivitas Siswa
Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble pada siswa kelas VD
3. Hasil Belajar
a. Ketuntasan Individual
70
b. Ketuntasan Klasikal
Barito Kuala selesai apabila ketuntasan klasikal mencapai ≥ 80% dari seluruh
71
BAB IV
4. NPSN : 30300897
5. Status : Negeri
6. Kategori Akreditasi :A
8. Kecamatan : Alalak
72
2. Gambaran Umum Kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala
ruang yang baik, kemudian letak kelas yang cukup jauh dari jalan raya. Sirkulasi
udara di dalam kelas juga baik karena kelas VD memiliki ventilasi udara yang
cukup dan dapat masuknya cahaya matahari serta masih banyak pepohonan
disamping kelas sehingga penerangan dan sirkulasi udara terasa nyaman untuk
melakukan proses belajar mengajar. Selain itu, pada dinding kelas dilengkapi
tersebut.
tersedianya papan tulis (white board), 1 buah lemari kayu sebagai tempat
meja dan 20 buah kursi untuk siswa, kursi dan meja untuk guru, serta
kalender maupun perlengkapan lainnya. Lantai dalam ruangan kelas terbuat dari
keramik berwarna putih dan rak sepatu dibagian depan kelas. Setiap masuk
kedalam kelas siswa diwajibkan melepas sepatu agar keadaan kelas tetap bersih
Yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VD semester 2 Tahun
yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
73
3. Gambaran Prestasi Belajar
memang dirasa cukup sulit, karena siswa harus mampu memahami dan
mengetahui apa saja campuran materi dari sebuah benda serta mampu
Dalam 2 Barito Kuala pada muatan Bahasa Indonesia, khususnya pada materi zat
2016/2017 dari 22 siswa hanya 9 siswa atau 40% yang mencapai KKM.
Sedangkan pada hasil belajar siswa kelas VD pada tahun ajaran 2017/2018 dari 24
siswa hanya 11 siswa atau 45% yang melebihi standar nilai KKM.
Rendahnya prestasi belajar IPS kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala
a. Faktor siswa
Dalam proses belajar mengajar IPA siswa banyak yang masih tergolong sulit
kurang merespon pembelajaran yang diberikan, hal ini mengakibatkan siswa yang
kurang aktif dan kurang memotivasi siswa dalam belajar. Sehingga siswa belum
74
b. Faktor Guru
proses belajar mengajar guru juga kurang memperhatikan adanya interaksi antara
konkrit kepada siswa, sehingga kurang ada interaksi langsung antara siswa
c. Pembelajaran
optimal bagi siswa. Fasilitas yang dimiliki sekolah sudah cukup memadai.
yang disediakan.
B. Persiapan Penelitian
75
1. Izin Penelitian
0462/UN8.1.2.5.3/KM/2019.
c. Berdasarkan surat pengantar izin penelitian dari ketua Program Studi PG-
pengantar yang ditujukan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Barito Kuala pada tanggal 09 April 2019 dengan nomor: 893/191-
2/ Set-Disdik.
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Barito Kuala pada tanggal 09 April
e. Surat rekomendasi penelitian dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kuala.
76
2. Penunjukkan Observer
Observer pada penelitian ini adalah bapak Iliyani, S.Pd. selaku wali kelas V D
SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala. Observer yang ditunjuk dalam penelitian
ini merupakan guru yang sudah berpengalaman dan dapat menjadi pengaruh yang
baik dalam mendiskusikan hal-hal penting yang perlu diobservasi dan diperbaiki
kombinasi model dan rubrik penilaian aktivitas guru, serta mendiskusikan kepada
beliau tentang apa saja yang harus dilakukan saat melaksanakan penelitian
berikut:
Pertemua Alokasi
No. Hari/Tanggal Materi
n Ke- Waktu
Tema 9 Benda- benda di
2 x 35
1. Senin, 15 April 2019 1 Sekitar Kita, Subtema 1,
menit
pembelajaran 1.
Tema peristiwa dalam
2 x 35
2. Selasa, 16 april 2019 2 kehidupan, sub tema 1,
menit
pembelajaran 3
Tema peristiwa dalam
2 x 35
3. Kamis, 18 april 2019 3 kehidupan, sub tema 2,
menit
pembelajaran 5
4. Senin, 22 april 2019 4 2 x 35 Tema peristiwa dalam
77
kehidupan, sub tema 2,
menit
pembelajaran 1
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble yang sesuai
1. Pertemuan 1
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
teks narasi. Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 April 2019
78
1) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah kombinasi
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble.
3) Membuat lembar kerja kelompok dan evaluasi pada pertemuan 1 yang sesuai
LCD.
nomor absen.
b. Pelaksanaan Tindakan
April 2019 pada jam pembelajaran ke -1 sampai dengan ke 2 yaitu pukul 07.30 –
1) Kegiatan Pendahuluan
dengan mengucapkan salam kepada guru. Guru menanyakan kabar siswa “Sudah
79
sarapan dirumah?” untuk memeriksa kesiapan fisik dan mental siswa. Sebelum
memulai belajar guru meminta satu orang siswa laki-laki yang bernama M.
Daffa untuk memimpin berdoa sebelum belajar di depan kelas. Kemudian guru
memeriksa kebersihan kelas agar suasana kelas saat belajar bersih dan nyaman,
guru juga memeriksa peralatan belajar siswa sebelum belajar dan setelah itu guru
pertemuan pertama di papan tulis mengenai “Zat tunggal dan campuran” pada
perilah arti “Tunggal” dan arti “Campuran” dengan cara memberikan jawaban
bergilir kepada siswa agar siswa dapat menafsirkan sendiri pengertian “Tunggal
dan Campuran” oleh pemahan siswa. Setelah itu, guru menyampaikan kegiatan
2) Kegiatan Inti
Guru membagi kelompok heterogen yang sudah dibagi oleh guru degan
yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok. Kemudian guru menyampaikan kepada
siswa yang nanti mereka akan melakukan rumusan hipotesis. Guru membagikan
alat dan bahan percobaan kepada siswa. Kemudian siswa melakukan percobaan
dan mengamati mana benda yang termasuk dalam zat tunggal dan zat campuran.
Guru menjelaskan tugas pada lembar yang sudah diberikan kepada siswa untuk
80
Setelah selesai melakukan pengamatan dan tiap kelompok sudah
kelompok untuk 2 orang bertamu dan 2 orang tinggal dan guru menjelaskan
tugas dari 2 orang tinggal yaitu untuk membagikan dan menjelaskan hasil kerja
penjelasan dan dapat memberikan tanggapan atau sanggahan kepada hasil kerja
Selesai berdikusi dengan kelompok lain guru mengarahkan siswa untuk kembali
ke kelompok semula untuk mengkaji ulang data yang sudah didapat. Guru
dengan menggunakan gambar yang sudah dibagi oleh guru. Dan kelompok yang
memiliki jawaban berebeda bisa memberi masukan atau tanggapan sehingga bisa
dan campuran” kepada siswa untuk bisa dikoreksi bersama-sama kebenaran dari
81
berbagai contoh-contoh zat tunggal dan zat campuran homogen maupun
yang soal dan jawaban nya di acak. Guru juga menjelaskan kepada siswa
pengerjaan LKK yang diberikan guru sudah habis. Kemudian, tiap kelompok
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang
berupa pemberian tugas evaluasi secara individu, setiap siswa mendapat lembar
evaluasi yang berisi 10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan materi yang
pelajaran.
c. Hasil Observasi
pertama diperoleh data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
82
Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah
83
Tabel 4. 2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1
No Aspek yang Diamati SKOR
1 2 3 4
1. Aktivitas guru melakukan kegiatan orientasi. 3
2. Aktivitas guru membentuk kelompok diskusi membimbing
siswa untuk merumuskan hipotesis. 2
26 – 32 = Sangat Baik
20 – 25 = Baik
14 – 19 = Cukup Baik
8 – 13 = Kurang Baik
Data hasil observasi aktivitas guru tersebut dapat disajikan dalam grafik
84
Gambar 4. 1 Grafik Aktivitas Guru Pertemuan 1
3 3 3 3 3
3
2 2 2
2
P1
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa semua aspek
Two Stray (TSTS) dan Scramble yang telah dilaksanakan oleh guru sebanyak 8
aspek. Adapun perolehan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dinilai
dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh skor 3. Pada aspek ini guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang jelas
dan lantang, namun bahasa yang digunakan guru cukup sulit di fahami oleh
siswa.
sehingga memperoleh skor 2. Pada aspek ini guru membentuk kelompok sesuai
85
jenis kelamin dan rangking, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
hipotesis dan tidak menghampiri tiap kelompok untuk diberikan contoh dalam
merumuskan hipotesis.
percobaan. Namun, pada aspek ini guru belum memberikan batas waktu dalam
melakukan percobaan.
dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh skor 3. Pada aspek ini guru
mengumpulkan data saat berdiskusi, dan memonitor tiap kelompok pada saat
berdiskusi. Pada aspek ini guru belum memberikan batas waktu kepada siswa
skor 3. Pada aspek ini guru mengarahkan siswa kembali ke kelompok untuk
86
membina seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam merumuskan kesimpulan.
cara penulisan dari masing-masing kelompok pada kertas yang sudah diberikan.
untuk mendengarkan presentasi dari kelompok lain. Namun setelah siswa selesai
materi tersebut. Selain itu, guru tidak memberikan apresiasi kepada seluruh
Pada aspek 7 (aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
tata cara menyelesaikan LKK berbentuk scramble) sudah terlaksana dengan baik
saat ada yang kurang mengerti. Aktivitas guru tidak membimbing siswa dalam
menjawab saat ada yang kurang mengerti terlihat saat guru hanya menghampiri
beberapa siswa dan tidak menanyakan apakah ada hal yang kurang dimengerti
siswa.
87
Aspek yang terakhir dalam penilaian observasi aktivitas guru yaitu aspek 8
guru membuat kesimpulan. Pada aspek ini guru melaksanakan dengan cukup
dipealajari. Pada aspek ini guru menggunakan bahasa yang sulit diafahami
siswa dan suara guru yang tidak terlalu jelas sehingga siswa yang dibelakang
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble saat pelaksanaan
sebagai berikut:
88
KATEGORI
JUMLAH
NO ASPEK SA A CA KA
F % F % F % F % F %
1. A 2 10 11 55 4 20 3 15 20 100
2. B 2 10 9 45 6 30 3 15 20 100
3. C 1 5 3 15 10 50 6 30 20 100
4. D 2 10 3 15 6 30 9 45 20 100
5. E 1 5 8 40 7 35 4 20 20 100
6. F 2 10 6 30 9 45 3 15 20 100
7. G 2 10 3 15 10 50 5 25 20 100
Tabel 4. 3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1
Keterangan:
merumuskan hipotesis.
kelompok lain.
kesimpulan.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui pada aspek A yaitu aktivitas siswa
memperhatikan pada saat guru melakukan orientasi. Namun masih banyak yang
berada pada kriteria aktif dan cukup aktif. Ada 2 siswa (10%) berada kriteria
sangat aktif, 11 siswa (55%) yang berada pada kriteria aktif, ada 4 siswa (20%)
89
berada pada kriteria cukup aktif dan ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria
kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif, hal ini
dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria pada aspek ini,
dalam merumuskan hipotesis. Ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria
sangat aktif, ada 6 siswa (30%) yang berada pada kriteria aktif, ada 9 siswa
(30%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 3 siswa (15%) yang berada pada
kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria cukup
aktif yaitu 45% yang, dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan
kriteria pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan percaya
diri memberikan pernyataan pada topik masalah. Hal tersebut dikarenakan pada
(10%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 3 siswa (15%) yang berada
pada kriteria aktif, ada 10 siswa (50%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada
6 siswa (30%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi
90
oleh siswa dengan kriteria cukup aktif yaitu 50% dikarenakan sebagian besar
percobaan dan berperan aktif dalam kelompok. Hal tersebut dikarenakan pada
skor 3. Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek
ketiga ini.
kelompok lain. Ada 2 siswa (5%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 9
siswa (45%) yang berada pada kriteria aktif, ada 6 siswa (30%) berada pada
kriteria cukup aktif dan ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria aktif. Pada
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 45% dikarenakan
sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa dapat
data yang dibutuhkan, dan percaya diri untuk menyampaikan gagasan saat
Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru membimbing
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan. Ada 1 siswa (5%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 8
siswa (40%) yang berada pada kriteria aktif, ada 7 siswa (35%) berada pada
kriteria cukup aktif dan ada 4 siswa (20%) yang berada pada kriteria kurang
91
aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 40%
mengkaji ulang data yang diperoleh dengan diskusi, dapat mengkaji ulang data
waktumya. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktifnya aktivitas siswa pada aspek
kelima ini.
Ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 8 siswa (40%)
yang berada pada kriteria aktif, ada 7 siswa (35%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif, dikarenakan sebagian besar
suara yang lantang dan jelas, mempresentasikan hasil kesimpulan dengan kata-
kata yang jelas dan singkat. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru
scramble. Ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 3 siswa
92
(15%) yang berada pada kriteria aktif, 10 siswa (50%) berada pada kriteria
cukup aktif dan ada 5 siswa (25%) berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria cukup aktif yaitu 50% dikarenakan
dikarenakan pada aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek ketujuh
ini.
perlu mendapatkan perhatian lebih pada setiap aspeknya agar menjadi perbaikan
secara klasikal.
Jumlah 20 100%
93
Gambar 4. 2 Grafik Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pertemuan 2
50% 45%
45% 40%
40% 35%
35%
30%
25% 20% P1
20%
15%
10%
5%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa observasi
aktivitas siswa secara klasikal pada pertemuan 1 yang mendapat kriteria sangat
aktif dan aktif hanya berjumlah 9 orang atau mencapai persentase keaktifan
klasikal sebesar 45% yang berarti masih terdapat 65% pada aktivitas klasikal
siswa yang belum mencapai kriteria aktif dan sangat aktif, jika persentase ini
keberhasilan aktivitas siswa secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu apabila
keberhasilan siswa secara klasikal mencapai ≥ 80% yang pada kategori “aktif”
3) Hasil Belajar
94
Data hasil belajar siswa meliputi nilai yang didapat pada pengerjaan tugas
kelompok dan pada tugas evaluasi akhir pertemuan. Hasil belajar tersebut dapat.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap lembar kerja yang telah diisi oleh
Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.3 dapat dilihat hasil dari kerja
kelompok siswa pada pertemuan 1 sudah memperoleh nilai yang cukup baik.
95
memperoleh nilai 70. Dilihat dari perolehan tersebut yang mana nilai 80
dengan nilai rata-rata keseluruhan 76. Hal ini dikarenakan pada aktivitas siswa
pada kegiatan berkelompok yaitu aspek E kelompok mengkaji ulang data yang
diperoleh dan merumuskan kesimpulan, ada 8 siswa (40%) yang berada pada
kriteria sangat aktif dan aktif. sedangkan aspek G berupa menjawab soal kerja
kelompok berbentuk scramble, ada 10 siswa (50%) yang berada pada kriteria
Hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari pemberian soal evaluasi.
maka didapat data nilai untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
96
Jumlah
Ketuntasan 40% 45% 35%
Klasikal
Berdasarkan tabel 4.6 pada hasil belajar aspek kognitif, dari 20 siswa jumlah
ketuntasan klasikal yang memperoleh nilai ≥70 sebesar 40% atau ada 8 siswa.
Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100, ada 2 siswa yang memperoleh nilai
90 sebagai nilai tertinggi, ada 3 siswa yang memperoleh nilai 80 dan 3 siswa yang
memperoleh nilai 70. Adapun 12 siswa (60%) yang memperoleh nilai dibawah
≤60 atau belum tuntas, yakni ada 6 siswa yang memperoleh nilai 60, ada 5 siswa
yang memperoleh nilai 50, dan ada 1 orang siswa yang memeperoleh nilai 40. Hal
ini sejalan dengan aktivitas guru yang mendapat skor 21 dengan kriteria baik,
45% yang berada pada kriteria cukup aktif sehingga berdampak kepada hasil
belajar siswa pada aspek kognitif. Dengan perolehan hasil ketuntasan klasikal
40% maka pada pertemuan 1 ini masih belum dianggap berhasil berdasarkan
Pada penilaian aspek afektif (sikap), guru menentukan penilaian yaitu, percaya
diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4), Baik (skor
3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Siswa yang memperoleh nilai
tertinggi ada 9 siswa (45%) dan siswa yang mendapatkan nilai terendah ada 11
siswa (55%). Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan skor 20
dengan kriteria baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan klasikal
sebesar 45% yang berada pada kriteria cukup aktif, sehingga pada penilaian
97
Pada penilaian aspek psikomotorik (keterampilan), guru menentukan penilaian
yaitu siswa menulis hasil percobaan dan mengomunikasikan hasil percobaan Hasil
penilaian ini menunjukkan ada 7 siswa yang memperoleh nilai ≥70 dengan
ketuntasan klasikal 35% dan 13 siswa yang memperoleh nilai ≤60 dengan
persentase 65%. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan skor 21
dengan kriteria baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan klasikal
sebesar 45% yang berada pada kriteria cukup aktif dan pada penilaian afektif
Untuk memperjelas hasil ketuntasan hasil ketuntasan belajar siswa pada aspek
kognitif kelas V D SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada
K % A % P %
≥ 70 8 40 9 45 7 35 Tuntas
Data ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pertemuan 1 dapat disajikan dalam
98
50% 45%
45% 40%
40% 35%
35%
30%
25% P1
20%
15%
10%
5%
0%
Kognitif Afektif Psikomotorik
Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.4 di atas diketahui bahwa ketuntasan
klasikal hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
indicator keberhasilan yang diharapkan yaitu secara klasikal bahwa siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 berada dalam capaian “tuntas” atau mencapai ≥ 80% dari
Berikut adalah tabel analisis soal pada pertemuan 1 dengan siswa kelas V D
SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 1 dapat
1 C3 14 70 6 30 Tidak Tuntas
2 C3 16 80 4 20 Tuntas
3 C3 16 80 4 25 Tuntas
99
4 C3 16 80 4 20 Tuntas
5 C4 12 60 8 40 Tidak Tuntas
6 C4 9 45 11 55 Tidak Tuntas
7 C4 13 65 7 35 Tidak Tuntas
8 C4 11 55 9 45 Tidak Tuntas
9 C5 7 35 13 65 Tidak Tuntas
10 C5 9 45 11 55 Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dimana masih banyak siswa yang menjawab
salah terutama pada no. 1, 5, 6, 7,8,9 dan 10 karena siswa masih belum mampu
membedakan zat tunggal dan zat campuran. Soal no 1 sebanyak 14 orang siswa
sudah menjawab dengan benar, sedangkan soal no. 2,3 dan 4 terdapat 16 orang
siswa yang berhasil menjawab dengan tepat pada masing-masing butir soalnya.
Sedangkan soal no. 5 sebanyak 12 siswa saja yang bisa menjawab, hal ini
dikarenakan soal ini masih berkaitan dengan soal no 1 dan 3. Sehingga siswa
Pada soal no. 6 sebanyak 9 siswa saja yang bisa menjawab, soal no. 7 hanya
13 orang yang bisa menjawab, soal no. 8 dan no. 11 orang yang biasa menjawab
dan soal no 9 soal ini adalah soal dengan capaian terendah dari jawaban siswa
karena hanya 7 orang yang mampu menjawab dengan benar. Dikarenakan soal ini
Dan terakhir soal no. 10 ada 9 orang siswa yang menjawab dengan benar.
100
Hal ini terkait dengan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran
terlihat pada aspek B dan H dimana aktivitas guru belum maksimal yang
d. Refleksi
1) Aktivitas Guru
model pembelajaran Inkuiri terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
diharapkan yaitu aktivitas guru mencapai kriteria “sangat baik” atau perolehan
skor berada pada rentang 25-28. Hal ini disebabkan karena masih belum ada
Pada aspek pertama yaitu guru melakukan kegiatan orientasi, aspek ini
sudah dilaksankan dengan kriteria baik yang berarti guru sudah menyampaikan
pembelajaran, dan guru juga menggunakan suara yang jelas dan lantang. Agar
101
materi tersebut dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh
siswa. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan
dilaksanakan.
kriteria cukup baik dikarenakan guru membentuk kelompok sesuai jenis kelamin
hipotesis, namun guru belum menjelaskan cara merumuskan hipotesis dan tidak
kegiatan percobaan sudah dilaksanakan dengan kriteria baik. Pada aspek ini
Namun, pada aspek ini guru belum memberikan batas waktu dalam melakukan
Aspek yang keempat yaitu guru membimbing siswa untuk berdiskusi dengan
102
dilaksanakan dengan kriteria baik. Pada aspek ini guru membimbing siswa
saat berdiskusi, dan memonitor tiap kelompok pada saat berdiskusi. Namun,
Seharusnya agar aktivitas guru pada aspek ini menjadi maksimal, guru harus
mampu memberikan apresiasi yang baik terhadap hasil/ usaha yang dilakukan
siswa karena ini bertujuan menambah semangat dan memotivasi siswa dalam
Aspek yang kelima yaitu aktivitas guru mengarahkan siswa untuk kembali
merumuskan kesimpulan sudah terlaksana dengan kriteria baik . Pada aspek ini
cukup baik. Dengan skor tersebut guru sudah menjelaskan kepada siswa cara
103
presentasi guru tidak memberikan kesimpulan atas penyampaian siswa sehingga
materi tersebut. Selain itu, guru tidak memberikan apresiasi kepada seluruh
penyampaian siswa agar semua siswa memiliki simpulan yang terkait dengan
Aspek ketujuh yaitu guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata
aspek ini sudah terlaksana dengan kriteria baik dikarenakan guru memberikan
tidak membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang kurang mengerti.
Tidak terlaksananya aspek membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang
Aspek yang terakhir yaitu aspek guru melaksanakan dengan kritria cukup
baik. Kriteria yang dilaksanakan guru yaitu membuat kesimpulan sesuai materi
yang telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah semua siswa sudah
memahami dengan materi yang dipealajari. Pada aspek ini guru menggunakan
104
bahasa yang sulit di fahami siswa dan suara guru yang tidak terlalu jelas
bahasa yang sering didengar siswa agar mereka mudah memahami kesimpulan
dan juga pentingnya suara guru yang nyaring dan jelas agar seluruh siswa dapat
2) Aktivitas Siswa
kombinasi model Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble pada pertemuan ini masih belum bisa dikatakan berhasil atau sesuai
dengan harapan, dikarenakan masih ada beberapa aspek yang belum bisa
terlaksana dengan maksimal. Selain itu terlihat dari keaktifan klasikal siswa
yang hanya mencapai 45%. Hal tersebut tentunya masih belum mencapai
indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu ≥ 80% dari total keseluruhan siswa.
Pada aspek A yaitu didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 55%,
hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria pada aspek
ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib,
Seharusnya siswa diajak untuk lebih fokus terhadap materi yang disampaikan
hiburan seperti bercanda atau permainan yang menarik sehingga siswa tidak
105
Pada aspek B yaitu aktivitas siswa mengajukan pendapat atau argumentasi
dalam merumuskan hipotesis, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan
kriteria cukup aktif yaitu 45%, dikarenakan sebagian besar siswa telah
tepat, dan percaya diri memberikan pernyataan pada topik masalah. Hal ini
disebabkan karena siswa masih banya siswa yang belum bisa menyampaikan
didominasi oleh siswa dengan kriteria kurang aktif yaitu 55% yang berarti siswa
percobaan dan berperan aktif dalam kelompok Namun hanya beberapa siswa
yang aktif dalam kelompok sedangkan siswa yang lain hanya melihat dan ada
beberapa siswa yang menyalahkan gunakan alat dan bahan percobaan. Pada
pertemuan selanjutnya siswa dapat ditegur apabila masih suka bermain saat
teman yang lain serius belajar, karena dapat mengganggu proses belajar
mengajar.
kelompok lain, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu
45% yang berarti siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa dapat
106
data yang dibutuhkan, dan percaya diri untuk menyampaikan gagasan saat
informasi maka guru sebaiknya lebih jelas memberi tugas pada siswa di masing-
masing kelompok agar siswa yang pemalu atau malas lebih bertanggung jawab
terhadap tugas kelompoknya dan guru harus selalu memantau kelompok dalam
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria
aktif yaitu 40% yang berarti sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada
aspek, yaitu mengkaji ulang data yang diperoleh, dapat mengkaji ulang data
waktumya. Pada aspek ini masih banyak siswa yang masih belum mengerti
bagaimana cara mengkaji ulang data yang sudah diperoleh dari hasil diskusi
sebelumnya, karena siswa belum dibekali bagaimana cara mengkaji ulang data
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 40% yang berarti
dengan kata-kata yang jelas dan singkat. Seharusnya siswa juga menyampaikan
107
hasil kesimpulan mencakup semua data yang diperlukan. Pada aspek ini masih
ada siswa yang canggung untuk maju kedepan kelas menyampaikan hasil
scramble, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria cukup aktif
yaitu 50% yang berarti siswa kebanyakan telah melaksanakan kriteria siswa
dengan benar namun kebanyakan kalimat yang dibuat kelompok sulit dipahami.
untuk mengatasi hal ini, guru sebaiknya meminta siswa untuk lebih
memperhatikan kalimat yang mereka susun agar mudah dibaca dan dipahami.
3) Hasil Belajar
Pada pertemuan 1 ini masih belum berhasil, karena masih diawah indikator
yang telah ditentukan. Pada pertemuan pertama ini masih terdapat banyak siswa
yang belum tuntas, hal ini dikarenakan nilai tersebut masih dibawah 70. Secara
individu siswa bisa dikatakan tuntas apabila mendapat niai ≥70, sedangkan
secara klasikal siswa dikatakan berhasil apabila ≥80%. Pada pertemuan pertama
ini siswa mendapat nilai ≥70 ada 8 orang atau 40% dan yang mendapatkan nilai
<60 ada 11 orang atau 60%. Hal ini tentunya masih jauh dari indikator yang
telah ditentukan. Melihat hal tersebut maka hasil belajar pada pertemuan ini
dikatakan masih belum berhasil. kebanyakan siswa yang tidak tuntas itu
108
dikarenakan daya ingat siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari soal
evaluasi yang diberikan oleh guru pada aspek mengaitkan dan analisis, cukup
banyak soal yang belum mampu dijawab oleh seluruh siswa secara tepat.
Upaya perbaikan yang akan dilakukan yaitu guru akan lebih memberikan
memotivasi yang lebih besar kepada siswa dan guru juga harus lebih baik dan
lebih jelas lagi dalam menjelaskan materi, yaitu dengan menjelaskansecara lebih
maka siswa akan lebih mudah menangkap dan memahami materi yang
pertemuan selanjutnya
percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4),
Baik (skor 3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Ada 9 siswa yang
memperoleh nilai ≥70 dengan ketuntasan klasikal 45%. Diharapkan untuk dapat
mengenai sikap-sikap yang mencerminkan siswa yang baik sehingga siswa dapat
percobaan Hasil penilaian ini menunjukkan ada 7 siswa yang memperoleh nilai
109
≥70 dengan ketuntasan klasikal 35%. Diharapkan pada pertemuan selanjutnya
2. Pertemuan 2
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada Selasa, 16 April 2019 pada jam
(TSTS) dan Scramble pada muatan IPA materi zat campuran homgen dan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble
3) Membuat lembar kerja kelompok dan evaluasi pada pertemuan 2 yang sesuai
110
4) Membuat daftar nama kelompok yang sudah ditentukan guru berdasarkan
LCD
nomor absen.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan kedua dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada hari Selasa, 16 April
1) Kegiatan Pendahuluan
“Bagaimana kabar kalian hari ini anak-anak?” untuk memeriksa kesiapan fisik
dan semangat siswa. Sebelum memulai belajar guru meminta satu orang siswa
yaitu Ahmad Lutfi untuk memimpin berdoa sebelum belajar di depan kelas.
Kemudian guru memeriksa kebersihan kelas agar suasana kelas saat belajar
111
bersih dan nyaman, guru juga memeriksa peralatan belajar siswa sebelum belajar
sebelumnya kalian mempelajari tentang apa ?”, “Apa pengertian dan contoh dari
zat tunggal dan campuran ?”. Kemudian guru menunjukkan beberapa gambar
contoh dari zat campuran seperti, es cendol dan teh, kemudian menanyakan
kepada siswa secara bergilir mengenai “Apa saja zat penyusun yang terdapat
pembelajaran pada pertemuan ini yaitu mengenai “Zat penyusun dari zat tunggal
kesimpulan dengan cara melakukan percobaan dan diskusi dua tinggal dan dua
2) Kegiatan Inti
Guru membagi kelompok heterogen yang sudah dibagi oleh guru dengan
yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok. Kemudian guru menyampaikan kepada
siswa yang nanti mereka akan melakukan rumusan hipotesis mengenai “”. Guru
melakukan percobaan dan mengamati mana contoh benda yang zat tunggal dan
112
campuran serta zat penyusunnya. Guru menjelaskan tugas pada lembar yang
beberapa hal yang tidak dipahami siswa seperti “campuran homogen dan
sementara.. Saat tugas sudah selesai, guru meminta kepada tiap kelompok untuk
2 orang bertamu dan 2 orang tinggal dan guru menjelaskan tugas dari 2 orang
tinggal yaitu untuk membagikan dan menjelaskan hasil kerja mereka kepada 2
orang tamu, dan 2 orang tamu bertugas mendengarkan penjelasan dan dapat
mereka kunjungi. Guru membimbing jalannya diskusi ini agar semua siswa
dapat berkomunikasi dengan baik sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar.
kembali ke kelompok semula untuk mengkaji ulang data yang sudah didapat.
Guru membagi waktu untuk berdiskusi kembali mencocokan jawaban, dan guru
113
dengan menggunakan gambar yang sudah dibagi oleh guru. Dan kelompok yang
memiliki jawaban berebeda bisa memberi masukan atau tanggapan sehingga bisa
dan campuran” kepada siswa untuk bisa dikoreksi bersama-sama kebenaran dari
heterogen.
dan jawaban nya di acak. Guru juga menjelaskan kepada siswa bagaimana
pengerjaan soal dalam bentuk scramble. Setelah batas watu pengerjaan LKK
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang
berupa pemberian tugas evaluasi secara individu, setiap siswa mendapat lembar
evaluasi yang berisi 10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan wacana yang
pelajaran.
c. Hasil Observasi
114
Observasi disini difungsikan untuk mendokumentasikan dampak dari proses
kedua diperoleh data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
115
Tabel 4. 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2
No Aspek yang Diamati SKOR
1 2 3 4
1. Aktivitas guru melakukan kegiatan orientasi
3
2. Aktivitas guru membentuk kelompok diskusi
membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis 2
Keterangan:
26 – 32 = Sangat Baik
20 – 25 = Baik
14 – 19 = Cukup Baik
8 – 13 = Kurang Baik
Data hasil observasi aktivitas guru tersebut dapat disajikan dalam grafik
116
Gambar 4. 5 Aktvitas Guru Pertemuan 2
5
4 4
4
3 3 3 3 3
3
2 P2
2
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.5 pada pertemuan 2 ini, dapat dilihat
bahwa aktivitas guru pada pertemuan 2 mendapat skor 25 dengan kriteria “baik”.
Pada pertemuan ini aktivitas guru sudah meningkat dari pertemuan sebelumnya,
dikarenakan pada pertemuan 2 ini guru sudah memperoleh skor maksimal yaitu
skor 4.
dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh skor 3. Pada aspek ini guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang jelas
dan lantang, namun bahasa yang digunakan guru cukup sulit di fahami oleh
siswa.
sehingga memperoleh skor 2. Pada aspek ini guru membentuk kelompok sesuai
jenis kelamin dan rangking, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
117
hipotesis dan tidak menghampiri tiap kelompok untuk diberikan contoh dalam
merumuskan hipotesis.
percobaan. Pada aspek ini guru sudah memberikan batas waktu dalam
dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh skor 3. Pada aspek ini guru
mengumpulkan data saat berdiskusi, dan memonitor tiap kelompok pada saat
berdiskusi. Pada aspek ini guru belum memberikan batas waktu kepada siswa
skor 3. Pada aspek ini guru mengarahkan siswa kembali ke kelompok untuk
118
kesimpulan yang benar, sehingga siswa hanya menuliskan kesimpulan dengan
cara penulisan dari masing-masing kelompok pada kertas yang sudah diberikan.
untuk mendengarkan presentasi dari kelompok lain. Namun setelah siswa selesai
materi tersebut. Selain itu, guru tidak memberikan apresiasi kepada seluruh
Pada aspek 7 (aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
sangatb baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru memberikan
membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang kurang mengerti. Guru sudah
melasanaan semua indikator pada aspek ini sehingga guru memperoleh skor 4.
Aspek yang terakhir dalam penilaian observasi aktivitas guru yaitu aspek 8
guru membuat kesimpulan. Pada aspek ini guru melaksanakan dengan baik
kesimpulan sesuai materi yang telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah
semua siswa sudah memahami dengan materi yang dipealajari dan guru juga
119
menggunakan bahasa yang mudah diafahami siswa. Namun, suara guru yang
tidak terlalu jelas menyebabkan siswa yang duduk dibelakang masih belum
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble saat pelaksanaan
sebagai berikut:
5. E 2 10 8 40 8 40 2 10 20 100
6. F 3 15 7 35 7 35 2 10 20 100
7. G 2 10 9 45 6 30 3 15 20 100
Keterangan:
hipotesis.
120
D: Aktivitas siswa berdiskusi dalam mengumpulkan data dengan kelompok
lain.
kesimpulan.
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui pada aspek A yaitu aktivitas siswa
memperhatikan pada saat guru melakukan orientasi. Ada 3 siswa (15%) berada
kriteria sangat aktif, 12 siswa (60%) yang berada pada kriteria aktif, ada 4 siswa
(20%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada
kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif,
hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria pada aspek
ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib,
dalam merumuskan hipotesis. Ada 4 siswa (20%) yang berada pada kriteria
sangat aktif, ada 9 siswa (45%) yang berada pada kriteria aktif, ada 5 siswa
(25%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada
kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif
yaitu 45% yang, dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria
121
pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan percaya diri
(10%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 4 siswa (20%) yang berada
pada kriteria aktif, ada 10 siswa (50%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada
3 siswa (15%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi
oleh siswa dengan kriteria cukup aktif yaitu 50% dikarenakan sebagian besar
percobaan dan berperan aktif dalam kelompok. Hal tersebut dikarenakan pada
skor 3. Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek
ketiga ini.
kelompok lain. Ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7
siswa (35%) yang berada pada kriteria aktif, ada 6 siswa (30%) berada pada
kriteria cukup aktif dan ada 4 siswa (20%) yang berada pada kriteria aktif. Pada
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 35% dikarenakan
sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa dapat
data yang dibutuhkan, dan percaya diri untuk menyampaikan gagasan saat
122
berdiskusi . Namun siswa kurang berpartisipasi dalam menemukan informasi.
Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru membimbing
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan. Ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria sangat
aktif, ada 8 siswa (40%) yang berada pada kriteria aktif, ada 8 siswa (40%)
berada pada kriteria cukup aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria
kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif dan
cukup aktif yaitu 40% dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria
pada aspek, yaitu mengkaji ulang data yang diperoleh dengan diskusi, dapat
mengkaji ulang data sesuai dengan bahan kajian, dapat merumuskan kesimpulan
tepat pada waktumya. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai
Ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7 siswa (35%)
yang berada pada kriteria aktif, ada 7 siswa (35%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif dan cukup aktif, yaitu 35%
123
dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu
hasil kesimpulan dengan suara yang lantang dan jelas, mempresentasikan hasil
kesimpulan dengan kata-kata yang jelas dan singkat. Hal tersebut dikarenakan
scramble. Ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 9 siswa
(45%) yang berada pada kriteria aktif, 6 siswa (30%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 3 siswa (15%) berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini
didominasi oleh siswa dengan aktif yaitu 45% dikarenakan sebagian besar siswa
memberi arahan kepada peserta didik tentang tata cara menyelesaiakan LKK
perlu mendapatkan perhatian lebih pada setiap aspeknya agar menjadi perbaikan
secara klasikal.
124
Tabel 4. 11 Persentase Keaktifan Siswa secara Klasikal Pertemuan 2
No Kriteria Frekuensi Persentase
1. Sangat Aktif 2 10%
2. Aktif 12 60%
3. Cukup Aktif 3 15%
4. Kurang Aktif 3 15%
Jumlah 20 100%
Jumlah Sangat Aktif dan Aktif 14
Persentase Keaktifan Klasikal 70%
Kriteria Aktif
Untuk lebih jelas, data hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal pada
50%
40%
P2
30%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
Berdasarkan tabel 4.11 dan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa observasi
aktivitas siswa secara klasikal pada pertemuan 2 yang mendapat kriteria sangat
aktif dan aktif berjumlah 14 orang atau mencapai persentase keaktifan klasikal
sebesar 70% yang berarti masih terdapat 30% pada aktivitas klasikal siswa yang
belum mencapai kriteria aktif dan sangat aktif. Pada pertemuan 2 ini persentase
125
keaktifan klasikal siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan oleh guru maka dapat
Hal ini dikarenakan indikator keberhasilan aktivitas siswa secara klasikal yang
3) Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa meliputi nilai yang didapat pada pengerjaan tugas
kelompok dan pada tugas evaluasi akhir pertemuan. Hasil belajar tersebut dapat.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap lembar kerja yang telah diisi oleh
126
kelompok 2 memperoleh nilai 80, kelompok 3 memperoleh nilai 80, kelompok 4
memperoleh nilai 100 dan kelompok 5 memperoleh nilai 80. Dilihat dari
kedua ini, namun pada pertemuan kedua ini telah ada kelompok yang
memperoleh nilai 100 dengan nilai rata-rata keseluruhan 84. Hal ini dikarenakan
mengkaji ulang data yang diperoleh dan merumuskan kesimpulan, ada 10 siswa
(50%) yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. sedangkan aspek G
berupa menjawab soal kerja kelompok berbentuk scramble, ada 11 siswa (55%)
yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. Dilihat dari pencapaian
dibandingkan pada pertemuan sebelumnya. Untuk lebih jelas, data hasil dari
kerja kelompok siswa pada pertemuan 2 ditampilkan pada grafik dibawah ini:
100
100
90
80 80 80
80
60
P2
40
20
0
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
127
b) Hasil Belajar Siswa Secara Individu
Hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari pemberian soal evaluasi.
maka didapat data nilai untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
1. 100 2 10 2 10 0 0 Tuntas
2. 90 3 15 3 15 1 5 Tuntas
3. 80 6 30 4 20 6 30 Tuntas
4. 70 3 6 1 5 5 25 Tuntas
5. 60 4 1 5 25 0 0 Tidak Tuntas
6. 50 2 4 2 10 5 25 Tidak Tuntas
7. 40 0 0 0 0 3 15 Tidak Tuntas
8. 30 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
9. 20 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
Jumlah Ketuntasan
14 15 12
Individu
Jumlah Ketuntasan
70% 75% 60%
Klasikal
Berdasarkan tabel 4.13 pada hasil belajar aspek kognitif, dari 20 siswa jumlah
ketuntasan klasikal yang memperoleh nilai ≥70 sebesar 70% atau ada 14 siswa.
Ada 2 siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai nilai tertinggi, ada 3 siswa yang
memperoleh nilai 90, ada 6 siswa yang memperoleh nilai 80 dan 3 siswa yang
128
memperoleh nilai 70. Adapun 6 siswa (30%) yang memperoleh nilai dibawah ≤60
atau belum tuntas, yakni ada 5 siswa yang memperoleh nilai 60 dan ada 1 siswa
yang memperoleh nilai 50. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang mendapat
skor 25 dengan kriteria baik, begitupun dengan aktivitas siswa yang memperoleh
ketuntasan klasikal sebesar 70% yang berada pada kriteria aktif sehingga
berdampak kepada hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Dengan perolehan
hasil ketuntasan klasikal 70% maka pada pertemuan 2 ini masih belum dianggap
berhasil berdasarkan ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 80%.
Pada penilaian aspek afektif (sikap), guru menentukan penilaian yaitu percaya
diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4), Baik (skor
3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Siswa yang memperoleh nilai
tertinggi ada 15 siswa (75%) dan siswa yang mendapatkan nilai terendah ada 5
siswa (25%). Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan skor 25
dengan kriteria baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan klasikal
sebesar 70% yang berada pada kriteria aktif, sehingga pada penilaian afektif siswa
percobaan Hasil penilaian ini menunjukkan ada 13 siswa yang memperoleh nilai
≥70 dengan ketuntasan klasikal 65% dan 7 siswa yang memperoleh nilai ≤60
dengan persentase 35%. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan
skor 24 dengan kriteria baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 70% yang berada pada kriteria aktif, dan pada penilaian afektif
129
siswa memperoleh presentase ketuntasan klasikal 75%. Sehingga pada penilaian
Dapat disimpulkan hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada kelas
VD SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 2 pada
K % A % P %
≥ 70 14 70 15 75 12 60 Tuntas
Adapun gambar grafik dari data hasil belajar siswa kelas VD SDN Semangat
Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 2 dapat dilihat sebagai
berikut:
memperoleh nilai ≥ 70 ada 70% dari total keseluruhan. Hal ini menyatakan bahwa
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan 2 masih belum mencapai
130
indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 berada dalam capaian “tuntas” atau mencapai ≥ 80% dari
Berikut adalah tabel analisis soal pada pertemuan 2 dengan siswa kelas V D
SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 2 dapat
1 C3 17 85 3 15 Tuntas
2 C3 18 90 2 10 Tuntas
3 C3 18 90 2 10 Tuntas
4 C3 17 85 3 15 Tuntas
5 C4 16 80 4 20 Tuntas
6 C4 12 60 8 40 Tidak Tuntas
7 C4 14 70 6 30 Tidak Tuntas
8 C4 16 80 4 20 Tuntas
9 C5 13 65 7 35 Tidak Tuntas
10 C5 11 55 9 45 Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dimana masih banyak siswa yang menjawab
salah terutama pada no. 6,7,9 dan 10 karena siswa masih belum mampu
sebanyak 17 orang siswa sudah menjawab dengan benar, sedangkan soal no. 2,3
dan 18 orang siswa, dan soal no 4 dan 5 masing-masing 18 dan 16 siswa yang
berhasil menjawab dengan tepat pada masing-masing butir soalnya. Hal ini
131
dikarenakan guru sudah berulang-ulang menjelaskan sehingga siswa banyak yang
Pada soal no. 6 sebanyak 21 orang siswa yang menjawab dengan benar, soal
no. 7 sebanyak 14 siswa menjawab dengan tepat dikarenakan soal ini memang
soal.
Sedangkan soal no. 8 sebanyak 16 siswa saja yang bisa menjawab, hal ini
soal no 9 ada 13 siswa yang menjawab dengan benar, dan terakhir soal no 10
soal ini adalah soal dengan capaian terendah dari jawaban siswa karena hanya 11
Hal ini terkait dengan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran terlihat
pada aspek B dan G dimana aktivitas guru belum maksimal yang kemudian
4) Grafik Kecenderungan
Dapat dilihat pada grafik kecenderungan aktivitas guru, aktivitas siswa dan
132
Gambar 4. 9 Kecenderungan Aspek Pertemuan 1 dan 2
90%
80% 79% 75%
70% 70%
70%
60% 60%
66%
50% 45%
45%
40%
40%
30% 35%
20%
10%
0%
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar K Hasil Belajar A Hasil Belajar P
P1
P2
Berdasarkan gambar 4.9 diatas maka dapat terlihat kenaikan dari semua
aspek seperti aspek aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Pada grafik
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa semakin meningkat. Dari data diatas
juga dapat diketahui bahwa semakin optimal aktivitas yang dilakukan guru
pembelajaran, maka hasil belajar siswa tersebut juga dapat meningkat. Saat hasil
belajar siswa pada aspek kognitif meningkat, hal ini didukung oleh hasil belajar
d. Refleksi
133
pembelajaran menggunakan kombinasi model Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC), Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble maka
1) Aktivitas Guru
model pembelajaran Inkuiri terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
yang diharapkan yaitu aktivitas guru mencapai kriteria “sangat baik” atau
perolehan skor berada pada rentang 26-32. Hal ini disebabkan karena hanya ada
dua aspek yang terlaksana dengan maksimal atau dengan perolehan skor 4.
Pada aspek pertama yaitu guru melakukan kegiatan orientasi, aspek ini sudah
dilaksankan dengan kriteria baik yang berarti guru sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan guru juga menggunakan suara yang jelas dan lantang. Agar
materi tersebut dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh
siswa. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh
134
Aspek yang kedua yaitu aktivitas guru membentuk kelompok diskusi
kriteria cukup baik dikarenakan guru membentuk kelompok sesuai jenis kelamin
hipotesis, namun guru belum menjelaskan cara merumuskan hipotesis dan tidak
kegiatan percobaan sudah dilaksanakan dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
Aspek yang keempat yaitu guru membimbing siswa untuk berdiskusi dengan
dilaksanakan dengan kriteria baik. Pada aspek ini guru membimbing siswa untuk
berdiskusi, dan memonitor tiap kelompok pada saat berdiskusi. Namun, guru
agar aktivitas guru pada aspek ini menjadi maksimal, guru harus mampu
135
memberikan apresiasi yang baik terhadap hasil/ usaha yang dilakukan siswa
Aspek yang kelima yaitu aktivitas guru mengarahkan siswa untuk kembali ke
merumuskan kesimpulan sudah terlaksana dengan kriteria baik. Pada aspek ini
cukup baik. Dengan skor tersebut guru sudah menjelaskan kepada siswa cara
materi tersebut. Selain itu, guru tidak memberikan apresiasi kepada seluruh
penyampaian siswa agar semua siswa memiliki simpulan yang terkait dengan
136
materi yang dipelajari dan memberikan apresiasi kepada seluruh kelompok
Aspek ketujuh yaitu guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata
aspek ini sudah terlaksana dengan kriteria baik dikarenakan guru memberikan
Pada pertemuan kedua ini guru sudah melakukan indikator yang bekum
menjawab saat ada yang kurang mengerti. Pada pertemuan ini guru memberikan
bimbingan apabila ada siswa yang kurang mengerti dalam mengerjakan LKK
berbentuk scramble tersebut. Pada pertemuan selanjutnya, hal ini agar bias
dipertahankan.
Aspek yang terakhir yaitu aspek guru melaksanakan dengan kritria baik.
Kriteria yang dilaksanakan guru yaitu membuat kesimpulan sesuai materi yang
telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah semua siswa sudah memahami
dengan materi yang dipealajari dan menggunakan bahasa yang mudah di fahami
siswa. Namun suara guru yang tidak terlalu jelas sehingga siswa yang
dibelakang masih belum mendengar secara jelas, hendaknya suara guru yang
nyaring dan jelas agar seluruh siswa dapat mendengar dan mudah memahami
2) Aktivitas Siswa
137
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 yang telah
kombinasi model Inkuiri Terbimbing,, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble pada pertemuan ini masih belum bisa dikatakan berhasil atau sesuai
dengan harapan, dikarenakan masih ada beberapa aspek yang belum bisa
terlaksana dengan maksimal. Selain itu terlihat dari keaktifan klasikal siswa
yang hanya mencapai 70%. Hal tersebut tentunya masih belum mencapai
indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu ≥ 80% dari total keseluruhan siswa.
tersebut disebabkan masih ada beberapa siswa yang mencapai kriteria cukup
aktif dan kurang aktif, sehingga dengan hal ini dapat mempengaruhi akumulasi
Pada aspek A yaitu didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 60%,
hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria pada aspek
ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib,
Seharusnya siswa diajak untuk lebih fokus terhadap materi yang disampaikan
hiburan seperti bercanda atau permainan yang menarik sehingga siswa tidak
dalam merumuskan hipotesis, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan
kriteria aktif yaitu 45%, dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan
138
kriteria pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan percaya
diri memberikan pernyataan pada topik masalah. Hal ini disebabkan karena
siswa masih banyak siswa yang belum bisa menyampaikan pendapat atau
pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih percaya diri
Pada aspek C yaitu melakukan kegiatan percobaan, pada aspek ini didominasi
oleh siswa dengan kriteria cukup aktif yaitu 50% yang berarti siswa hanya
dan berperan aktif dalam kelompok Namun hanya beberapa siswa yang aktif
dalam kelompok sedangkan siswa yang lain hanya melihat dan ada beberapa
siswa yang menyalahkan gunakan alat dan bahan percobaan. Pada pertemuan
selanjutnya siswa dapat ditegur apabila masih suka bermain saat teman yang lain
kelompok lain, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria cukup aktif
yaitu 35% yang berarti siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa
menemukan informasi maka guru sebaiknya lebih jelas memberi tugas pada
139
siswa di masing-masing kelompok agar siswa yang pemalu atau malas lebih
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria
aktif yaitu 40% yang berarti sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada
aspek, yaitu mengkaji ulang data yang diperoleh, dapat mengkaji ulang data
waktumya. Pada aspek ini masih banyak siswa yang masih belum mengerti
bagaimana cara mengkaji ulang data yang sudah diperoleh dari hasil diskusi
sebelumnya, karena siswa belum dibekali bagaimana cara mengkaji ulang data
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 35% yang berarti sebagian
suara yang lantang dan jelas, mempresentasikan hasil kesimpulan dengan kata-
kata yang jelas dan singkat. Seharusnya siswa juga menyampaikan hasil
kesimpulan mencakup semua data yang diperlukan. Pada aspek ini masih ada
140
Pada aspek G yaitu siswa menjawab soal kerja kelompok berbentuk
scramble, pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria cukup aktif yaitu
dengan benar namun kebanyakan kalimat yang dibuat kelompok sulit dipahami.
untuk mengatasi hal ini, guru sebaiknya meminta siswa untuk lebih
memperhatikan kalimat yang mereka susun agar mudah dibaca dan dipahami.
3) Hasil Belajar
Dilihat dari Lembar Kerja Kelompok (LKK) dan lembar evaluasi hasil
belajar siswa pada pertemuan 2 dapat dikatakan baik. Berdasarkan hasil belajar
siswa pada pertemuan 2 tersebut diketahui bahwa 70% siswa yang tuntas,
sedangkan masih ada 30% siswa yang tidak tuntas dari total keseluruhan siswa
yang hadir. Kebanyakan dari siswa yang tidak tuntas itu dikarenakan daya ingat
siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari soal evaluasi yang diberikan oleh
guru pada aspek mengaitkan dan analisis, cukup banyak soal yang belum
Upaya perbaikan yang akan dilakukan yaitu guru akan lebih memberikan
mmotivasi yang lebih besar kepada siswa dan guru juga harus lebih baik dan
lebih jelas lagi dalam menjelaskan materi, yaitu dengan menjelaskansecara lebih
maka siswa akan lebih mudah menangkap dan memahami materi yang
141
disampaikan dan diajarkan. Berdsarkan penemuan-penemuan diatas, maka
pertemuan selanjutnya
percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4),
Baik (skor 3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Ada 15 Siswa
yang memperoleh nilai ≥70 dengan ketuntasan klasikal 75% Diharapkan untuk
selanjutnya.
sehingga guru mampu mengajak siswa untuk terus berpartipasi dengan baik
dalam pembelajaran.
3. Pertemuan 3
142
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada Kamis, 18 april 2019 pada jam
(TSTS) dan Scramble pada muatan IPA materi zat campuran homogen dan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble
LCD.
nomor absen.
b. Pelaksanaan Tindakan
143
Pertemuan kedua dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada hari Kamis, 18 april
1) Kegiatan Pendahuluan
dengan mengucapkan salam kepada guru. Guru menanyakan kabar siswa seperti
siswa sebelum belajar seperti “semangat pagi” dan “tepuk semangat”. Sebelum
memulai belajar guru memriksa kehadiran siswa dan setelah itu meminta
Kemudian guru memeriksa kebersihan kelas agar suasana kelas saat belajar
bersih dan nyaman,guru juga meminta siswa untuk menyiapkan peralatan belajar
2) Kegiatan Inti
termasuk pada contoh zat apa ?” dan menanyakan “Apa saja zat penyusun yang
terdapat pada contoh gambar ini ?”. Setelah itu guru menyampaikan
144
pembelajaran pada pertemuan ini yaitu mengenai “Mengidentifikasi sifat-sifat
kesimpulan dengan cara melakukan berbagai percobaan dan diskusi dua tinggal
Guru membagi kelompok heterogen yang sudah dibagi oleh guru dengan
yang terdiri dari 3-4 siswa tiap kelompok. Percobaan yang akan dilakukan
kepada siswa yaitu mengidentifikasi bahan yang di teliti apakah bahan tersebut
membagikan alat dan bahan kepada setiap kelompok dengan bahan: gelas
plastik, air, gula, minyak, pewarna makanan, dan bubuk jamu. Guru menjelaskan
kepada siswa cara melakukan percobaan dengan menggunakan bahan dan alat
untuk mulai percobaan sesuai dengan petunjuk yang sudah diarahkan. Guru juga
meminta kepada siswa agar bisa merumuskan hipotesis yang dapat dibuat
kepada setiap dua orang anggota kelompok untuk tinggal dan dua anggota
kelompok lain untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dapat
145
membagikan hasil kerja kelompok kepada tamu dan dua orang tamu dapat
menerima hasil kerja dari kelompok lain dan dapat juga menyanggah nya.
kembali ke kelompok semula untuk mengkaji ulang data yang sudah didapat.
Guru membagi waktu untuk berdiskusi kembali mencocokan jawaban, dan guru
dengan menggunakan gambar yang sudah dibagi oleh guru. Dan kelompok yang
memiliki jawaban berebeda bisa memberi masukan atau tanggapan sehingga bisa
dan campuran” kepada siswa untuk bisa dikoreksi bersama-sama kebenaran dari
heterogen.
dan jawaban nya di acak. Guru juga menjelaskan kepada siswa bagaimana
pengerjaan soal dalam bentuk scramble. Setelah batas watu pengerjaan LKK
146
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang
berupa pemberian tugas evaluasi secara individu, setiap siswa mendapat lembar
evaluasi yang berisi 10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan wacana yang
pelajaran.
c. Hasil Observasi
kedua diperoleh data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
147
Tabel 4. 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 3
No Aspek yang Diamati SKOR
1 2 3 4
1. Aktivitas guru melakukan kegiatan orientasi 4
2. Aktivitas guru membentuk kelompok diskusi
membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis 3
26 – 32 = Sangat Baik
20 – 25 = Baik
14 – 19 = Cukup Baik
8 – 13 = Kurang Baik
148
Data hasil observasi aktivitas guru tersebut dapat disajikan dalam grafik
P3
2
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Berdasarkan data yang didapat observer yang disajikan berupa tabel hasil
observasi maupun grafik pada pertemuan 2 ini, dapat dilihat bahwa aktivitas
dikarenakan pada pertemuan 2 ini guru sudah memperoleh skor maksimal yaitu
skor 4.
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang
jelas dan lantang serta bahasa yang digunakan guru menggunakan kata yang
149
Pada aspek 2 (aktivitas guru membentuk kelompok diskusi membimbing
memperoleh skor 3. Pada aspek ini guru membentuk kelompok sesuai jenis
kelamin dan rangking, guru memberikan tugas kepada siswa untuk merumuskan
hipotesis, guru sudah menjelaskan cara merumuskan hipotesis, akan tetapi guru
hipotesis.
melakukan percobaan.
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
cara mengumpulkan data saat berdiskusi, dan memonitor tiap kelompok pada
saat berdiskusi. Pada aspek ini guru juga sudah memberikan batas waktu kepada
150
kesimpulan) sudah terlaksana dengan baik sehingga memperoleh skor 3. Pada
aspek ini guru mengarahkan siswa kembali ke kelompok untuk mengakaji ulang
memperoleh skor 3. Dengan skor tersebut guru sudah menjelaskan kepada siswa
Pada aspek 7 (aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
sangatb baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru memberikan
cara mengerjakan LKK tersebut, mengawasi siswa dalam mengerjakan, dan guru
juga membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang kurang mengerti.
Aspek yang terakhir dalam penilaian observasi aktivitas guru yaitu aspek 8
guru membuat kesimpulan. Pada aspek ini guru melaksanakan dengan baik
151
kesimpulan sesuai materi yang telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah
semua siswa sudah memahami dengan materi yang dipealajari dan guru juga
menggunakan bahasa yang mudah diafahami siswa. Namun, suara guru yang
tidak terlalu jelas menyebabkan siswa yang duduk dibelakang masih belum
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble saat pelaksanaan
sebagai berikut:
KATEGORI
JUMLAH
NO ASPEK SA A CA KA
F % F % F % F % F %
1. A 7 35 7 35 4 20 2 10 20 100
2. B 6 30 12 60 2 10 0 0 20 100
3. C 9 45 8 40 1 5 2 10 20 100
4. D 10 50 7 35 2 10 1 5 20 100
5. E 6 30 8 40 6 30 0 0 20 100
6. F 6 30 7 35 5 25 2 10 20 100
7. G 8 40 6 30 4 20 2 10 20 100
Tabel 4. 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 3
Keterangan:
hipotesis.
152
D: Aktivitas siswa berdiskusi dalam mengumpulkan data dengan kelompok
lain.
kesimpulan.
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui pada aspek A yaitu aktivitas siswa
memperhatikan pada saat guru melakukan orientasi. Ada 7 siswa (35%) berada
kriteria sangat aktif, 7 siswa (35%) yang berada pada kriteria aktif, ada 4 siswa
(20%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada
kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria
sangat aktif dan atif, hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah
melaksanakan kriteria pada aspek ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru
dengan tenang dan tertib, memperlihatkan keseriusan belajar, dan antusias dalam
dan tujuan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai
dalam merumuskan .Ada 6 siswa (30%) yang berada pada kriteria sangat aktif,
ada 12 siswa (60%) yang berada pada kriteria aktif, ada 2 siswa (10%) yang
berada pada kriteria kurang aktif . Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan
kriteria aktif yaitu 60% dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan
153
kriteria pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan percaya
diri memberikan pernyataan pada topik masalah, dan siswa dapat menyelesaikan
rumusan masalah. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek kedua
ini.
(45%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 8 siswa (40%) yang berada
pada kriteria aktif, ada 1 siswa (5%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 2
siswa (10%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi
oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 45% dikarenakan sebagian besar
kelompok lain. Ada 10 siswa (50%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7
siswa (35%) yang berada pada kriteria aktif, ada 2 siswa (10%) berada pada
kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada kriteria aktif. Pada
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 50%
dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa
154
mengumpulkan data yang dibutuhkan, dan percaya diri untuk menyampaikan
informasi. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan. Ada 6 siswa (30%) yang berada pada kriteria sangat
aktif, ada 8 siswa (40%) yang berada pada kriteria aktif, dan ada 6 siswa (30%)
berada pada kriteria cukup aktif . Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan
kriteria aktif dan cukup aktif yaitu 40% dikarenakan sebagian besar siswa
melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu mengkaji ulang data yang diperoleh
dengan diskusi, dapat mengkaji ulang data sesuai dengan bahan kajian, dapat
Ada 6 siswa (30%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7 siswa (35%)
yang berada pada kriteria aktif, ada 5 siswa (25%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif, yaitu 35% dikarenakan sebagian
155
kesimpulan dengan percaya diri, mempresentasikan hasil kesimpulan dengan
suara yang lantang dan jelas, mempresentasikan hasil kesimpulan dengan kata-
kata yang jelas dan singkat. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru
scramble. Ada 8 siswa (40%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 6 siswa
(30%) yang berada pada kriteria aktif, 4 siswa (20%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 2 siswa (10%) berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini
didominasi oleh siswa dengan sangat aktif yaitu 40% dikarenakan sebagian
pada aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata cara
hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek ketujuh ini.
perlu mendapatkan perhatian lebih pada setiap aspeknya agar menjadi perbaikan
secara klasikal.
156
Tabel 4. 18 Persentase Keaktifan Siswa secara Klasikal Pertemuan 2
No Kriteria Frekuensi Persentase
1. Sangat Aktif 5 5%
2. Aktif 12 60%
3. Cukup Aktif 1 5%
4. Kurang Aktif 2 10%
Jumlah 20 100%
Jumlah Sangat Aktif dan Aktif 17
Persentase Keaktifan Klasikal 85%
Kriteria Sangat Aktif
Untuk lebih jelas, data hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal pada
50%
40%
P2
30% 25%
20% 15%
10% 5%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
Berdasarkan tabel 4.18 dan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa observasi
aktivitas siswa secara klasikal pada pertemuan 3 yang mendapat kriteria sangat
aktif dan aktif berjumlah 17 orang atau mencapai persentase keaktifan klasikal
157
sebesar 85% yang berarti masih terdapat 15% pada aktivitas klasikal siswa yang
belum mencapai kriteria aktif dan sangat aktif. Pada pertemuan 3 ini persentase
yang mencapai 70%. Jika persentase keaktifan klasikal siswa ini dibandingkan
dengan indikator keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan oleh guru
klasikal yang telah ditetapkan yaitu apabila keberhasilan siswa secara klasikal
3) Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa meliputi nilai yang didapat pada pengerjaan tugas
kelompok dan pada tugas evaluasi akhir pertemuan. Hasil belajar tersebut dapat.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap lembar kerja yang telah diisi oleh
158
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat hasil dari kerja kelompok siswa pada
4 memperoleh nilai 100 dan kelompok 5 memperoleh nilai 80. Hal ini
kelompok mengkaji ulang data yang diperoleh dan merumuskan kesimpulan, ada
14 siswa (70%) yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. sedangkan
siswa (70%) yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. Dilihat dari
hasil dari kerja kelompok siswa pada pertemuan 2 ditampilkan pada grafik
dibawah ini:
110
90
P3
80 80
80
70
60
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
159
b) Hasil Belajar Siswa Secara Individu
Hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari pemberian soal evaluasi.
maka didapat data nilai untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
1. 100 7 35 4 20 0 0 Tuntas
2. 90 5 25 5 25 2 10 Tuntas
3. 80 4 20 3 15 10 50 Tuntas
4. 70 1 5 3 15 3 15 Tuntas
5. 60 3 15 4 20 4 20 Tidak Tuntas
6. 50 0 0 0 0 1 5 Tidak Tuntas
7. 40 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
8. 30 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
9. 20 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
Jumlah
Ketuntasan 17 16 15
Individu
Jumlah
Ketuntasan 85% 80% 75%
Klasikal
Berdasarkan tabel 4.20 pada hasil belajar aspek kognitif, dari 20 siswa jumlah
ketuntasan klasikal yang memperoleh nilai ≥70 sebesar 85% atau ada 17 siswa.
160
Ada 7 siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai nilai tertinggi, ada 5 siswa
yang memperoleh nilai 90, ada 4 siswa yang memperoleh nilai 80 dan 1 siswa
yang memperoleh nilai 70. Adapun 3 siswa (15%) yang memperoleh nilai
dibawah ≤60 atau belum tuntas, yakni ada 3 siswa yang memperoleh nilai 60.
Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang mendapat skor 28 dengan kriteria
klasikal sebesar 85% yang berada pada kriteria sangat aktif sehingga berdampak
kepada hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Dengan perolehan hasil
ketuntasan klasikal 85% maka pada pertemuan 4 ini sudah dianggap berhasil
percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4),
Baik (skor 3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Siswa yang
memperoleh nilai tertinggi ada 16 siswa (80%) dan siswa yang mendapatkan
nilai terendah ada 4 siswa (20%). Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang
medapatkan skor 28 dengan kriteria sangata baik, adapun aktivitas siswa yang
memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 85% yang berada pada kriteria sangat
klasikal 80%.
nilai ≥70 dengan ketuntasan klasikal 75% dan 5 siswa yang memperoleh nilai
161
≤60 dengan persentase 25%. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang
medapatkan skor 28 dengan kriteria sangat baik, adapun aktivitas siswa yang
memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 85% yang berada pada kriteria aktif,
Dapat disimpulkan hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada kelas
K % A % P %
≥ 70 17 85 16 80 15 75 Tuntas
Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 3 dapat dilihat sebagai
berikut:
162
86% 85%
84%
82%
80%
80%
78%
P3
76% 75%
74%
72%
70%
Kognitif Afektif Psikomotorik
Berdasarkan table 4.21 dan gambar 4.13 di atas diketahui bahwa ketuntasan
klasikal siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 ada 85% dari total keseluruhan. Hal ini
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berada dalam capaian “tuntas” atau mencapai ≥
Berikut adalah tabel analisis soal pada pertemuan 2 dengan siswa kelas V D
SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 2 dapat
163
Jawaban
No Ranah
Benar Salah Keterangan
Soal Kognitif
F % F %
1 C3 18 90 2 10 Tuntas
2 C3 19 95 1 5 Tuntas
3 C3 18 90 2 10 Tuntas
4 C3 18 90 2 10 Tuntas
5 C4 17 85 3 15 Tuntas
6 C4 16 80 4 20 Tuntas
7 C4 16 80 4 20 Tuntas
8 C4 17 85 3 15 Tuntas
9 C5 15 75 5 25 Tidak Tuntas
10 C5 14 70 6 30 Tidak Tuntas
salah terutama pada no. soal 9 dan 10 karena siswa masih belum mampu
sebanyak 18 orang siswa sudah menjawab dengan benar, sedangkan soal no. 2
sebanya 19 orang siswa sudah menjawab dengan benar, soal no. 3 dan 4 sebanyak
Sedangkan pada ranah menganalisis soal no. 5 sebanyak 17 orang siswa sudah
menjawab dengan benar, dan soal no. 6 dan 7 masing-masing ada 16 siswa yang
berhasil menjawab dengan tepat pada masing-masing butir soalnya. Pada masih
ranah C4 soal no. 8 sebanyak 17 siswa yang mampu menjawab butir soal dengan
tepat. Sudah banyak siswa yang mampu menguasai soal pemahaman (C3) maupun
164
menganalisis (C4), hal ini dikarenakan guru sudah berulang-ulang menjelaskan
sehingga siswa banyak yang ingat terhadap apa yang dijelaskan sebelumnya.
