Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pembimbing :

Miftahul Jannah, S.Sn., M.Pd.

PROPOSAL KARYA TARI

OLEH :

NAMA : RIAN FERDIANSYAH


NIM : 1847141049
KELAS : C18D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
“Proposal Karya Tari”.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Seni Tari. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Miftahul Jannah, S.Sn., M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Seni Tari dan kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini. Saya
menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.

Barru, 14 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Konsep Koreografi
Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual,
audio dan pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan
teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahan atau kekuatan emosinya.
Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan music
yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Menurut Soedarsono, seni tari
adalah ungkapan ekspresif jiwa manusia dalam gerak-gerak yang indah dan ritmis.
Manusia dapat mengeksplorasi tubuhnya untuk dicipta menjadi sebuah karya
tari. Kegiatan penciptaan karya tari ini sering disebut sebagai Koreografi. Adapun
orang yang menata koreografi disebut koreografer (penata tari).
Sebuah karya tari merupakan pengungkapan ide-ide kreatif dan imajinatif
seniman yang secara proporsional dan divisualisasikan melalui gerak. Gerak yang
dimaksud adalah gerak yang estetis yang telah melalui proses penataan yang
mengandung makna simbolis sehingga diharapkan mampu menyampaikan tema
dan alur cerita secara komunikatif.
Tari Pattasi merupakan konsep tarian yang diambil dari kegiatan sehari-hari
masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. Tema
Tema tari adalah pokok pemikiran yang hendak disampaikan kepada orang
lain melalui media gerak khususnya tari. Tema tari yang diangkat adalah
“Kehidupan Masyarakat Pesisir”
3. Judul
Judul karya tari ini adalah “Tari Pattasi” artinya seorang nelayan yang
mencari rejeki di lautan baik berupa ikan ataupun hewan laut lainnya yang bisa
dijual dan memenuhi kehidupan keluarganya di rumah.
4. Cerita atau Lakon
Tarian ini menceritakan pekerjaan masyarakat pesisir yang berusaha untuk
menghidupi keluarganya dengan cara berlayar di lautan.
BAB II

KONSEP GARAPAN

A. Cerita

Di daerah Mallusetasi sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan


karena mallusetasi sendiri berasal dari bahasa bugis yaitu “mallusereng tasi” jadi
tak heran jika dari anak hingga orang tua suka bermain dan berlayar di laut
belakang rumahnya.

B. Tipe Tari

Proses penggarapan koreografer banyak melakukan referensi dan melihat


langsung orang tua berlayar di lautan lepas. Karya tari ini menggunakan tipe tari
murni karena rangsang awalnya berupaa rangsang kinetik atau gerak. Koreografer
hanya semata-mata memfokuskan gerak dari sumber tertentu.
C. Mode Penyajian

Penggarapan karya tari ”Pattasi” ini, disajikan dalam bentuk Simbolis


Representasional, yang memberikan keleluasan kepada penari untuk dapat
mengekspresikan dirinya. Simbol Refresentasional ini bermaksud, dimana semua
tokoh dalam karya tari ini adalah simbol-simbol dari kehidupan nyata yang ada di
masyarakat, sehingga tidak ada pemunculan penokohan secara pribadi. Masing-
masing penari akan menjadi simbol dari cerita yang dilakukan secara bergantian,
melalui penataan garapan yang dituangkan berdasarkan berbagai rangsang gerak.

D. Konsep Iringan Tari

Pada tari ini, musik yang digunakan adalah gabungan beberapa instrument –
instrument dari berbagai referensi yang memiliki keselarasan dengan koreo para
penari.
E. Konsep Tata Tehnik Pentas

1. Property
Properti tari adalah alat yang digunakan penari yang berguna untuk
mendukung sebuah karya tari. Properti yang dihadirkan pada karya tari Pattasi
adalah selendang yang diibaratkan sebagai jala.

2. Tata Rias
Tata rias yang digunakan dalam tari Pattasi yaitu riasan yang tidak terlalu
menor.

3. Tata Busana
Busana atau kostum yang digunakan oleh penari adalah baju adat bugis
BAB III

METODE KONSTRUKSI

Dalam menyusun sebuah karya tari, kemampuan seorang penata tari


memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang seni menata tari.
Setelah itu dibutuhkan pula cara atau metode yang baik untuk diterapkan dalam
proses menggarap karya tari, penyusun memakai buku “Dance Compisition” A
Practical Quide for Teachers oleh Jacqueline Smith, yang diterjemahkan oleh Ben
Suharto ke dalam buku Komposisi Tari, sebuah petunjuk praktis bagi Guru.
Dimana dalam buku ini mengupas tentang langkah-langkah dan metode
penggarapan tari mulai dari timbulnya rangsang sampai pada proses eksplorasi,
improvisasi, dan komposisi.

Eksplorasi merupakan suatu proses merasakan suatu objek disekitar,


kemudian dipikir dan direspon untuk dijadikan sebuah karya. Seorang koreografer
menciptakan suatu karya menggunakan pikiran dan imajinasi tentang panas,
luapan amarah, keberanian, dan kekuatan. Dengan sendirinya timbullah perasaan
luapan amarah, keberanian dan kegigihan untuk mencapai suatu tujuan, kemudian
perlahan – lahan tubuh secara tak sadar bergerak dengan sendirinya sesuai dengan
inspirasi yang diinginkan.

Untuk keberhasilan sebuah karya tari, proses penggarapannya melalui


beberapa tahapan, seperti :

1. Eksplorasi

Eksplorasi merupakan pengalaman penari dalam melakukan penjajakan gerak,


untuk menghasilkan ragam gerak. Pada kegiatan ini, penari berimajinasi
melakukan interpretasi terhadap apa yang telah dia lihat, dengar, atau dia raba.
Penari dapat dengan bebas bergerak mengikuti apa kata hatinya, mengikuti
imajinasi dan juga interpretasinya.

2. Improvisasi
Sejak jaman prsejarah, para penari saat melakukan tari upacara telah
menunjukkan keaahliannya dengan improvisasi-improvisasi yang menampilkan
ciri pribadi serta kekuatan mereka masing-masing. Improvisasi adalah variasi
yang timbul saat kita melakukan sesuatu, atau ilham yang datang sekoyong-
koyong ketika sedang mengutarakan sebuah konsep yang telah disiapkan
sebelumnya. Sebuah hasil spontanitas. Improvisasi berguna untuk mengatasi
kelalaian pennari, kesalahan atau lupa. Hal ini dilakukan agar hal-hal tersebbut
tidak nampak oleh penonton dan pertunjukan terselamatkan. Proses improvisasi
tari adalah sebuah jalinan sembung sinambung yang berawal dari sebuah aksi
yang datang dari luar atau dalam diri sang penari.

3. Komposisi

Tahap ini adalah tahap penyusun gerak yang terdiri dari serangkaian motif
gerak yang telah ditetapkan untuk mewujudkan keutuhan suatu tariann. Dalam
penyusunan gerak diusahakan agar setiap gerak memiliki motivasi tertentu
sehingga menghadirkan ekspresi wajah serta suasana yangb diinginkan sesuai
kebutuhan garapan tari yang akan diwujudkan.
BAB IV

PENUTUP

Seni tari menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan
dengan siklus hidup manusia dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
Hubungannya dengan tingkah laku, khususnya menandai peralihan tingkatan
kehidupan seseorang, baik secara individu maupun dalam kelompok masyarakat.
Seni tari pun sebagai sarana pengenalan dan pengajaran budi pekerti, melatih
kesabaran, menghargai sesama serta mengembangkan kreativitas.

Tari “Pattasi” sendiri diangkat dari keseharian para nelayan (pattasi),


pekerjaan masyarakat pesisir yang berusaha untuk menghidupi keluarganya
dengan cara berlayar di lautan.
LAMPIRAN

A. Sinopsis
Tari Pattasi adalah sebuah karya seni tari yang menceritakan
tentang para nelayan yang berlayar untuk mencari rejeki untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Tari pattasi ini pun mewakili karakter para orang
tua terdahulu kita yang terkenal sebagai pelaut yang ekstrem dimana orang
bugis terkenal pergi merantau hingga ke belahan dunia menggunakan
perahu Pinisi (perahu kebanggaan orang bugis).

B. Pola Lantai

No. Pola Lantai Keterangan Gerak


1 Tarian dimulai dengan
penari berada diluar
panggung, lalu saat music
dimulai pennari masuk
dengan berlari kecil
2 Setelah memasuki
panggung, penari berlari
acak sambil mengambil
tempat masing-masing lalu
menari di tempat.
3 Kemudian penari membuat
pola melingkar sambil
menggunakan selendang.
4 Setelah itu formasi penari
membentuk pola lantai
diagonal lalu menari di
tempat.

5 Kemudian penari
membentuk 2 tim. Tim
kanan berdiri statis dan tim
kiri mulai menari di tempat.

6 Setelah itu tim kiri perlahan


duduk dan menari
sedangkan tim kiri berdiri
statis.

7 Kemudian membentuk pola


lantai zig-zag. Penari menari
di temapt sambil
mengikatkan selendang di
pinggang.
Penari membentuk pola
lantai garis lurus. Menari
ditempat lalu perlahan
meninggalkan panggung.

Anda mungkin juga menyukai