id 1
digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
namun tidak banyak, hal ini dikarenakan proses pembibitan dirasa cukup rumit
dan membutuhkan waktu cukup lama.
Menurut Hidayat (2013), perkembangbiakan tanaman porang dapat
dilakukan dengan cara generatif maupun vegetatif. Secara umum
perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan melalui berbagai cara
seperti, dengan bulbil/katak, dengan biji/buah, dengan umbi, dan secara kultur
jaringan. Selama ini petani di Madiun masih belum melakukan pembibitan
sendiri. Petani hanya mengandalkan umbi porang yang dijadikan sebagai bibit
dengan cara memilih umbi berukuran kecil. Selain itu petani juga menggunakan
katak yang dikumpulkan saat panen dan saat musim hujan bisa ditanam.
Pembibitan sendiri dapat dilakukan dengan cara penyemaian dalam satu tongkol
bisa menghasilkan ± 250 butir benih. Perkembangbiakan secara kultur jaringan
memiliki banyak keuntungan seperti menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.
Penelitian ini akan mengkaji sikap petani terhadap pembibitan dalam
budidaya tanaman porang. Menurut Mueller (1992), sikap membangun
komponen penting nomor satu dalam jiwa manusia. Sikap dikatakan sebagai
suatu respons evaluatif. Respons hanya akan timbul apabila individu dihadapkan
pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respons
evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu
timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu. Proses tersebut
memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik buruk, positif
negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian membentuk
potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2003). Sikap petani merupakan hal
yang penting dalam budidaya porang. Tentunya sikap juga mempengaruhi petani
dalam pembibitan tanaman porang. Semakin baik sikap atau respon petani untuk
melakukan pembibitan porang akan membuat petani semakin ingin untuk
melakukan pembibitan sendiri. Hal ini akan berdampak baik untuk memenuhi
kebutuhan bibit porang bagi petani, sehingga produksi porang semakin
meningkat dan ekspor porang bisa terpenuhi.
commit to user
library.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Kabupaten Madiun merupakan salah satu daerah yang berhasil
membudidayakan porang hingga di ekspor ke luar negeri. Namun petani di
Madiun masih belum bisa memenuhi permintaan pasar, karena sebagian besar
petani masih mengandalkan perkembangbiakan porang melalui umbi dan bulbil.
Secara umum perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan melalui
berbagai cara seperti, dengan bulbil/katak, dengan biji/buah, dengan umbi dan
secara kultur jaringan. Petani hanya mengandalkan umbi porang yang dijadikan
sebagai bibit dengan cara memilih umbi berukuran kecil. Selain itu petani juga
menggunakan katak yang dikumpulkan saat panen dan saat musim hujan bisa
ditanam. Jika melakukan pembibitan sendiri dengan cara penyemaian dalam satu
tongkol bisa menghasilkan ± 250 butir benih. Perkembangbiakan secara kultur
jaringan memiliki banyak keuntungan seperti menghasilkan bibit dalam jumlah
banyak. Saat ini permintaan bibit porang terus meningkat dan petani belum
mampu mencukupi sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di identifikasi perumusan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap petani dalam pembibitan tanaman porang di Kecamatan
Saradan, Kabupaten Madiun ?
2. Apa saja faktor-faktor pembentuk sikap petani dalam pembibitan tanaman
porang di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun?
3. Bagaimana pengaruh antara sikap petani dengan faktor-faktor pembentuk
sikap petani dalam pembibitan tanaman porang di Kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun?
commit to user
library.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat di identifikasi tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Menganalisis sikap petani dalam pembibitan tanaman porang di Kecamatan
Saradan, Kabupaten Madiun
2. Menganalisis faktor-faktor pembentuk sikap petani dalam pembibitan
tanaman porang di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun
3. Menganalisis pengaruh antara kerangka sikap petani dengan faktor-faktor
pembentuk sikap petani dalam pembibitan tanaman porang di Kecamatan
Saradan, Kabupaten Madiun
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
dapat menjadi sarana mengaplikasikan ilmu selama perkuliahan, serta
melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bagi pemerintah dan instansi terkait, penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan
pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
commit to user