Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Dan Bahan Baku

Pembuatan Pulp
Diposkan oleh Agustin Fernandes Label: Materi di 12.27
Pengertian Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu
maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis,
semikimia, kimia).

Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui
proses penyisihan lignin dari biomassa ( delignifikasi). Pulp digunakan
sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi
menjadi senyawa turunan selulosa termasuk selulosa asetat. Penyisihan
lignin dari biomassa dapat dilakukan dengan berbagai proses yaitu
mekani, semikimia dan kimia.

1. Persiapan Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pulp ada dua
jenis :

Bahan Baku Primer


Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis
kayu (wood) dan bukan kayu (non wood).

Kayu (Wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu
berdaun lebar dan kayu berdaun jarum. Kayu berdaun lebar umumnya
menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti, Albazia Falcatera,
Eucalyptus sp dan Antochehalus caladabin. Sedangkan daun berjarum
selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada
musim kemarau seperti tusam.

Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu


yang cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi bilangan permangate, panjang putus dan faktor retak.
Bukan Kayu (Non Wood)
Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Serat kulit batang : fax, jule, rami kenaf, haramay
Serat daun : manila, abaca, sisal, palm, nenas
Serat bulu biji : kapas, kapuk
Serat rerumputan : merang, jerami, baggase, bambu, gelaga

Bahan baku sekunder

Guna penghematan atau efisiensi serat dari bahan baku primer, maka
dewasa ini telah diusahakan pemanfaatan kertas bekas dari berbagai
jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan
dari kertas, karton bahkan dari baju bekas yang dikenal dengan serat
primer.

2. Komposisi Kimia Kayu


Komposisi kimia kayu terdiri dari :

Selulosa

Bagian utama dinding sel kayu yang berupa polimer karbohidrat glukosa
dan memiliki komposisi yang sama dengan pati. Beberapa molekul
glukosa membentuk suatu rantai selulosa. Selulosa juga termasuk
polisakarida yang mengidentifikasi bahwa didalamnya terdapat berbagai
senyawa gula.

Selulosa berantai panjang dan tidak bercabang. Selama pembuatan pulp


dalam digester, derajat polimerisasi akan turun pada suatu derajat
tertentu. Penurunan derajat polimerisasi tidak boleh terlalu banyak, sebab
akan memendekkan rantai selulosa dan membuat pulp tidak kuat.
Selulosa dalam kayu memiliki derajat polimersasi sekitar 600 1500.
Rantai selulosa yang lebih pendek akan menghasilkan pulp yang encer.

Hemiselulosa

Hemiselulosa adalah polimer yang dibentuk dari gula sebagai komponen


utamanya. Hemiselulosa adalah polimer dari senyawa gula yang berbeda
seperti :
Hexoses : glukosa, manosa dan galaktosa
Pentxoses : xylose dan arabinase

Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi lebih kecil dari 300.


Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak linear. Selama
pembuatan pulp hemiselulosa lebih cepat dibandingkan dengan selulosa.
Rantai hemiselulosa lebih pendek dari rantai selulosa.

Hemiselulosa bersifat hidrofilik (mudah menyerap air) yang menyebabkan


struktur selulosa menjadi kurang teratur sehingga air bisa masuk
kejaringan selulosa. Hemiselulosa akan memberikan fibrilasi yang lebih
baik dari pada selulosa dan meningkatkan kualitas kertas.

Lignin

Merupakan jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi


merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan
proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat
selulosa secara signifikan. Lignin berfungsi sebagai penyusun sel kayu.

Ekstraktif

Ekstraktif dapat dikatakan sebagai substansi kecil yang terdapat pada


kayu. Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur
lain. Komponen ini sangan beracun bagi kehidupan perairan dan
mencapai jumlah toksik akut dalam efiven industri kertas dalam
pembuatan pulp pada prinsipnya adalah mengambil sebanyak-banyaknya
serat selulosa.

Biomassa atau limbah lignoselulosa tersusun atas komponen-komponen


utama. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Pemanfaatan biomassa
dalam industri pulp dan kertas sebagai bahan baku telah digunakan
secara luas, karena dapat memberikan keuntungan misalnya mengurangi
ketergantungan industri pulp terhadap kayu hutan, menambah nilai
ekonomi karena memanfaatkan limbah serta dapat menurunkan ongkos
produksi.

Prinsip pembuatan pulp kimia adalah kualitas dan perolehan pulp


terhadap selulosa dan hemiselulosa. Yang termasuk kepada proses pulp
kimia adalah proses kraft dan sulfit. Proses kraft melibatkan pemasakan
dengan larutan sodium hidroksida dan sodium sulfida dengan konsentrasi
0
25 35 % pada temperatur 160 180 C. Pada proses kraft ini
ditambahkan Na2S untu komponen aktif tumbuhan.
3. Keuntungan Utama Proses Sulfat :

Sifat kekuatan pulp sangat baik

Waktu pemasakan pendek

Bisa untuk semua kayu

Pengolahan limbah cair pemasak lebih baik

Rendemen sulfat lebih tinggi dibandingkan soda

Anda mungkin juga menyukai