Anda di halaman 1dari 30

Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi

Terhadap Pengelolaan Laporan Keuangan Pemerintah


Daerah Sebagai Perwujudan Sektor Publik

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

Kelompok 3

1. Yusril Maulana (105731135518)


2. Fijri Dwi Rasti Rasyid (105731136718)
3. Dian Maya Sari (105731137018)
4. Nur Fadilah Tasya Yusuf (105731137118)
5. Fitriani Anwar (105731136518)
6. Nur Fadhilah Tussa’diah (105731136918)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI......................................................................................................................I
DAFTAR TABEL..............................................................................................................II
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................III
I. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................3
II. LANDASAN TEORI....................................................................................................4
A. Landasan Teori (Grand Theory).....................................................................4
1. Teori Agensi....................................................................................................4
2. Akuntabilitas...................................................................................................5
3. Transparansi...................................................................................................6
4. Pemerintah Daerah........................................................................................7
5. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah...................................................8
B. Literatur Review...............................................................................................11
C. Kerangka Pikir..................................................................................................20
D. Hipotesis............................................................................................................21
III. METODE PENELITIAN...........................................................................................22
A. Jenis Penelitian............................................................................................22
B. .Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................22
C. Jenis dan Sumber Data..............................................................................22
D. Populasi dan Sampel..................................................................................22
E. Metode Pengumpulan Data...........................................................................23
F. Definisi Operasional Variabel.......................................................................23
1. Akuntabilitas Pengelola Keuangan Daerah...........................................23
2. Transparansi Pengelola Keuangan Daerah..............................................23
G. Metode Analisis Data..................................................................................24

I
H. Uji Hipotesis..................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26

II
DAFTAR TABEL

II
DAFTAR GAMBAR

III
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah

“seminar akuntansi publik” yang dimana untuk mengetahui bagaimana pengaruh

akuntabilitas dan transparansi terhadap laporan keuangan lembaga pemerintah

daerah sebagai perwujudan sektor publik. Akuntabilitas berarti pada pengelolaan

aset, keuangan, dan pendapatan pemerintah yang dapat meningkatkan kualitas

hidup dan kesejahteraan masyarakat. Akuntabilitas menjadi tolak ukur komitmen

atau suatu kewajiban yang dimiliki pejabat publik terhadap organisasi dan

masyarakat yang dipimpinnya. Sebagai bentuk kewajiban mempertanggung

jawabkan terlaksana atau tidaknya pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas kinerja yang merupakan

garda depan menuju good governance berkaitan dengan bagaimana instansi

pemerintah mampu mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara

untuk sebaik-baiknya pelayanan publik. Maka dengan itu, akuntabilitas

memberikan jawaban untuk apa individu ada, untuk apa organisasi ada, dan

untuk apa pemerintah ada

Selanjutnya peraturan pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa transparansi ialah prinsip

keterbukaan dan kejujuran yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui

secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah atas

pengelolaan sumber daya yang dipercayakan sesuai peraturan dalam bentuk

penyusunan laporan keuangan daerah. Selain itu, transparansi merupakan

proses demokrasi yang esensial, setiap warga negara dapat melihat secara

1
2

terbuka dan jelas atas aktivitas dari pemerintah mereka daripada membiarkan

aktivitas tersebut dirahasiakan. Transparansi dalam pelayanan publik

menunjukkan penyelenggaraan pelayanan bersifat terbuka sehingga masyarakat

dapat mengetahui proses pelayanan tersebut secara mudah dan jelas.

Transparansi dan akuntabilitas memiliki peranan penting dalam

pengembangan publik karena dengan mewujudkan keduanya maka pemerintah

telah mempermudah warga untuk mengetahui tindakannya, rasionalitas dari

tindakan tersebut, serta membandingkannya dengan sistem nilai yang ada,

mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja pemerintah sebagai salah satu

prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Pemerintah

perlu memahami bahwa mereka harus mempertanggung jawabkan hasil kinerja

kepada publik atau masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1) Bagaimana pengaruh akuntabilitas terhadap laporan keuangan lembaga

pemerintah daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik

2) Bagaimana pengaruh transparansi terhadap laporan keuangan lembaga

pemerintah daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah :

1) Mampu menganalisis dan mengetahui pengaruh akuntabilitas terhadap

laporan keuangan lembaga pemerintah daerah sebagai salah satu

organisasi sektor publik


3

2) Mampu menganalisis dan mengetahui pengaruh transparansi terhadap

laporan keuangan lembaga pemerintah daerah sebagai salah satu

organisasi sektor publik

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1) Bagi kami penulis, agar mampu menganalisis dan mengetahui apa

pengaruh akuntabilitas dan transparansi yang terjadi terhadap

pengelolaan keuangan lembaga pemerintah daerah

2) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu informasi penting atau

suatu pembelajaran bagi penulis dan pembaca kelak dapat

menganalisis suatu penelitian lebih baik lagi.


II. LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori (Grand Theory)

1. Teori Agensi

Teori Agensi merupakan segala bentuk penyimpangan akibat adanya

perbedaan principal dan agen. Hubungan agensi dikatakan terjadi ketika

terdapat sebuah kontrak antara seseorang (atau beberapa orang),

seseorang prinsipal dan seseorang (atau beberapa orang) lain, seorang

agen untuk melakukan kepentingan prinsipal mencakup sebuah

pendelegasian wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Dalam

sektor publik khususnya merajuk pada judul ini teori agensi yang terkait

dibuktikan dengan pemerintah sebagai agen yang melakukan tugas untuk

mensejahterakan principal, yang dalam hal ini adalah masyarakat. Prinsipal

atau masyarakat dalam hal ini tentu menginginkan kinerja yang baik dari

pemerinah selaku agen sebagai bentuk pertanggungjawaban atau

akuntabilitas selama periode yang dijalankan.

Salah satu kinerja yang masyarakat sangat perhatikan adalah terkait

laporan keuangannya. Apakah selama ini dana dari pemerintah pusat

apakah digunakan dengan baik oleh pemerintah daerah selaku agen untuk

masyarakat (principal). Akuntabilitas adalah kewajiban agen untuk

memberikan, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas

dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pemberi amanah

dalam hal ini masyarakat (principal) yang wajib meminta hal tersebut.

Akuntabilitas dan transparansi menjadi kontrol penuh para pemerintah

daerah (agen) atas segala sesuatu yang telah dilakukan dalam sebuah

pemerintahan. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mampu

4
5

memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu untuk

kepentingan bersama agar tidak menimbulkan konflik agensi yang terjadi

pada agen dan principal yang didasarkan pada sifat asumsi manusia yang

mementingkan diri sendiri, terbatasnya daya pikir akan masa mendatang,

dan tak ingin mengambil resiko.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah keadaan mempertanggungjawabkan pengelolaan

dari sumber daya yang telah diberikan kepada seseorang serta pelaksanaan

yang telah dikerjakan sebagai bentuk kebijakan yang dipercayakan kepada

suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Akuntabilitas

adalah bentuk pertanggungjawaban atas segala aktivitas dan kegiatan

organisasi yang dituangkan dalam bentuk pelaporan oleh pihak yang diberi

tanggung jawab kepada pemberi amanah untuk mencapai tujuan organisasi

dalam periode tertentu (Ikhwandha, 2018). Menurut Makalag, dkk (2017),

akuntabilitas juga diartikan sebagai kemampuan menunjukkan catatan atau

laporan yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga akuntabilitas

merupakan suatu bentuk pertangungjawaban untuk melaporkan dan

menyajikan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pihak yang

lebih atas. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, harus mampu

untuk menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak

publik, yaitu termasuk hak untuk diberi informasi, didengar aspirasinya

maupun diberi penjelasan ke masyarakat.

Akuntabilitas diartikan sebagai antara hubungan yang memegang

kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki kekuatan formal

atas pihak pengendali tersebut. Dari perspektif akuntansi, American


6

Accounting Association menyatakan bahwa akuntabilitas suatu

pemerintahan dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu, akuntabilitas

terhadap:

1. Sumber daya finansial

2. Kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijaksanaan administrasi.

3. Efisiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan

4. Hasil program dan kegiatan pemerintah yang tercermin dalam

pencapaian tujuan, manfaat dan efektivitas.

Kewajiban pemerintah daerah untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pelaksanaan pemerintahan di daerah dalam rangka ntuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban

yang terukur baik dari segi yang tidak dapat diukur (kualitas) maupun dari

segi yang dapat diukur (kuantitas) merupakan arti dari akuntabilitas dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah sendiri

merupakan pelaku yang harus bertanggungjawab atas apa yang

dilakukannya pada masyarakat dalam proses yang dijalankannya tugas

maupun wewenang, serta kewajiban Pemerintah Daerah.

3. Transparansi

Ranah keuangan publik, UU No.18 Tahun 2016 tentang Keuangan

Negara menuntut adanya trasparansi dan akuntabilitas dalam keuangan

publik. Laporan keuangan memang merupakan salah satu hasil dari

transparansi dan akuntabilitas keuangan publik, dan ini berarti laporan

keuangan yang disusun pun harus memenuhi syarat akuntabilitas dan

transparansi. Transparansi kebijakan pun sangat dibutuhkan oleh

masyarakat, karena transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang


7

bebas, informasi perlu dapat diakses oleh orang-orang yang berkepentingan

dan informasi tersebut harus memadai agar dapat dimengerti dan di pantau

oleh orang yang membutuhkan informasi. Pengertian tersebut sejalan

dengan UU No.14 Tahun 2008 bahwa informasi adalah keterangan,

pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan

pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar,

dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format yang sesuai.

Tanpa adanya keterbukaan dan pelibatan publik sebagai suatu jejaring

dalam pengambilan keputusan, pengambilan kebijakan didaerah hanya akan

mengarah pada pemerintahan yang cenderung korup dan lemah dari sisi

akuntabilitas. Prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,

yakni informasi mengenai kebijakan, proses pembuatan, pelaksanaan, dan

hasil yang dicapai.

Karin (2003) mengatakan prinsip-prinsip transparansi dapat diukur

melalui sejumlah indikator seperti berikut:

1. Mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari

semua proses-proses pelayanan public.

2. Mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang

berbagai kebijakan dan pelayanan publik, maupun proses-proses

didalam sektor publik.

3. Mekanisme yang memfasilitasi pelaporan maupun penyebaran

informasi maupun penyimpangan tindakan aparat public didalam

kegiatan melayani.

4. Pemerintah Daerah
8

Pembentukan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Pasal 18

Undang-Undang Dasar 1945 menjadi dasar dari berbagai produk undang-

undang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur

mengenai pemerintah daerah. Tujuan pembentukan daerah pada dasarnya

dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat disamping sebagai sarana

pendidikan politik di tingkat lokal. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar

Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 dalam penjelasannya di Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004, pemerintah daerah berwenang untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan.

5. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, Pasal 189

sampai dengan Pasal 193, Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah

merupakan proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Pemerintah Daerah oleh entitas pelaporan sebagai hasil konsolidasi atas

laporan keuangan SKPD selaku entitas akuntansi. Laporan keuangan SKPD

disusun dan disajikan oleh kepala SKPD selaku PA sebagai entitas

akuntansi paling sedikit meliputi:

 laporan realisasi anggaran;

 neraca;

 laporan operasional;

 laporan perubahan ekuitas; dan

 catatan atas laporan keuangan


9

Di dalam Undang-Undang yang mengatur Keuangan Negara, terdapat

penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan

pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan

pemerintahan; dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden

sebagian diserahkan kepada gubernur/bupati/wali kota selaku kepala

pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili

pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara

lain berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai

dengan urusan pemerintah yang diserahkan; kewenangan memungut dan

mendayagunakan pajak dan retribusi daerah dan hak untuk mendapatkan

bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan

dana perimbangan lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah dan

mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah serta sumber-

sumber pembiayaan. Dengan pengaturan tersebut, dalam hal ini pada

dasarnya Pemerintah menerapkan prinsip uang mengikuti fungsi. Sumber

pendapatan daerah terdiri atas:

1) pendapatan asli daerah ( PAD), yang meliputi:

 hasil pajak daerah;

 hasil retribusi daerah;

 hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;

 lain-lain PAD yang sah;

2) dana perimbangan yang meliputi:

 Dana Bagi Hasil;

 Dana Alokasi Umum; dan


10

 Dana Alokasi Khusus; dan

3) lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan

daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa

1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31

Desember. Kepala daerah mengajukan rancangan Perda tentang APBD

disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD

untuk memperoleh persetujuan bersama. Rancangan Perda provinsi tentang

APBD yang telah disetujui bersama dan rancangan Peraturan Gubernur

tentang penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh Gubernur paling lambat

3 (tiga) hari disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi.

Rancangan Perda kabupaten/kota tentang APBD yang telah disetujui

bersama dan rancangan Peraturan Bupati/Wali kota tentang Penjabaran

APBD sebelum ditetapkan oleh Bupati/Wali kota paling lama 3 (tiga) hari

disampaikan kepada Gubernur untuk dievaluasi. Semua penerimaan dan

pengeluaran pemerintahan daerah dianggarkan dalam APBD dan dilakukan

melalui rekening kas daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah.

Penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan

pertanggungjawaban keuangan daerah diatur lebih lanjut dengan Perda

yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.


11

B. Literatur Review

Tabel Penelitian Terdahulu

Nama Metode
No Judul Hasil Penelitian
Peneliti penelitian
1. Hari Analisis Jenis penelitian Transparansi,
Sriwijayan Pengaruh yang digunakan akuntabilitas dan
ti (2018) Transparansi, dalam penelitian pemanfaatan SIAKD
Akuntabilitas ini adalah metode secara parsial melalui
Dan kuantitatif. uji berpengaruh
Pemanfaatan signifikan terhadap
Sistem pengelolaan APBD
Informasi sehingga hipotesis
Akuntansi diterima. Kedua,
Keuangan secara bersama-
Daerah sama(simultan)
Terhadap melalui uji
Pengelolaan F,transparansi,
APBD (Studi akuntabilitas dan
Persepsi pemanfaatan SIAKD
Pengelola berpengaruh terhadap
APBD SKPD pengelolaan APBD
Dinas sehingga hipotesis
Pemerintah diterima. Untuk bisa
Kota Padang) lebih meningkatkan
pengelolaan
keuangan daerah
terutama dalam
pengelolaan anggaran
pada SKPD, yang
12

mengacu pada prinsip


value for money dan
mendukung
tercapainya tata
kelola pemerintah
yang baik,maka
implikasi dari temuan
penelitian ini yaitu
menunjukkan bahwa
korelasi antara
transparansi dan
akuntabilitas dengan
pengelolaan APBD
memiliki hubungan
yang sedang dengan
pengelolaan APBD,
hal ini berarti bahwa
transparansi dan
akuntabilitas sudah
diterapkan dengan
baik pada SKPD
Dinas Pemerintah
Kota Padang, akan
tetapi butuh
penerapan secara
maksimal dan
menyeluruh lagi. Agar
tercipta hubungan
yang kuat antara
variable tersebut.
Karena transparansi
dan akuntabilitas
merupakan dua
komponen utama
13

untuk terciptanya
tatakelola yang baik.
Maka diharapkan
pada Pemerintah Kota
Padang khususnya
pejabat pengelolaa
APBD pada SKPD
untuk lebih
meningkatkan
transparansi dan lebih
akuntabel lagi dalam
pengelolaan anggaran
2. Salomi Pengaruh Metode penelitian Hasil pengujian
J.Hehanus Penyajian yang digunakan secara empiris
sa (2015) Laporan adalah metode membuktikan bahwa
Keuangan penelitian Penyajian laporan
Daerah kuantitatif.. keuangan daerah
Terhadap berpengaruh positif
Transparansi dan
Dan signifikan terhadap
Akuntabilitas transparansi dan
Pengelolaan akuntabilitas
Keuangan pengelolaan
Daerah Kota keuangan
Ambon daerah. Penyajian
laporan keuangan
daerah secara
lengkap sesuai
dengan Standar
Akuntansi
Pemerintahan dan
mudah diakses oleh
semua pihak yang
berkepentingan,
14

memungkinkan
kontrol
dan pengawasan
terhadap pengelolaan
keuangan secara
baik. Hal ini akan
meningkatkan
transparansi dan
akuntabilitas publik
sehingga efisiensi dan
efektivitas
pengeluaran
pemerintah daerah
tetap terlaksana
dengan baik serta
mampu
meminimalisasi
praktek korupsi oleh
para
aparatur sehingga
good governance dan
clean government
akan terwujud di
pemerintahan Kota
Ambon. Aksesibilitas
laporan keuangan
daerah juga
ditemukan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap transparansi
dan akuntabilitas
pengelolaan
keuangan daerah.
15

Efektivitas
transparansi dan
akuntabilitas akan
tergantung pada
akses
publik terhadap
laporan
pertanggungjawaban
maupun laporan
temuan yang dapat
dibaca dan dipahami.
Dengan
demikian, untuk
mendukungtranspara
nsi
dan akuntabilitas yang
efektif, pemerintah
dapat menggunakan
berbagai media untuk
mempublikasikan
laporan keuangannya
dan/atau
menggunakan forum
yang dapat
memberikan perhatian
langsung guna
mendorong
transparansi dan
akuntabilitas
pemerintah Kota
Ambon terhadap
masyarakat.
3. Idhar Akuntabilitas Penelitian ini Operasional
Yahya Dan menggunakan transparansi dan
16

Transparansi kuesioner untuk akuntabilitas


Pengelolaan merupakan hal yang
Keuangan penting untuk
Daerah mewujudkan tata
kelola yang baik dan
bersih pemerintah
sesuai dengan
harapan para
pemangku
kepentingannya.
Transparansi dan
akuntabilitas dapat
diwujudkan dengan
pertanggungjawaban
dalam seluruh
pengelolaan
keuangan daerah
secara berkala dalam
bentuk laporan
keuangan kepada
pusatpemerintah,
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
(DPRD) dan
masyarakat.
Percepatan akuntansi
daerah Implementasi
sistem merupakan
keharusan bagi
pemerintah, sejak
dikeluarkannya
Kepmendagri No.29
Tahun 2002 tentang
orientasi pemerintah
17

daerah yang belum


menerapkan sistem
akuntansi daerah
sudah khawatir tidak
mengelola
transparansi
akuntansi daerahnya.
4. Retnoning Transparansi Adapun metode Pencatatan transaksi
rum Laporan yang digunakan keuangan organisasi
Keuangan yaitu dengan Dana Beasiswa
Sebagai Upaya pelatihan dan Kradenan disesuaikan
Peningkatan pendampingan dengan prinsip
Kesejahteraan akuntansi yang
Masyarakat sebenarnya.
Selanjutnya, perlu
adanya peningkatkan
transparansi laporan
penggunaan dan
penerimaan dana
organisasi swadaya
masyarakat dalam
bentuk perbaikan
tanda bukti
penerimaan dana oleh
para penerima donasi.
Selanjutnya, untuk
masa yang akan
datang perlu
dilakukan pelatiham
terkait pengelolaan
dana beasiswa agar
mampu menghasilkan
laba untuk pemberian
penghargaan kepada
18

para pengurus karena


sesaui prinsip Reward
and punishment
system. Manjaer atau
pengolola akan
smekain giat apabila
terdapat insentif atau
penghargaan bagi
dirinya.
5. I Wayan Transparency Penelitian ini Hasil penelitian ini
Yeremia And menggunakan menunjukkan bahwa
Natawiba Accountability metode penelitian penyajian laporan
wa, I As Determinants deskriptif keuangan dan
Made Oka In The Financial kuantitatif. aksesibilitas laporan
Mulya, Management Of keuangan
Wahyu Universities: A berpengaruh positif
Hendarto Study On State berdampak pada
Yoh Universities In transparansi dan
Malang City. aksesibilitas dalam
pengelolaan
keuangan. Hal ini
pada gilirannya
menyiratkan bahwa
masyarakat akan
menganggap bahwa
pengelolaan
keuangan di
universitas negeri
dapat
dipertanggungjawabk
an jika laporan
keuangannya disusun
sesuai dengan
standar yang berlaku
19

dan mudah diakses.


6. Arja Akuntabilitas Penelitian ini Akuntabilitas
Sadjiarto Dan menggunakan pemerintahan di
Pengukuran metode penelitian Indonesia masih
Kinerja kualitatif. berfokus hanya dari
Pemerintahan sisi pengelolaan
keuangan negara.
Sedangkan dalam
kenyataan sehari-hari
keingintahuan
masyarakat tentang
akuntabilitas
pemerintahan tidak
dapat dipenuhi hanya
oleh informasi
keuangan saja.
Kinerja departemen
atau dinas tersebut
tidak dapat diukur
dengan rasio-rasio
yang biasa
didapatkan dari
sebuah laporan
keuangan seperti
return on investment,
jumlah sumber daya
yang digunakan atau
rasio pendapatan
dibandingkan dengan
sumber daya yang
digunakan. Hal ini
disebabkan karena
sebenarnya dalam
kinerja pemerintah
20

tidak pernah ada “net


profit”.

(Tabel II.1 Penelitian Terdahulu)

C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis

akuntabilitas dan transparansi terhadap hubungannya dengan laporan keuangan

pemerintah daerah. Akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan yang baik

mencerminkan kinerja pemerintah yang baik pula, bertanggung jawab serta

dapat dipercaya. Maka dari itu dibentuklah variabel dependen dan independen

terkait masaah yang diteliti. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah akuntabilitas, transparansi, dan laporan keuangan. Berikut ini adalah

gambaran kerangka pikir yang digunakan :

Akuntabilitas Transparansi
(X1) (X2)

Pengelolaan
Laporan Keuangan
Daerah (Y)

(Gambar II.1 Kerangka Pikir)

D. Hipotesis

1. Hubungan Antar Variabel Penelitian

1) Hubungan Antar Akuntabilitas Terhadap Laporan Keuangan Daerah


21

Menurut Mardismo (2004), akuntabilitas terhadap laporan

keuangan daerah adalah pemberian informasi dan pengungkapan

atas aktivitas dan kinerja keuangan daerah kepada semua pihak

yang berkepentingan sehingga hak-hak publik, yaitu hak untuk tau,

hak untuk diberi informasi, dan hak untuk didengar aspirasinya dapat

terpenuhi.

2) Hubungan Antar Transparansi Terhadap Laporan Keuangan Daerah

Katz (2004) menyatakan bahwa transparansi merupakan proses

demokrasi yang esensial di mana setiap warga negara dapat melihat

secara terbuka dan jelas atas aktivitas dari pemerintah mereka

daripada membiarkan aktivitas tersebut dirahasiakan. Jiwa dari

sistem ini adalah kemampuan dari setiap warga negara untuk

memperoleh informasi melalui akuntabilitas pejabat pemerintah atas

kegiatan yang mereka lakukan

Berdasarkan hubungan antar akuntabilitas dan transparansi

terhadap laporan keuangan daerah serta gambaran kerangka pikir,

maka hipotesis yang dapat diambil :

H1 : Akuntabilitas ada dan berpengaruh positif terhadap pengelolaan

laporan keuangan daerah

H2 : Transparansi ada dan berpengaruh positif terhadap pengelolaan

laporan keuangan daerah

III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
22

Berdasarkan karakteristik dari penelitian ini, maka jenis penelitian ini

merupakan penelitian kausal dengan metode kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif. Peneliti menggunakan penelitian ini agar memuat bukti empiris dari

analisis pengaruh transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan laporan

keuangan daerah

B. .Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Makassar (BPKAD). Waktu penelitian dikisarkan kurang lebih 2 bulan.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

kuantitatif dengan metode survey. Penelitian kuantitatif dengan metode survey

adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data

yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut

(Sugiyono, 2012:10-11). Jenis data yang yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer. Data dikumpul melaui metode angket, yaitu menyebarkan

kuesioner yang akan diisi dan dijawab oleh responden.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pregawai yang terlibat dalam

pengelolaan keuangan daerah seperti Kepala Bidang Akuntansi dan Kepala

Bidang Aset serta staff bawahan sesuai bidang masing-masing. Teknik sampel

yang digunakan adalah purposive sample. Kriteria sampel yang digunakan

adalah pegawai aau pejabat daerah bagian dan akuntansi dengan masa jabatan

paling lama 1 tahun


23

E. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer

yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner di distribusikan

langsung kepada responden. Setiap responden yang sudah diidentifikasi

diberikan kuesioner dan 3 hari kemudian akan ditinjau kembali, dengan maksud

jika responden memerlukan penjelasan lebih lanjut terkai kuesioner dari peneliti.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Akuntabilitas Pengelola Keuangan Daerah

Akuntabilitas dalam penelitian dimaksdukan mempertanggungjawabkan

pengelolaan dari sumber daya yang telah diberikan kepada seseorang serta

pelaksanaan yang telah dikerjakan sebagai bentuk kebijakan yang

dipercayakan kepada suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan

2. Transparansi Pengelola Keuangan Daerah

Transparansi dalam penelitian dimaksdukan memberi keterangan,

pernyataan, maupun penjelasannya yang terbuka dan kebebasan bagi

setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan, yakni informasi mengenai kebijakan, proses pembuatan,

pelaksanaan, dan hasil yang dicapai.

G. Metode Analisis Data


24

Metode analisis data dalam penelitian tentang pengaruh akuntabilitas dan

transparansi pengelolaan laporan keuangan pemerintah daerah ini meliputi Uji

kualitas data, Uji Asumsi Klasik, Statisik deskriptif dan Pengujian Hipotesis.

H. Uji Hipotesis

Dalam menguji hipotesis dikembangkan suatu persamaan untuk menyatakan

hubungan antar variable dependen yaitu Y (Pengelolaan Laporan Keuangan

Daerah) dengan variabel X1 (Akuntabilitas) dan X2 (Transparansi). Pengujian

hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda yang dirumuskan

sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan :

Y = Pengelolaan Laporan Keuangan Daerah

X1 = Akuntabilitas

X2 = Transparansi

β1 = Koefisien regresi akuntabilitas

β2 = Koefisien regresi transparansi

α = Konstanta

e = error
DAFTAR PUSTAKA
Hari Sriwijayanti. 2018. Jurnal Analisis Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas
Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Pengelolaan Apbd (Studi Persepsi Pengelola Apbd Skpd Dinas
Pemerintah Kota Padang)

Peraturan

25

Anda mungkin juga menyukai