Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI

KEPERAWATAN

COMPUTER RADIOGRAFI

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Ifa Wirana

Lisha Ayu Fithratunnisa

Rengga Bayu

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul "KOMPONEN
UTAMA COMPUTER RADIOGRAFI ATAU DIGITALISASI PESAWAT SINAR X " dengan
baik dan tepat waktu.

Makalah ini berisikan tentang komponen pesawat sinar X atau lebih spesifiknya CR . Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang CR.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Serang, 22 Oktober 2017

Penyusun

 
2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 2

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH............................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3

A. LANDASAN TEORI......................................................................... 3

1. CR (Computed Radiography).............................................................. 3

2. Quality Control CR............................................................................ 11

3. Retake images..................................................................................... 12

BAB III PENUTUP................................................................................. 17

A. KESIMPULAN................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 18

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG

Penemuan sinar-X merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan
hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah
dapat dicapai dengan cara-cara konvesional. Perkembangan ilmu teknologi dibidang Radiologi
berkembang begitu pesat, dengan perkembangannya teknologi imaging yang terbukti sangat
membantu diagnosa berbagai macam penyakit, khususnya radiodiagnostik. Di Indonesia
pemamfaatan radiasi untuk bidang kesehatan khususnya dibidang diagnostic menjadi semakin
luas dan penting. Oleh karena itu berbagai jenis peralatan sinar-X semakin hari semakin
berkembang mulai dari pesawat yang konvesional sampai pesawat yang system komputerisasi
yaitu seperti Computed Radiography. (Lisda Nur Indra, 2013).

Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gamma) untuk membentuk
bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi umumnya digunakan untuk melihat benda tak
tembus pandang, misalnya bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan
radiografi disebut radiograf. Radiografi lazim digunakan pada berbagai bidang, terutama
pengobatan dan industry.(Lisda Nur Indra, 2013).

Sinar X yang dihasilkan untuk mendapatkan radiograf terbentuk didalam pesawat sinar X oleh
penemuan Wilhelm Cundrad Rooentgen pada tanggal 8 november 1895. Adapun pesawat yang
sering digunakan yaitu pesawat konventional (non charging). Pesawat sistem changer, dan
sekarang karena semakin canggihnya teknologi pesawat sinar X pun didigitalisasi yang dikenal
dengan sebutan CR (Computer Radiografi).

B.  RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pelaksanaan penggunaan aplikasi computer


Radiografi pada pelayanan kesehatan?

C. TUJUAN
 Tujuan Umum
Menjelaskan penggunaan aplikasi computer Radiografi
pada pelayanan kesehatan.
 Tujuan Khusus
Menjelaskan defenisi Computer Radiography.

Menjelaskan komponen-komponen ComputerRadiography.

Menjelaskan prinsip kerja Computer Radiography pada


pelayanan kesehatan?
Menyebutkan kelebihan dan keterbatasan Computer Radiography.

Menjelaskan perbedaan antara Computer Radiography dengan pesawat konvensional.

 MANFAAT

Memberikan informasi kepada pembaca tentang Computer Radiografi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  LANDASAN TEORI
     1.  CR (Computed Radiography)

Pengertian

 Computed Radiography (CR) adalah sistem untuk memproses gambar radiograf digital dengan
menggunakan teknologi phosphor photostimulable plate pada awal akuisisi data pencitraan.
(Lisda Nur Indra, 2013)

 Computed radiography merupakan teknologi digital yang mendukung pengembangan komputer


berbasis sistem informasi dan prosessing. Radiograf yang dihasilkan CR akan terformat dalam
bentuk digital sehingga dapat dimanipulasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. (Lisda Nur
Indra, 2013).

