Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

POSTNATAL CARE (PNC) PADA NY. B DENGAN ANEMIA

DI PUSKESMAS SALAMAN 1

Dosen Pembimbing: Wiwin Renny R, SST, S.Pd, M.Kes

Oleh:

ANDHITA YUMNA (P1337420719011)

PRODI D IV KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS MAGELANG

POLTEKKES SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB 1

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi
sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).
Laboratorium PNC merupakan lab penunjang perkuliahan asuhan Post Partum baik
fisiologi maupun pathologi yang bisa dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar, memberikan asuhan pada ibu nifas, mulai dari anamnesa, pemeriksaan
fisik, tindakan dan konseling.
Post Natal Care dimulai sejak 2 jam pertama setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu/42 hari setelah itu. Selama masa nifas, ibu akan mengalami perubahan fisiologis.
Perubahan terjadi pada sistem reproduksinya. Perubahan pada sistem reproduksi tersebut
diantaranya adalah payudara (mamae), involutio uterus, pengeluaran lokia, perubahan pada
endometrium, serviks, vulva dan vagina, dan pada perineum
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel darah
merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2014). Anemia sebagai
keadaan bahwa level hemoglobin rendah karena kondisi patologis.

B. Etiologi
Menurut ( Sugeng Jitowiyono, 2018 ), Pada dasarnya hanya tiga penyebab anemia yang ada:
Kehilangan darah, peningkatan kerusakan sel darah merah (hemolisis), dan penurunan
produksi sel darah merah. Masing – masing penyebab ini mencakup sejumlah kelainan yang
membutuhkan terapi spesifik dan tepat. Etiologi genetik meliputi:
1. Hemoglobinopati
2. Thalasemia
3. Kelainan enzim pada jalur glikolitik
4. Cacat sitoskeleton sel darah merah
5. Anemia persalinan kongenital
6. Penyakit Rh null

C. Patofisiologi
Anemia gizi besi terjadi ketika pasokan zat besi tidak mencukupi untuk pembentukan sel
darah merah optimal, sehingga sel sel darah merah yang terbentuk berukuran lebih kecil
(mikrositik), warna lebih muda (hipokromik). Simpanan besi dalam tubuh termasuk besi
plasma akan habis terpakai lalu konsentrasi transferin serum mengikat besi untuk
transportasinya akan menurun. Simpanan zat besi yang kurang akan menyebabkan deplesi zat
massa sel darah merah dengan hemoglobin yang di bawah normal, setelah itu pengangkutan
darah ke sel-sel di berbagai bagian tubuh juga berada di bawah kondisi normal (Irianto,
2014).

D. Pathway
Kegagalan
Defisiensi produksi SDM
B12, asam oleh sum-sum Destruksi Perdarahan
folat, besi tulang SDM berlebih hemofilia

Penurunan SDM

Hb berkurang

Anemia

Suplai O2 dan
nutrisi ke
jaringan
Gangguan
Gastro intestinal Hipoksia SSP
perfusi jaringan

Mekanisme an Reaksi antar


Penurunan kena
aerob saraf berkurang
GI

Peristaltic Kerja lambung ATP berkurang Asam laktat Pusing


menurun menurun
kelelahan Energy untuk
Makanan Asam lambung membentuk
sulit dicerna meningkat antibody
Intoleransi
berkurang
aktivitas
Konstipasi Anoreksia
mual Resiko infeksi

Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
E. Komplikasi
Komplikasi anemia pada ibu nifas dapat terjadi, hal ini dikarenakan ibu mengalami
pendarahan saat persalinan, proses persalinan berlangsung sangat lama, atau ibu sudah
menderita anemia sejak masa kehamilan. Pada kasus anemia pada masa nifas tidak segera
diatasi, dapat menyebabkan rahim tidak mampu berkontraksi (Anonia), atau kontraksi sangat
lemah (hipotonia). (Ayah Bunda, 2012).

