Definisi/pengertian
https://eprints.uny.ac.id/48428/9/MODUL%20AJAR.pdf
Zat kimia pada kayu terdiri dari 3 zat utama yaitu pertama, Sellulosa sebagai komponen
terbesar dengan jumlah antara 38%-50%. Zat kedua, Hemisellulosa dengan jumlah
komponennya sekitar 23%-32%. Sedangkan zat ketiga yaitu, Lignin sebagai kekuatan
dan daya tahan utama kayu dengan kapasitas kecil yaitu sekitar 15%-25%. Perhitungan
presentase tersebut memang berbeda-beda tergantung dari jenis kayu. Pada dasarnya
setiap pohon memiliki kuantitas komponen masing-masing berdasarkan kekuatannya.
Sellulosa merupakan zat utama dengan komposisi terbesar. Zat ini berfungsi sebagai
kerangka yang menjadi bahan luar dan dalam. Sellulosa juga memiliki peran dalam
memberikan kekuatan pada kayu dan di sini juga terdapat molekul-molekul yang
membentuk rantai panjang dari senyawa glukosa. Rantai sellulosa yang terbentuk
dinamakan sebagai mikrofibril dengan 2 komponen, yaitu kristalin dan amorf.
Kandungan sellulosa yang terdapat pada daerah kristalin berbentuk pararel yang
tertata secara teratur. Sedangkan molekul rantai pada daerah amorf berbentuk acak.
Zat sellulosa berada di lapisan dinding 1 sebagai zat penyusun kayu dan menjadi bahan
baku utama untuk pembuatan kertas dan juga kain sutera tiruan atau bahan
pembuatan kain lainnya.
Pada kayu lunak memiliki zat hexosa yang lebih besar sehingga ketahananya pada
tekstur kayu memang lebih rendah. Selain itu, zat hexosa mudah larut dalam air
melalui proses hidrolisasi dan membentuk cairan yang semakin lama akan menjadi zat
padat. Bentuk fisik Hemisellulosa dapat kita jumpai dari pohon karet dan pinus serta
lainnya. Yaitu dengan cara menggores kulit pohon dan akan keluar getah atau
cairannya. Hemisellulosa menempati lapisan dinding kedua yang merupakan sebagai
penengah antara Sellulosa dan Lignin.
Kandungan Lignin membuat tekstur kayu lebih keras dan kaku serta melindungi kayu
dari faktor penurunan kualitas fisik dan kimia. Manfaat lainnya juga bisa meningkatkan
stabilitas dinding sel kayu. Sel kayu yang berada pada lapisan utama tersebut, memiliki
ketahanan terhadap serangan enzim yang mengancam kayu dari pembusukan dan
lainnya.
Masih ada lagi kandungan zat lain yang menyusun dinding sel kayu dengan komposisi
yang sangat kecil yaitu zat organik dan anorganik. Untuk bahan organik dinamakan zat
ekstraktif dengan komposisi sekitar 3%-8% berupa kandungan minyak resin, lilin,
lemak, gula, tannin dan zat warna. Sedangkan zat anorganik disebut abu dengan
komposisi sekitar 1% yang berupa garam logam yaitu oksalat, karbonat, silikat dan
fosfat.
https://asyraafahmadi.com/en/knowledge/material-knowledge/alami/non-
tambang/kayu/zat-kimia-pada-kayu/
3. Cara mendapatkannya
4. Cara mengolahnya