TUJUAN
1. Mengurangi perdarahan
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa nyeri
4.
KEBIJAKAN
DIAGNOSIS 1. Hypertermia
KEPERAWATAN 2. Nyeri Akut
3. Risiko Perdarahan
4. Risiko Cedera
LUARAN
KEPERAWATAN 1. Termoregulasi Membaik
2. Tingkat Nyeri Menurun
3. Tingkat Cedera Menurun
PROSEDUR
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dana tau nomor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Alamt kompres dingin
c. Kain penutup kompres
4. Pilih alat kompres yang nyaman dan mudah didapat ( seperti kain atau
handuk, kemasan gel beku, botol )
5. Periksa suhu alat kompres
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Pasang sarung tangan bersih
8. Pilih lokasi kompres
9. Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika perlu
10. Lakukan kompres dingin pada daerah yang sudah dipilih
11. Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dengan respon pasien
Ditetapkan:
Direktur RSUD H. Hanafie Muara Bungo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
21 Januari 2022
OPERASIONAL
dr. EDI MUSTAFA. M.Kes.
NIP. 19740913 200801 1 001
PENGERTIAN Melakukan stimulasi kulit dan jaringan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan
kenyamanan dan mendapatkan efek terapeutik lainnya melalui paparan
hangat/panas.
TUJUAN
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
KEBIJAKAN
DIAGNOSIS 1. Hipotermia
KEPERAWATAN 2. Hipertermia
3. Nyeri Akut
4. Nyeri Kronis
5. Gangguan Rasa Nyaman
6. Risiki Hipotermia
7. Risiko Hipotermia Perioperatif
8. Risiki Termoregulasi Tidak Efektif
9. Risiko Disfungsi Neurovaskuler
LUARAN
KEPERAWATAN 1. Termoregulasi Membaik
2. Tingkat Nyeri Menurun
3. Status Kenyamanan Meningkat
4. Neurovaskuler Perifer Membaik
PROSEDUR
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dana tau nomor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Alat kompres hangat
c. Kain penutup kompres
4. Pilih alat kompres yang nyaman dan mudah didapat ( seperti kain atau
handuk, kemasan gel beku, botol )
5. Periksa suhu alat kompres
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Pasang sarung tangan bersih
8. Pilih lokasi kompres
9. Balut alat kompres hangat dengan kain pelindung, jika perlu
10. Lakukan kompres hangat pada daerah yang sudah dipilih
11. Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dengan respon pasien
Ditetapkan:
Direktur RSUD H. Hanafie Muara Bungo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
21 Januari 2022
OPERASIONAL
dr. EDI MUSTAFA. M.Kes.
NIP. 19740913 200801 1 001
PENGERTIAN Memberikan pertolongan pertama pada kondisi henti nafas dan henti jantung
dengan teknik kombinasi kompresi pada dada dan bantuan nafas pada pasien
dewasa.
KEBIJAKAN
LUARAN
KEPERAWATAN 1. Sirkulasi Spontan Meningkat
2. Gangguan Ventilasi Meningkat
PROSEDUR 1. Periksa respon pasien dengan memanggil, menepuk bahu dana tau
memberikan rangsangan nyeri
2. Aktifkan Emergency Medical System atau berteriak meminta tolong
3. Pasang sarung tangan bersih, jika memungkinkan
4. Posisikan pasien di tempat datar dank eras
5. Atur posisi penolong berlutut di samping dada pasien ( jika pasien di lantai
) atau berdiri di samping dada pasien ( jika pasien di tempat tidur )
6. Periksa nadi karotis dan nafas secara bersamaan dalam waktu < 10 detik
7. Lakukan rescue breathing jika nadi karotis teraba tapi tidak ada nafas
8. Lakukan kompresi dada jika nadi karotis tidak teraba :
a. Posisikan tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang
lain tegak lurus pada pertengahan dada atau seperdua bawah sternum
b. Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan
kedalaman 5-6 cm
9. Buka dan bersihkan jalan nafas dengan teknik head till – chin lift atau
jaw thrust ( jika curiga cedera servikal )
10. Berikan bantuan nafas ( ventilasi ) 2 kali dengan menggunakan BVM
11. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 sebanyak 5
siklus atau sekitar 2 menit
12. Periksa nadi karotis dan nafas setiap 2 menit atau 5 siklus
a. Lakukan RJP kembali jika nadi karotis belum teraba
b. Lakukan rescue breathing 10-12 kali/menit jika nadi karotis
teraba dan nafas tidak ada
13. Berikan posisi pemulihan ( recovery position ) jika nadi karotis teraba
dan nafas ada tetapi belum sadar ( jika pasien di lantai ) atau berikan
posisi semi fowler ( jika pasien di tempat tidur )
14. Lepaskan sarung tangan
15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Ditetapkan:
Direktur RSUD H. Hanafie Muara Bungo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
21 Januari 2022
OPERASIONAL
dr. EDI MUSTAFA. M.Kes.
NIP. 19740913 200801 1 001
PENGERTIAN Menilai diameter perut dengan menggunakan meteran
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap, tanggal lahir,
dana tau nomor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Meteran atau pita
b. Alat tulis
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien telentang
6. Buka pakaian area abdomen
7. Ukur lingkar perut sejajar umbilicus
8. Baca hasil pengkuruan dengan teliti
9. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan hasil pengukuran
UNIT TERKAIT