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dasar pada ibu hamil dengan anemia biasanya kadar
hemoglobinnya pada trimester 1 dan 2 yaitu <11g/dl dan pada trimester 3 <10,5 g/dl

G. Penatalaksanaan Medis
Penanganan yang tepat untuk mengatasi anemia adalah mencegah atau meminimalkan
konsekuensi perdarahan. Pengobatan yang aman dan efektif dapat memastikan ibu hamil
memiliki kadar Hb normal dan mencegah pelaksanaan tindakan transfuse darah. Tindakan
transfusi darah beresiko menimbulkan masalah lain, seperti transmisi virus dan bakteri
(Pratami, 2016).
Mengonsumsi suplemen penambah darah setiap hari berkaitan dengan peningkatan kadar Hb
ibu sebelum dan sesudah persalinan, hal ini juga mengurangi resiko terjadinya anemia.
Dengan mengonsumsi suplemen penambah darah biasanya akan menimbulkan efek samping
mual, muntah, konstipasi atau diare, tergantung dengan kondisi tubuh masing-masing ibu
hamil.
Pemberian suplemen zat besi atau penambah darah secara rutin pada ibu hamil dan enam
minggu post partum berkurang. Efek sampingnya berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar Hb
lebih dari 13g/dl (Pratami, 2016)

H. Gejala Anemia pada Ibu Nifas


Menurut Manuaba (2007), gejala-gejala yang sering dirasakan oleh ibu nifas dengan anemia
adalah:
1. Cepat lelah
2. Serin pusing
3. Mata berkunang-kunang
4. Lidah luka
5. Nafsu makan turun (anoreksia)
6. Konsentrasi hilang
7. Nafas pendek (pada anemia berat)
8. Keluhan mual dan muntah
9. Konjungtiva pucat

I. Penyebab Anemia
Menurut Manuaba (2007), penyebab Anemia adalah:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan banyak darah pada persalinan yang lalu
5. Penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.

J. Tingkatan Anemia
Tingkatan anemia menurut Manuaba (2007), dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Anemia ringan, Hb 9,00 – 10,00 gr%
2. Anemia sedang, Hb 7,00 – 8,00 gr%
3. Anemia berat, Hb ¿ 7 gr%

K. Klasifikasi Anemia
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah sebagai berikut:
1. Anemia defisiensi, besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral fe.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan,
karena gangguan absorbsi atau terpantau banyaknya besi keluar dari tubuh, misalnya
pada pendarahan.
2. Anemia megaloblastik, adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang
sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering ditemukan pada wanita yang
jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan protein hewani tinggi.
3. Anemia hemolitik, adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
4. Anemia hipoplastik, dan aplastik adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang
belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru (Prawirohardjo, 2009). Pada
sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukimia dan
gangguan imunologis.

L. Pengkajian Fokus
1. Identitas
a. Identitas pasien
Identitas klien berisi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, dan alamat
b. Identitas penanggung jawab
Identitas penanggung jawab dimaksudkan untuk memudahkan tenaga kesehatan
untuk meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien biasanya mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah,
luka, nafsu makan menurun, dan mual muntah yang lebih hebat dari kehamilan
muda. (Astutik & Ertiana, 2018).
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu hamil dengan anemia dapat dtemukan mudah lelah, lesu, dan sesak nafas saat
beraktivitas maupun istirahat, permukaan kulit dan wajah pucat, serta mudah pusing.
(Sholihah, 2016).
c. Riwayat penyakit dahulu
Pada ibu hamil dengan anemia biasanya memiliki riwayat kehamilan yang
berdekatan, adanya riwayat penyakit tertentu seperti infeksi, TB, cacing usus, dan
malaria. Selain itu terdapat riwayat penyakit darah seperti leukemia dan riwayat
perawatan operasi akibat trauma
d. Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga biasanya ada yang mengalami penyakit yang sama. Biasanya
anggota keluarga cenderung menganggap gejala yang ada pada ibu hamil dengan
anemia merupakan hal yang biasa. Hal ini merupakan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal risiko anemia pada ibu hamil. Sehinga anggota keluarga kurang
memperhatikan gizi anggota keluarganya walaupun sedang hamil (Riasmini &
Permatasari, 2017).
e. Riwayat kehamilan
Ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan pada kehamilan usia muda, kehamilan
yang berdekatan, serta banyaknya frekuensi partus ibu (Wagiyo & Putrono, 2016).
3. Pola pengkajian fungsional – Gordon
a. Pola Persepsi-Manajemen Kesehatan
Perilaku kesehatan ibu hamil yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan ibu hamil dengan anemia biasanya kurang mengkonsumsi makanan
yang kaya nutrisi seperti sayuran berdaun hijau, dagung merah, dan tidak
mengkonsumsi tablet Fe. Pola makan ibu akan mempengaruhi status gizi dimana ibu
dengan status gizi baik cenderung tidak mengalami anemia (Wagiyo & Putrono,
2016).
c. Pola Eliminasi
Frekuensi buang air kecil dan buang air besar ibu selama masa kehamilan. Semakin
tua usia kehamilan semakin sering BAK.
d. Pola Aktivitas – Latihan
Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia mudah kelelahan dan keletihan.
e. Pola Istirahat – Tidur
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak karena ibu hamil dengan anemia
mudah kelelahan dan keletihan.
f. Pola Persepsi – Konsep Diri
Persepsi ibu hamil mengenai kondisi anemia yang dia derita saat kehamilan ini.
g. Pola Kognitif – Perseptual
Gambaran tentang pancaindera ibu hamil.
h. Pola Reproduksi – Seksual
Frekuensi ibu hamil bersenggama di masa kehamilan dan efeknya terhadap
kehamilannya.
i. Pola Hubungan – Peran
Hubungan ibu hamil dengan keluarga, tertangga, saudara, dan orang terdekat.
j. Pola Koping – Stress
Menggambarkan kondisi fisiologis ibu hamil dengan usia kehamilannya dan anemia.
k. Pola Keyakinan – Nilai
Status ekonomi dan budaya yang mempengaruhi ibu hamil.

M. Diagnosa dan Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


.
1. Keletihan (SDKI, (SLKI, 2019) (SIKI, 2018)
D0057, halaman 130) Setelah dilakukan tindakan  Monitor lokasi dan
Definisi: keperawatan selama kurang ketidaknyamanan selama
Keletihan adalah lebih 1x15 menit diharapkan melakukan aktivitas.
penurunan kapasitas masalah keletihan dapat  Berikan aktivitas distraksi
kerja fisik dan mental diatasi, dengan kriteria yang menyenangkan.
yang tidak pulih hasil:  Ajarkan melakukan
dengan istirahat.  Lesu berkurang aktivitas secara bertahap.
 Gelisah berkurang  Kolaborasi dengan ahli gizi
 Selera makan meningkat tentang cara meningkatkan
 Pola istirahat meningkat. asupan makanan.
BAB 2
TINJAUAN KASUS

Tanggal Masuk : 3 November 2021


Jam Masuk : 16.15 WIB
Tanggal Pengkajian : 3 November 2021
Jam Pengkajian : 16.30 WIB
No. RM : 1030400
Dx. Medis : Anemia
Ruang : Maternal
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. B
b. No. RM : 1030400
c. Tempat/Tgl. Lahir : Kab. Magelang, 17 Oktober 1993
d. Umur : 28 th
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Alamat : Tunggangan, Wuwuharjo, Kajoran
g. Status perkawinan : Menikah
h. Agama : Islam
i. Suku : Jawa
j. Pendidikan : SMA
k. Pekerjaan : Buruh
l. Tgl masuk pskm : 3 November 2021
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh pendarahan setelah melahirkan secara SC 35 hari yang lalu, darah
keluar mengalir deras dan merasa mual dan muntah serta lemas
b. Riwayat keluhan sekarang
Pasien mengatakan pendarahan hebat yang terjadi sejak tadi siang sekitar pukul
14.00. kemudian dibawa ke puskesmas sudah dalam keadaan lemas. Saat dikaji,
pasien muntah 2 kali dan darah terus mengalir. Saat dikaji, TTV pasien:
1) TD: 109/70 mmHg
2) N: 112 x/m
3) S: 37.2°C
4) SPO: 97
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa ia belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarganya belum ada yang pernah mengalami hal serupa
e. Riwayat kehamilan
Pasien mengatakan ia melahirkan anak pertamanya secara SC pada 35 hari yang
lalu
f. Riwayat ginekologi
Klien mengatakan belum menggunakan KB setelah anak pertamanya lahir
g. Riwayat obstetri
1) Status obstetric
Klien saat ini sedang berada pada masa post partum anak pertama dan tidak
memiliki riwayat aborsi.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan lalu

Anak Kehamilan Komplikasi Bayi


ke nifas
Umur Penyulit Tahun Penolon Jenis
kehamilan g persalinan

1 38 - 29 Bidan SC Tidak ada Laki-


minggu Sept RSU laki,
2021 Tidar BB
2800
gram,
PB 58
cm

Hidup

3. Keadaan Umum
a. Keadaan sakit
Pasien tampak lemas, pucat dan keringat dingin
b. Tanda-tanda vital
1) Kesadaran
Skala Koma Skale:
- Eyes: 4
- Verbal: 5
- Motoric: 6
- Jumlah: 15
- Kesimpulan: composmentis
2) Tekanan darah: 109/75 mmHg
3) Suhu: 37.2℃
4) N: 112 x/ menit
4. Pengkajian pola kesehatan – Gordon
a. Pola Manajemen dan Persepsi Kesehatan
Klien mengatakan apabila ia merasa sakit maka dia akan berobat ke bidan desa
ataupun ke puskesmas.
b. Pola Nutrisi – Metabolik
Klien mengatakan selama masa nifas ia makan 3x sehari dengan porsi yang cukup
karena untuk menunjang ASI untuk anaknya. Ia juga mengkonsumsi suplemen
seperti Fe untuk tambahan asupannya.
c. Pola Eliminasi
Klien mengatakan selama masa nifas ini ia BAK sehari sebanyak 3-4 x sehari, dan
BAB sebanyak 1x sehari namun tidak rutin setiap hari.
d. Pola Istirahat – Tidur
Klien mengatakan tidur malam 4-5 jam, sering terbangun karena harus mengganti
popok dan menyusui anaknya, kadang juga tidur siang selama 45 menit jika anaknya
tidak rewel serta jika tidak ada kegiatan lain.
e. Pola Aktivitas – Latihan

Selama hamil

Aktivitas Skor

Toileting
Berpakaian 0
Mobilitas 0
Makan/minum 0
Mandi 0
0

Setelah melahirkan

Aktivitas Skor

Toileting
Berpakaian 1
Mobilitas 0
Makan/minum 2
Mandi 0
1

Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Dibantu alat
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu alat dan orang lain
4 = Ketergantungan total

f. Pola Hubungan – Peran


Hubungan klien dengan keluarga, tetangga, saudara, dan teman baik. Orang tua dan
saudara klien sering berkunjung ke rumah klien untuk menengok anak klien.
g. Pola Persesi Kognitif
Klien memiliki panca indera yang baik, tidak ada gangguan pada panca indera klien.
Klien mampu berkomunikasi dengan jelas dan normal.
h. Pola Konsep Diri
Klien terlihat menunjukkan penolakannya terhadap proses bersalinnya yang secara
SC sehingga mengakibatkan ia menjadi pendarahan setelah masa nifas
i. Pola Reproduksi – Seksual
Klien berjenis kelamin perempuan, memiliki seorang suami dan seorang anak.
Selama hamil klien jarang bersenggama karena takut terjadi apa-apa terhadap
janinnya.
j. Pola Mekanisme Koping
Klien merasa cemas dengan kondisi tubuhnya yang terus mengeluarkan darah
banyak
k. Pola Nilai – Kepercayaan
Klien beragama islam, klien selalu menunaikan ibadah, klien menghargai adat dan
istiadat setempat.
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Inspeksi: Tidak terlihat moon face, tidak alophesia (botak)
b. Mata
- Inspeksi : Bentuk simetris, kornea normal, warna iris hitam, lensa normal
jernih, sklera putih
- Palpasi : Tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak mata
c. Hidung
- Palpasi: tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri
- Perkusi: Tidak ada reaksi hebat pada regio frontalis, sinus frontalis dan fosa
kanina
d. Leher
- Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
- Inspeksi: tampak simetris kiri dan kanan, canalis bersih, tidak ada tanda
peradangan, fungsi pendengaran baik karena bisa merespon panggilan perawat,
pasien tidak menggunakan alat bantu.
f. Dada
- Inspeksi: tampak simetris kiri dan kanan, tidak terdapat rettraksi dinding,
pernapasan diafragma, tidak ada dipnea dan tidak terdengar suara nafas
tambahan
g. Abdomen
- Inspeksi: tampak datar, bayangan vena tidak tampak, tidak tampak adanya
benjolan massa
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak/teraba massa, hepar tidak teraba
h. Ektremitas
- Palpasi: ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema
i. Kulit
- Inpeksi: disela jari tangan, pergelangan tangan, lengan bawah, dan kaki tampak
papul, eritema, erosi, ekskoriasi, krusta dan didapatkan pula kanalik. Pada
kedua sela jari tanan terdapat pustule
j. Perineum dan genetalia
Genetalia terdapat rambut halus, hiperpigmentasi, tidak terpasang kateter, terdapat
lendir
6. Pemeriksaan penunjang
Hb: 7,3 gr/dl

B. Terapi
1. Ferrous Sulfate 30 mg 1 x 1
Obat yang merupakan suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati atau
mencegah kadar zat besi rendah dalam darah kurang (untuk anemia dan ibu hamil).
2. Tablet g 1 x 1
Tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau
hemoglobin,penting untuk ibu hamil karena memiliki fungsi untuk menambah asupan
nutrisi pada janin, mencegah anemia defisiensi zat besi, dan perdarahan saat masa
persalinan.
3. Vitamin C 85 mg 1 x 1
Sebagai pendukung nutrisi

C. Analisis Data

Hari/Tgl Data Penyebab Masalah


Rabu, Ds: Kondisi Fisiologis Keletihan
3/11/21 Pasien datang dengan keadaan (post partum)
keluhan keluar darah banyak dari
vagina post partum dengan SC,
merasa mual, pusing, lemas serta
keringat dingin.
Do:
Pasien terlihat sangat lemas dan
pucat, dan saat datang muntah 1x
sebelum pemeriksaan

TD: 109/70 mmHg

N: 112 x/m

S: 37.2°C

SPO: 97

D. Diagnosa
1. Diagnosa Medis
Anemia
2. Diagnosa Keperawatan
Keletihan b.d Kondisi Fisiologis (Post Partum)
E. Intervensi Keperawatan

Hari/Tgl No.D Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


x
Rabu, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor lokasi dan Yumna
3/11/21 keperawatan selama 1x15 ketidaknyamanan selama
menit diharapkan masalah melakukan aktivitas.
keletihan klien dapat teratasi. 2. Berikan aktivitas distraksi
Dengan kriteria hasil : yang menyenangkan.
1. Gelisah berkurang 3. Ajarkan melakukan
2. Selera makan meningkat aktivitas secara bertahap.
3. Pola istirahat meningkat. 4. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
Kamis, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Mengobservasi TTV Yumna
4/11/21 keperawatan selama 1x15 2. Memberikan posisi yang
menit diharapkan masalah nyaman
keletihan klien dapat teratasi. 3. Mengedukasi tentang hal
Dengan kriteria hasil : anemia dan cara
1. Gelisah berkurang menanggulanginya
2. Selera makan meningkat 4. Mengkolaborasi dengan
3. Pola istirahat meningkat Laboratorium untuk
pengecekkan Hb darah
Jum’at 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Mengobservasi TTV Yumna
5/11/21 keperawatan selama 1x15 2. Memberikan posisi yang
menit diharapkan masalah nyaman
keletihan klien dapat teratasi. 3. Mengedukasi cara
Dengan kriteria hasil : menaikkan Hb yang baik
1. Gelisah berkurang dan benar
2. Selera makan meningkat 4. Mengkolaborasi dengan
3. Pola istirahat meningkat dokter untuk obat
penambah Hb darah

F. Catatan Tindakan Keperawatan

Hari/tgl No.DX Intervensi Respon TTD


Rabu, 1 1. Monitor lokasi dan Yumna
3/11/21 ketidaknyamanan selama Ds:
19:00 melakukan aktivitas. Pasien kooperatif saat
WIB 2. Berikan aktivitas distraksi yang dilakukan pemeriksaan
menyenangkan. oleh perawat
Do:
3. Ajarkan melakukan aktivitas
secara bertahap. Kesadaran komposmentis
4. Kolaborasi dengan ahli gizi TD:
tentang cara meningkatkan - S: 37,2°C
asupan makanan. - TD: 109/75 mmHg
- N: 112x/m
- SPO: 97
Kamis, 1 1. Observasi TTV Yumna
4/11/21 2. Berikan posisi yang nyaman Ds:
14.00 3. Edukasi tentang hal anemia Pasien mendengarkan
WIB dan cara menanggulanginya saat diberi penjelasan dan
4. Kolaborasi dengan mau saat diambil darah
Laboratorium untuk Do:
pengecekkan Hb darah TD:
- 112/70
- N: 110
- S: 36,5°C
- SPO: 99
Jum’at, 1 1. Observasi TTV Yumna
5/11/21 2. Berikan posisi yang nyaman Ds:
11:00 3. Edukasi cara menaikkan Hb Pasien mendengarkan
WIB yang baik dan benar saat diberi penjelasan
4. Kolaborasi dengan dokter Do:
untuk obat penambah Hb darah TD:
- 110/76
- N: 111
- S: 36,3°C
- SPO: 98

G. Catatan Perkembangan

Hari/Tgl No.Dx Evaluasi TTD


Rabu, 1 Yumna
3/11/21 S: Pasien mengatakan mengeluarkan banyak darah hingga
20:00 membuatnya merasa lemas
WIB
O: Kesadaran Komposmentis

- TD: 109/75 mmHg


- N: 112x/m
- S: 37,2°C
- SPO: 97

A: masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi
Kamis, 1 Yumna
4/11/21 S: Pasien mengatakan darahnya sudah tidak keluar lagi namun
15:00 ia masih merasakan lemas
WIB
O: Kesadaran Komposmentis

- TD: 112/70 mmHg


- N: 110x/m
- S: 36,5°C
- SPO: 99

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
Jum’at 1 Yumna
5/11/21 S: Pasien mengatakan bahwa hasil lab dari Hb nya adalah
12:00 7,3gr/dl
WIB
O: Kesadaran Komposmentis

- TD: 110/76 mmHg


- N: 111x/m
- S: 36,3°C
- SPO: 98

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)


2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
4. Arifaningtyas. (2019). Kajian Asupan Zat Besi, Sumber Tanin dan Status Anemia Ibu Hamil
Di Desa Karangsari Kecamatan Pengasih kabupaten Kulon Progo. Retrieved. Retrieved from
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1006/
5. Aspiani, R. Y. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA, NIC
dan NOC. Jakarta: Trans Info Media
6. Astutik, & Ertiana (2018). Anemia dalam kehamilan. Jember: CV Pustaka Abadi
7. Kemenkes. (2018). Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Fasilitas Kesehatan.
Retrieved from https://promkes.kemenkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kahamilan-anc-di-
fasilitas-kesehatan
8. Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. In. Jakarta: EGC
9. Pratami. (2016). Evidence Based Kehamilan Dengan Anemia. Jakarta: EGC
10. Riasmini, & Permatasari. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,
Kelompok dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas
dan Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai