Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah melalui Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020 (RKP, 2020)
telah menetapkan lima prioritas pembangunan nasional, yakni: pembangunan
manusia dan pengentasan kemiskinan; infrastruktur dan pemerataan wilayah;
nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja; ketahanan
pangan, air, energi, dan lingkungan hidup; dan stabilitas pertahanan dan
keamanan. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat
perhatian dalam pembangunan nasional. Menurut Daryanto (2009) peranan
sektor pertanian antara lain: (1) sebagai penyediaan pangan masyarakat
sehingga mampu berperan secara strategis dalam penciptaan ketahanan
pangan nasional (food security), (2) sektor pertanian menghasilkan bahan
baku untuk peningkatan sektor industri dan jasa, (3) sektor pertanian dapat
menghasilkan atau menghemat devisa yang berasal dari ekspor atau subtitusi
impor, (4) sektor pertanian merupakan pasar yang potensial bagi produk-
produk sektor industri, dan (5) sektor pertanian mampu menyediakan modal
bagi pengembangan sektor-sektor lain.
Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua sektor dan telah
menekan pertumbuhan ekonomi serta menimbulkan dampak sosial yang
cukup luas. Sektor pertanian harus menjadi pengaman karena pangan menjadi
kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi masyarakat. Pemerintah
mengantisipasi adanya kekurangan pangan dan menjamin kecukupan stok
beras Nasional tahun 2020 berupaya dengan meningkatkan produksi yang
dihasilkan dari petani. Menyadari hal itu Kementerian Pertanian melakukan
terobosan melalui program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB).
PATB merupakan kegiatan penanaman padi di lahan yang tidak
dimanfaatkan, lahan yang biasanya tidak ditanami padi dan lahan yang belum
masuk dalam perhitungan Luas Panen KSA-BPS. Program PATB difokuskan
di lahan kering, rawa, lahan di bawah tegakan pohon perkebunan, lahan
replanting sawit dengan menerapkan prinsip konservasi lahan dan menjaga
kelestarian lingkungan. Upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan

1
2

produktivitas dan perluasan tanam padi melalui PATB perlu didukung oleh
tersedianya teknologi budidaya yang efektif, meliputi: pengelolaan air,
pemilihan varietas benih, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu
tanaman, serta pengelolaan pasca panen. Melalui Anggaran Belanja
Tambahan (ABT) Tahun Anggaran 2020 dialokasikan kegiatan
pengembangan padi yang diprioritaskan pada Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB) dengan target sasaran
250 ribu hektar, adanya penambahan itu diperkirakan akan menambah
kontribusi produksi sekitar 1 juta ton GKP atau setara beras 537 ribu ton.
Tabel 1. 1 Luas Lahan yang Mengikuti Program PATB di Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2020
No Kecamatan Luas Lahan (Ha)
1 Bulu 50
2 Bendosari 50
3 Sukoharjo 30
4 Nguter 65
5 Polokarto 135
Total 330
Sumber: Dinas Pertanian Sukoharjo Tahun 2020
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui 5 Kecamatan yang berada di
Kabupaten Sukoharjo yang mengajukan lahannya di Program PATB.
Kecamatan Polokarto merupakan salah satu dari lima kecamatan di
Kabupaten Sukoharjo yang menjalankan program PATB dengan penerapan
paling banyak diantara kecamatan lain yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
Pelaksanaan program PATB di Kecamatan Polokarto terlaksana di 7 desa
yang berbeda dengan keseluruhan luas lahan sebesar 135 Ha (Data Dinas
Pertanian Sukoharjo, 2020). Luas lahan yang diajukan dalam program PATB
di Kecamatan Polokarto merupakan yang terbesar dari kecamatan-kecamatan
yang lain di Kabupaten Sukoharjo. Luas lahan Kecamatan Polokarto pada
tahun 2019 secara keseluruhan yaitu 5.508 Ha dengan sebesar 2.446 Ha
merupakan lahan sawah. Lahan sawah yang ada pada tahun 2019 telah
menghasilkan 48.534 Ton (BPS, 2020), dengan adanya penambahan luas
lahan pertanian dalam program PATB sebesar 135 Ha diharapkan dapat
meningkatkan produksi padi yang ada di Kecamatan Polokarto.
3

Keberhasilan suatu program sangat ditentukan oleh sikap objek dari


program itu sendiri. Ketika diketahui sikap petani maka pemerintah dapat
mempertimbangkan kebijakan yang tepat untuk program pertanian
selanjutnya. Keberlangsungan Program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)
ini akan berjalan dan berkembang apabila mendapat dukungan dari petani
selaku objek dari program tersebut. Sikap petani yang positif akan membantu
keberlangsunan program, sedangkan sikap petani yang negatif akan
menghambat keberlangsungan program itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) merupakan program peningkatan
produksi padi dengan memanfaatkan lahan baru yang belum pernah ditanami
padi seperti lahan rawa, lahan galian bekas tambang, dan sebagainya.
Program ini diadakan oleh pemerintah untuk menambah hasil panen padi
dalam negeri demi mencapai ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi
Covid-19 pada tahun 2020. Pemerintah pada pelaksanaan program PATB ini
memberikan beberapa bantuan seperti benih padi, pupuk, dan pembuatan
sumur yang bersifat stimulus dengan tujuan supaya menarik dan mengurangi
biaya petani dalam melakukan usahatani padi pada lahan yang baru akan
ditanami.
Sikap yang terbentuk dalam diri petani akan mempengaruhi perlakuan
petani terhadap program PATB dan mempengaruhi tingkat keberhasilan
program tersebut. Ketika petani memberikan sikap positif terhadap program
PATB maka akan membantu keberhasilan program, akan tetapi apabila petani
memberikan sikap yang negatif terhadap program maka kemungkinan besar
akan menghambat keberlangsungan program. Kecamatan Polokarto sebagai
pelaksana program PATB penting untuk diteliti untuk mengetahui sikap
petani terhadap program PATB di wilayah tersebut. Berdasarkan informasi
yang didapat dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo bahwa terdapat 254
petani dengan luas lahan sebesar 135 Ha telah diajukan untuk mengikuti
program PATB. Peneliti ingin melihat faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi sikap petani terhadap program PATB di Kabupaten
Sukoharjo.
4

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dijelaskan beberapa rumusan


masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sikap petani terhadap Program Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo?
2. Apa sajakah faktor-faktor pembentuk sikap petani terhadap Program
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di Kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo?
3. Bagaimana hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap petani dengan
sikap petani terhadap Program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo?
4. Apakah ada perbedaan sikap petani berdasarkan luas lahan yang dimiliki
dalam Program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo?
5. Apakah ada perbedaan antara sikap petani yang berkedudukan sebagai
pengurus dan nonpengurus terhadap program Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis sikap petani terhadap program Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
2. Menganalisis faktor-faktor pembentuk sikap petani terhadap program
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di Kecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo.
3. Menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan
sikap petani terhadap program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
4. Menganalisis perbedaan sikap petani berdasarkan luas lahan yang
dimiliki dalam Program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
5

5. Menganalisis perbedaan sikap petani antara petani yang berkedudukan


sebagai pengurus dan nonpengurus terhadap Program Perluasan Areal
Tanam Batu (PATB) di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, adapun manfaat yang diraih dari
penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
dapat menjadi sarana mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama
perkuliahan, serta melengkapi salah satu syarat guna memperolah gelar
Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
2. Bagi Pemerintah dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, penelitian ini
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
selanjutnya.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan
pertimbangan dalam melakukan penelitian sejenis ataupun untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
4. Bagi petani, sebagai sumber informasi mengenai Program Perluasan Areal
Tanam Baru (PATB).

Anda mungkin juga menyukai