Anda di halaman 1dari 25

ETIK UMB

TUGAS BESAR 1
Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup

Disusun Oleh:
Pandu Muharram - 41118110008
Dosen:
Anton Kurniawan, SP., MM

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN AJARAN 2020
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Besar 1 untuk mata
kuliah Etik UMB tentang “Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup” ini
dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Anton Kurniawan, SP., MM,
sebagai dosen mata kuliah Etik UMB. Serta pihak yang telah berkontribusi mendukung
pembuatan tugas besar ini.
Tugas besar 1 ini berisikan apa yang dimaksud dengan tujuan mendeskripsikan
“Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup” sebagai suatu yang positif
untuk calon sarjana Universitas Mercu Buana.
Sekiranya Tugas Besar 1 yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Demikian, semoga Tugas Besar 1 ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2020


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH .................................................................................. 3

2.1 Definisi Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup .......................... 3

2.1.1 Definisi Potensi Diri ........................................................................................ 3

2.1.2 Definisi Tujuan Hidup ..................................................................................... 4

2.1.3 Hubungan Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup ................. 5

2.2 Macam - macam Potensi Diri ................................................................................. 5

2.2.1 Potensi Fisik .................................................................................................... 5

2.2.2 Potensi Mental Intelektual ............................................................................... 6

2.2.3 Potensi Sosial Emosional ................................................................................ 6

2.2.4 Potensi Mental Spiritual .................................................................................. 7

2.2.5 Potensi Daya Juang.......................................................................................... 7

2.3 Macam - macam Tujuan Hidup .............................................................................. 7

2.3.1 Tujuan Bedasarkan Sifatnya ............................................................................ 8

2.3.2 Tujuan Bedasarkan Waktu Pencapaiannya...................................................... 8

2.4 Faktor faktor yang Mempengaruhi dalam Menentukan Tujuan Hidup .................. 8

2.4.1 Specific (Khusus) ............................................................................................. 9

2.4.2 Measureable (Terukur) .................................................................................... 9

2.4.3 Achievable (Dapat Dicapai) ............................................................................. 9


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | iii

2.4.4 Realistic (Realistis) .......................................................................................... 9

2.4.5 Time Bound (Batas Waktu) ........................................................................... 10

2.5 Hambatan dalam Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup ............ 10

2.6 Upaya yang Dilakukan untuk Menggali Potensi Diri ........................................... 12

2.6.1 Mengenali Diri Sendiri .................................................................................. 12

2.6.2 Mengetahui Hal-hal yang Disukai ................................................................. 12

2.6.3 Menyadari Kemampuan yang Dimiliki ......................................................... 13

2.6.4 Berani Mencoba Hal Baru dan Tidak Takut Gagal ....................................... 13

2.6.5 Minta Pendapat Orang Terdekat .................................................................... 14

2.6.6 Bergabung dengan Komunitas ..................................................................... 14

2.6.7 Tentukan Tujuan Hidup ................................................................................. 14

2.7 Langkah - langkah untuk Menentukan Tujuan Hidup .......................................... 15

2.7.1 Membuat Daftar Tujuan ................................................................................ 15

2.7.2 Mengembangkan Potensi Diri ...................................................................... 15

2.7.3 Gunakan Kriteria SMART untuk Menentukan Tujuan Hidup ..................... 16

2.7.4 Gunakan 3 Aturan Emas dalam Menentukan Tujuan Hidup ......................... 16

2.7.5 Kenali Motivasi Hidup .................................................................................. 17

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 19

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 19

3.2 Saran ..................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 21


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak dilahirkan di muka bumi ini, tiap individu dibekali potensi diri. Akan tetapi
banyak dari kita tidak menyadari potensi diri yang dimiliki oleh kita bahkan sampai usia
dewasa. Padahal banyak kemampuan yang bisa dikembangkan dari potensi itu, apabila kita
tahu seberapa besar potensi itu, karena hal itu berguna sebagai bekal memasuki kehidupan
berikutnya, khususnya untuk meningkatkan karir dan profesionalisme di dunia kerja.
Apabila kita tidak menyadari dan mengenali potensi diri kita, hal ini pun pada akhirnya akan
berdampak pada masa depan kita.

Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu
(pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk
mengetahui potensi diri individu. Potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita,
semakin didayagunakan justru semakin kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan
justru akan semakin tidak berdaya.

Ketika seseorang tidak mampu menemukan potensi dirinya, maka besar kemungkinan
orang tersebut hanya akan melakukan pencapaian yang itu-itu saja sepanjang hidupnya.
Orang tersebut tidak akan bisa berkembang dengan maksimal dan mencapai titik terbaik di
dalam kehidupannya, atau bahkan bisa jadi lebih buruk dari kondisi tersebut. Biasanya
Ketika seseorang tidak mengetahui potensi diri yang dimilikinya, biasanya dikarenakan
tidak mengenali dan menentukan tujuan hidup mereka.

Dewasa ini banyak individu yang belum memahami makna hidup serta memiliki tujuan
hidup, sebagian besar dari kita cenderung mengikuti arus dan berkutat dalam zona nyaman
dalam menjalani kehidupan.

