Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 4

ANALISIS
AKTIVITAS
INVESTASI
HASRI HASAKTIANI 142160041
AGUS SYAHPUTRA P 142160042
Analisis Aktivitas Aktiva lancar
investasi (current assets)
Aktiva (asset) merupakan
sumber daya yang dikuasai
oleh suatu perusahaan
dengan tujuan
menghasilkan laba.
Aktiva Tetap

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


A. PENGANTAR AKTIVA LANCAR

Aktiva lancar merupakan sumber daya atau klaim terhadap


sumber daya yang langsung dapat diubah menjadi kas,biasanya
dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan. siklus ini
merupakan proses dimana perusahan mengubah kas menjadi
aktiva jangka pendek dan kembali menjadi kas sebagai bagian
dari aktivitas operasi yang sedang berjalan. Untuk perusahaan
manufaktur hal ini mencakup pembelian bahan baku,mengubah
bahan baku menjadi produk jadi dan kemudian menjual  dan
menagih kas dari piutang.Kas mencerminkan titik awal ,dan titik
akhir dari siklus operasi. Siklus operasi digunakan untuk
membedakan aktiva dan kewajiban dalam kelompok lancar dan
tak lancar.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


1. KAS DAN SETARA KAS
Kas merupakan aset yang paling liquid, mencangkup mata uang, deposito dana, money orders dan
cek. Sedangkan setara kas tergolong aset yang sangat lancar, investasi jangka pendek yang siap
dikonversi menjadi kas, dan hampir jatuh tempo sehingga risiko perubahan harga yang disebabakan
pergerakan tingkat bunga minimal.

Kosep likuidasi penting dalam analisis laporan keuangan. Likuiditas berarti jumlah kas atau setra kas
yang dimiliki perusahaan dengan jumlah kas yang dapat diperoleh dalam waktu singkat. Selain
memeriksa jumlah aset likuid untuk perusahaan, analisis juga harus mempertimbangkan hal berikut:

Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan dapat mengalami penurunan
likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun.
Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian
pinjaman atau sebagai jaminan hutang.
2. Piutang
Piutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau dari
pemberian pinjaman uang. Piutang usaha mengacu pada janji lisan untuk membayar yang perasal dari
penjualan produk dan jas asecara kredit. Wesel tagih mengacu pada janji tertulis untuk membayar.
Piutang diklasifikasikan ke dalam aset lancar jika diharapkan akan direalisasi atau ditagih dalam waktu
satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung dari mana yang lebih panjang.

1. Penilaian 2. Analisis Risiko Keaslian Sekuritas


Piutang Piutang Penagihan Piutang Piutang
3. Beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas barang atau jasa yang belum
diterima. Beban dibayar dimuka digolongkan ke dalam aset lancar karena mencerminkan jasa
yang diberikan jika tidak ada membutuhkan penggunaan aset lancar lain.
B. PERSEDIAAN

1. AKUNTANSI DAN PENILAIAN PERSEDIAAN


Persediaan merupakan barang yang dijual dalam aktivitas
operasi normal perusahaan. Pentingnya metode akumulasi
biaya dalam penilaian persediaan disebabakan oleh dampaknya
pada laba bersih dan penilaian asset. Metode persediaan
digunakan untukm mengalokasikan biaya barang yang tersedia
untuk dijual pada harga pokok penjualan atau persediaan akhir.

Arus Biaya Persediaan

AVERAGE
FIFO LIFO
COST

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


a.      Dampak Penetapan Biaya Persediaan terhadap
2. Analisis Profitabilitas

Persediaan Saat harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang


lebih tinggi dibandingkan LIFO. Keuntungan fiktif FIFO:

·         Laba kotor             = Laba ekonom + Laba kepemilikan


·         Laba ekonomi       = jumlah yang terjual X selisih antara
harga jual dan biaya penggantian terkini
·         Laba kepemilikan  = jumlah unit terjual X selisih biaya
penggantian terkini dengan biaya perolehan awal.

b.      Dampak Penetepan Biaya Persediaan terhadap Laporan


Posisi Keuangan
Pada periode harga meningkat dan dengan mengasumsikan persediaan sebelumnya tidak
melikuidasi lapisan persediaan yang lama, metode LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga
yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya laporan posisi
keuangan perusahaan yang menggunakan LIFO tidak secara akurat mencerminkan investasi
lancar yang dimiliki perusahaan dalam persediaannya.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


2. Analisis
Persediaan

a.      Dampak Penetapan Biaya Persediaan terhadap


Profitabilitas

Saat harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan LIFO.
Keuntungan fiktif FIFO:

·         Laba kotor             = Laba ekonom + Laba kepemilikan


·         Laba ekonomi       = jumlah yang terjual X selisih antara harga jual dan biaya penggantian terkini
·         Laba kepemilikan  = jumlah unit terjual X selisih biaya penggantian terkini dengan biaya
perolehan awal.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