Komponen pada CR
1. Kaset

Kaset pada Computed Radiography terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari
almunium, kaset ini berfungsi sebagaii pelindung dari Imaging Plate. Imaging plate ( IP ) berisi
photostimulable phosphor adalah sebuah lembaran flexible dengan beberapa lapisan yang
didesain untuk merekam dan meningkatkan trans misi gambar dari berkas radiasi pengion.
dengan kemampuan untuk mengambil gambar x-ray sebagai elektron dan disimpan dalam
senyawa fosfor.( Ratur hyni, 2015)

IP digunakan dengan cara recordingdibaca oleh sinar laser dan dihapus untuk dipakai kembali.
Dalam penggunaannya IP berada di dalam kaset datar dengan berbagai ukuran

Kaset CR terdiri dari bingkai yang terbuat dari alumunium dan baja dengan dilengkapi tube side
dari serat karbon. Bagian belakang kaset adalah lapisan tipis dari timah hitam untuk menyerap
radiasi hambur. Fungsi utama dari kaset adalah untuk melindungi IP, bukan untuk mengontrol
cahaya. Yang terakhir adalah label barkode yang terdiri dari angka-angka yang menunjukan
identitas kaset. Barcode ini memudahkan untuk mencocokan tiap kaset dengan identitas pasien
dan pemeriksaan serta informasi posisioning (Ratur hyni. 2015.)

System Akuisisi Computed Radiography

Imaging plate dalam kaset CR hampir sama dengan intensiflying screen covensional yang
membedakan adalah pada imaging plate dilapisi dengan phosphorketika kaset di ekspos
phosphor menyalurkan pola energi yang diserap dari x-ray sebagai gambar laten . setelah kaset
diekspos, kaset dimasukan ke IP reader unit kemudian secara mekanik IP reader unit
mengeluarkan IP dari Kaset. Phosphorpada imaging plate ini scan oleh sinar laser helium neon
yaitu emisi cahaya merah dengan panjang gelombang 633 nM dan menghasilkan cahaya tampak
yang berwarna biru (Blue Light) yang di bebaskan dari IP dalam proses scanning, kemudian
cahaya berwarna biru ini dipancarkan kesegala arah dan di kumpulkan oleh sistem optic
kemudian disimpan oleh photomultiplayer tube (PMT) dandirubah menjadi sinyal elektronik
untuk dikeluarkan dalam format analog, data analog ini di rubah ke format digilat dengan analog
to digital converted (ADC) kemudian dikirim ke computer untuk ditampilkan di monitior dan
diproses, kemudian IP di-ekspose dengan cahaya putih terang bertujuan menghapus setiap sisa
energi yang terperangkap, IP kembali dimasukkan ke kaset dan siap untuk digunakan kembali.
(Ratur hyni. 2015).

2.  Imaging plate reader

Imaging plate reader adalah salah satu komponen lain dari control akuisi CR. Pembacaan
gambar laten yang tersimpan dalam IP dilakukan oleh Laser yang terdapat dalam IP reader.

System displaying image

Dalam radiografi digital, gambar laten yang telah ditangkap oleh detector kemudian
ditranslasikan ke dalam format untuk diinterpretasi. Ada dua jenis media untuk dapat digunakan
untuk menampilkan gambar digital, yaitu hardcopy (film) dan Softcopy(cathode ray tube/ CRT
Monitor).

Jika gambar ditampilkan dalam monitor, maka karakteristik gambar dapat diatur (dimagnifiksi,
di rotasi atau dibalik) oleh radiografer untuk mendapat hasil yang terbaik. Fungsi ini dilakukan
oleh komponen yang disebut workstation. Workstation terdiri dari konsul komputer dimana
gambar dapat dimanipulasi setelah data di masukkan dalam memory computer. (Lisda Nur Indra,
2013).

Fungsi workstation antara lain :

Meningkatkan gradiasi atau kontras gambar

Meningkatkan frekwensi spatial (recorded detail). Pengaturan ini dapat meningkatkan Resolusi
spatial atau meningkatnya noise dan artifact

Mengeliminasi pixel - pixel hitam dan putih yang memiliki kontribusi kecil terhadap informasi
diagnostic

Untuk subtraksi gambar, yaitu dengan menghapus struktur tulang atau menguragi efek hamburan
untuk meningkatkan kontras gambar

Magnifikasi gambar

Menampakkan daerah region of interest (ROI)

Sebagai analisa statistic yaitu menghitung area permukaan dan mengestimasi volume
atau ,mengubah densitas gambar

Memanipulasi window width dan window level untuk mengatur ketajaman dan kontras gambar

Substraksi energi, khususnya pada radiografi thorax, yaitu dengan mengurangi struktur tulang
untuk mendapat gambaran paru dan jaringan lunak.

Untuk menyimpan dan menampilkan gambar softcopymaupun hard copy.

Karena gambar CR dalam bentuk digital maka gambar primer yang dihasilkan dapat
dimanipulasi untuk menekan fitur-fitur yang berfariasi. untuk menampakkan struktur yang lebih
spesifik, gambar yang dicetak sedapat mungkin sesuai dengan ukuran sebenarnya.

Sistim penyimpanan gambar

Sistem penyimpanan gambar pada CR dapat dilakukan pada film sebagai hardcopy atau pada alat
penyimpanan elektronik

softcopyantara lain optical disk, magnetic tipe. (Icky, 2011)


Selanjutnya hasil radiografi Setelah data dalam format DICOM, (digital computer) maka kita
bebas mencetak, mengirim lewat internet, mengolah kembali gambarnya atau menyimpan dalam
media CD .

Pencetakan Gambar

Ada beberapa istilah untuk menyebutkan alat ini, antara lain laser imager, film processor, image
recorder, dan laser printer. Merupakan alat pengolah gambar dan memprosesnya di atas film.
Laser printer dilengkapi dengan multi formater main featuresyang memungkinkan untuk
memformat gambar dan mengolah gambar lebih tajam dan fungsi-fungsi yang terus berkembang.
Dapat juga mengolah radiograf dengan kecepatan tinggi dan kualitas yang bagus serta stabil

c). Kelebihan CR

Computed Radiography mempunyai beberapa kelebihan antara lain :

Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan

faktor teknis.

Resolusi kontras yang lebih tinggi dan latitude eksposi yang lebih luas dibandingkan emulsi film
radiografi.

Tidak memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film ( jika gambar tidak ditampilkan dalam
hard copy).

Kualitas gambar dapat ditingkatkan.

 Penyimpanan gambar lebih mudah baik dengan hard copy maupun penyimpanan
elektronik. (Kristina Naralyawan. 2013).

b) Keterbatasan CR

 Keterbatasan dari Computed Radiography antara lain :


 Biaya yang cukup tinggi untuk IP, unit CR reader, hardware dan software untuk
workstation.
 Resolusi spatial rendah.
 Pasien potensial untuk menerima radiasi yang overexposed. Computed Radiography (CR)
dapat mengkompensasi overeksposure, sehingga radiografer terkadang member eksposi
yang berlebih pada pasien.
 Adanya artefak pada gambar akibat proses penghapusan IP yang kurang baik. (Kristina
Naralyawan, 2013). 
  Quality Control CR a. Imaging Plate Clearning

Tujuan Untuk membersihkan IP dari kotoran


Prosedur

 Pilih ruangan yang bersih, penerangan cukup, dan meja yang luas.
 Siapkan seluruh kaset yang akan dibersihkan
 Kemudian keluarkan screen/IP secara perlahan (jangan sampai menyentuh permukaan
screen).
 Kemudian lakukan inspeksi terhadap fisik screen. Jika ada kerusakan, retak, perubahan
warna screen sebaiknya dicatat dalam QC log.
 Lalu bersihkan screen dengan mengusap permukaan screen dengan kain lembut secara
perlahan
 Jika belum bersih gunakan cairan pembersih yang direkomendasikan tiap vendor CR
dengan menggunakan lap lembut dengan gerakan searah.
 Biarkan kering
 Kemudian bersihkan seluruh bagian kaset.
 Setelah screen kering masukkan kembali dalam kaset

Peralatan

 IP
 Cairan Pembersih IP
 Kain

Frekuensi

 Harian ( daily)

3. Retake images

Tujuan

Untuk mengetahui besarnya citra yang ditolak atau diulang karena tidak memiliki nilai
diagnostik atau kualitas citra yang buruk.

Prosedur

Penilaian pada citra digital dapat dilakukan pada citra softcopy dan hardcopy.

Citra Hardcopy

Dilakukan secara manual yaitu menghitung berapa banyak citra radiograf yang direject (tidak
memiliki nilai diagnostik atau kualitas citra buruk )

Softcopy

1. Otomatis ( menggunakan software)


Jika ada citra yang direject dapat diolah secara otomatis dengan software, seperti:

Kodak : Reject Analysis Reporting Software

Konika : Reject Reason Tracking

Fuji : Retake Analysis -- Agfa : NX Quality Assurance

Prosedur:

 Jika CR memiliki software reject analysis, hasil reject dapat ditabulasikan oleh software
tersebut
 Setiap citra yang telah direader ditampilkan pada monitor kemudian pilih rejected atau
accepted
 Kemudian jika citra direject maka akan muncul pilihanpilihan faktor rejeknya.
 Di akhir periode total rejetcnya dapat ditampilkan berupa tabulasi data maupun grafik.

2. Manual

 Sediakan form reject didekat konsul CR


 Saat ada citra yang direject, catat pada form tersebut
 Di akhir periode, hitung jumlah citra yang dibuat selama periode yang telah ditetapkan.
 Kemudian hitung persentase rejectnya dengan rumus
 Total Reject Rate =

Evaluasi

Tingkat penolakan bervariasi besarnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


merekomendasikan tingkat penolakan sebesar 5%. Tetapi menurut Keputusan Menteri Kesehatan
(2008) nomor 129/Menkes/SK/II/2008  tentang standar pelayanan minimal radiologi menyatakan
bahwa tingkat penolakan sebesar 2%.

Frekuensi

 Bulanan

Faktor-Faktor Reject Digital :

FAKTOR KESALAHANDESKRIPSI

EKSPOSI

Ketidaktepatan pemakaian faktor eksposi radiografi telalu rendah atau terlalu tinggi
(underexpose atau overexpose). Ditunjukkan dengan nilai index exposure.

POSISI
Teknik posisi pemotretan tidak sesuai dengan standar posisi menurut referensi atau kriteria
anatomi tidak memenuhi kebutuhan informasi klinik. Kesalahan ini dapat terjadi karena kondisi
pasien yang buruk (nonkooperatif) atau kesalahan radiografer dalam memposisikan pasien
sehingga obyek terpotong.

KETIDAKTAJAMAN

(BLUR)

Dihasilkan dari pergerakan pasien (pernafasan atau detak jantung) dan teknik fiksasi pasien yang
tidak sempurna menyebabkan hasilpemtotretan kabur atau blur. Instruksi petugas yang tidak jelas
menyebabkan kesalahan pasien menjalankan instruksi tersebut.

KODE ORGAN

Radiografer harus memilih satu kode organ (organ code) untuk setiap IP sebelum plate tersebut
diproses. Jika pemilihan kode organ tidak tepat maka plate yang dibaca kemungkinan tidak akan
mengalami pemrosesan gambar dalam kondisi yang optimum.

DIGISCAN

(ARTEFAK)

Semua ciri-ciri yang tampak pada gambar antara lain karena plate yang retak, tergores, gambaran
debu, kesalahan pembacaan oleh plate reader, kesalahan software, atau terjepit atau tertahannya
plate dalam mesin plate reader.LAIN-LAIN Gambaran double exposure, kesalahan pemasangan
marker, atau benda asing yang tidak dikehendaki seperti perhiasan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Computer Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan imaging plate
untuk akusisi data gambar X-Ray. Computer Radiografi merupakan teknologi digital yang
mendukung pengembangan komputer berbasis sistem informasi dan prosessing. Radiograf yang
dihasilkan CR akan terformat dalam bentuk digital sehingga dapat dimanipulasi untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

B. SARAN

Diharapkan kepada pembaca mengerti tentang Computer Radiografi dan mengerti manfaat
computer Radiografi serta dapat menerapkan dalam pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Icky.2011.computer Radiography.

https://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/04/computer-radiografi.html. Diunduh pada 22 Oktober


2017

Kristina Naralyawan. 2013."Perbandingan CR dengan Radiologi Konvensional".

https://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-konvensional-crcomputer.html.
Diunduh pada 22 oktober 2017

Lisda Nur Indra.2013. Computer Radiography.

https://lisdanurindra.blogspot.com/2013/10/computer-radiografi.html. Diunduh pada 22 oktober


2017

Ratur hyni. 2015. Komponen utama cr atau digitalisasi.

https://raturhyni.blogspot.co.id/2015/05/komponen-utama-cr-atau- digitalisasi.html Diunduh
pada 22 oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai