Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Kesembuhan dengan berdoa


Sasaran : Pasien di interna
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 April 2021
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Ruangan interna RSUD Prof. Dr. H. Aloe Saboe
Penyuluh : Kelompok 1

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan asuhan spiritual tentang kesembuhan dengan
berdoa selama 1 x 25 menit diharapkan pasien dan keluarga memahami dan
mengamalkan doa dan dzikir yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga mengerti tentang definisi asuhan spiritual
2. Pasien dan keluarga mampu melafalkan do’a dan dzikir yang diajarkan
3. Pasien dan keluarga mampu mengamalkan do’a dan dzikir yang diajarkan
4. Pasien dan keluarga dapat melakukan tata cara sholat dalam keadaan sakit
C. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah pasien yang sedang dirawat di Ruangan
Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloe Saboe
D. Materi terlampir
1. Tata cara tayamum
2. Cara sholat ketika sakit
3. Doa memohon kesembuhan
4. Dzikir menghilangkan nyeri
E. Media
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
No Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1 Pra Interaksi  Menyiapakan Satuan Acara 5 menit
Penyuluhan dan bahan
untuk leaflet
 Menentukan kontrak waktu
dan materi dengan peserta
2 Kerja  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam 10 menit
mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan dari tujuan  Meperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
 Membagi leaflet asuhan  Memperhatikan
spiritual dan menjawab
 Menjelaskan do’a dan dzikir
 Menerima
 Memperhatikan
Memberikan kesempatan pasien  Bertanya dan 10 menit
dan keluarga untuk bertanya menjawab
kemudian didiskusikan bersama pertanyaan yang
dan menyawab pertanyaan diajukan
3 Evaluasi Menanyakan kepada keluarga  Menjawab 5 menit
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan
4 Terminasi Mengakhiri pertemuan dan  Mendengarkan 2 menit
mengucapkan terimakasih atas dan menjawab
partisipasi peserta dan salam salam
penutup
H. Pengorganisasian
1. Penyaji
2. Moderator
I. Evaluasi
Menanyakan kembali materi yang dijelaskan tentang:
1. Doa dan tatacara tayamum
2. Tata cara sholat saat sakit
3. Doa memohon kesembuhan
4. Dzikir untuk menghilangkan nyeri
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Asuhan Keperawatan Spiritual


Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yang setiap saat
berinteraksi dengan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif. Perawat dituntut untuk memandang pasien secara biologis,
psikologis, sosiokultural dan spiritual (Hamid, 2008). The American Association
of Colleges of Nurses (AACN) mengharuskan perawat untuk mampu menilai
kebutuhan spiritual pasien dan mengenali pentingnya aspek spiritual terhadap
pelayanan kesehatan (Yoost & Crawford, 2016)
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah
sebagai Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian
hubungan manusia dengan Tuhannya dengan menggunakan instrumen (medium)
sholat, puasa, zakat, haji, doa dan sebagainya (Hawari, 2002).
B. Do’a/Niat Tayamum dan Tatacara Tayamum
Tayamum dilakukan saat tengah berada dalam kondisi tidak
memungkinkan untuk berwudhu. Seperti sakit keras, perjalanan jauh atau tidak
ada air. Seperti dalam firman Allah di al-Qur’an surah keempat, an-Nisa ayat 43 :
"Jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air
atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan
tanganmu". Untuk itu agar tak keliru lebih dulu harus mengetahui cara tayamum
dan doanya.
Niat tayamum:
‫صالَ ِة فَرْ ضً ِهللِ تَ َعالَى‬ َ َ‫ْت التَّيَ ُّم َم اِل ِ ْستِب‬
َّ ‫اح ِة ال‬ ُ ‫ن ََوي‬
Nawaitut tayammuma li-istibahatis sholaati fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: 
"Sengaja aku  bertayamum untuk melakukan sholat, fardhu karena Allah Ta'ala"

Syarat Bertayamum
Berikut Ini adalah syarat-syarat bertayamum:
1. Sudah masuk waktu sholat.
2. Sudah berusaha mencari air tetapi tidak dapat, sedangkan waktu sholat sudah
masuk (kecuali orang yang bertayamum karena sakit atau sudah yakin bahwa
disekitar tempat itu tidak ada air).
3. Menggunakan tanah yang suci dan berdebu ( pendapat ini menurut imam
Syafi'i sedangkan menurut imam lainya boleh dengan tanah, pasir atau batu).
4. Menghilangkan najis sebelum melakukan tayamum.

Tata Cara Bertayamum


Seperti halnya dengan wudhu tayamum juga ada tata caranya berikut ini adalah
tata cara bertayamum:
1. Membaca Basmallah.
2. Niat bertayamum (Niat dalam hati melakukan tayamum karena Allah Swt).
3. Menepukkan kedua tangan ke tanah, lalu menipiskannya dengan cara meniup-
niup atau mengibaskannya.
4. Mengusap-usap muka.
5. Mengusap kedua tangan hingga pergelangan tangan.
6. Tertib (berurutan)
7. Membaca doa seperti doa setelah selesai berwudhu.
Hal Yang Disunahkan Dalam Tayamum
1. Membaca Basmalah.
2. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada yang kiri.
3. Menipiskan Debu (Mengembus/meniup tanah dari dua telapak tangan agar
tanah yang ada di telapak tangan menipis).
4. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum.

Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum


Adapun hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu:
1. Semua hal yang membatalkan wudhu.
2. Ada air, bagi yang bertayamum karena tidak ada air. itupun jika terjadi
sebelum sholat, kalau sudah selesai sholat maka tidak batal tayamumnya.
3. Murtad, keluar dari islam.
C. Tatacara Sholat Saat Sakit
Sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
mendapat ridha Allah SWT. Tentu sebagai umat Islam tidak boleh meninggalkan
sholat, meski hanya satu waktu. Di tengah kondisi sakit pun, sholat masih bisa
dikerjakan. Sebab Allah memberi keringanan kepada orang sakit untuk
menjalankannya. Keringanan yang dimaksud ialah mengenai tata cara sholatnya.
Dikutip dari buku Sifat Sholat Nabi ‫ ﷺ‬karya Syekh Abdullah bin
Abdurrahman al-Jibrin, berikut beberapa tata cara yang dapat diikuti:
1. Seorang yang sakit wajib sholat  Fardhu sambil berdiri, jika ia tidak takut
sakitnya akan bertambah parah 
2. Jika ia mampu untuk berdiri dengan bertopang kepada tongkat atau bersandar
ke dinding, atau berpegang kepada seseorang di sampingnya, maka ia wajib
berdiri 
3. Jika ia mampu berdiri, meskipun agak bungkuk, mendekati posisi ruku,
seperti orang yang bongkok atau telah berusia lanjut, di mana punggungnya
condong (ke depan), maka ia wajib berdiri 
4. Jika ia mampu berdiri, tapi ia tidak bisa ruku atau sujud, maka kewajiban
untuk berdiri tidak gugur baginya. Ia wajib berdiri dan ia ruku sambil berdiri,
yaitu cukup dengan isyarat 
5. Jika penyakitnya jelas-jelas bertambah parah dengan berdiri, atau ia sangat
kesulitan jika berdiri, atau berdiri dapat membahayakan dirinya, atau ia
khawatir penyakitnya akan bertambah parah, maka ia diperbolehkan sholat 
sambil duduk 
6. Yang utama bagi orang sakit apabila ia sholat  sambil duduk adalah duduk sila
di tempat di mana ia berdiri. Yang sahih (benar) adalah ia ruku sambil duduk
sila, karena ruku itu asalnya dari posisi berdiri 
7. Jika ia tidak mampu duduk, maka ia sholat  sambil berbaring dengan wajah
menghadap kiblat. Yang utama adalah sholat  dengan meletakkan lambung
kanannya di tempat sholat  
8. Jika si sakit tidak mampu sholat  sambil berbaring, maka sholat  sambil
terlentang, dengan dua kaki di arah kiblat 
9. Jika si sakit tidak mampu sholat  sambil menghadap kiblat, dan tidak ada
orang yang menghadapkannya ke kiblat, maka ia sholat  dalam keadaan
menghadap ke mana saja 
10. Jika ia tidak mampu sholat  dengan terlentang, maka ia sholat  dalam keadaan
apa pun 
11. Apabila ia tidak mampu sholat  dengan keadaan-keadaan yang telah dijelaskan
tadi, maka ia sholat  dengan hatinya. Ia takbir, membaca (al-Fatihah dan ayat
Alquran lainnya), dan ia niat ruku, sujud, berdiri, dan duduk dengan hatinya 
12. Jika si sakit di tengah sholat nya mampu untuk melakukan apa yang
sebelumnya ia tidak mampu seperti tiba-tiba ia mampu untuk berdiri, ruku,
sujud, atau isyarat maka ia harus beralih melakukan apa yang ia mampu saat
ini, dan ia melanjutkan sholat nya (tidak usah mengulang lagi dari awal) 
13. Jika si sakit tidak dapat sujud ke tempat sujud, maka ia isyarat untuk sujud
tanpa meletakkan kepalanya ke lantai. Juga tidak harus menyimpan sesuatu di
tempat sujudnya agar ia dapat sujud padanya 
14. Orang yang sakit wajib melaksanakan sholat  pada waktunya 
15. Bagaimanapun keadaannya, seorang yang sakit tidak boleh meninggalkan
sholat , selama akalnya masih ada 
16. Jika seorang yang sakit menginggalkan sholat  karena tertidur atau lupa, maka
ia wajib melakukannya di saat ia terbangun atau ingat. Ia tidak boleh
menundanya hingga masuk waktu sholat  yang semisal dengan sholat  yang
tertinggal tersebut. Misalnya ia lupa sholat  zuhur. Maka ia tidak boleh
menundanya hingga masuk waktu Zuhur di hari berikutnya. Akan tetapi ia
wajib melakukannya begitu dia ingat.
17. Jika seorang yang sakit melakukan perjalanan untuk berobat di luar negeri,
maka ia mang-qashar (meringkas) sholat  yang empat rakaat. Ia sholat Zuhur,
Ashar dan Isya dua rakaat-dua rakaat, selama ia dalam perjalanan, selama ia
tidak bermukim lebih dari empat hari (Lihat Al-Mugni asy-Syarhul Kabiir).   
D. Do’a Kesembuhan
1. Doa Rasulullah untuk kesembuhan orang sakit
َ ‫اس ا ْشفِ ِه َوَأ ْنتَ ال َّشافِي اَل ِشفَا َء ِإاَّل ِشفَاُؤ‬
‫ك ِشفَا ًء اَل يُغَا ِد ُر َسقَ ًما‬ َ َ‫اس َأ ْذ ِهبْ ْالب‬
ِ َّ‫اللَّهُ َّم َربَّ الن‬
Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’a illa
syifaauka syifaa’an laa yughadiru saqaman.

