PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan visi Rumah Sakit Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
yaitu “Terwujudnya Rumah Sakit yang berkualitas dan berdaya saing”, untuk itu
RSUD Syekh Yusuf melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang sesuai dengan Standar Akreditasi KARS versi 2012. Kegiatan ini
dilakukan di setiap unit kerja / instalasi terkait untuk mengukur kinerja pelayanan
RS dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan.
Mutu pelayanan rumah sakit adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan rumah sakit, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan
pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
dipihak lain tata cara penyelenggaraannya tetap sesuai dengan standar dan
kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit adalah
pemilihan aspek yang akan ditingkatkan dan pemilihan indikator, kriteria serta
standar yang akan digunakan untuk mengukur mutu pelayanan tersebut.
Indikator adalah ukuran atau cara mengukur suatu variabel sehingga
menunjukkan suatu indikasi untuk bisa melihat perubahan secara periodik.
Indikator mutu dan keselamatan pasien yang ada di RS RSUD Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa adalah indikator mutu dan keselamatan pasien layanan
rumah sakit dan indikator kinerja unit kerja. Indikator kinerja unit kerja telah
tertuang dalam suatu kebijakan berupa Keputusan Direktur RSUD Syekh Yusuf
No: 1122.b/RSUD-SY/VII./2016. Tanggal 11 Juli 2016 Tentang Penetapan
Indikator Area Prioritas di RS RSUD Syekh Yusuf. Supaya indikator mutu dn
keselamatan pasien tersebut dapat digunakan sebagai informasi tentang
pemenuhan terhadap standar mutu dan keselamatan pasien maka dibuat
laporan hasil evaluasi
1
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RSUD
Syekh Yusuf Kab. Gowa pada Triwulan III tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa melalui
pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien yang telah
ditetapkan berdasarkan standar PMKP 3 dan 7 dalam periode Juli
sampai September tahun 2019 di tiap – tiap unit dan instalasi terkait.
b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan Insiden
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKP – RS).
c. Didapatkannya rekomendasi dari Direktur Rumah Sakit mengenai
pelaksanaan program mutu pelayanan dan penerapan keselamatan
pasien di RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa
2
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR PMKP
TRIWULAN III TAHUN 2019
A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan diatas, kegiatan pemantauan indikator mutu dan
keselamatan pasien Triwulan III tahun 2019 yang dilaporkan adalah periode
bulan Juli sampai September 2019. Adapun indikator yang dipantau adalah
sebagai berikut :
1. Indikator Area Klinik
Penggunaan Antibiotik
dan Pengobatan lainnya IAK-5 Penulisan Resep Obat sesuai Formularium
serta Pelayanan Farmasi
3
Ketersediaan, Isi dan IAK-9 Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24
Penggunaan Catatan jam sejak setelah selesai pelayanan rawat
Medik inap
Pencegahan dan
IAM-9 Peralatan Ukur Medis Terkalibrasi yang
Pengendalian dari Kejadian
yang Dapat Menimbulkan bersertifikat Layak pakai
Masalah bagi Keselamatan
Pasien, Keluarga Pasien
dan Staf
4
3. Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien
Indicator Kode Indicator Penilaian Mutu
5
≥37 minggu dan ≤39 minggu
C. Jadwal Kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing – masing
bagian / unit dilakukan setiap bulan, menyusun program perbaikan mutu
dengan teknik PDSA (Plan, Do, Study, Action) oleh Penanggungjawab
Pengumpul Data indikator mutu rumah sakit dilaporkan pada saat rapat
triwulan.
2. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang dilaksanakan
bersinambungan.
3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu
(dilaksanakan setiap bulan).
4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan validasi data
mutu setiap tiga bulan.
5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit setiap tiga bulan.
6
Data hasil pemantauan ditulis pada Form Pemantauan Indikator Mutu
Terintegrasi dan dikumpulkan di Komite PMKP dengan dilengkapi laporan tindak
lanjut program dengan teknik PDSA untuk indikator yang belum sesuai dengan
standar yang ditetapkan atau setiap ditemukan suatu permasalahan disetiap unit
kerja dan ditembuskan ke PMKP setiap bulan selambat – lambatnya minggu
pertama bulan berikutnya.
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis
kemudian akan dilaporkan kepada Direktur setiap 3 bulan sekali dalam Rapat
Evaluasi Triwulan.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Pemantauan Indikator Mutu dan Kesalamatan Pasien
1. Indikator di area klinik (Standar PMKP 3.1)
1 IAK-1 Kelengkapan
Pengkajian awal 60.9% 63.8% 66.9% 100% Belum
Perawat rawat inap 1 x tercapai
24 jam
10 IAK-10 Sudah
Angka Kejadian Flebitis 0.38% 0.33% 0.10% < 2.20% tercapai
Kepatuhan Petugas
5 SKP 5 60.4% 62.1% 62.5 Belum
Kesehatan Dalam 60%
tercapai
Melakukan Hand
Hygiene
9
6 SKP 6 Insiden Pasien Jatuh
0% 0% 0.08% 0.0% Belum
selama Perawatan
tercapai
Rawat Inap
BAB IV
10
penunjang medik, maupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen.
Data diperoleh secara sensus harian atau bulanan kemudian dikelompokkan
terlebih dahulu berdasarkan indikator dan sasaran yang telah ditetapkan,
kemudian data ditabulasi, dihitung, dan dibandingkan dengan standar yang
telah ditetapkan.
3. Rapat Koordinasi
11
b. Bersama-sama mencari solusi pemecahan masalah mutu pelayanan
yang dihadapi, khususnya pada indikator yang nilainya belum sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Berdasarkan hasil analisis data periode Juli - September 2019 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Indikator Area Klinik dari 10 indikator yang disurvei masih terdapat 6
indikator yang belum memenuhi target.
2. Indikator Area Manajemen dari 9 indikator yg disurvei 3 indikator belum
terlaksana karena pengukurannya dilakukan per 6 bulan sekali
3. Indicator Area Keselamatan Pasien dari 6 indikator yang disurvei terdapat
5 diantaranya yg belum mencapai target.
B. Rekomendasi
Data indikator mutu akan divalidasi dan dapat dipublikasikan sesuai dengan
ketentuan publikasi data rumah sakit. Dalam kegiatan selanjutnya validasi
data diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan rencana waktu dan jumlah
sampel yang ditentukan, sebab pada kegiatan ini masih diperlukan waktu
yang cukup untuk mengidentifikasi secara mendetail tentang isi rekam medis
sesuai dengan teknis indikator yang ditentukan. Diharapkan pada kesempatan
yang dapat dilakukan dengan jumlah tenaga yang memadai sehingga
kegiatan validasi data dapat tepat waktu.
13