Oleh :
Shofi arlina salsabila
1910102/S1-3B
Teori sistesis : akibat penuaan, protein tubuh terutama kolagen dan elastin mjd kurang
fleksibe; dan kurang elastis
Teori Keracunan oksigen : kemampuan lansia untuk melawan efek racun oksigen
akan berkurang
Teori sistem imun : kompetensi yang menurun dpt mengakibatkan terjadinya
peningkatan infeksi penyakit autoimun dan kanker
B. Penuaan Pada Sistem Tubuh (Fisiologis)
Penuaan dapat dibedakan antara penuaan yang normal (fisiologis) dan penuaan karena
kondisi penyakit (patologis). Berikut ini merupakan efek fisiologis dari penuaan :
Sistem muskuloskeletal : atrofi otot, dekalsifikasi tulang, perubahan postural
Sistem Kardiopulmonal : pembuluh darah kehilangan elastisitas, perkemihan : kehilangan
irama diurnal pada produksi urine dan penurunan filtrasi ginjal
Sistem Kardiopulmonal : pembuluh darah kehilangan elastisitas, peningkatan nadi dan
tekanan darah, pendistrisibusian tulang kalsium menyebabkan dekalsifikasi tulang iga dan
kalsifikasi kartilago kosta. Perubahan inidan perubahan postural menyebabkan efisiensi
paru
Sistem pencernaan : tidak ada perubahan yang signifikan
Sistem Saraf : kemunduran pendengaran dan penglihatan
Sistem endokrin : kemunduran fungsi gonad
C. Pendekatan Fisik Perawatan Lanjut Usia
Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan orang
lain
Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami kelumpuhan
atau sakit
D. Tahap Tahap Asuhan Keperawatan Lansia dengan Masalah Biologis :
1. Pengkajian
Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan melalui :
Wawancara
Pemeriksaan fisik : head to toe, sistem tubuh
Wawancara
Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya
Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
Kebiasaan lansia merawat diri sdr
Kekuatan fisik lansia : otot, sendi, penglihatan dan pendengaran
Kebiasaan makan, minum, istirhat, tidur, BAK, BAB
Kebiasaan gerak badan / olah raga / senam lansia
Perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna yang dirasakan
Kebiasaan lansia dlam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat
2. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk
mengetahui perubahan fungsi tubuh. Pendekatan yang dilakukan untuk pemeriksaan
fisik, yaitu : head to toe dan sistem tubuh
3. Pengkajian Dasar
- Temperatur : Mungkin hipotermi (<35 oC) dan lebih teliti bisa diperiksa di sublingual
- Nadi : Kecepatan, irama dan volume
- Respirasi : kecepatan, irama dan kedalaman, tidak tentunya pernafasan
- Tekanan darah : saat baring, duduk, berdiri, hipotensi akibat posisi tubuh
- BB hilang (turun) pada tahun tahun terakhir
- Tingkat orientasi
- Memori ( ingatan )
- Pola Tidur
- Sistem persyarafan
- Kesimetrisan raut wajah
- Tingkat kesadaran adanya perubahan dari otak
- Mata : kejelasan melihat, adanya katarak
- Pupil : kesamaan, dilatasi
- Ketajaman penglihatan menurun karena menua
- Gangguan sensori
- Ketajaman mendengar
- Adanaya sakit / nyeri
- Sistem Gastrointestinal
- Status gizi
- Pemasukan diit
- Anoreksia, mual, muntah,kemampuan mengunyah dan menelan
- Keadaan gigi dan rahang
- Auskultasi bising usus
- Palpasi apakah perut kembung dan pelebaran kolon
- Apakah ada konstipasi
- Sistem Urogenital
- Warna dan bau urine
- Distensi kandung kemih, inkontinensia
- Frekuensi, tekanan atau desakan
- Pemasukan cairan dan pengeluaran cairan
- Disuria seksualitas
- Sistem Kulit
- Kulit : temeperatur, tingkat kelembaban
- Keutuhan luka, luka terbakar, robekan
- Turgor
- Perubahan pigmen
- Adanya jaringan parut
- Keadaan kuku
- Keadaan rambut
- Sistem Muskuloskeletal
- Kontraktur
- Atrofi otot
- Mengecilnya tendon
- Ketidakadekuatnya gerakan sendi
- Tingkat mobilisasi
- Ambulasi dengan atau tanpa bantuan / perlatan
- Ketebatasan gerak
- Kekuatan otot
- Kemampuan melangkah atau berjalan
- Gerakan sendi
- Paralisis kifosis
4. Diagnosa Keperawatan
Gangguan nutrisi : lebih / kurang dari kebutuhan tubuh b.d pemasukan yang tidak
adekuat
Gangguan persepsi sensori : pendengaran, penglihatan b.d hambatan penerimaan dan
pengiriman rangsangan
Kurangnya perawatan diri b.d penurunan minat dalam merawat diri
Potensial cedera fisik b.d penurunan fungsi tubuh
Gangguan pola tidur b.d kecemasan atau nyeri
Perubahan pola eliminasi b.d kecemasan atau nyeri
Gangguan mobilitas fisik b.d kekuatan sendi
5. Perencanaan
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan pemilihan
intervensi keperawatan yang tepat
Tindakan keperawatan lansia diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain :
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pelaksanaan