Artinya: "Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit,
sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak
ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang
tidak menyisakan rasa sakit" (HR. Bukhari).
2. Doa Rasulullah kepada istrinya Aisyah yang sakit
َ‫ك ال ِّشفَا ُء اَل َكا ِشفَ لَهُ ِإاَّل َأ ْنت‬ َ َ‫ا ْم َسحْ ْالب‬
ِ َّ‫اس َربَّ الن‬
َ ‫اس بِيَ ِد‬
Amsihil ba’sa rabbannaasi biyadikas syifaa’u laa kaasyifa lahu illa anta.

Artinya: "Hilangkanlah rasa sakit wahai Rabb manusia, di tangan-Mu lah


segala kesembuhan, dan tidak ada yang dapat menyingkap penyakit tersebut
melainkan Engkau" (HR. Buhari Muslim).
E. Dzikir Menghilangkan Nyeri
Dalam Syarah Hisnul Muslim disebutkan Asbabul Wurud (penyebab atau
peristiwa yang melatar belakangi di ungkapkannya hadist) hadits ini. Pada suatu
hari ada seorang sahabat Rasulullah Saw yang datang mengeluhkan sakit pada
anggota tubuhnya, Ia bernama  Utsman bin Al Ash ra yang merasakan sakit
semenjak ia masuk Islam.
Bacaan doanya:
‫ت َأعُو ُذ بِاهللِ َوقُ ْد َر تِ ِه ِم ْن َش ِّر َما َأ ِج ُد َوُأ َحا ِذ ُر‬ َ ‫ك َعلَى الَّ ِذى تََألَّ َم ِم ْن َج َس ِد‬
ٍ ‫ َوقُلْ َس ْب َع َمرَّا‬. ‫ثًا‬ ‫ك َو‬ َ ‫ض ْع يَ َد‬
َ
Artinya: Letakkan tanganmu pada tempat yang sakit dan bacalah Bismillah tiga
kali, lalu bacalah “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari
keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.” (HR. Muslim)
1. Doa Perlindungan 1
‫َأعُو ُذ بِاهللِ َوقُ ْد َرتِ ِه ِم ْن َش ِّر َما َأ ِج ُد َوُأ َحا ِذ ُر‬
A’uudzu billaahi waqudrotihi min syarrimaa ‘ajidu wa’uhaadziru
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan
yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan”.
2. Doa Perlindungan 2
‫ون َو ْال ُج َذ ِام َو ِم ْن َسيِِّئ اَأل ْسقَ ِام‬
ِ ُ‫ص َو ْال ُجن‬
ِ ‫اللَّهُـ َّم ِإنِّي َأعُو ُذ بِكَ ِمنَ ْالبَ َر‬
Allahumma inni audzubika minal-barashi, wal-junuuni, wal-judzami, wa min
sayyiil-asqaam.
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila,
kusta, dan dari segala penyakit buruk (mengerikan) lainnya (HR. Abu Dawud
no. 1554). 
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬mengajarkan doa perlindungan di atas kepada Anas
bin Malik.
3. Doa Perlindungan 3
َ َ‫ت ِم ْن َش ِّر َما خَ ل‬
‫ق‬ ِ ‫َأعُو ُذ بِ َكلِ َما‬
ِ ‫ت هَّللا ِ التَّا َّما‬
A’udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq.
Artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
(yaitu) dari kejahatan makhluk-Nya (HR. Ibnu Majah no. 3547). 
Daftar Pustaka

Muttaqin Zainal, dan Ghazali Mukri. 2003. Doa dan Zikir. Yogyakarta: Mitra
Pustaka
Turmudzi, Imam. Tuntutan Sholat Lengkap disertai Kumpulan Doa & Terjemah Juz
Amma. Dunia Media.
Yakub, Ali Mustafa. 2007. 3T (Tobat, Tasbih, Tahajud) Jalan Tercepat Menuju
Kedekatan dengan Alloh. Jakarta: Pena Pundi Aksara.Ya‟qub, Muhammad
Husain. 2010. Berobat Kepada Allah karena hanya Allah yang
Menyembuhkan.Klaten: Wafa press,

Anda mungkin juga menyukai