Pada makalah ini dilakukan kajian tentang menggali potensi diri serta menentukan
tujuan hidup dan macam-macam potensi diri dan tujuan hidup yang ada, serta faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi dalam menentukan tujuan hidup. Pada makalah ini juga akan
dilakukan pemaparan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri dan
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan tujuan hidup.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup,
serta apa hubungan diantara keduanya?
2. Apa saja macam-macam potensi diri dan tujuan hidup?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sesorang dalam menentukan tujuan
hidup?
4. Hambatan apa saja yang akan dialami seseorang dalam menggali potensi diri dan
menentukan tujuan hidup?
5. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri
6. Langkah-langkah seperti apa yang dapat dilakukan agar dapat menentukan
tujuan hidup?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui definisi menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup, serta
memahami hubungan diantara keduanya.
2. Mengetahui macam-macam potensi diri dan tujuan hidup yang ada.
3. Memahami faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
menentukan tujuan hidup.
4. Mengetahui hambatan apa saja yang akan dialami seseorang dalam menggali
potensi diri serta menentukan tujuan hidupnya.
5. Memaparkan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri
6. Memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar dapat menentukan
tujuan hidup.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini, pembaca dapat mengetahui
definisi menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup. Pembaca juga diharapkan dapat
mengetahui macam-macam potensi diri dan tujuan hidup, serta upaya yang dapat dilakukan
dalam menggali potensi diri dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan
tujuan hidup.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 3

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Definisi Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan Hidup

Menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup saling berhubungan satu sama lain,
untuk dapat menggali potensi diri kita salah satu caranya adalah dengan menentukan tujuan
hidup. Dan dengan menggali potensi yang dimiliki oleh diri kita dan mengembangkannya
kita akan dapat mencapai tujuan hidup kita yang telah kita tentukan sebelumnya.

2.1.1 Definisi Potensi Diri

Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa inggris, yaitu potencial. Artinya
ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan,
kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita
kembangkan (Majdi, 2007).
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih
terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan
nyata dalam diri sesuatu tersebut (Wiyono, 2006). Dengan demikian potensi diri
manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam
didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata
dalam kehidupan diri manusia.
Menurut (Prihadi, 2004), potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau
kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara
optimal.Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam
yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung
dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.
Sedangkan (Habsari, 2005), menjelaskan, potensi diri adalah kemampuan
dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang
baik. Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri fisik, perilaku dan
psikologis yang dimiliki.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 4

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa potensi diri adalah


kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan
sarana yang memadai.

2.1.2 Definisi Tujuan Hidup

Pertanyaan tentang tujuan hidup sudah tidak terhingga terlontar dari setiap
orang, terutama yang masih mencari tujuan hidup mereka. Menurut para ahli agama
islam, tujuan hidup manusia adalah mencari sekaligus mencapai ridho Allah dan
Bahagia dunia dan akhirat. Para ulama’ Bahagia Ketika mereka itu mendapatkan
cobaan atau masalah karena dengan cobaan tersebut mereka bisa bertambah dewasa
dan lebih dekat dengan Tuhannya. Mereka senang karena jika mereka diberi cobaan
itu berarti Tuhan menyayangi mereka, Tuhan masih mau menegur dan memperingati
mereka dengan bentuk cobaan.

Menurut salah satu filsuf yunani “palate: tujuan hidup adalah mencapau
kesenangan, kesenangan disini maksudnya mengetahui akan barang-barang dan nilai
yang dituju, mengetahui sekaligus paham tentang aturan dan norma-norma
kehidupan, inilah yang dirumuskan plato dari ajaran gurunya “Socrates” tentang
tujuan hidup.

Menurut sumber yang lain tujuan hidup adalah apa yang seseorang
rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini, esok hari, sebulan ke depan, setahun
ke depan, bahkan beberapa tahun mendatang. Tujuan hidup orang akan berbeda satu
sama lain. Pengertian tujuan hidup menurut para ahli adalah proses menetapkan
identitas diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa
seseorang yang memiliki tujuan hidup adalah mereka yang memiliki identitas diri
yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Maka dari beberapa pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa tujuan
hidup adalah apa yang seseorang rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini dan
kedepannya untuk memenuhi kebutuhannya dan mencapai kebahagian pada
hidupnya.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 5

2.1.3 Hubungan Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup

Seperti yang dibahas sebelumnya dalam menggali potensi diri dan


menentukan tujuan hidup akan saling berhubungan satu sama lain. Ketika kita ingin
menggali potensi diri yang kita miliki, dengan menentukan tujuan hidup kita akan
mampu menggali potensi diri yang kita miliki dengan lebih maksimal dan dapat
mengembangkannya untuk mencapai prestasi ataupun target lain yang ingin kita
capai. Kemudian dengan memiliki potensi diri dan berhasil mengembangkannya kita
akan mampu menentukan tujuan dan mencapainya.

Kita harus mampu menentukan tujuan dari potensi yang dimiliki. Tujuan
yang ditetapkan tidak harus besar untuk menuai hasil maksimal. Tujuan kecil juga
sudah cukup untuk menuntun kita dalam mewujudkan keinginan asalkan kita
memiliki gambaran mengenai hal-hal yang ingin dilakukan.

2.2 Macam-macam Potensi Diri

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut
(Nashori, 2003):

2.2.1 Potensi Fisik


Menurut (Mulyaningtyas, 2007) Potensi fisik atau kecerdasan fisik adalah
masalah yang menyangkut kekuatan dan kebugaran otot sekaligus kekuatan dan
kebugaran otak dan mental. Orang yang seimbang fisik dan mentalnya memiliki
tubuh yang ideal serta otak yang cerdas. Kecerdasan fisik atau PQ (physical
Quotient) juga dianggap sebagai dasar dari elemen IQ (Intellegence Quotient) dan
EQ (Emotional Quotient).

Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang
terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang
tertentu. Ada waktunya manusia mempunyai potensi yang luar biasa untuk
menjadikan gerakan fisik yang efektif dan efisien dan juga mempunyai kekuatan
fisik yang tangguh. Orang yang mempunyai bakat dalam bidang fisik dapat
mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menampilkan permainan yang baik.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 6

2.2.2 Potensi Mental Intelektual

Menurut (Wibowo, 2007) potensi terbesar manusia adalah otak. Otak


merupakan salah satu karunia paling hebat yang diberikan Tuhan. Otak mengatur
seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh perilaku dasar manusia makan,
bernafas, metabolisme tubuh dan lain-lain.

Para ahli psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan
dahsyat yang dimiliki oleh manusia. Mereka mengklasifikasikan otak menjadi dua
klasifikasi. Yaitu otak kiri dan otak kanan. Secara ringkas otak kiri berfungsi untuk
menghafal/mengingat, logika/berhitung, menganalisis, memutuskan dan bahasa,
sedangkan otak kanan berfungsi untuk melakukan aktifitas imajinasi/intuisi,
kreasi/kreatifitas, inovasi/seni (Wiyono, 2006).

Jadi potensi mental intelektual adalah potensi kecerdasan yang terdapat di


otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk
merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

2.2.3 Potensi Sosial Emosional

Daniel Goleman dalam (Dwi Sumar, 2010) menyatakan bahwa kontribusi IQ


bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya yang 80% ditentukan
oleh serumpun factor-faktor yang disebut kecerdasan emosional. Dari nama tehnis
itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkut fungsi pikiran, EQ
mengangkut fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan
keseimbangan dalam dirinya dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi
sesuatu yang positif dan bermanfaat.

Potensi emosi atau potensi afeksi memiliki arti bahwa masing-masing


manusia mempunyai suatu potensi cita rasa, yang dengannya manusia bisa
memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai,
memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada
keindahan.

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab,
mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 7

2.2.4 Potensi Mental Spiritual

Danah Zohar penggagas istilah tehnis SQ dalam (Dwi Sumar, 2010)


mengatakan bahwa IQ bekerja untuk melihat keluar (mata pikiran), dan EQ bekerja
mengolah yang didalam (telinga perasaan), maka SQ (spiritual quotient) menunjuk
pada kondisi “pusat diri”. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan manusia yang
paling tinggi. Pokok dari SQ adalah kemampuan seseorang untuk memahami
keberadaan Tuhan, memahami hakikat diri secara utuh, hakikat dibalik realitas,
membedakan yang benar dan yang salah serta kemampuan memaknai bahwa
kehadiran kita entah profesi atau status kita mampu membuat orang lain merasa
dihargai dan mempunyai penghargaan (Mulyaningtyas, 2007).

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui
norma, tapi untuk menemukan norma.

2.2.5 Potensi Daya Juang

Potensi daya juang adalah potensi kesadaran manusia yang bersumberkan


pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan
dan daya juang. Adversity quotient (AQ) adalah faktor spesifik sukses (prestasi)
seseorang karena mampu merespon berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu
mengubah suatu rintangan sebagai penghalang menjadi peluang.

Jadi potensi diri ini sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang
juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.

2.3 Macam-macam Tujuan Hidup

Tujuan didefinisikan sebagai suatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh
manusia. (Srijanti, 2006). Tujuan merupakan pedoman bagi setiap manusia. Segala
aktivitas apapun harus memiliki tujuan.
Tujuan dapat dirumuskan dalam tujuan umum yang tidak terperinci, dan tujuan
khusus yang terperinci. Tujuan juga bisa dalam bentuk material yang dapat diraba
dan tujuan nonmaterial yang tidak bisa diraba. Selain itu, tujuan. dapat berupa tujuan
besar yang banyak memperngaruhi kehidupan dan tujuan kecil yang pengaruhnya
kecil.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 8

2.3.1 Tujuan Berdasarkan Sifatnya


Berdasarkan sifatnya tujuan dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Tujuan umum (tujuan yang tidak diperinci) misalnya meningkatkan.


kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat,
b. Tujuan khusus (tujuan yang terperinci, misalnya meningkatkan kebahagiaan
dengan cara meningkatkan pendapatan keluarga, meningkatkan kerja sama dan
keharmonisan serta meningkatkan rasa kasih sayang),
c. Tujuan material (tujuan untuk memenuhi kebutuhan materi), misalnya
membangun rumah dua lantai dengan 4 kamar pada tahun 2020,
d. Tujuan nonmaterial (tujuan untuk memenuhi kebutuhan non materi), misalnya
mencapai peningkatan mutu kehidupan yang lebih baik,
e. Tujuan besar (tujuan yang mempengaruhi kehidupan) misalnya mencapai gelar
S2 dalam bidang kedokteran
f. Tujuan kecil (tujuan dalam jangka pendek) misalnya berlibur bersama keluarga
pada bulan September ke Pulau Bali.

2.3.2 Tujuan Berdasarkan Waktu Pencapaiannya


Berdasarkan waktu pencapaiannya, tujuan dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Tujuan jangka pendek : 0-1 tahun


b. Tujuan jangka menengah : 1-3 tahun
c. Tujuan jangka panjang : 1-5 tahun

Tujuan dapat lebih lama dari 5 tahun. Namun, tujuan akan lebih mudah
dicapai bila dipecah menjadi tujuan-tujuan kecil.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Menentukan Tujuan Hidup

Penetapan tujuan adalah rangkaian berbagai langkah. Menetapkan tujuan harus


dapat dijadikan pedoman dalam mencapainya. Oleh sebab itu, dalam merumuskan
tujuan kita harus memperhatikan faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam menentukan tujuan hidup biasanya terdapat dalam suatu bentuk
konsep untuk mencapai suatu tujuan dengan efektif.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 9

Salah satu konsep yang terkenal untuk merumuskan tujuan secara efektif adalah
konsep S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely). Konsep
ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Mungkin diantara
kita juga tidak asing dengan konsep SMART ini, namun barangkali masih belum terbiasa
menerapkannya.

2.4.1 Specific (Khusus)


Tujuan harus dirumuskan secara spesifik. Maksud dari spesifik adalah tujuan
tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin kita capai. Contohnya Saya ingin
menjadi sarjana. Tujuan ini tidak spesifik. kita ingin menjadi sarjana apa?
Prencanaan yang spesifik seperti Saya ingin menjadi sarjana desain grafis.

2.4.2 Measureable (Terukur)


Tujuan harus terukur, mengandung pengertian dalam mengandung alat ukur.
Jika tujuan tidak dapat diukur, kita tidak akan sulit mencapainya. Pengukuran adalah
cara untuk memantau kemajuan. Contohnya, Saya ingin menurunkan berat badan:
Contoh itu belum menjadi tujuan kecuah jika diubah menjadi Saya akan menurunkan
berat badan sebesar 5 kg dalam waktu 90 hari.

2.4.3 Achievable (Dapat Dicapai)


Tujuan harus dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tujuar selanjutnya
ditingkatkan secara bertahap sehingga memberikar tantangan. Tujuan yang sangat
tinggi menyebabkan sulit dijangkau dar menimbulkan frustasi. Contohnya Saya
ingin menjadi sarjana yang lulus dengan IPK 3,75 dan TOEFL 575. tujuan ini akan
tercapai apabila kemampuan kita mendekati keinginan tersebut. Tetapi apabila IPK
kita sekarang hanya 2,0 dan TOEFL Anda di bawah 40, tujuan ini menjadi tidak
tercapai.

2.4.4 Realistic (Realistis)


Tujuan yang realistis adalah tujuan tersebut yang layak dan dapat dicapai
dengan kondisi yang ada. Seseorang yang ingin menurunkan berat badan 25 kg
dalam 30 hari adalah tidak realistis dan menurunkan berat badan 0,1 kg dalam 30
hari juga sangat pesimis.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 10

2.4.5 Time Bound (Batas Waktu)


Tujuan harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan sebaiknya dengan
tanggal dimulai dan tanggal berakhirnya. Contohnya menurunkan berat badan dari
80 kg menjadi 75 kg dalam waktu 30 hari sejak September 2006.

2.5 Hambatan dalam Menggali Potensi Diri dan Menentukan Tujuan Hidup

Menurut (Sugiharso, 2009) hambatan-hambatan yang sering muncul sebagai


penghalang dalam menggali dan mengembangkan potensi diri agar dapat menentukan
tujuan hidup adalah sebagai berikut:

a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri

Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak adanya tujuan
yang jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri sendiri, tidak memiliki
sikap yang sabar, adanya perasaan takut gagal, kurang motivasi diri dan tertutup.

b. Hambatan dari luar diri sendiri

Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat, sistem pendidikan, dan
kualitas makanan yang dikonsumsi.

Sementara menurut Mike Woodcook dan Dave Francis yang dilansir dari
(Anonim, 2008), hambatan-hambatan pengembangan potensi diri tersebut adalah
sebagai berikut :

KETERANGAN CIRI-CIRI PELAKU

Ketidakmampuan mengatur Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur,


diri tidak menerima suatu kegagalan, merasa diri
lemah
Nilai pribadi yang tidak Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak
jelas berbeda dari nilai yang dianut, mengambil sikap
pasif terhadap kehidupan, menghindari umpan
balik, menghindari tanggung jawab
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 11

Tujuan pribadi yang tidak Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung


jelas mengubah arah, tidak mengukur kemampuan,
menghindari resioko, tidak punya keseimbangan
pribadi, tidak mempunyai tujuan jelas
Pribadi yang kerdil Menghindari tanggung jawab untuk belajar,
menghindari tantangan, tidak menguji diri,
menyembunyikan perasaannya, menghindari
umpan balik
Kemampuan yang tidak Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan,
memadai untuk menggunakan teknik yang kurang tepat,
memecahkan masalah pendekatan yang tidak sistematis
Kreativitas rendah Menghindari resiko, tidak belajar dari kesalahan,
puas dengan kedudukan yang ada, cenderung
tidak menyelesaikan tugas, tidak yakin akan
kemampuan diri
Wibawa rendah Merasa kurang dihargai, kurang bisa
mengungkapkan pendapat, citra diri rendah, tidak
mampu mengatur diri sendiri dan tidak mampu
mengatur orang lain
Kemampuan pemahaman Kurang menganalisis kemampuan sendiri,
manajerial rendah mengikuti saja gaya kepemimpinan yang sudah
umum, menciptakan suasana kerja yang negatif
Kemampuan menyelia Lalai memberikan pandangan positif terhadap
rendah kerja karyawan, membiarkan hasil kerja jelek,
membiarkan karyawan kerja tanpa pengawasan
Kemampuan latih rendah Tidak memandang penting aspek pelatihan suatu
tugas, tidak tahu kebutuhan orang lain, tidak
memberikan tugas yang memberikan tantangan,
kurang memperhatikan potensi orang lain
Kemampuan membina tim Tidak dapat bekerja dalam sebuah tim, cenderung
rendah merasa paling mampu, mengabaikan kemampuan
atau pendapat orang lain, kurang menghargai
orang lain
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 12

2.6 Upaya yang Dilakukan untuk Menggali Potensi Diri

Terkadang, tidak semua orang sudah berhasil menemukan dan mengembangkan potensi
yang ia miliki. Tidak heran jika ketika bekerja atau belajar hal baru, seseorang sering merasa
kurang puas dan kurang maksimal. Bahkan tidak jarang jika seseorang menjalankan
pekerjaan yang ia miliki dengan setengah hati. Maka, supaya apa pun yang kita lakukan bisa
lebih maksimal, sepenuh hati, dan tidak pernah membosankan, kita harus mampu menggali
potensi yang kita miliki. Berikut adalah beberapa cara menggali potensi diri :

2.6.1 Mengenali Diri Sendiri

Secara sederhana, mengenal diri berarti tahu tentang dirinya sendiri yang
pada gilirannya akan melahirkan konsep diri. Konsep diri memiliki pengaruih besar
dalam hidup seseorang. Konsep diiri yang baik akan berakibat baik (positif) terhadap
dirinya sendiri, dan sebaliknya apabila konsep dirinya buruk (negatif) berakibat
buruk pula terhadap dirinya (Triwidodo, 2004).

Mengenali diri kita sendiri menjadi hal pertama yang bisa kita lakukan untuk
menggali potensi diri. Setelah mengenali, kita harus memahami. Ingatlah bahwa kita
ini unik. Apa pun kekurangan dan kelebihan yang ada, harus kita akui. Dengan
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, kita akan tahu bagaimana
mempergunakan keduanya. Kita pun akan berusaha mencari cara untuk
mengembangkan kelebihan kita. Sementara untuk kekurangan, kita juga akan
mencoba berbagai solusi memperbaikinya (Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali
Potensi Diri [Online], 2020).

2.6.2 Mengetahui Hal-hal yang Disukai


Setiap orang pasti punya hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai.
Termasuk diri kita sendiri. Mulailah untuk meng-explore hal-hal yang kita suka
ketika melakukannya. Kita akan menyadari bahwa kita menyukai sesuatu ketika
tidak ada keterpaksaan saat melakukan hal tersebut. Kita pun akan selalu ingin
melakukan hal yang kita suka ini berulang-ulang. Coba mulai pikirkan dan gali hal
yang kita sukai ini baik-baik. Besar kemungkinan hal tersebut bisa kita kembangkan
menjadi sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat. Selain itu, hal yang kita sukai
belum tentu sama dengan orang lain. Maka, tidak perlu takut untuk menjadi berbeda
(Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali Potensi Diri [Online], 2020).
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 13

2.6.3 Menyadari Kemampuan yang Dimiliki


Selain hal-hal yang kita sukai, hal apa saja yang bisa kita lakukan? Kalau kita
belum tahu, jangan batasi diri dari rasa ingin tahu. Kita dapat mencoba berbagai hal-
hal baru untuk lebih mengeksplorasi kemampuan kita. Bisa jadi kemampuan yang
tadinya masih terpendam, bisa kita munculkan. Apalagi jika kemampuan yang kita
miliki tersebut adalah hal yang kita sukai. Kita akan semakin senang untuk
memaksimalkan kemampuan tersebut. (Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali
Potensi Diri [Online], 2020).
Berikut adalah beberapa kemampuan yang dimiliki seseorang yang berasal
dari bakat ataupun dari pembelajaran yang dapat menjadi potensi diri seseorang.
a. Kemampuan sosiologis
b. Kemampuan naturalis
c. Kemampuan musikal
d. Kemampuan spasial
e. Kemampuan visual
f. Kemampuan logika
g. Kemampuan linguistik
h. Kemampuan kinestetik
i. Kemampuan interpersonal
j. Kemampuan intrapersonal

2.6.4 Berani Mencoba Hal Baru dan Tidak Takut Gagal

Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini.
Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk
melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan.
Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba
banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.
Akan tetapi dalam perjalanan kita mencoba hal baru pasti ada kemungkinan
untuk gagal. Meskipun begitu kita tak perlu takut untukk gagal, karena pada dasarnya
setiap orang pasti pernah gagalm bahkan orang-orang sukses diluar sana pun pernah
mengalami kegagalan dalam hidupnya. Belum gagal berarti menandakan bahwa kita
belum mampu melangkah. Namun, tidak semua orang mampu dengan mudah
bangkit dari kegagalan.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 14

Tetapi hal tersebut bukanlah sebuah masalah besar, kita hanya butuh teman
untuk mencurahkan isi hati atas kegagalan yang kita alami. Lalu, kita juga harus
memotivasi diri, salah satunya dengan mengingat tujuan awal mengapa kita berani
melangkah. Cobalah juga untuk kembali membayangkan mimpi-mimpi yang akan
kita capai. Dengan begitu, kita akan lebih kuat dari sebelumnya.

2.6.5 Minta Pendapat Orang Terdekat


Meminta pendapat pada orang terdekat, juga merupakan salah satu cara agar
dapat menggali potensi diri kita. Orang yang paling tahu diri anda adalah orang
terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang
tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa potensi diri
anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk
membantu menyadarkan.
Meminta pendapat pada orang terdekat juga kita perlukan dalam mencoba
hal-hal baru untuk menggali potensi diri kita, agar dapat menjadi inspirasi dan
motivasi agar mengetahui jalan yang dapat kita ambil, ataupun sebagai orang
terdekat yang dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati atas kegagalan apabila kita
gagal dalam mencoba hal-hal baru tersebut.

2.6.6 Bergabung dengan Komunitas


Berdiskusi atau berinteraksi dengan orang lain termasuk salah satu hal yang
bisa meningkatkan kemampuan otak kita. Cobalah untuk berkumpul dengan orang-
orang positif yang memiliki minat yang sama dengan kita. Misalnya saja dengan
bergabung pada suatu komunitas. Berinteraksi dengan orang-orang yang satu minat
bisa membuat kita tidak merasa sendirian. Kita bisa saling berbagi pengalaman yang
bisa dipelajari satu sama lain. Bahkan dengan teman sekomunitas, kita juga bisa
saling memotivasi saat gagal mencapai tujuan (Cara Menggali Potensi Diri :
Mengenali Potensi Diri [Online], 2020).
2.6.7 Tentukan Tujuan Hidup
Poin ini merupak yang terpenting sebagai cara untuk menggali potensi diri.
Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka
panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan
kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat
untuk mencapainya. Tujuan hidup akan menjadi motivasi kita untuk menggali
potensi diri kita dan mengembangkannya agar mencapai kesuksesan.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 15

Dengan menetapkan tujuan kita juga diharuskan mengenali motivasi hidup


kita, karena setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan
hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat
anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan
dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.

2.7 Langkah-langkah untuk Menentukan Tujuan Hidup


Hidup tanpa tujuan bagaikan perjalanan tanpa arah yang sering membuat kita
kebingungan. Orang yang cerdas biasanya mengetahui apa yang mereka inginkan dan
kemana tujuan hidup mereka. Disadari atau tidak, setiap kita tentu sudah mempunyai tujuan
hidup masing-masing. Namun tujuan-tujuan tersebut mungkin belum tergambar dengan
jelas sehingga pencapaiannya sulit diukur. Agar tujuan hidup kita dapat terlihat dan terukur
dengan jelas, berikut ini adalah langkah-langkah sederhana dalam menetapkannya:

2.7.1 Membuat Daftar Tujuan


Membuat daftar tujuan adalah hal pertama yang dapat kita lakukan sebagai
langkah untuk menentukan dan menetapkan tujuan kita. Daftar tujuan menurut
(Yunita, 2009) terdiri dari hasrat, keinginan, harapan, impian, kehendak. Buat daftar
tujuan berdasarkan klasifikasi yang dibutuhkan. Misalnya berdasarkan waktu; tujuan
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Untuk memudahkan tetapkan
waktu yang jelas. Contohnya Yang akan dicapai pada tahun ini, 5 tahun kedepan, 10
tahun lagi.

2.7.2 Mengembangkan Potensi Diri


Setelah kita berhasil menggali potensi diri kita maka kita harus
mengembangkannya juga agar dapat menentukan dan mencapai tujuan kita. Jika kita
sudah tahu potensi diri kita, itulah modal kesuksesan. Jika kita bisa mengembangkan
potensi anda menjadi prestasi, kesuksesan sudah menanti.
Sebelum seorang melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan
mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang unggul, ada
beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi
kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 16

a. Introspeksi diri (pengukuran individual)


Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah
dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan
yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang
menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur,
terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata
hati.
b. Feedback dari orang lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian
tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi
segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh
orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk
membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.
c. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran
kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti
kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir
kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi,
ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan
perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah
laku

2.7.3 Gunakan Kriteria SMART untuk Menentukan Tujuan Hidup


Menurut (Yunita, 2009) kita dapat mengunakan kriteria SMART yang
sudah kita bahas seblumnya dalam sub bab 2 ini. Yang mana poin poin mpada
kriteria SMART adalah sebagai berikut :
a. Specific (jelas); buatlah tujuan yang jelas, tidak abstrak dan mudah dimengerti.
b. Measurable (dapat diukur); pengukuran akan memberikan bukti tentang apa
yang sudah dan belum dicapai.
c. Archiveable (dapat dicapai); jangan terlalu muluk-muluk, tetapi bukan berarti
sederhana saja.
d. Realistic (masuk akal); tetapkan tujuan yang logis.
e. Timely (tepat waktu); gunakan waktu sebagai sumber daya, semakin tepat
waktu pencapaian tujuan, semakain banyak tujuan yang bisa dicapai.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 17

2.7.4 Gunakan 3 Aturan Emas dalam Menentukan Tujuan Hidup


Menurut para pakar salah satu langkah yang dapat digunakan untuk
menentukan tujuan hidup adalah dengan menggunakan 3 aturan emas. 3 aturan ema
situ adalah:

a. Have great dreams (memiliki tujuan atau mimpi besar)


b. Have great deeds (memiliki perbuatan atau aksi besar)
c. Have great drive (memiliki komitmen dan motivasi besar)

2.7.5 Kenali Motivasi Hidup

Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai adanya sebuah intensitas,


ketekunan, dan arah dari individu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dulu sebelumnya. Setidaknya, terdapat 3 elemen utama yang tercantum dalam
definisi motivasi tersebut, yaitu arah, ketekunan, dan intensitas.

Motivasi dapat disebut sebagai sebuah alasan yang melatarbelakangi adanya


perbuatan yang dilakukan oleh individu. Seseorang dikatakan bermotivasi tinggi jika
mempunyai suatu alasan yang kuat untuk menggapai apa yang diinginkannya dan
mengerjakan pekerjaannya yang saat ini sedang dijalani. Hal ini tentunya sedikit berbeda
dengan definisi motivasi yang dikenal oleh masyarakat yang biasanya diidentikkan
dengan makna semangat.

a. Faktor Pemuas

Faktor pemuas atau disebut juga dengan satisfier merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu faktor pemuas juga bisa disebut sebagai instrinsic
motivation. Adanya faktor pemuas akan mendorong setiap individu untuk selalu
mendapatkan sebuah prestasi. Prestasi tersebut tentu mampu memberikan rasa puas
tersendiri. Maka, hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor pemuas adalah sebagai
berikut:
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 18

• Achievement
Achievement atau prestasi akan menjadi dorongan utama seseorang untuk
semangat dalam bekerja. Ia akan memberikan kualitas kerja yang baik, selalu
berinovasi dan memberikan hasil yang memuasakan, sehingga mampu mencapai
prestasi.

• Responbility
Selain prestasi ada juga responbility atau tanggung jawab. Setiap individu
pastilah memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya. Rasa tanggung jawab itulah
yang dapat mendorong individu, untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.

• Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan teori yang dikembangkan dan berasal dari tingkat
persamaan kepuasan. Teori ini mengemukakan bahwa, pribadi seseorang akan
menentukan kepuasaan kerjanya sendiri.

b. Faktor Pemelihara

Faktor pemelihara berasal dari luar individu, sehingga dapat disebut sebagai
extrinsic motivation. Ekstrinsi motivasi dipengaruhi oleh individu lain atau pun hal lain
yang di luar indiviu tersebut. Faktor ini dapat berupa :

• Sedangkan Hubungan interpersonal diantara teman sejawat, atasan, ataupun


bawahan.
• Kondisi kerja.
• Keamanan dan keselamatan kerja.

Menurut seorang ahli bernama Chatab, faktor motivasi dapat pula terdiri atas :

• Hasil kerja, keberhasilan ataupun prestasi.


• Pekerjaan yang penuh dengan berbagai macam tantangan.
• Pengakuan ataupun penghargaan.
• Kemajuan serta adanya perihal pertumbuhan.
• Tanggung jawab yang lebih besar dari hal hal lainnya,
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 19

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi dan pembahasan masalah yang dilakukan pada bab 2, dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih
terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung
dengan latihan dan sarana yang memadai. Ketika kita ingin menggali potensi diri
yang kita miliki, dengan menentukan tujuan hidup kita akan mampu menggali
potensi diri yang kita miliki dengan lebih maksimal dan dapat mengembangkannya
untuk mencapai prestasi ataupun target lain yang ingin kita capai. Kemudian dengan
memiliki potensi diri dan berhasil mengembangkannya kita akan mampu
menentukan tujuan dan mencapainya. Yang mana tujuan hidup sendiri adalah apa
yang seseorang rencanakan untuk kehidupannya pada hari ini dan kedepannya untuk
memenuhi kebutuhannya dan mencapai kebahagian pada hidupnya.

2. Macam-macam potensi diri diantaranya adalah : (1) Potensi Fisik, (2) Potensi
Mental Intelektual, (3) Potensi Sosial Emosional, (4) Potensi Mental Spiritual, dan
(5) Potensi Daya Juang.

3. Macam-macam tujuan hidup terbagi atas : (1) Tujuan berdasarkan Sifatnya, dan (2)
Tujuan berdasarkan Waktu Pencapaiannya. Kemudian faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam menentukan tujuan hidup biasanya terdapat dalam suatu
bentuk konsep untuk mencapai suatu tujuan dengan efektif. Konsep yang terkenal
untuk merumuskan tujuan secara efektif adalah konsep S.M.A.R.T yang terdiri dari:
(1) Specific, (2) Measurable, (3) Achievable, (4) Realistic, dan (5) Timely.

4. Hambatan dalam menggali potensi diri dan menentukan tujuan hidup umumya terdiri
dari : (1) Hambatan yang berasal dari diri sendiri, dan (2) Hambatan yang berasal
dari luar diri sendiri.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 20

5. Upaya yang dapat dilakukan untuk menggali potensi diri diantaranya adalah: (1)
Mnegenali Diri Sendiri, (2) Mengetahui Hal-hal yang Disukai, (3) Menyadari
Kemampuan yang Dimiliki, (4) Berani Mencoba Hal Baru dan Tidak Takut Gagal,
(5) Minta Pendapat Orang Terdekat, (6) Bergabung dengan Komunitas, (6) Tentuka
Tujuan Hidup.

6. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan tujuan hidup diantaranya


ialah : (1) Mmebuat Daftar Tujuan, (2) Mengembangkan Potensi Diri, (3) Gunakan
Kriteria SMART untuk Menentukan Tujuan Hidup, (4) Gunakan 3 Aturan Emas
dalam Menentukan Tujuan Hidup, dan (5) Kenali Motivasi Hidup.

3.2 Saran

Untuk dapat menggali potensi diri dengan efektif serta menentukan tujuan hidup dengan
benar dan bijaksana, pembaca baik dari kalangan mahasiswa UMB ataupun pembaca dari
kalangan umum, diperlukan pemahaman yang benar mengenai definisi potensi hidup dan
tujuan hidup yang benar serta hubungan keduanya yang telah dibahas pada makalah ini.

Pembaca juga perlu memperbanyak referensi lain sebagai tambahan penunjang atau
pedoman yang dapat digunakan juga sebagai pembanding ataupun faktor koreksi atas
makalah yang sudah penulis buat ini. Dan disarankan mahasiswa mengaplikasikan upaya-
upaya untuk menggali potensi diri dan langkah-langkah untuk menentukan tujuan hidup agar
pembaca dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan dapat mencapai prestasi dalam
hidup. Disarankan juga pembaca dapat mengembangkan kembali apa yang sudah penulis
bahas di makalah ini mengenai topik “Menggali Potensi Diri serta Menentukan Tujuan
Hidup”.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA | 21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2008). Penganalan dan Pengukuran Potensi Diri : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV. ISBN: 979 – 8619 – 38 – 2, 91.

Cara Menggali Potensi Diri : Mengenali Potensi Diri [Online]. (2020, Januray 28). Retrieved from
Tiga Serangkai: https://www.tigaserangkai.com/id/?p=4151

Dwi Sumar, P. (2010). Edisi Lengkap Tes IQ, EQ dan SQ. Jogjakarta: Flash Books.

Habsari, S. (2005). Bimbingan & Konseling SMA kelas XI. Jakarta: Grasindo.

Majdi, U. Y. (2007). Quranic Quotient. Jakarta: Qultum Media.

Mulyaningtyas, B. R. (2007). Bimbingan dan Konseling untuk SMP. Jakarta : Esis Erlangga.

Nashori, F. (2003). Kompetenis Interpersonal Ditinjau dari Kematangan Beragama, Konsep Diri
dan Jenis Kelamin. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM.

Prihadi, E. K. (2004). My Potensi. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Srijanti, d. (2006). Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiharso, S. G. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.

Triwidodo, T. &. (2004). Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta: Grasindo.

Wibowo, H. (2007). Fortune Favor the Ready. Bandung: OASE Mata Air Makna.

Wiyono, S. (2006). Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo.

Yunita, R. (2009, April 11). Langkah-langkah Sederhana Menetapkan Tujuan Hidup. Retrieved
from rinyyunita wordpress: https://rinyyunita.wordpress.com/2009/04/11/langkah-
langkah-sederhana-menetapkan-tujuan-hidup/

Anda mungkin juga menyukai