Anda di halaman 1dari 1

Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh diwilayah

kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata sebagai sebab
nyeri kepala tersebut namun masalah psikis juga sebagai sebab dominan. Untuk nyeri kepala
yang disebabkan oleh factor fisik lebih mudah didiagnosis karena pada pasien akan
ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala, namun tidak begitu halnya dengan
nyeri kepala yang disebabkan oleh factor psikis.

Salah satu faktor yang dapat menyimbulkan nyeri psikis adalah faktor psikologi. Pada
scenario didapatkan bahwa penderita adalah seorang sekretaris pada sebuah perusahaan
swasta. Diduga salah satu factor pemicu nyeri kepala yaitu factor stress karena aktivitas yang
berlebihan.
Nyeri yang timbul pada siang hari, dimana perempuan tersebut bekerja disebuah
perusahaan swasta sebagai seorang sekretaris, sekretaris biasa dihadapkan pada pekerjaan
yang berkaitan dengan komputer yang pekerjaannya biasa menumpuk pada siang hari dan
menyebabkan kurangnya perubahan posisi duduk ketika mengetik. Kurangnya perubahan
posisi duduk dan selalu terfokus pada computer disertai stress akibat pekerjaan yang
menumpuk bisa menjadi alasan terjadinya kontraksi otot-otot leher yang berlebihan sehingga
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan kontraksi otot yang berlebihan disekitar
leher. Karena terjadi vasokontriksi dari pembuluh darah maka terjadi iskemik pada otot.
Iskemik pada otot oleh karena hipoksia memicu terjadinya peningkatan metabolisme anaerob
yang menyebabkan nyeri kepala.

Anugrah, Dito.2014.Tension Type Headache.Vol 4. Neuroscience Department, Brain and


Circulation Institute of Indonesia (BCII) Surya University, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai