Anda di halaman 1dari 10

LEARNING JOURNAL

KELOMPOK 5

Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Keuangan


Materi : Sustainability Reporting
Nama Anggota : - Ade Irma 1902110283
- Damara Putri Hestia Indrapraja 1902124094
- David Hotlas Mangihuttua 1902125018
- Gabriella Aprissa 1902156437
- Teopilus Edi Gunanta Sembiring 1902112217
- Widya Wati 1902110026

SUSTAINABILITY REPORTING

A. Apa itu Sustainability Report?


Laporan keberlanjutan atau sustainability report adalah laporan kinerja yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan, dan mengelola perubahan dalam rangka
membuat kegiatan yang keberlanjutan. Laporan keberlanjutan ini sangat relevan dengan
semua bisnis. Dibuatnya laporan keberlanjutan ini merupakan upaya untuk menjadi
perusahaan yang akuntabel dan sebagai langkah penerapan tata kelola perusahaan yang
baik atau good corporate governance (GCG).

Sustainability report memungkinkan organisasi untuk mempertimbangkan dampak


mereka pada berbagai masalah keberlanjutan. Ini memungkinkan mereka untuk lebih
transparan tentang risiko dan peluang yang mereka hadapi.

Pelaporan keberlanjutan adalah platform utama untuk mengkomunikasikan kinerja dan


dampak keberlanjutan. Laporan keberlanjutan dalam bentuk dasarnya adalah laporan tentang
kinerja lingkungan dan sosial organisasi. Untuk membuat pelaporan ini menjadi berguna bagi
manajer, eksekutif, analis, pemegang saham, dan pemangku kepentingan dibuatlah standar
terpadu yang memungkinkan laporan dinilai dengan cepat, dinilai secara adil, dan
dibandingkan dengan sederhana adalah aset penting. Karena perusahaan di seluruh dunia
telah menerapkan sustainability report, kerangka kerja yang paling banyak diadopsi adalah
Kerangka Pelaporan Keberlanjutan Global Reporting Initiative (GRI). Ini dapat dianggap
sebagai sinonim dengan istilah lain untuk pelaporan non-keuangan; pelaporan triple bottom
line dan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Nilai dari proses sustainability report adalah memastikan organisasi mempertimbangkan


dampaknya terhadap masalah keberlanjutan ini, dan memungkinkan mereka untuk transparan
tentang risiko dan peluang yang mereka hadapi.

Pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi risiko dan
peluang ini bagi organisasi, terutama yang non-finansial. Transparansi yang meningkat ini
mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik, yang membantu membangun dan
mempertahankan kepercayaan pada bisnis dan pemerintah.

B. Sejarah Munculnya Sustainability Report


Sustainability report pertama kali muncul sekitar tahun 1980an dimana laporan ini dibuat
sebagai gagasan perusahaan kimia untuk memperbaiki citranya yang saat itu sedang terkena
masalah. Setelah itu perusahaan-perusahaan dari industri lain yang
memiliki manajemen lingkungan yang baik juga turut andil. Kemudian laporan ini menjadi
sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.
Perusahaan dari industri lain yang ikut menjadi pelopor munculnya sustainability report
adalah perusahaan tembakau. Mereka membuat laporan ini sebagai salah satu cara untuk
menarik investor karena dalam berinvestasi seorang investor juga mempertimbangkan sikap
kepedulian perusahaan terhadap stakeholder dan masyarakat sekitarnya. Hal yang dilakukan
oleh investor tersebut merupakan bentuk penerapan menajemen resiko dalam berinvestasi.

C. Manfaat Sustainability Report


Seperti dibahas di atas, CSR dan laporan keberlanjutan dapat digunakan untuk mencapai
tujuan internal dan / atau eksternal.

1) Manfaat laporan ini bagi pihak internal

Secara internal, sustainability report penting karena memungkinkan perusahaan


memperkirakan dampak operasi mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.
Melalui data (yang seharusnya) terperinci dan bermakna yang dikumpulkan untuk laporan
keberlanjutan, perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan operasi mereka dan
mengurangi biaya operasional. Mereka tidak hanya menjadi lebih siap untuk mengoptimalkan
dan mengurangi konsumsi energi; sebagai hasil dari peninjauan strategi inovasi produk siklus
limbah atau peluang ekonomi sirkular dapat ditemukan.

Pada saat yang sama, pengumpulan data ini membutuhkan upaya bersama dari berbagai
departemen. Sebagai hasil dari data yang dibuat, karyawan sering kali menjadi lebih sadar
bahwa perusahaan berfokus pada CSR dan keberlanjutan, yang membuat mereka bangga –
meningkatkan retensi karyawan dan menurunkan turnover (dan biayanya) dan pada akhirnya
meningkatkan branding perusahaan.

Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak internal adalah:

 Peningkatan pemahaman tentang risiko dan peluang


 Menekankan keterkaitan antara kinerja keuangan dan non keuangan
 Mempengaruhi strategi dan kebijakan manajemen jangka panjang, dan rencana bisnis
 Memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
 Tolok ukur dan penilaian kinerja keberlanjutan sehubungan dengan hukum, norma,
kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela
 Menghindari terlibat dalam kegagalan lingkungan, sosial dan tata kelola yang
dipublikasikan
 Membandingkan kinerja secara internal, dan antara organisasi dan sector

2) Manfaat laporan ini bagi pihak eksternal

Dalam hal manfaat eksternal, sustainability report dapat membantu perusahaan terlibat
lebih baik dengan pihak yang berkepentingan. Dengan memberi tahu pemangku kepentingan
mereka tentang keputusan proyek jangka pendek, menengah, dan panjang organisasi,
perusahaan dapat lebih memahami mana yang mungkin memiliki keluaran keuangan yang
positif.

Misalnya, sustainability report membantu pemangku kepentingan untuk menyadari


apakah perusahaan berkontribusi positif untuk meminimalkan dampak negatif dari bahaya
lingkungan atau hanya berfokus pada peningkatan keuntungan bagi manajer dan investornya.
Dengan cara ini, konsumen dapat memutuskan apakah mereka ingin membeli dari merek
yang misalnya melindungi orangutan dengan menggunakan minyak sawit berkelanjutan atau
yang memproduksi pakaian secara lokal dengan sedikit kerusakan lingkungan dan membayar
upah yang adil.

Investor dapat mengantisipasi jika perusahaan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi
konsekuensi perubahan iklim dan memutuskan apakah akan berinvestasi di dalamnya atau
tidak. Jurnalis dapat berbagi berita terbaik dari perusahaan terkemuka pada topik seperti
polusi mikroplastik atau pengasaman laut. LSM dapat memberikan tekanan dan mengekspos
praktik yang tidak bertanggung jawab.

Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak eksternal adalah:

 Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negatif


 Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek
 Memungkinkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai sebenarnya
organisasi, serta aset berwujud dan tidak berwujud
 Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh, ekspektasi
tentang pembangunan berkelanjutan

D. Fungsi Sustainability Reporting


Para analis sering mempertimbangkan pengungkapan sustainabilitas perusahaan dalam
penilaian mereka mengenai kualitas dan efektivitas manajemen sehingga pelaporan dapat
memperbaiki akses perusahaan terhadap modal.

Fungsi pelaporan meliputi:

♦ Reputasi yang lebih baik.


Sebuah survei tahun 2011 tentang reputasi perusahaan menemukan bahwa
memperbaiki transparansi dan melaporkan hal-hal yang positif merupakan dua cara
terpenting untuk membangun kepercayaan publik terhadap bisnis. Survei Boston
College Center for Corporate Citizenship dan EY tahun 2013 mengungkapkan bahwa
lebih dari 50% responden yang mengeluarkan laporan sustainability mengatakan
bahwa laporan tersebut membantu meningkatkan reputasi perusahaan.
♦ Memenuhi harapan karyawan.
Sebuah survei tahun 2011 yang dilakukan oleh EY dan GreenBiz menemukan bahwa
karyawan adalah khalayak pembaca yang penting untuk laporan keberlanjutan, di
mana 18% karyawan dinyatakan membaca laporan itu. Pada sekitar 30% perusahaan,
penerbitan laporan diperkirakan berdampak pada loyalitas karyawan yang lebih
tinggi.
♦ Peningkatan akses terhadap modal.
Penelitian terbaru menemukan bahwa perusahaan yang mengeluarkan laporan
keberlanjutan memiliki indeks Kaplan-Zingales Indeks dengan skor 0,6 lebih rendah,
yang menandakan lebih sedikit batasan akses modal.
♦ Peningkatan efisiensi dan pengurangan limbah.
Dalam survei tahun 2012 mengenai keberlanjutan, 88% perusahaan yang melaporkan
menilai bahwa hal itu membantu proses pengambilan keputusan organisasi menjadi
lebih efisien. Pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) mengharuskan
perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan dampak yang
mungkin tidak mereka ukur sebelumnya. Dengan data baru tersebut selain
menciptakan transparansi yang lebih besar tentang kinerja perusahaan juga dapat
memberi informasi yang diperlukan untuk mengurangi penggunaan sumber daya
alam, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kinerja operasional
perusahaan. Selain itu, laporan keberlanjutan dapat mempersiapkan perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi risiko lingkungan dan sosial yang mungkin berdampak
keuangan pada bisnis mereka, sembari menjalankan bisnis secara lebih baik dalam
aspek sosial, lingkungan dan keuangan.

Agar pelaporan lebih berguna bagi manajer, eksekutif, analis, pemegang saham dan
pemangku kepentingan, saat ini sudah tersedia berbagai kerangka pelaporan, yang paling
banyak diadopsi adalah Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting
Framework.

E. Prinsip Konten Sustainability Reporting

Prinsip-prinsip ini dirancang untuk digunakan secara bersamaan guna menentukan konten
laporan. Sebuah organisasi diwajibkan menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan jika ingin
mengklaim bahwa laporan keberlanjutan telah disusun sesuai dengan GRI.
 Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder inclusiveness)

Pemangku kepentingan perusahaan adalah seluruh pihak yang terkena dampak dari
dan/atau pihak-pihak yang memberikan dampak terhadap operasi perusahaan.
Harapan dan kepentingan dari para pemangku kepentingan akan menjadi acuan dalam
banyak pengambilan keputusan untuk menyiapkan laporan keberlanjutan, termasuk
bagaimana organisasi telah menggapai harapan.

 Konteks keberlanjutan (sustainability context)

Selanjutnya, laporan akan menyajikan kinerja organisasi dalam konteks berkelanjutan


yang lebih luas. Pertanyaan yang mendasari laporan keberlanjutan adalah bagaimana
sebuah organisasi berkontribusi, peningkatan atau penurunan kondisi lingkungan,
serta pengembangan yang dilakukan, serta hal yang berkaitan dengan sosial di tingkat
lokal, regional atau global.

 Materialitas (materiality)

Materialitas mencakup dua aspek. Aspek pertama yaitu sebuah laporan harus
mencerminkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang signifikan dari
organisasi. Sedangkan, aspek yang kedua yaitu laporan harus substansial
mempengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan. Materialitas memiliki
dampak finansial jangka pendek atau jangka panjang yang signifikan pada
perusahaan.

 Kelengkapan (completeness)

Pada prinsip ini, memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja


organisasi dalam periode laporan keberlanjutan. Kelengkapan mencakup dimensi
cakupan batasan dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat digunakan untuk
merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi
tersebut wajar dan sesuai.

F. Tahap Penentuan Isi Laporan Keuangan

♣ Tahap Identifikasi

Dalam tahap ini dilakukan pemilihan topik yang berhubungan dengan konteks
keberlanjutan untuk aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.

♣ Tahap Prioritas
Dalam tahap ini dilakukan pemilihan topik keberlanjutan yang signifikan menurut
pemangku kepentingan.

♣ Tahap Validasi

Tahapan ini diterapkan untuk memastikan kelengkapan dari ruang lingkup, batasan,
dan waktu dari topik material yang ditetapkan dari tahap sebelumnya.

♣ Tahap Kajian

Tahapan ini diterapkan untuk memastikan bahwa isi laporan sesuai dengan konteks
keberlanjutan.

G. Isi Sustainability Report


Sustainability Report versi GRI ada beberapa indikator dan aspek yang harus ada pada
laporan tersebut, berikut ini adalah aspek dan indikator yang harus terdapat dalam laporan
tersebut:

1) Economic Performance Indicator


 economic performance aspect
 market existing aspect
 Indirect Economic effect aspect
2) Environments Performance Indicators
 Raw Material Aspect
 Energy Aspect
 Water Aspect
 Biodiversity Aspect
 Emissions, Effluents, & Waste Aspect
 Compliance Aspect
 Transport Aspect
 Overall Aspect
3) Labour Performance Indicators
 Employment Aspect
 Labor/Management Relation Aspect
 Occupational, Healt, & Safety Aspect
 Training & Education Aspect
4) Human Rights Performance Indicators
 Investment & Procurement Practices Aspect
 Nondiscrimination Aspect
 Freedom of Association & Collective Bargaining Aspect
 Child Labor Aspect
 Forced & Compulsion Aspect
 Security Practices Aspect
 Indigenous Rights Aspect
5) Society Performance Indicators
 Community Aspect
 Corruption Aspect
 Public Policy Aspect
 Anti-Competitive Behavior Aspect
 Compliance Aspect
6) Product Responsibility Performance Indicators
 Costumer Health & Safety Aspect
 Product & Service Labeling
 Marketing Communication Aspect
 Costumer Privacy Aspect
 Compliance Aspect

Konten laporan ini juga melihat aspek-aspek dari indicator tersebut secara mendalam,
seperti diskriminasi dalam tempat kerja, buruh anak, sampai hak-hak penduduk lokal pada
suatu daerah seperti yang terdapat dalam indicator yang menunjukkan performa dalam hak
kemanusiaan.
Indikator dan aspek-aspek itulah yang akan menjadi sebuah sustainability report
perusahaan dan dipublikasikan. Laporan ini yang akhirnya akan menjadi sebuah pertanggung
jawaban perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholder), pemerintah,
karyawan, dan masyarakat.
H. Komponen dalam Sustainability Report
Sebenarnya, tidak ada pendekatan khusus dalam perancangan laporan berkelanjutan satu
ini. Beberapa organisasi tingkat menengah hingga besar memilih laporan standar yang
dikombinasikan dengan sertifikasi. Sementara, yang lainnya memilih membuat sustainability
report gaya bebas. Apapun itu bentuknya, ada beberapa komponen yang perlu dimasukkan
didalamnya. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya pada ulasan berikut.

♣ Pernyataan CEO yang menyatakan secara singkat apa saja visi dan pendorong dibalik
ditulisnya laporan berkelanjutan.
♣ Struktur tata kelola organisasi serta model bisnis perusahaan Anda.
♣ Konteks keberlanjutan. Dalam hal ini, dijabarkan analisis SWOT tentang apa yang
sedang terjadi di tingkat pasar serta industri.
♣ Terinspirasi analisis SWOT. Pada bagian ini, Anda diminta untuk menjelaskan
penilaian dampak yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi dampak negatif
organisasi dan resiko bisnis tersebut
♣ Identifikasi pemangku kepentingan dan masalah apa yang sedang mereka
khawatirkan.
♣ Analisis materialitas. Pada poin ini, dijelaskan tentang poin kekhawatiran organisasi
dan pemangku kepentingan sebagai prioritas
♣ Tinjauan kinerja dari satu waktu ke waktu berikutnya. Disini, setiap kemajuan dari
waktu ke waktu diidentifikasi melalui indikator dan metrik utama.
♣ Cerita dan gambar menarik mengenai strategi keberlanjutan sehingga membuat
karyawan lebih termotivasi untuk bekerja. Selain itu, komponen ini juga berfungsi
untuk mengajak investor supaya mau menanamkan modal serta mengajak LSM
supaya bersedia berkolaborasi dengan proyek.

I. Langkah Penyusunan Sustainability Report


Meski sebuah perusahaan tidak diwajibkan dalam menulis laporan ini, namun eksistensi
sustainability report sangat penting untuk menunjukkan kiprah perusahaan Anda di dunia
sekarang. Apakah menguntungkan atau justru sebaliknya. Nah, bagi Anda yang ingin tahu
langkah penyusunannya, maka perlu perhatikan kerangka pelaporan GRI. Lebih jelasnya,
simak ulasan berikut.
1) Temukan Gambaran secara Menyeluruh
Sebelum memulai membuat laporan ini, langkah pertama yang harus kamu lakukan
adalah mendapatkan gambaran secara menyeluruh terkait data-data yang diperlukan.
Mulai dari aspek boundary, material, cakupan rentang, dampak, pengungkapan
standar umum dan khusus, keterlibatan pemangku kepentingan, topik subjek, dan
prinsip pelaporannya.
2) Tentukan Pilihan biar Sesuai
Jika sudah menyelesaikan langkah pertama, lanjut ke langkah berikutnya. Pada tahap
ini, Anda diwajibkan untuk menentukan opsi yang sesuai. Dua opsi penyusunan
laporan keberlanjutan yang sesuai pedoman yaitu inti dan komprehensif. Opsi tersebut
menunjukkan bahwa laporan Anda disusun berdasarkan pedoman
3) Siapkan Data dan Penjelasan untuk Sajian Pengungkapan Standar Umum
Bagian ini merupakan elemen utama dari kedua opsi di atas dan memang harus
diungkapkan dalam laporan. Nah, untuk melakukan hal tersebut, tentukanlah konten
laporannya dulu. Selanjutnya, bagian aspek material dan boundary, disertai sajian
visual yang mudah dipahami oleh berbagai pihak.
4) Menyiapkan Data dan Penjelasan terkait Pengungkapan Standar Khusus
Dalam pengungkapan standar khusus ini, berkaitan dengan Pendekatan Manajemen
dan indikator-indikatornya. Kemudian, data disajikan dalam bentuk kategori dan
aspek. Setiap pendekatan dan indikator yang diperoleh, masing-masing diidentifikasi
terkait aspek material. Rencanakan secara pasti proses apa saja yang diperlukan untuk
menyajikan standar ini. Apabila ada aspek yang tidak teridentifikasi sebagai material,
maka tidak perlu dicantumkan dalam laporan.

Anda mungkin juga menyukai