soal no 9 ada 15 siswa yang menjawab dengan benar, dan terakhir soal no 10
soal ini sebanyak 14 siswa yang menjawab dengan benar. Dua butir soal ini
dibandingkan pada pertemuan sebelumnya yaitu pada pertemuan ini sudah banyak
siswa yang mampu menjawab soal dengan benar. Namun soal evaluasi tersebut
tetap perlu mendapat perhatian lagi agar perolehan ketuntasan pada masing-
4) Grafik Kecenderungan
Dapat dilihat pada grafik kecenderungan aktivitas guru, aktivitas siswa dan
165
Gambar 4. 14 Kecenderungan Aspek Pertmuan 1, 2, dan 3
110%
100%
90% 88%
85% 85%
80% 79% 75%80%
75%
70% 70%
70%
60% 60%
66%
50% 45%
45%
40%
40%
30% 35%
20%
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar K Hasil Belajar A Hasil Belajar P
P1
P2
P3
Berdasarkan gambar 4.14 maka dapat terlihat kenaikan dari semua aspek
seperti aspek aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Pada grafik
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa semakin meningkat. Dari data diatas
juga dapat diketahui bahwa semakin optimal aktivitas yang dilakukan guru
pembelajaran, maka hasil belajar siswa tersebut juga dapat meningkat. Saat hasil
belajar siswa pada aspek kognitif meningkat, hal ini didukung oleh hasil belajar
166
d. Refleksi
Two Stray (TSTS) dan Scramble maka dapat direfleksikan sebagai berikut:
1) Aktivitas Guru
Stray (TSTS) dan Scramble secara keseluruhan dapat dicapai dengan kriteria
“Sangat Baik” dengan jumlah skor yang diperoleh yaitu 28. Perolehan skor
skor 25 menjadi skor 28. Perolehan skor pada pertemuan 3 ini sudah mencapai
“sangat baik” atau perolehan skor berada pada rentang 26-32. Hal ini disebabkan
karena ada empat aspek yang terlaksana dengan maksimal atau dengan
perolehan skor 4.
Pada aspek pertama yaitu guru melakukan kegiatan orientasi, aspek ini
sudah dilaksankan dengan kriteria sangat baik yang berarti guru sudah
mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang jelas dan
lantang dan serta guru juga sudah menggunakan bahasa yang mudah untuk
dipahami oleh siswa. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami apa yang
167
disampaikan oleh guru didepan kelas mengenai jalannya pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Pada pertemuan selanjutnya, agar hal ini bisa dipertahankan.
Aspek yang kedua yaitu aktivitas guru membentuk kelompok diskusi dan
kriteria baik dikarenakan guru membentuk kelompok sesuai jenis kelamin dan
dan guru juga menjelaskan cara merumuskan hipotesis. Namun, guru tidak
kegiatan percobaan sudah dilaksanakan dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
Aspek yang keempat yaitu guru membimbing siswa untuk berdiskusi dengan
dilaksanakan dengan kriteria sangat baik. Pada aspek ini guru membimbing
data saat berdiskusi, memonitor tiap kelompok pada saat berdiskusi, dan guru
168
belum memberikan apresiasi terhadap usaha yang dilakukan siswa. Seharusnya
agar aktivitas guru pada aspek ini menjadi maksimal, guru harus mampu
memberikan apresiasi yang baik terhadap hasil/ usaha yang dilakukan siswa
Aspek yang kelima yaitu aktivitas guru mengarahkan siswa untuk kembali ke
merumuskan kesimpulan sudah terlaksana dengan kriteria baik . Pada aspek ini
baik. Dengan skor tersebut guru sudah menjelaskan kepada siswa cara
169
agar mereka mendapat penguatan postiif yang berdampak pada pengulangan
perilaku baik.
Aspek ketujuh yaitu guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata
aspek ini sudah terlaksana dengan kriteria sangat baik dikarenakan guru
mengerjakan dan guru juga membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang
kurang mengerti. Pada pertemuan ini guru memberikan bimbingan apabila ada
Aspek yang terakhir yaitu aspek guru melaksanakan dengan kritria baik.
Kriteria yang dilaksanakan guru yaitu membuat kesimpulan sesuai materi yang
telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah semua siswa sudah memahami
dengan materi yang dipealajari dan menggunakan bahasa yang mudah di fahami
siswa. Namun suara guru yang tidak terlalu jelas sehingga siswa yang
dibelakang masih belum mendengar secara jelas, hendaknya suara guru yang
nyaring dan jelas agar seluruh siswa dapat mendengar dan mudah memahami
2) Aktivitas Siswa
kombinasi model Inkuiri Terbimbing,, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
170
Scramble pada pertemuan ini bisa dikatakan berhasil atau sesuai dengan
harapan, terlihat dari keaktifan klasikal siswa sudah mencapai 85%. Hal tersebut
tentunya sudah mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu ≥ 80% dari
pada aspek A yaitu aktivitas siswa memperhatikan pada saat guru melakukan
orientasi. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif dan
aktif 70% hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria
pada aspek ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib,
dalam merumuskan. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif
yaitu 60% dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan kriteria pada
rumusan masalah. Hal ini disebabkan karena siswa masih banyak siswa yang
motivasi kepada siswa untuk lebih percaya diri saat menyampaikan pendapat.
Pada aspek C yaitu siswa melakukan kegiatan percobaan. Pada aspek ini
didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 45% dikarenakan
171
langkah-langkah percobaan dan berperan aktif dalam kelompok, tertib dalam
kelompok lain. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif
yaitu 50% dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek,
yaitu siswa dapat bekerjasama bertukar informasi dengan kelompok lain, dapat
informasi.
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria
aktif yaitu 40% dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada
aspek, yaitu mengkaji ulang data yang diperoleh dengan diskusi, dapat mengkaji
ulang data sesuai dengan bahan kajian, dapat merumuskan kesimpulan tepat
pada waktumya. Pada aspek ini masih banyak siswa yang masih belum mengerti
bagaimana cara mengkaji ulang data yang sudah diperoleh dari hasil diskusi
sebelumnya, karena siswa belum dibekali bagaimana cara mengkaji ulang data
Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif, yaitu 35%
172
hasil kesimpulan dengan suara yang lantang dan jelas, mempresentasikan hasil
kesimpulan dengan kata-kata yang jelas dan singkat. Seharusnya siswa juga
aspek ini masih ada siswa yang canggung untuk maju kedepan kelas
selanjutnya siswa dapat melaksanakan semua kriteria pada aspek ini dengan
baik.
scramble. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan sangat aktif yaitu 40%
dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu siswa
dikarenakan pada aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek ketujuh
ini.
3) Hasil Belajar
Dilihat dari Lembar Kerja Kelompok (LKK) dan lembar evaluasi hasil
belajar siswa pada pertemuan 3 dapat dikatakan baik. Berdasarkan hasil belajar
siswa pada pertemuan 3 tersebut diketahui bahwa 85% siswa yang tuntas,
sedangkan masih ada 15% siswa yang tidak tuntas dari total keseluruhan siswa
yang hadir. Kebanyakan dari siswa yang tidak tuntas itu dikarenakan daya ingat
siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari soal evaluasi yang diberikan oleh
173
guru pada aspek mengaitkan dan analisis, cukup banyak soal yang belum
Upaya perbaikan yang akan dilakukan yaitu guru akan lebih memberikan
mmotivasi yang lebih besar kepada siswa dan guru juga harus lebih baik dan
lebih jelas lagi dalam menjelaskan materi, yaitu dengan menjelaskansecara lebih
maka siswa akan lebih mudah menangkap dan memahami materi yang
pertemuan selanjutnya
percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4),
Baik (skor 3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Ada 16 Siswa
yang memperoleh nilai ≥70 dengan ketuntasan klasikal 80% Diharapkan untuk
selanjutnya.
174
nilai ≥70 dengan ketuntasan klasikal (75%). Diharapkan pada pertemuan
sehingga guru mampu mengajak siswa untuk terus berpartipasi dengan baik
dalam pembelajaran.
4. Pertemuan 4
Pertemuan ke empat ini dilaksanakan pada Senin, 22 april 2019 pada jam
(TSTS) dan Scramble pada muatan Bahasa Indonesia dengan materi membaca
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble.
3) Membuat lembar kerja kelompok dan evaluasi pada pertemuan 4 yang sesuai
175
6) Menyiapakan media pembelajaran berupa alat dan bahan percobaan serta
LCD
nomor absen.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan kedua dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada hari Senin, 22 april
1) Kegiatan Pendahuluan
siswa seperti “sudah sarapan anak-anak ?” dan memeriksa kesiapan dan memicu
motivasi siswa sebelum belajar seperti “selamat pagi” dan “tepuk semangat”.
Sebelum memulai belajar guru memeriksa kehadiran siswa dan setelah itu
meminta kepada Dimas Shaffi Ferly untuk memimpin berdoa sebelum belajar di
depan kelas.
Kemudian guru memeriksa kebersihan kelas agar suasana kelas saat belajar
bersih dan nyaman, guru juga meminta siswa unutk menyiapkan peralatan
belajar sebelum kelas dimulai. Guru mencoba mengajak siswa untuk mengingat
176
pembelajaran pertemuan sebelumnya dengan menanyakan beberapa hal seperti
2) Kegiatan Inti
Guru menunjukkan beberapa gambar untuk diamati siswa, gambar seperti air
mineral, air minuman manis, dan kopi. Guru menanyakan pertanyaan bergilir
kepada siswa seperti “Gambar apakah ini ?, “Termasuk contoh zat apa ?”, “Apa
saja zat penyusun yang terdapat pada contoh gambar ini ?” dan menanyakan
Guru membagi kelompok heterogen yang sudah dibagi oleh guru dengan
yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok. Kemudian guru menyampaikan kepada
siswa yang nanti mereka akan melakukan rumusan hipotesis mengenai “”. Guru
pada lembar yang sudah diberikan kepada siswa untuk merumuskan hipotesis
diskusi.
177
Setelah selesai berdiskusi dan tiap kelompok sudah menentukan hipotesis
sementara.. Saat tugas sudah selesai, guru meminta kepada tiap kelompok untuk
2 orang bertamu dan 2 orang tinggal dan guru menjelaskan tugas dari 2 orang
tinggal yaitu untuk membagikan dan menjelaskan hasil kerja mereka kepada 2
orang tamu, dan 2 orang tamu bertugas mendengarkan penjelasan dan dapat
mereka kunjungi. Guru membimbing jalannya diskusi ini agar semua siswa
dapat berkomunikasi dengan baik sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar.
kembali ke kelompok semula untuk mengkaji ulang data yang sudah didapat.
Guru membagi waktu untuk berdiskusi kembali mencocokan jawaban, dan guru
dengan menggunakan gambar yang sudah dibagi oleh guru. Dan kelompok yang
178
kebenaran dari berbagai contoh-contoh zat tunggal dan zat campuran homogen
maupun heterogen.
dan jawaban nya di acak. Guru juga menjelaskan kepada siswa bagaimana
pengerjaan soal dalam bentuk scramble. Setelah batas watu pengerjaan LKK
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang
berupa pemberian tugas evaluasi secara individu, setiap siswa mendapat lembar
evaluasi yang berisi 10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan wacana yang
pelajaran.
c. Hasil Observasi
179
Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan tindakan pada pertemuan
kedua diperoleh data tentang aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
180
Tabel 4. 23 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4
No. Aspek yang Diamati SKOR
1 2 3 4
1. Aktivitas guru melakukan kegiatan orientasi 4
2. Aktivitas guru membentuk kelompok diskusi
membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis 4
26 – 32 = Sangat Baik
20 – 25 = Baik
14 – 19 = Cukup Baik
8 – 13 = Kurang Baik
Data hasil observasi aktivitas guru tersebut dapat disajikan dalam grafik
181
Gambar 4. 15 Aktvitas Guru Pertemuan 4
5
4 4 4 4 4 4 4
4
3
3
P4
2
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Berdasarkan data yang didapat observer yang disajikan berupa tabel hasil
observasi maupun grafik pada pertemuan 4 ini, dilihat bahwa aktivitas guru
mendapatkan skor “32” yang memiliki kriteria “Sangat Baik”. Dapat dilihat dari
8 aspek, aktivitas guru pada aspek 5 memperoleh skor 3, aktivitas guru pada
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang
jelas dan lantang, dan guru sudah menggunakan bahasa yang jelas.
sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru membentuk kelompok sesuai
jenis kelamin dan rangking, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
182
menghampiri tiap kelompok untuk diberikan contoh dalam merumuskan
hipotesis.
percobaan. Pada aspek ini guru sudah memberikan batas waktu dalam
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
cara mengumpulkan data saat berdiskusi, memonitor tiap kelompok pada saat
berdiskusi dan memberikan batas waktu kepada siswa dalam berdiskusi untuk
mengumpulkan data.
aspek ini guru mengarahkan siswa kembali ke kelompok untuk mengakaji ulang
183
sehingga siswa hanya menuliskan kesimpulan dengan cara penulisan dari
materi tersebut dan guru guru juga memberikan apresiasi kepada seluruh
Pada aspek 7 (aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang
sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru memberikan LKK
membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang kurang mengerti. Guru sudah
melaksanakan semua indikator pada aspek ini sehingga guru memperoleh skor 4.
Aspek yang terakhir dalam penilaian observasi aktivitas guru yaitu aspek 8
guru membuat kesimpulan. Pada aspek ini guru melaksanakan dengan sangat
184
pertanyaan apakah semua siswa sudah memahami dengan materi yang
dipealajari dan guru juga menggunakan bahasa yang mudah diafahami siswa.
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble saat pelaksanaan
sebagai berikut:
hipotesis.
185
D: Aktivitas siswa berdiskusi dalam mengumpulkan data dengan kelompok
lain.
kesimpulan.
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui pada aspek A yaitu aktivitas siswa
memperhatikan pada saat guru melakukan orientasi. Ada 10 siswa (50%) berada
kriteria sangat aktif, 7 siswa (35%) yang berada pada kriteria aktif, ada 2 siswa
(10%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada
kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria
sangat aktif 50%, hal ini dikarenakan siswa telah melaksanakan semua kriteria
pada aspek ini, yaitu siswa menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib,
juga memperhatikan saat guru menjelaskan inti, topik dan tujuan pembelajaran.
dalam merumuskan hipotesis. Ada 12 siswa (60%) yang berada pada kriteria
sangat aktif, ada 6 siswa (30%) yang berada pada kriteria aktif, ada 1 siswa (5%)
berada pada kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada kriteria
kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif
186
yaitu 60%, dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan semua kriteria
pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan percaya diri
(11%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 4 siswa (7%) yang berada pada
kriteria aktif, ada 10 siswa (1%) berada pada kriteria cukup aktif dan ada 3 siswa
(1%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh
siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 55% dikarenakan sebagian besar siswa
kelompok lain. Ada 10 siswa (50%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7
siswa (35%) yang berada pada kriteria aktif, ada 2 siswa (10%) berada pada
kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada kriteria aktif. Pada
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 50% dikarenakan
sebagian besar siswa melaksanakan semua kriteria pada aspek, yaitu siswa dapat
187
bekerjasama bertukar informasi dengan kelompok lain, dapat mengumpulkan
data yang dibutuhkan, percaya diri untuk menyampaikan gagasan saat berdiskusi
dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru membimbing siswa untuk
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan
merumuskan kesimpulan. Ada 7 siswa (35%) yang berada pada kriteria sangat
aktif, ada 10 siswa (50%) yang berada pada kriteria aktif, ada 2 siswa (10%)
berada pada kriteria cukup aktif dan ada 1 siswa (5%) yang berada pada kriteria
kurang aktif. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu
50% dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu
mengkaji ulang data yang diperoleh dengan diskusi, dapat mengkaji ulang data
waktumya. Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktifnya aktivitas siswa pada aspek
kelima ini.
Ada 3 siswa (15%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 7 siswa (35%)
yang berada pada kriteria aktif, ada 7 siswa (35%) berada pada kriteria cukup
188
aktif dan ada 2 siswa (10%) yang berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek
ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif dan aktif, yaitu 35%
mempresentasikan hasil kesimpulan dengan suara yang lantang dan jelas, dan
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas siswa pada aspek keenam
ini.
scramble. Ada 9 siswa (45%) yang berada pada kriteria sangat aktif, ada 8 siswa
(40%) yang berada pada kriteria aktif, 1 siswa (5%) berada pada kriteria cukup
aktif dan ada 2 siswa (10%) berada pada kriteria kurang aktif. Pada aspek ini
didominasi oleh siswa dengan sangat aktif yaitu 45% dikarenakan sebagian
besar siswa melaksanakan semua kriteria pada aspek, yaitu siswa mendengarkan
aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik tentang tata cara
perlu mendapatkan perhatian lebih pada setiap aspeknya agar menjadi perbaikan
189
atau peningkatan untuk dapat mencapai persentase tertinggi dengan perolehan
secara klasikal.
190
Tabel 4. 25 Persentase Keaktifan Siswa secara Klasikal Pertemuan 4
No Kriteria Frekuensi Persentase
1. Sangat Aktif 9 45%
2. Aktif 10 50%
3. Cukup Aktif 1 5%
4. Kurang Aktif 0 0%
Jumlah 20 100%
Jumlah Sangat Aktif dan Aktif 19
Persentase Keaktifan Klasikal 95%
Kriteria Sangat Aktif
Untuk lebih jelas, data hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal pada
40%
30% P4
20%
10% 5%
0%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
Berdasarkan tabel 4.25 dan gambar 4.16 dapat dilihat bahwa observasi
aktivitas siswa secara klasikal pada pertemuan 4 yang mendapat kriteria sangat
aktif dan aktif berjumlah 19 orang atau mencapai persentase keaktifan klasikal
191
pertemuan 3 yang mencapai persentase keatifan klasikal 85%. Jika dibandingkan
dengan indikator keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan oleh guru
klasikal yang telah ditetapkan yaitu apabila keberhasilan siswa secara klasikal
3) Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa meliputi nilai yang didapat pada pengerjaan tugas
kelompok dan pada tugas evaluasi akhir pertemuan. Hasil belajar tersebut dapat.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap lembar kerja yang telah diisi oleh
4 memperoleh nilai 100 dan kelompok 5 memperoleh nilai 80. Dilihat dari
192
perolehan tersebut nilai 100 mendominasi pada pertemuan 4. Hal ini dikarenakan
mengkaji ulang data yang diperoleh dan merumuskan kesimpulan, ada 17 siswa
(85%) yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. sedangkan aspek G
berupa menjawab soal kerja kelompok berbentuk scramble, juga ada 17 siswa
(85%) yang berada pada kriteria sangat aktif dan aktif. Dilihat dari pencapaian
dibandingkan pada 3 pertemuan sebelumnya. Untuk lebih jelas, data hasil dari
kerja kelompok siswa pada pertemuan 2 ditampilkan pada grafik dibawah ini:
100
100
80 80 80 80
80
60
P4
40
20
0
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
Hasil belajar siswa secara individu diperoleh dari pemberian soal evaluasi.
maka didapat data nilai untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
193
Tabel 4. 27 Hasil belajar siswa individu pertemuan 4
Kognitif Afektif Psikomotorik
No Nilai Ket
F % F % F %
1. 100 14 70 9 45 2 10 Tuntas
2. 90 3 15 6 30 7 35 Tuntas
3. 80 1 5 3 15 6 30 Tuntas
4. 70 1 5 1 5 3 15 Tuntas
5. 60 1 5 1 5 3 15 Tidak Tuntas
6. 50 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
7. 40 0 0 0 0 3 15 Tidak Tuntas
8. 30 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
9. 20 0 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
Jumlah
Ketuntasan 19 19 17
Individu
Jumlah
Ketuntasan 95% 95% 85%
Klasikal
Berdasarkan tabel diatas pada hasil belajar aspek kognitif, dari 20 siswa jumlah
ketuntasan klasikal yang memperoleh nilai ≥70 sebesar 95% atau ada 19 siswa
yang tuntas dan 1 orang yang belum tuntas. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru
yang mendapat skor 31 dengan kriteria sangat baik, begitupun dengan aktivitas
siswa yang memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 95% yang berada pada
kriteria sangat aktif sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa pada aspek
kognitif. Dengan perolehan hasil ketuntasan klasikal 95% maka pada pertemuan 4
194
sudah berhasil berdasarkan ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh peneliti yaitu
≥80%.
Pada penilaian aspek afektif (sikap), guru menentukan penilaian yaitu percaya
diri, kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 4), Baik (skor
3), Cukup Baik (skor 2) dan Kurang Baik (skor 1). Siswa yang memperoleh nilai
tertinggi ada 19 siswa (95%) dan siswa yang mendapatkan nilai terendah hanya 1
siswa (5%). Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan skor 31
dengan kriteria sangat baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 95% yang berada pada kriteria sangat aktif, sehingga pada
Hasil penilaian ini menunjukkan ada 17 siswa yang memperoleh nilai ≥70 dengan
ketuntasan klasikal 85% dan 3 siswa yang memperoleh nilai ≤60 dengan
persentase 15%. Hal ini sejalan dengan aktivitas guru yang medapatkan skor 31
dengan kriteria sangat baik, adapun aktivitas siswa yang memperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 95% yang berada pada kriteria sangat aktif, dan pada penilaian
Adapun gambar grafik dari data hasil belajar siswa kelas V D SDN Semangat
Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 4 dapat dilihat sebagai
berikut:
195
Tabel 4. 28 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Pertemuan 4
Nilai Pertemuan 4 Keterangan
K % A % P %
≥ 70 19 70 19 45 17 35 Tuntas
Data hasil belajar siswa secara klasikal tersebut dapat dijadikan dalam grafik
94%
92%
90%
88%
P4
86% 85%
84%
82%
80%
Kognitif Afektif Psikomotorik
Berdasarkan tabel 4.28 dan gambar 4.18 di atas diketahui bahwa ketuntasan
klasikal siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 ada 95% dari total keseluruhan. Hal ini
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berada dalam capaian “tuntas” atau mencapai ≥
196
Berikut adalah tabel analisis soal pada pertemuan 4 dengan siswa kelas V D
SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala yang dilakukan pada pertemuan 4 dapat
1 C3 20 100 0 0 Tuntas
2 C3 20 100 0 0 Tuntas
3 C3 20 100 0 0 Tuntas
4 C3 20 100 0 0 Tuntas
5 C4 19 95 1 5 Tuntas
6 C4 19 95 1 5 Tuntas
7 C4 18 90 2 10 Tuntas
8 C4 19 95 1 5 Tuntas
9 C5 18 90 2 10 Tuntas
10 C5 16 80 4 20 Tuntas
sehingga siswa banyak yang ingat terhadap apa yang dijelaskan sebelumnya.
Soal no. 5,6,7,8,9, dan 10 ada beberapa siswa yang menjawab soal dengan
dan C5 (menyimpulkan).
Dari analisis soal diatas terlihat bahwa pada pertemuan 4 ini semua soal
evaluasi yang diberikan sudah tuntas dijawab siswa dengan benar. Namun soal
197
evaluasi tersebut tetap perlu mendapat perhatian lagi agar perolehan ketuntasan
pada masing-masing soal evaluasi tercapai khususnya pada soal bentuk C5.
4) Grafik Kecenderungan
Dapat dilihat pada grafik kecenderungan aktivitas guru, aktivitas siswa dan
0%
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar K Hasil Belajar A Hasil Belajar P
P1
P2
P3
P4
Berdasarkan gambar diatas maka dapat terlihat kenaikan dari semua aspek
seperti aspek aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Pada grafik
198
aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa semakin meningkat. Dari
data diatas juga dapat diketahui bahwa semakin optimal aktivitas yang dilakukan
dalam pembelajaran, maka hasil belajar siswa tersebut juga dapat meningkat.
Saat hasil belajar siswa pada aspek kognitif meningkat, hal ini didukung oleh
hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik siswa yang telah meningkat.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil temuan data observasi pada aktivitas guru, aktivitas siswa,
1) Aktivitas Guru
model pembelajaran Inkuiri terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
perolehan skor 32 yang termasuk kriteria sangat baik yang berada pada rentang
guru pada pertemuan sebelumnya yang awalnya skor 28 menjadi skor 31. Hal ini
disebabkan karena semua aspek yang terlaksana dengan maksimal atau dengan
perolehan skor 4.
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
199
guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan pokok kegiatan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga menggunakan suara yang
jelas dan lantang, dan guru sudah menggunakan bahasa yang jelas.
sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru membentuk kelompok sesuai
jenis kelamin dan rangking, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
hipotesis.
dalam melakukan percobaan dan guru sudah memberikan batas waktu dalam
melakukan percobaan.
dilaksanakan dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini
cara mengumpulkan data saat berdiskusi, memonitor tiap kelompok pada saat
200
berdiskusi dan memberikan batas waktu kepada siswa dalam berdiskusi untuk
mengumpulkan data.
skor 4. Pada aspek ini guru mengarahkan siswa kembali ke kelompok untuk
sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Dengan skor tersebut guru sudah
terhadap materi tersebut dan guru guru juga memberikan apresiasi kepada
Pada aspek ketujuh aktivitas guru memberi arahan kepada peserta didik
201
dengan sangat baik sehingga memperoleh skor 4. Pada aspek ini guru
mengerjakan, dan membimbing siswa dalam menjawab saat ada yang kurang
mengerti. Guru sudah melaksanakan semua indikator pada aspek ini sehingga
Aspek yang terakhir dalam penilaian observasi aktivitas guru yaitu aspek 8
guru membuat kesimpulan. Pada aspek ini guru melaksanakan dengan sangat baik
kesimpulan sesuai materi yang telah dipelajari, dan memberi pertanyaan apakah
semua siswa sudah memahami dengan materi yang dipealajari dan guru juga
2) Aktivitas Siswa
kombinasi model Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble
pada pertemuan ini sudah sesuai dengan harapan, dikarenakan semua aspek
terlaksana dengan maksimal. Selain itu terlihat dari keaktifan klasikal siswa yang
Pada aspek A yaitu siswa memperhatikan pada saat guru melaukan orientasi.
Aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 50%, hal ini
dikarenakan siswa telah melaksanakan semua kriteria pada aspek ini, yaitu siswa
202
menyimak penjelasan guru dengan tenang dan tertib, memperlihatkan keseriusan
belajar, dan antusias dalam pembelajaran dan siswa juga memperhatikan saat guru
merumuskan hipotesis. Aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat
aktif yaitu 60%, hal ini dikarenakan sebagian besar siswa telah melaksanakan
semua kriteria pada aspek, yaitu menyampaikan argumentasi dengan tepat, dan
hipotesis.
Pada aspek C yaitu siswa melaukan kegiatan percobaan. Pada aspek ini
didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 55%, hal ini dikarenakan
sebagian besar siswa melaksanakan semua kriteria pada aspek, yaitu mengikuti
kelompok lain. Aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 50%,
hal ini dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan semua kriteria pada aspek,
yaitu siswa dapat bekerjasama bertukar informasi dengan kelompok lain, dapat
Pada aspek E yaitu siswa mengkaji ulang data yang diperoleh dan merumuskan
kesimpulan. Pada aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria aktif yaitu 50%,
203
ha ini dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan kriteria pada aspek, yaitu
mengkaji ulang data yang diperoleh dengan diskusi, dapat mengkaji ulang data
sesuai dengan bahan kajian, dapat merumuskan kesimpulan tepat pada waktumya.
Hal tersebut dikarenakan pada aktivitas guru mengenai aspek guru mengarahkan
siswa untuk kembali ke kelompok untuk mengkaji ulang informasi yang telah
tersebut berpengaruh terhadap aktifnya aktivitas siswa pada aspek kelima ini.
didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat atif yaitu 35%, hal ini dikarenakan
kesimpulan dengan suara yang lantang dan jelas, dan mempresentasikan hasil
Pada aspek G yaitu siswa menjawab soal kerja kelompok berbentuk scramble,
aspek ini didominasi oleh siswa dengan kriteria sangat aktif yaitu 45%
dikarenakan sebagian besar siswa melaksanakan semua kriteria pada aspek, yaitu
3) Hasil Belajar
95% siswa yang tuntas, sedangkan masih ada 5% siswa yang tidak tuntas dari
total keseluruhan siswa yang hadir. Kebanyakan dari siswa yang tidak tuntas itu
dikarenakan daya ingat siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari soal
204
evaluasi yang diberikan oleh guru pada aspek mengaitkan dan analisis, ada
beberapa soal yang belum mampu dijawab oleh siswa secara tepat.
Pada aspek afektif (sikap), guru menentukan penilaian yaitu, percaya diri,
kerjasama dan tanggung jawab dengan skor Sangat Baik (skor 1), Baik (skor 2),
Cukup Baik (skor 3) dan Kurang Baik (skor 4). Ada 19 siswa yang memperoleh
penilaian ini menunjukkan ada 17 siswa yang mendapatkan nilai ≥70 dengan
Dapat disimpulkan bahwa capaian hasil belajar pada pertemuan 4 ini tidak
terlepas dari usaha guru untuk memaksimalkan hasil belajar siswa materi zat
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS), dan Scramble dalam proses
penerapannya.
205
D. Pembahasan
melalui observasi yang telah dilakukan kemudian diuraikan sesuai dengan data
yang diperoleh dilapangan, baik mengenai aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil
menggunakan kombinasi model Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS)
dan Scramble pada ana kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala dapat
1. Aktivitas Guru
kriteria “Sangat Baik” dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Peningkatan nilai ini merupakan hasil kerjasama yang baik dari
Peningkatan aktivitas guru dalam kegiatan ini juga didasarkan pada pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat dan berorientasi pada peserta didik dan materi
yang tepat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hamzah dan Nurdin (2014: 26)
akan dicapai. Selain itu, harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik
peserta didik serta situasi calon, kondisi di mana proses pembelajaran tersebut
akan berlangsung.
206
Peningkatan aktivitas guru dalam kegiatan ini juga didasarkan pada pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat dan berorientasi pada peserta didik dan materi
apa yang akan disampaikan ksanaan pembelajaran. Hal ini di dukung oleh
baik dan mencapai hasil yang diharapkan. Sejalan dengan pernyataan diatas, guru
hal pokok dalam kurikulum 2013 adalah menekankan pada pembelajaran siswa
aktif. Dalam hal ini, peran guru sangat signifikan dalam upaya mensukseskan
pandangan tersebut sejalan dengan pendapat Husamah dan Yanur (2013:15) guru
dituntut melakukan tiga hal yaitu guide, teach dan explain. Keterampilan dasar
mengajar juga dapat diiringi dengan tiga kemampuan dasar guru sehingga guru
207
kemampuan guru dalam menyampaikan sesuatu, coaching yaitu kemampuan
guru dalam memberi kesempatan siswa berlatih, dan socratic yaitu kemampuan
Segala sesuatu yang diupayakan guru dalam proses belajar mengajar sehingga
berjalan lancar, bermoral, dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian
belajar dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang
bermakna.
melibatkan indera, gerak dan melibatkan fisik yang dikemas dengan kegiatan-
kegiatan menarik dan memancing siswa untuk bergerak untuk mencari hal-hal
yang dibutuhkan untuk memperkaya wawasan sesuai dengan materi yang dibahas.
video dan mengamati peta yang kemudian dijadikan bahan dalam membentuk
informasi yang utuh untuk menjawab permasalahan yang sedang dibahas dalam
pertemuan pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan Bell dan Gilbert (1996) teacher wants the best for their
students. In particular, they wants their students to have the best possible learning
208
opportunities and outcomes. Often in their own time, teachers seek new teaching
ideas, nes aquipment to improve the learning of their students. They seek to
improve their teaching skills, their knowledge about ihe subjects they are teacing,
their relationships with the students and their management of the schools in wich
they work. Guru menginginkan yang terbaik untuk siswanya. Secara khusus,
mereka ingin siswa memiliki peluang dan hasil belajar terbaik. Guru seirng
meluangkan waktu untuk mencari ide pengajaran baru, sumber daya baru, dan
Dengan penjabaran diatas dimana banyak peran guru yang selalu berusaha
untuk menarik perhatian siswa salah satunya dengan motivasi, hal ini tak luput
menarik. Hamalik (2014: 135) mengatakan bahwa guru yang baik akan berusaha
sedapat mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah satu faktor yang bisa
membawa keberhasilan ini ialah dimana guru membuat straegi pembelajaran yang
209
sebatas menyampaikan materi pelajaran akan berbeda dengan guru yang
menganggap belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik.
tersebut, guru menjadi seorang penata kelas dengan strategi kooperatif untuk
hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga
faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena
Pada model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator
tinggi dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan
2011: 201).
Media juga mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar
210
Melalui pernyataan diatas ada banyak hal penting peran guru yang harus
dilakukan pada pembelejaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya dalam
kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
in the school for teaching and learning purpose. The factors in the evironment are
teachers”.
211
Dari paparan di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan kombinasi model Imkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray
(TSTS) dan Scramble semakin membaik. Ini akan membuat siswa menjadi
(2014), Daniele (2015), Kurnia, Degeng, Soetjipto (2017), dan Wardana, Setyani,
pada aktivitas guru terlaksana dengan baik pada setiap pertemuannya sehingga
2. Aktivitas Siswa
4 mencapai 95% dengan kriteria “Sangat Aktif”. Pada Kurikulum 2013 siswa di
tuntut untuk terlibat aktif dan berpikir secara kritis. Hal ini sejalan dengan
2013 siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,
kritis.
212
Berdasarkan data observasi yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan
Peningkatan kegiatan aktivitas siswa ini terjadi karena dari tiap-tiap pertemuan
mengikuti setiap pembelajaran dan menjadi lebih aktif. Dengan demikian, sudah
dan mampu meningkatkan kinerja aktivitas siswa sesuai dengan yang diharapkan.
kemampuannya di dalam dan di luar kelas. Lebih lanjut Dave Meier (Rusman,
Peningkatan dari setiap aktivitas siswa ini disebabkan oleh ketepatan guru
melalui penerapan kombinasi model Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray
(TSTS), dan Scramble pada materi zat campuran homogen dan heterogen dalam
juga tidak dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang optimal. Hal ini
juga didukung oleh Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 pasal 19 tentang Guru
213
dan Dosen yaitu dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban
Hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2015:17) yang mengatakan bahwa
pembelajaran.
belajar.
Selain itu penelitian ini didukung Nelly (2017), Abdusasalam (2017), Koksal
(2014), Daniele (2015), Kurnia, Degeng, Soetjipto (2017), dan Wardana, Setyani,
214
and Harwida (2018) yang menyatakan bahwa penggunaan model-model tersebut
3. Hasil Belajar
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik diperoleh informasi bahwa hasil
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS), dan Scramble mampu mencapai
pemilihan model dan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat
Peningkatan hasil belajar siswa tidak lepas dari peran guru yang memberikan
materi pelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan konsep tertentu dari
Stray (TSTS) dan Scramble ternyata efektif untuk memicu keterlibatan siswa yang
lebih mendalam dalam hal proses belajar karena model yang digunakan dapat
215
dikatakan mencakup berbagai daya tarik yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa sekolah dasar. Hal ini juga memicu adanya keterkaitan
antara motivasi dan hasil belajar siswa. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013 :
(2014), Daniele (2015), Kurnia, Degeng, Soetjipto (2017), dan Wardana, Setyani,
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan dan telah mencapai
216
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas
Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble pada anak
sangat baik.
Kombinasi Model Inkuiri Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan
Scramble pada anak kelas VD SDN Semangat Dalam 2 Barito Kuala telah
Two Stray (TSTS) dan Scramble pada anak kelas VD SDN Semangat Dalam
2 Barito Kuala telah mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal dan
individual.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
Sebagai salah satu alternatif untuk dijadikan bahan masukan serta arahan
217
pembelajaran yang variatif khususnya pada model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing, Two Stay Two Stray (TSTS) dan Scramble agar dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi zat campuran homogen dan heterogen
2. Bagi Guru
belajar siswa khususnya pada materi zat campuran homogen dan heterogen
serta dapat menjadi salah satu bahan referensi dalam pelaksanaan penelitian yang
lebih mendalam terkait model maupun metode pembelajaran yang inovatif dalam
218
DAFTAR PUSTAKA
Agustiana, Gusti Ayu Tri & I Nyoman Tika. (2013). Konsep Dasar IPA.
Yogyakarta: Ombak.
Athabasca University.
Daniele. (2015) yang berjudul “Using Guided Inquiry and The Information
Search Process To Develop Research Confidence Among First Year
Anatomy Students”.
219
Dewi, Listiyana (2017). ”Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi
Mengubah Bentuk Pecahan Menjadi Persen dan Desimal Menggunakan
Model Pembelajaran Berkirim Salam dan Soal Dikombinasi Dengan Two
Stay Two Stray (TSTS) dan Course Review Horay (CRH) Pada Siswa Kelas
VA SDN Cindai Alus 2 Masrtapura”. Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat.
220
( https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09500693.2012.721942 , di akses
pada jumat, 19 Oktober 2018)
( https://docplayer.info/69596615-Prosiding-seminar-nasional-kedua-pendidikan-
berkemajuan-dan-menggembirakan-the-second-progressive-and-fun-
education-seminar-tema.html, di akses pada sabtu, 20 Oktober 2018 )
Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung: Reka Cipta
Julianto (2015) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan hasil belajar ilmu
pengetahuan alam dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
pada siswa kelas IV SDN Magesari Sidoarjo”
221
London & NewYork : Gingko Press
Nurdiana . 2013. Meningkatkan hasil belajar tentang konsep gaya magnet melalui
model pembelajaran inkuiri Siswa kelas v sdn simpang empat 2
Kabupaten banjar. Skripsi tidak dicetak
222
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis
SAINS. Yogyakarta: Diva Press
223
Sari. (2016). “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan
Fisik Menggunakan Kombinasi Model Inkuiri Terbimbing dan Make A
Match Pada Siswa Kelas IVC SDN Seberang Mesjid 1 Banjarmasin”.
Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
224
Suriansyah, Ahmad, Aslamiah, Sulaiman dan Norhafizah. (2014). Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
225
Trianto. (2015). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B. (2012). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara
Wardana, Setyani, and Harwida (2018) dari Universitas Sebelas Maret dalam The
First International Research Conference on Economics and Business
Volume 2018 dengan judul “The Implementation of the Two Stay Two
Stray (Tsts) Learning Model and Co-Op Co-Op, for the Improvement of
Students’ Learning Outcome in the Crafts and Entrepreneurship Subject”
( https://knepublishing.com/index.php/Kne-Social/article/view/1880/4489, di
akses pada jumat, 18 Oktober 2018 )
226
Zamroni. (2007) .Meningkatkan Mutu Sekolah. Jakarta : PSAP Muhamadiyah
LAMPIRAN
227
228
229
230
231
232
233