KELOMPOK 4
- Anna Febriyanti (1902111358)
- Nurkamal (1902124547)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang berbeda pada setiap literatur menurut
beberapa instansi atau lembaga bahkan undang-undang. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah entitas yang disajikan secara terstruktur
digunakan sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lain
(Kristanto, 2011). Laporan keuangan menyajikan kondisi suatu entitas kepada publik dalam istilah keuangan. Setiap
laporan keuangan berkaitan dengan tanggal atau periode waktu tertentu (Horrison et al, 2012). Menurut Suwardjono
(2009: 65), laporan keuangan merupakan media komunikasi dan pertanggung jawaban antara perusahaan dan para
pemiliknya atau pihak lain. Menurut SAK EMKM (2016: 8) laporan keuangan minimum terdiri dari:
c) Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian pos- pos tertentu yang relevan.
tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan
kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomik oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan
khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. . Penyajian wajar laporan keuangan
mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi untuk mencapai tujuan:
a) Relevan => Informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan
keputusan.
b) Representasi tepat => Informasi dalam laporan keuangan merepresentasikan secara tepat
apa yang akan direpresentasikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.
c) Keterbandingan => Informasi dalam laporan keuangan entitas dapat dibandingkan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
d) Keterpahaman => Informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami oleh
pengguna.
. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (EMKM)
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) pada tanggal 24 Oktober 2016. Penerbitan SAK EMKM ini adalah
bentuk dukungan IAI sebagai organisasi profesi akuntan, dalam meningkatkan
penegakan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan entitas,
sekaligus mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. SAK EMKM
merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan
dengan SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan EMKM.
Dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis, sehingga EMKM
cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya perolehannya.
1. Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos tersebut dapat dipastikan akan mengalir
ke dalam atau keluar dari entitas. Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat
pada aliran manfaat ekonomik masa depan dilakukan atas dasar bukti yang terkait
dengan kondisi yang tersedia pada akhir periode pelaporan saat penyusunan laporan
keuangan. Penilaian itu dibuat secara individu untuk pos-pos yang signifikan secara
individual dan secara kelompok dari suatu populasi besar untuk pos-pos yang tidak
signifikan secara individual. (SAK EMKM, 2016: 4).
2. Pos tersebut memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal. Dalam banyak kasus,
biaya suatu pos dapat diukur dengan andal. Dalam kasus lainnya, biaya tersebut
harus diestimasi. Jika pengukuran yang layak tidak mungkin dilakukan, maka pos
tersebut tidak diakui dan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan atau
laporan laba rugi (SAK EMKM, 2016:4)
Entitas menyusun laporan Pada saat menyusun laporan Entitas bisnis, baik yang
keuangan dengan keuangan, manajemen merupakan usaha
menggunakan dasar akrual. menggunakan SAK EMKM perorangan, badan usaha
Dalam dasar akrual, akun- dalam membuat penilaian yang tidak berbadan hukum,
akun diakui sebagai aset, atas kemampuan entitas maupun badan usaha yang
liabilitas, ekuitas, untuk melanjutkan usahanya berbadan hukum, harus
penghasilan, dan beban di masa depan dapat dipisahkan secara jelas
ketika memenuhi definisi dan (kelangsungan usaha). dengan pemilik bisnis
kriteria pengakuan untuk tersebut maupun dengan
masing-masing pos-pos entitas-entitas lainnya.
tersebut
A. Aset B. Liabilitas
Aset diakui dalam laporan keuangan ketika Liabilitas diakui dalam laporan posisi
manfaat ekonomiknya di masa depan dapat keuangan jika pengeluaran sumber daya
dipastikan akan mengalir ke dalam entitas yang mengandung manfaat ekonomik
dan aset tersebut memiliki biaya yang dapat dipastikan akan dilakukan untuk
diukur dengan andal. Aset tidak diakui menyelesaikan kewajiban entitas dan
dalam laporan posisi keuangan jika jumlah yang harus diselesaikan dapat
manfaat ekonomiknya dipandang tidak diukur secara andal
mungkin mengalir ke dalam entitas
walaupun pengeluaran telah terjadi.
Sebagai alternatif, transaksi tersebut
menimbulkan pengakuan beban dalam
laporan laba rugi
Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas
entitas pada akhir periode pelaporan. Laporan posisi keuangan entitas dapat
mencakup pos-pos berikut (SAK EMKM, 2016: 9):
• Kas dan setara kas
• Piutang
• Persediaan
• Aset tetap
• Utang usaha
• Utang bank
• Ekuitas
03/28/2022 PRESENTATION TITLE 11
B. Laporan laba rugi selama periode
SAK EMKM mensyaratkan entitas untuk menyajikan laporan laba rugi yang
merupakan kinerja keuangan entitas untuk suatu periode. Laporan laba rugi
entitas dapat mencakup pos-pos sebagai berikut (SAK EMKM, 2016: 11):
• Pendapatan
• Beban keuangan
• Beban pajak.