TUGAS BESAR 1
Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup
Disusun Oleh:
Pandu Muharram - 41118110008
Dosen:
Anton Kurniawan, SP., MM
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Besar 1 untuk mata
kuliah Etik UMB tentang “Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup” ini
dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Anton Kurniawan, SP., MM,
sebagai dosen mata kuliah Etik UMB. Serta pihak yang telah berkontribusi mendukung
pembuatan tugas besar ini.
Tugas besar 1 ini berisikan apa yang dimaksud dengan tujuan mendeskripsikan
“Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup” sebagai suatu yang positif
untuk calon sarjana Universitas Mercu Buana.
Sekiranya Tugas Besar 1 yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Demikian, semoga Tugas Besar 1 ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
2.1 Definisi Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup .......................... 3
2.1.3 Hubungan Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup ................. 5
2.4 Faktor faktor yang Mempengaruhi dalam Menentukan Tujuan Hidup .................. 8
2.5 Hambatan dalam Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup ............ 10
2.6.4 Berani Mencoba Hal Baru dan Tidak Takut Gagal ....................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
Semenjak dilahirkan di muka bumi ini, tiap individu dibekali potensi diri. Akan tetapi
banyak dari kita tidak menyadari potensi diri yang dimiliki oleh kita bahkan sampai usia
dewasa. Padahal banyak kemampuan yang bisa dikembangkan dari potensi itu, apabila kita
tahu seberapa besar potensi itu, karena hal itu berguna sebagai bekal memasuki kehidupan
berikutnya, khususnya untuk meningkatkan karir dan profesionalisme di dunia kerja.
Apabila kita tidak menyadari dan mengenali potensi diri kita, hal ini pun pada akhirnya akan
berdampak pada masa depan kita.
Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu
(pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk
mengetahui potensi diri individu. Potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita,
semakin didayagunakan justru semakin kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan
justru akan semakin tidak berdaya.
Ketika seseorang tidak mampu menemukan potensi dirinya, maka besar kemungkinan
orang tersebut hanya akan melakukan pencapaian yang itu-itu saja sepanjang hidupnya.
Orang tersebut tidak akan bisa berkembang dengan maksimal dan mencapai titik terbaik di
dalam kehidupannya, atau bahkan bisa jadi lebih buruk dari kondisi tersebut. Biasanya
Ketika seseorang tidak mengetahui potensi diri yang dimilikinya, biasanya dikarenakan
tidak mengenali dan menentukan tujuan hidup mereka.
Dewasa ini banyak individu yang belum memahami makna hidup serta memiliki tujuan
hidup, sebagian besar dari kita cenderung mengikuti arus dan berkutat dalam zona nyaman
dalam menjalani kehidupan.
Pada makalah ini dilakukan kajian tentang menggali potensi diri serta menentukan
tujuan hidup dan macam-macam potensi diri dan tujuan hidup yang ada, serta faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi dalam menentukan tujuan hidup. Pada makalah ini juga akan
dilakukan pemaparan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri dan
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan tujuan hidup.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 2
1. Apa yang dimaksud dengan menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup,
serta apa hubungan diantara keduanya?
2. Apa saja macam-macam potensi diri dan tujuan hidup?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sesorang dalam menentukan tujuan
hidup?
4. Hambatan apa saja yang akan dialami seseorang dalam menggali potensi diri dan
menentukan tujuan hidup?
5. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri
6. Langkah-langkah seperti apa yang dapat dilakukan agar dapat menentukan
tujuan hidup?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup, serta
memahami hubungan diantara keduanya.
2. Mengetahui macam-macam potensi diri dan tujuan hidup yang ada.
3. Memahami faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
menentukan tujuan hidup.
4. Mengetahui hambatan apa saja yang akan dialami seseorang dalam menggali
potensi diri serta menentukan tujuan hidupnya.
5. Memaparkan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri
6. Memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar dapat menentukan
tujuan hidup.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini, pembaca dapat mengetahui
definisi menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup. Pembaca juga diharapkan dapat
mengetahui macam-macam potensi diri dan tujuan hidup, serta upaya yang dapat dilakukan
dalam menggali potensi diri dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan
tujuan hidup.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup saling berhubungan satu sama lain,
untuk dapat menggali potensi diri kita salah satu caranya adalah dengan menentukan tujuan
hidup. Dan dengan menggali potensi yang dimiliki oleh diri kita dan mengembangkannya
kita akan dapat mencapai tujuan hidup kita yang telah kita tentukan sebelumnya.
Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa inggris, yaitu potencial. Artinya
ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan,
kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita
kembangkan (Majdi, 2007).
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih
terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan
nyata dalam diri sesuatu tersebut (Wiyono, 2006). Dengan demikian potensi diri
manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam
didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata
dalam kehidupan diri manusia.
Menurut (Prihadi, 2004), potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau
kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara
optimal.Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam
yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung
dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.
Sedangkan (Habsari, 2005), menjelaskan, potensi diri adalah kemampuan
dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang
baik. Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri fisik, perilaku dan
psikologis yang dimiliki.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 4
Pertanyaan tentang tujuan hidup sudah tidak terhingga terlontar dari setiap
orang, terutama yang masih mencari tujuan hidup mereka. Menurut para ahli agama
islam, tujuan hidup manusia adalah mencari sekaligus mencapai ridho Allah dan
Bahagia dunia dan akhirat. Para ulama’ Bahagia Ketika mereka itu mendapatkan
cobaan atau masalah karena dengan cobaan tersebut mereka bisa bertambah dewasa
dan lebih dekat dengan Tuhannya. Mereka senang karena jika mereka diberi cobaan
itu berarti Tuhan menyayangi mereka, Tuhan masih mau menegur dan memperingati
mereka dengan bentuk cobaan.
Menurut salah satu filsuf yunani “palate: tujuan hidup adalah mencapau
kesenangan, kesenangan disini maksudnya mengetahui akan barang-barang dan nilai
yang dituju, mengetahui sekaligus paham tentang aturan dan norma-norma
kehidupan, inilah yang dirumuskan plato dari ajaran gurunya “Socrates” tentang
tujuan hidup.
Menurut sumber yang lain tujuan hidup adalah apa yang seseorang
rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini, esok hari, sebulan ke depan, setahun
ke depan, bahkan beberapa tahun mendatang. Tujuan hidup orang akan berbeda satu
sama lain. Pengertian tujuan hidup menurut para ahli adalah proses menetapkan
identitas diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa
seseorang yang memiliki tujuan hidup adalah mereka yang memiliki identitas diri
yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka dari beberapa pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa tujuan
hidup adalah apa yang seseorang rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini dan
kedepannya untuk memenuhi kebutuhannya dan mencapai kebahagian pada
hidupnya.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 5
Kita harus mampu menentukan tujuan dari potensi yang dimiliki. Tujuan
yang ditetapkan tidak harus besar untuk menuai hasil maksimal. Tujuan kecil juga
sudah cukup untuk menuntun kita dalam mewujudkan keinginan asalkan kita
memiliki gambaran mengenai hal-hal yang ingin dilakukan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut
(Nashori, 2003):
Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang
terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang
tertentu. Ada waktunya manusia mempunyai potensi yang luar biasa untuk
menjadikan gerakan fisik yang efektif dan efisien dan juga mempunyai kekuatan
fisik yang tangguh. Orang yang mempunyai bakat dalam bidang fisik dapat
mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menampilkan permainan yang baik.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 6
Para ahli psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan
dahsyat yang dimiliki oleh manusia. Mereka mengklasifikasikan otak menjadi dua
klasifikasi. Yaitu otak kiri dan otak kanan. Secara ringkas otak kiri berfungsi untuk
menghafal/mengingat, logika/berhitung, menganalisis, memutuskan dan bahasa,
sedangkan otak kanan berfungsi untuk melakukan aktifitas imajinasi/intuisi,
kreasi/kreatifitas, inovasi/seni (Wiyono, 2006).
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab,
mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 7
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui
norma, tapi untuk menemukan norma.
Jadi potensi diri ini sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang
juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Tujuan didefinisikan sebagai suatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh
manusia. (Srijanti, 2006). Tujuan merupakan pedoman bagi setiap manusia. Segala
aktivitas apapun harus memiliki tujuan.
Tujuan dapat dirumuskan dalam tujuan umum yang tidak terperinci, dan tujuan
khusus yang terperinci. Tujuan juga bisa dalam bentuk material yang dapat diraba
dan tujuan nonmaterial yang tidak bisa diraba. Selain itu, tujuan. dapat berupa tujuan
besar yang banyak memperngaruhi kehidupan dan tujuan kecil yang pengaruhnya
kecil.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 8
Tujuan dapat lebih lama dari 5 tahun. Namun, tujuan akan lebih mudah
dicapai bila dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil.
Salah satu konsep yang terkenal untuk merumuskan tujuan secara efektif adalah
konsep S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely). Konsep
ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Mungkin diantara
kita juga tidak asing dengan konsep SMART ini, namun barangkali masih belum terbiasa
menerapkannya.
2.5 Hambatan dalam Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup
Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak adanya tujuan
yang jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri sendiri, tidak memiliki
sikap yang sabar, adanya perasaan takut gagal, kurang motivasi diri dan tertutup.
Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat, sistem pendidikan, dan
kualitas makanan yang dikonsumsi.
Sementara menurut Mike Woodcook dan Dave Francis yang dilansir dari
(Anonim, 2008), hambatan-hambatan pengembangan potensi diri tersebut adalah
sebagai berikut :
Terkadang, tidak semua orang sudah berhasil menemukan dan mengembangkan potensi
yang ia miliki. Tidak heran jika ketika bekerja atau belajar hal baru, seseorang sering merasa
kurang puas dan kurang maksimal. Bahkan tidak jarang jika seseorang menjalankan
pekerjaan yang ia miliki dengan setengah hati. Maka, supaya apa pun yang kita lakukan bisa
lebih maksimal, sepenuh hati, dan tidak pernah membosankan, kita harus mampu menggali
potensi yang kita miliki. Berikut adalah beberapa cara menggali potensi diri :
Secara sederhana, mengenal diri berarti tahu tentang dirinya sendiri yang
pada gilirannya akan melahirkan konsep diri. Konsep diri memiliki pengaruih besar
dalam hidup seseorang. Konsep diiri yang baik akan berakibat baik (positif) terhadap
dirinya sendiri, dan sebaliknya apabila konsep dirinya buruk (negatif) berakibat
buruk pula terhadap dirinya (Triwidodo, 2004).
Mengenali diri kita sendiri menjadi hal pertama yang bisa kita lakukan untuk
menggali potensi diri. Setelah mengenali, kita harus memahami. Ingatlah bahwa kita
ini unik. Apa pun kekurangan dan kelebihan yang ada, harus kita akui. Dengan
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, kita akan tahu bagaimana
mempergunakan keduanya. Kita pun akan berusaha mencari cara untuk
mengembangkan kelebihan kita. Sementara untuk kekurangan, kita juga akan
mencoba berbagai solusi memperbaikinya (Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali
Potensi Diri [Online], 2020).
Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini.
Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk
melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan.
Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba
banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.
Akan tetapi dalam perjalanan kita mencoba hal baru pasti ada kemungkinan
untuk gagal. Meskipun begitu kita tak perlu takut untukk gagal, karena pada dasarnya
setiap orang pasti pernah gagalm bahkan orang-orang sukses diluar sana pun pernah
mengalami kegagalan dalam hidupnya. Belum gagal berarti menandakan bahwa kita
belum mampu melangkah. Namun, tidak semua orang mampu dengan mudah
bangkit dari kegagalan.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 14
Tetapi hal tersebut bukanlah sebuah masalah besar, kita hanya butuh teman
untuk mencurahkan isi hati atas kegagalan yang kita alami. Lalu, kita juga harus
memotivasi diri, salah satunya dengan mengingat tujuan awal mengapa kita berani
melangkah. Cobalah juga untuk kembali membayangkan mimpi-mimpi yang akan
kita capai. Dengan begitu, kita akan lebih kuat dari sebelumnya.
a. Faktor Pemuas
Faktor pemuas atau disebut juga dengan satisfier merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu faktor pemuas juga bisa disebut sebagai instrinsic
motivation. Adanya faktor pemuas akan mendorong setiap individu untuk selalu
mendapatkan sebuah prestasi. Prestasi tersebut tentu mampu memberikan rasa puas
tersendiri. Maka, hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor pemuas adalah sebagai
berikut:
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 18
• Achievement
Achievement atau prestasi akan menjadi dorongan utama seseorang untuk
semangat dalam bekerja. Ia akan memberikan kualitas kerja yang baik, selalu
berinovasi dan memberikan hasil yang memuasakan, sehingga mampu mencapai
prestasi.
• Responbility
Selain prestasi ada juga responbility atau tanggung jawab. Setiap individu
pastilah memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya. Rasa tanggung jawab itulah
yang dapat mendorong individu, untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.
• Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan teori yang dikembangkan dan berasal dari tingkat
persamaan kepuasan. Teori ini mengemukakan bahwa, pribadi seseorang akan
menentukan kepuasaan kerjanya sendiri.
b. Faktor Pemelihara
Faktor pemelihara berasal dari luar individu, sehingga dapat disebut sebagai
extrinsic motivation. Ekstrinsi motivasi dipengaruhi oleh individu lain atau pun hal lain
yang di luar indiviu tersebut. Faktor ini dapat berupa :
Menurut seorang ahli bernama Chatab, faktor motivasi dapat pula terdiri atas :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi dan pembahasan masalah yang dilakukan pada bab 2, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih
terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung
dengan latihan dan sarana yang memadai. Ketika kita ingin menggali potensi diri
yang kita miliki, dengan menentukan tujuan hidup kita akan mampu menggali
potensi diri yang kita miliki dengan lebih maksimal dan dapat mengembangkannya
untuk mencapai prestasi ataupun target lain yang ingin kita capai. Kemudian dengan
memiliki potensi diri dan berhasil mengembangkannya kita akan mampu
menentukan tujuan dan mencapainya. Yang mana tujuan hidup sendiri adalah apa
yang seseorang rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini dan kedepannya untuk
memenuhi kebutuhannya dan mencapai kebahagian pada hidupnya.
2. Macam-macam potensi diri diantaranya adalah : (1) Potensi Fisik, (2) Potensi
Mental Intelektual, (3) Potensi Sosial Emosional, (4) Potensi Mental Spiritual, dan
(5) Potensi Daya Juang.
3. Macam-macam tujuan hidup terbagi atas : (1) Tujuan berdasarkan Sifatnya, dan (2)
Tujuan berdasarkan Waktu Pencapaiannya. Kemudian faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam menentukan tujuan hidup biasanya terdapat dalam suatu
bentuk konsep untuk mencapai suatu tujuan dengan efektif. Konsep yang terkenal
untuk merumuskan tujuan secara efektif adalah konsep S.M.A.R.T yang terdiri dari:
(1) Specific, (2) Measurable, (3) Achievable, (4) Realistic, dan (5) Timely.
4. Hambatan dalam menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup umumya terdiri
dari : (1) Hambatan yang berasal dari diri sendiri, dan (2) Hambatan yang berasal
dari luar diri sendiri.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 20
5. Upaya yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri diantaranya adalah: (1)
Mnegenali Diri Sendiri, (2) Mengetahui Hal-hal yang Disukai, (3) Menyadari
Kemampuan yang Dimiliki, (4) Berani Mencoba Hal Baru dan Tidak Takut Gagal,
(5) Minta Pendapat Orang Terdekat, (6) Bergabung dengan Komunitas, (6) Tentuka
Tujuan Hidup.
3.2 Saran
Untuk dapat menggali potensi diri dengan efektif serta menentukan tujuan hidup dengan
benar dan bijaksana, pembaca baik dari kalangan mahasiswa UMB ataupun pembaca dari
kalangan umum, diperlukan pemahaman yang benar mengenai definisi potensi hidup dan
tujuan hidup yang benar serta hubungan keduanya yang telah dibahas pada makalah ini.
Pembaca juga perlu memperbanyak referensi lain sebagai tambahan penunjang atau
pedoman yang dapat digunakan juga sebagai pembanding ataupun faktor koreksi atas
makalah yang sudah penulis buat ini. Dan disarankan mahasiswa mengaplikasikan upaya-
upaya untuk menggali potensi diri dan langkah-langkah untuk menentukan tujuan hidup agar
pembaca dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan dapat mencapai prestasi dalam
hidup. Disarankan juga pembaca dapat mengembangkan kembali apa yang sudah penulis
bahas di makalah ini mengenai topik “Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan
Hidup”.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Penganalan dan Pengukuran Potensi Diri : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV. ISBN: 979 – 8619 – 38 – 2, 91.
Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali Potensi Diri [Online]. (2020, Januray 28). Retrieved from
Tiga Serangkai: https://www.tigaserangkai.com/id/?p=4151
Dwi Sumar, P. (2010). Edisi Lengkap Tes IQ, EQ dan SQ. Jogjakarta: Flash Books.
Habsari, S. (2005). Bimbingan & Konseling SMA kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Mulyaningtyas, B. R. (2007). Bimbingan dan Konseling untuk SMP. Jakarta : Esis Erlangga.
Nashori, F. (2003). Kompetenis Interpersonal Ditinjau dari Kematangan Beragama, Konsep Diri
dan Jenis Kelamin. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM.
Srijanti, d. (2006). Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wibowo, H. (2007). Fortune Favor the Ready. Bandung: OASE Mata Air Makna.
Yunita, R. (2009, April 11). Langkah-langkah Sederhana Menetapkan Tujuan Hidup. Retrieved
from rinyyunita wordpress: https://rinyyunita.wordpress.com/2009/04/11/langkah-
langkah-sederhana-menetapkan-tujuan-hidup/