TUGAS 2
RESUME STUDI KASUS YANG BERKAITAN DENGAN MODUL 3
“Konsep Kalor atau Panas Berkaitan dengan Hukum Termodinamika”
JUDUL JURNAL :
Analisa Termodinamika Pengaruh Aliran Massa Ekstraksi Turbin Uap Untuk Feedwater
Heaters Terhadap Performa Pembangkit Listrik Tenaga Uap 100 MW
PENULIS : Ari Fadlansyah, Jaya Subrata dan Prabowo
LINK : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30467-2109100701-paper.pdf
RESUME :
1
• Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus dengan
mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu rendah dan
memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa usaha dari luar.
• Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan reservoir suhu Tt(Tt > Tr),
memiliki efisiensi maksimum.
Hal ini tentu berkaitan dengan proses kerja turbin uap pada sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Uap yang dimana dalam prinsip kerja keduanya terdapat penerapan Hukum 1 dan
2 Termodinamika didalamnya.
Selain itu pada studi kasus di jurnal ini juga dijelaskan bahwa Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) pada umumnya menggunakan siklus rankine pada prinsip kerjanya
yang dimana Sikus Rankine adalah siklus yang terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada kondisi tekanan konstan, yang tentunya hal
ini berkaitan dengan Hukum Termodinamika dan Perubahan Kalor.
Pada Jurnal ini dijelaskan bahwa dilakukannya analisa Termodinamika adalah untuk
menambahkan Feed Water Heater yang bergunan untuk meningkatkan temperatur air yang
akan dipanaskan di dalam boiler, sehingga dalam pengaturan boiler dapat ditentukan
apakah untuk menaikan suhu dari main steam menuju Steam Turbine atau menurunkan
konsomsi dari bahan bakar yang digunakan.
Pada penelitian didalam jurnal ini, untuk mengetahui pengaruh aliran massa ekstraksi
trubin uapa untuk pemanasan Feedwater Heaters, analisa dilakukan menggunakan
pendekatan analisa termodinamika dan evaluasi pembangkit secara keseluruhan
menggunakan standar ASME PTC 46 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Dimana
perhitungan yang ada dalam penelitian ini pada rumus-rumus perhitungan energi seperti
pada Turbine, Pompa Kondensor, Boiler, dll. menggunakan rumus-rumus persamaan yang
ada pada hukum termodinamika.
Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang prinsip kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) beserta Turbin Uap sebagai dasar sistem kerja dari PLTU itu sendiri
dan hubungannya dengan Hukum Termodinamika yang diterapkan kedalam prinsip kerja
tersebut.
Prinsip kerja dari PLTU adalah dengan menggunakan siklus air-uap-air yang
merupakan suatu sistem tertutup air dari kondensat atau air dari hasil proses
pengkondensasian di kondensor dan make up water (air yang dimurnikan) dipompa oleh
condensat pump ke pemanas tekanan rendah. Disini air dipanasi kemudian dimasukkan
oleh daerator untuk menghilangkan oksigen, kemudian air ini dipompa oleh boiler feed
water pump masuk ke economizer. Dari economizer yang selanjutnya dialirkan ke pipa
untuk dipanaskan pada tube boiler.
Pada tube, air dipanasi berbentuk uap air. Uap air ini dikumpulkan kembali pada
steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut pada superheater sudah berubah menjadi
uap kering yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi, dan selanjutnya uap ini
digunakan untuk menggerakkan sudu turbin tekanan tinggi, untuk sudu turbin
menggerakkan poros turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian memutar poros
generator yang dihubungkan dengan coupling, dari putaran ini dihasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan dari generator disalurkan dan di distribusikan lebih
lanjut ke pelanggan. Uap bebas dari turbin selanjutnya di kondensasikan dari kondensor
dan bersama air dari make up water pump dipompa lagi oleh pompa kondensat masuk
ke pemanas tekanan rendah, daerator, boiler feed water pump, pemanas tekanan tinggi,
economizer, dan akhirnya menuju boiler untuk dipanaskan menjadi uap lagi. Proses ini
akan terjadi berulang-ulang.
3
C. PENERAPAN THERMODINAMIKA PADA PRINSIP KERJA TURBIN UAP
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi
energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain,
dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari jenis mekanisme
yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang industri, seperti untuk
pembangkit listrik.
Siklus yang terjadi pada turbin uap adalah siklus Rankine, yaitu berupa siklus
tertutup, dimana uap bekas dari turbin di manfaatkan lagi dengan cara mendinginkanya
kembali di kondensor, kemudian dialirkan lagi di pompa dan seterusnya sehingga
merupakan siklus tertutup.
4
D. KESIMPULAN
Pada Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada dasarnya bersumber
dari siklus kerja Turbin Uap yang dimana siklus yang terjadi pada turbin uap adalah siklus
Rankine, yaitu siklus yang terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan
proses pelepasan panas pada kondisi tekanan konstan, yang tentunya hal ini berkaitan
dengan Hukum Pertama dan Hukum Kedua Termodinamika serta prinsip perubahan kalor.
Hal tersebut dibuktikan dari prinsip kerja PLTU dimana berbentuk uap air. Uap air ini
dikumpulkan kembali pada steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut pada
superheater sudah berubah menjadi uap kering yang mempunyai tekanan dan temperatur
tinggi, dan selanjutnya uap ini digunakan untuk menggerakkan sudu turbin tekanan tinggi,
untuk menggerakkan poros turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian memutar poros
generator yang dihubungkan dengan coupling, dari putaran ini dihasilkan energi listrik.
Pada penelitian di jurnal ini terkait Analisa Termodinamika Pengaruh Aliran Massa
Ekstraksi Turbin Uap Untuk Feedwater Heaters Terhadap Performa Pembangkit Listrik
Tenaga Uap 100 MW juga menggunakan rumus-rumus persamaan yang berkaitan dengan
hukum termodinamika yang hasilnya dapat disimpulkan, yaitu (1) Perbandingan komposisi
aliran Ekstraksi Turbin uap terbaik untuk HPH2 dan HPH1 adalah 50%:50% dengan total
ekstraksi turbin uap sebesar 20%; (2) Penambahan FWH akan meningkatkan effisiensi
boiler, namun penambahan FWH mengalami penurunan effisiensi pembangkit dan daya
pembangkit dari 5 FWH hingga 7 FWH; (3) Penambahan ekstraksi turbin uap untuk FWH
dan perubahan aliran massa ekstraksi turbin uap dapat meningkatkan daya pembangkit
netto dari kondisi eksisting hingga 2.44 MW
SUMBER REFERENSI :
Dona Yustea. 2015. “Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap” (online),
(http://clubtermodinamika.blogspot.com/2015/04/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html
, diakses tanggal 28 Januari 2021)
Noor Kholiq. 2015. “Prinsip Dasar Thermodinamika Pembangkit Listrik” (online),
http://dunia-pltu.blogspot.com/2015/03/hukum-dasar-thermodinamika-pembangkit.html ,
diakses tanggal 28 Januari 2021)
Ryan Setyawan. 2015. “Termodinamika Turbin Uap” (online),
http://ryansetyawan301.blogspot.com/2015/09/termodinamika-turbin-uap.html , diakses
tanggal 28 Januari 2021)
5
JURNAL TEKNIK POMITS 1
LAMPIRAN
Analisa Termodinamika Pengaruh Aliran Massa
Ekstraksi Turbin Uap Untuk Feedwater Heaters
Terhadap Performa Pembangkit Listrik Tenaga
Uap 100 MW
Ari Fadlansyah Jaya Subrata dan Prabowo
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: prabowo@me.its.ac.id
Abstrak— Salah satu jenis pembangkit yang banyak di Steam Turbine, hal tersebut juga memudahkan dalam
gunakan adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang penentuan jumlah volume yang akan diekstraksi, namun
bekerja dengan siklus rankine. Salah satu cara meningkatkan semakin besar ekstraksi dan penentuan tempat ekstraksi
effisiensi dari sebuah PLTU adalah dengan menambahkan berpengaruh besar kepada effisiensi dari Pembangkit itu
feedwater heaters (FWH) kedalam sistem, yang bermaksud sendiri, sehingga diperlukan studi lebih lanjut mengenai
meningkatkan temperatur air yang akan dipanaskan boiler,
hubungan aliran massa ekstraksi turbin uap untuk
sehingga uap keluaran dari boiler bisa memiliki temperatur
yang lebih tinggi dibandingkan tanpa FWH. Energi yang pemakanan feedwater heater terhadap performa dari
digunakan FWH berasal dari ekstraksi turbin uap, dengan pembangkit tenaga uap sederhana.
jumlah aliran massa dan tekanan tertentu. Proses ektraksi
yang kurang tepat dapat mengakibatkan effisiensi turbin dan
pembangkit, sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk
mengetahui komposisi yang tepat pada ekstraksi turbin uap.
Penilitian mengenai pengaruh aliran massa dan tekanan
ekstraksi turbin uap ini dilakukan dengan perhitungan yang
digunakan menggunakan standar ASME PTC 6 untuk
Performa Turbin Uap dan ASME PTC 46 untuk performa
pembangkit secara keseluruhan. Perhitungan performa
pertama dilakukan pada model PLTU 100 MW dengan 2 buah
turbin (high pressure dan low pressure) dengan 5 FWH. Aliran
massa untuk HPH1 dan HPH2 yang diambilkan dari ekstrasi
uap high pressure turbin divariasikan dengan kenaikan 25% Gambar 1Perbandingan ekstraksi turbin uap Vs Effesiensi Boiler
untuk HPH2 dan pengurangan 25% untuk HPH1, sehingga
Penelitian terkait tentang pengaruh ekstraksi turbin uap
total didapatkan 5 variasi. Tiap perubahan variasi dilakukan
perhitungan performa pembangkit yang meliputi effisiensi pernah dilakukan oleh Yong Li dan Chao Wang (2012) [1].
boiler, effisiensi pembangkit serta daya pembangkit (netto). Hasil penelitiannya (gambar 1) menujukkan bahwa proses
Hasil penelitian yang didapatkan adalah komposisi ekstraksi ekstraksi turbin uap mengurangi effisiensi dari boiler, yaitu
uap untuk pembangkit listrik tenaga uap 100 MW adalah semakin besar ekstraksi berarti semakin besar penurunan
ketika komposisi HPH1 dan HPH2, dan perubahan aliran effisiensi boiler, namun penurunan effisiensi boiler tidak
massa ekstraksi turbin uap dapat meningkatkan daya selalu berbanding lurus dengan effisiensi pembangkit dan
pembangkit hingga 5.32 MW. daya pembangkit yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi
ketika ekstraksi turbin uap dilakukan dengan dan untuk
Kata Kunci — Aliran Massa Ekstraksi Turbin Uap, Feedwater tujuan yang tepat seperti menjadi sumber energy untuk
Heaters, Performa Pembangkit
feedwater heaters.
I. PENDAHULUAN
iklus Rankine merupakan siklus ideal untuk menjelaskan
Sproses turbin uap. Siklus Rankine terdiri dari proses
kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan
panas pada kondisi tekanan konstan. Feed Water Heater
Berguna untuk menaikkan temperatur air yang akan di
panaskan di dalam boiler, sehingga dalam pengaturan boiler
dapat ditentukan apakah untuk menaikkan suhu dari main
steam menuju Steam Turbine atau menurunkan konsomsi
dari bahan bakar yang digunakan. Sumber energi Feed
Water Heater berasal dari hasil ekstraksi Steam turbine,
dimana pengekstarksiana tersebut dapat menurunkan Gambar 2 Perbandingan Jumlah FWH Vs Effesiensi Desain
efisiensi dari turbine. Sedangkan pada penelitian yang lain, oleh Dendi Junaidi
Kondisi Fisik dari Steam Turbine memungkinkan untuk dkk (2010) [2] melakukan penambahan FWH untuk sebuah
melakukan ekstraksi pada tiap tingkatan Sudu yang ada pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Hasil penelitiannya
(gambar 2) menyebutkan bahwa penambahan FWH pada
JURNAL TEKNIK POMITS 2
Dimana:
̇ = Hot reheat steam flow (kg/h) Dengan acuan data teknis pada tabel 1 dan dengan
̇ = Superheater Spray Flow (kg/h) menggunakan acuan model pembangkit 100 MW seperti
̇ = Turbine Throttle Steam Flow (kg/h) ditunjukkan pada gambar 4 maka perhitungan performa
= Hot reheat steam entalpi (kcal/kg) pembangkit dapat dilaksanakan.
= Cold reheatsteam entalpi (kcal/kg) B. Perhitungan Effesiensi Boiler
= Main feedwater entalpi (kcal/kg)
= Turbine throttle steam entalpi (kcal/kg)
Turbine hanya untuk HPH2 hingga komposisi variasi 50%- V. UCAPAN TERIMA KASIH
50% aliran massa ekstraksi turbin uap untuk HPH2 dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Eng.
HPH1. Setelah mengalami peningkatan hingga puncaknya Ir. Prabowo, M.Eng selaku dosen yang selalu membimbing,
pada komposisi 50%-50% untuk HPH2 dan HPH1. memberi motivasi dan banyak masukan yang baik hingga
Effisiensi pembangkit mengalami penurunan setelah terselesaikannya artikel ilmiah ini. Kementrian Agama
mengalamai puncaknya hingga ekstraksi dari high pressure melalui program PBSB yang telah membiayai biaya kuliah
steam turbine 100% hanya untuk HPH1 saja. penulis hingga selesai dan semua pihak yang karena
bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung
membantu penulis menyelesaikan Jurnal ini.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat disampaikan dari penuliasan ini
adalah sebagai berikut :
1. Perbandingan komposisi aliran Ekstraksi Turbin uap
terbaik untuk HPH2 dan HPH1 adalah 50%:50% dengan
total ekstraksi turbin uap sebesar 20%;
2. Penambahan FWH akan meningkatkan effisiensi boiler,
namun penambahan FWH mengalami penurunan
effisiensi pembangkit dan daya pembangkit dari 5 FWH
hingga 7 FWH.
3. Penambahan ekstraksi turbin uap untuk FWH dan
perubahan aliran massa ekstraksi turbin uap dapat
meningkatkan daya pembangkit netto dari kondisi
eksisting hingga 2.44 MW