2. Analisis b.      Dampak Penetepan Biaya Persediaan terhadap Laporan
Posisi Keuangan
Persediaan Pada periode harga meningkat dan dengan mengasumsikan
persediaan sebelumnya tidak melikuidasi lapisan persediaan yang lama,
metode LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya laporan posisi
keuangan perusahaan yang menggunakan LIFO tidak secara akurat
mencerminkan investasi lancar yang dimiliki perusahaan dalam
persediaannya.

c.      Dampak Penetapan Arus Persediaan terhadap Arus Kas


Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO juga menyebabkan
laba sebelum pajak yang lebih tinggi, dan karenanya, utang pajak yang
lebih tinggi. Pada periode dimana harga meningkat, perusahaan dapat
terjebak pada pengurangan arus kas karena mereka membayar pajak
yang ebih tinggi dibandingkan dengan pembelian yang lebih awal. Hal ini
dapat mengarah pada masalah liquiditas.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


3. Penetapan Biaya Persediaan untuk Perusahaan
Manufaktur dan Dampak Peningkatan Produksi
Biaya persediaan manufaktur terdiri atas tiga komponen:

· Bahan baku atau bahan mentah (biaya dari bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk)
· Tenaga kerja (biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk jadi)
· Overhead (biaya tidak langsung pada proses manufaktur, seperti penyusutan peralatan
manufaktur, gaji penyelia, dan biaya prasana)
C. PENGANTAR
Aset jangka panjang merupakan sumber
daya yang digunakan untuk mengahsilkan

ASET JANGKA penghasilan operasi (atau mengurangi


biaya operas) untuk lebih dari satu

PANJANG periode. Bentuk aset jangka panjang yang


umum adalah aste tetap berwujud seperti
bangunan, pabrik, dan peralatan. Aset
jangka panjang juga mencakup asset tak
berwujud seperti paten, merk dagang,
copyright, dan goodwill. Bagian ini
membahas masalah konseptual terkait
dengan aset jangka panjang. Kemudian
akan diikuti pembahasan terpisah
mengenai akuntansi dan masalah analisis
terkait dengan aset tetap (aset berwujud
sumber daya alam), aset tak berwujud dan
asset yang tidak tercatat.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


1. Akuntansi Asset
Jangka Panjang

Kapitalisasi Alkoasi Penurunan nilai


(capitalization) (allocation) (impairment)
DAMPAK KAPITALISASI TERHADAP
LABA
DAMPAK KAPITALISASI TERHADAP
TINGKAT PENGEMBALIAN HASIL
INVESTASI

1. Akuntansi Asset
Jangka Panjang

DAMPAK KAPITALISASI TERHADAP


RASIO SOLVABILITAS
A.      DAMPAK KAPITALISASI
TERHADAP ARUS KAS OPERASI
D. ASET TETAP
1. Menilai Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
DAN SUMBER
a. Menilai Properti, Pabrik, dan Peralatan
DAYA ALAM b. Menilai Sumber Daya Alam

2. Penyusutan
a. Tingkat Penyusutan
b. Deplesi
c. Penurunan Nilai

3. Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam


a. Menganalisis Penyusutan dan Deplesi
b. Menganalisis Penurunan Nilai

M&F Architects 2020


E.   ASET TAKBERWUJUD

1. Akuntansi Aset Takberwujud

Aset
Aset
Takberwujud
Takberwujud Amortisasi aset
yang Tidak
yang Dapat tak berwujud
Dapat
Diidentifikasikan
Diidentifikasikan

2. Menganalisa Aktiva Takberwujud


3. Aset Tak Berwujud dan Kontijensi yang Tak Tercatat
 F.    REVALUASI ASET BERDASAR IFRS

1. Perlakuan Akuntansi 3. Implikasi Analisis


- Model Revaluasi Hal yang perlu dipertimbangkan ketika menganalisis
Dalam model revaluasi, suatu item dari property, plant, revaluasi asset
and equipment dicatat sebesar jumlah yang dinilai kembali a. Revaluasi aset akan meningkatkan jumlah laporan
sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan posisi keuangan.
(accumulated depreciation) dan akumulasi kerugian b. Jumlah pendapatan terpengaruh negatif oleh
penurunan nilai (accumulated impairement losses). besarnya jumlah sementara yang muncul melalui revaluasi
aset, baik ke atas dan ke bawah.
c. Revaluasi sering dilakukan berdasarkan kebijkan
2. Pengungkapan Revaluasi manajemen.
Pergerakan pada revaluasi aset dilaporkan pada Perbandingan antar waktu dapat dipengaruhi oleh revaluasi
note information/catatan atas laporan keuangan. aset
Th a n k
Y O U !

Anda mungkin juga menyukai