Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

POST FRACTURE EXERCISE PROGRAM APPS GUNA MELATIH


PASIEN PATAH TULANG PASCA OPERASI

BIDANG KEGIATAN

PKM- KARYA INOVATIF

DISUSUN OLEH :

Nyoman Danu Tri Damarta (2105541013)

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2022

PENGESAHAN PKM KARYA INOVATIP


POST FRACTURE EXERCISE
PROGRAM APPS GUNA
MELATIH PASIEN PATAH
TULANG PASCA OPERASI

1. Judul Kegiatan :

2. Bidang Kegiatan : PKM-KI


3. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Nyoman Danu Tri Damarta
b. Nim : 2105541013
c. Program Studi : Teknik Elektro
d. Peguruan tinggi : Universitas Udayana
e. Alamat rumah & No.tel/hp BTN Pos sekar sandat B-13 , Desa
: Sedang, Abiansemal Badung ,
Bali Tel.082247403070

f. Alamat Email : danutridamarta22@gmail.com


4. Angota pelaksana : 1 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap & Gelar : Ir. I Gusti Ngurah
Janardana,M.Erg
b. NIDN/ NIDK : 0015086215
c. Alamt Rumah & No Tel/hp :
Jl.Surya Bhuana I, Perum.
Bhuana Dirgantara, No. 30,
Denpasar. 081338718182
d. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : 7.000.000
b. Sumber lain (sebutkan ) :-
e. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Jimbaran ,22 Maret 2022

Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan,

Wakil Bidang Kemahasiswaan

Universitas Udayana,

(Ir. I Nyoman Budiastra, Mkes., MT.) (Nyoman Danu Tri Damarta)

NIP. 19671231 199303 1 015 NIM. 2105541013

Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S.) (Ir. I Gusti Ngurah Janardana, M.Erg.)

NIK. 195808224 198403 1 002 NIDN.00311265


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1-2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Konsep teknologi yang di gunakan……………………………………….…3
1.5 Manfaat............................................................................................................3
1.6 Luaran Program……………………………………………………………....3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………...4

2.1 problematika faktual.......................................................................................4


2.2 solusi yang ditawarkan ..................................................................................4
2.3 ulasan produk sejenis .....................................................................................5
2.4 kelebihan dari produk yang ditawarkan..........................................................4
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATA

i
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fraktur merupakan suatu kondisi dimana kontinuitas tulang hilang, baik
bersifat lokal maupun sebagian (Rasjad, 1998 dalam Mustaqin, 2008). Secara
umum, keadaan patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan menjadi 2
yaitu Fraktur tertutup (simple fracture) yaitu fraktur yang fragmen tulangnya
tidak menembus kulit dan fraktur terbuka (compound fracture) yaitu fraktur
yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit serta
jaringan lunak (Mustaqin, 2008)
Prinsip penanganan fraktur adalah dengan mereposisi atau mengembalikan
posisi tulang yang patah ke posisi semula dan mempertahankan posisi tersebut
(imobilisasi) supaya proses penyembuhan terjadi dengan baik dan benar.
(Wirata et al., 2016).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2013
didapatkan bahwa dari jumlah kecelakaan yang terjadi, terdapat 5,8% korban
cedera atau sekitar delapan juta orang mengalami fraktur dengan jenis fraktur
yang paling banyak terjadi yaitu fraktur pada bagian ekstremitas bawah
sebesar 65,2% dan ekstremitas atas sebesar 36,9%.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 juga menyebutkan bahwa
kejadian kecelakaan di Provinsi Bali yaitu 8,6% karena cedera, 43,3% karena
sepeda motor, 5,8% karena transport lain, 37,7% karena jatuh, 8,7 % karena
benda tumpul/tajam. Kejadian fraktur di provinsi Bali cukup tinggi. Data
registrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali tahun 2011, di dapatkan
data fraktur sebanyak 3.065 kasus (8,9%) dari seluruh penyakit yang dirawat
di Rumah Sakit di Bali.
Dan permasalahan yang ditimbulkan adalah banyak sekali pasien yang
berkonsultasi terhadap dokter dan menyebabkan antrean yang sangat panjang
terlebih lagi durasi yang dibutuhkan untuk satu pasien berkonsultasi yang
lama. Dengan melihat permasalahan ini dibuatlah aplikasi PEPA (POST
FRACTURE EXERCISE PROGRAM APPS)
Melihat berkembanganya teknologi beberapa decade terakhir penggunaan
aplikasi mobile sangat marak di Indonesia dan banyak menyebabkan timbal
balik yang positif. Seperti salah satunya adalah kegiatan jual-beli online nah
dengan memanfaatkan Internet dan juga aplikasi di Mobile Phone kita dapat
sesuatu lebih mudah
PEPA (POST FRACTURE EXERCISE PROGRAM APPS) kini hadir
untuk menjawab masalah yang ada. Gagasan PEPA ini direalisasikan dengan
aplikasi berbasis android dan animasi yang bisa diakses dan dimanfaatkan
pasien pasca operasi patah tulang untuk Latihan mandiri dirumah, Sehingga
saat berkonsultasi akan mengefisienkan waktu yang dimiliki dokter dan pasien
dalam mengantre giliran berkonsultasi
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dari latar belakang tersebut melalui
program kreativitas mahasiswa karya inovatif ini adalah :
1. Bagaimana Menghemat Waktu Pasien dan Dokter dalam konseling
berlangsung ?
2. Bagaimana Pasien menjalankan Latihan mandiri Dirumah?
3. Bagaimana mengetahui Latihan yang harus dilakukan Pasien dirumah?
4. Apa saja keunggulan dari aplikasi ini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari program kreativitas mahasiswa karya
inovatif yaitu sebagai berikut :
1. Membantu efisiensi waktu Pasien dan Dokter selama konseling
berlangsung
2. Memaksimalkan jumlah Pasien yang berkonsultasi
3. Dapat meningkatkan keselamatan Pasien dalam menjalankan Latihan
pasca operasi

1.4 Konsep teknologi yang di gunakan


Adapun konsep yang digunakan pada alat ini yaitu
1. Aplikasi ini berbasis Android yang akan menampilkan animasi
peraga yang perlu diikuti oleh pasien
2. Aplikasi PEPA juga memiliki fitur Gerakan yang sesuai dengan
operasi patah tulang yang dijalankan sehingga dapat membantu
mempercepat pemulihan (recovery)

1.5 Manfaat
Adapun manafaat dari pkm karya inovatif diharap :
1. Memaksimalkan waktu yang diperlukan dalam konseling
2. Mempersingkat waktu dalam mengantre
3. Membantu Pasien Latihan secara terpadu dan Mandiri di rumah
4. Memperbanyak kapasitas Pasien yang mampu diberikan konseling oleh
dokter

1.6 Luaran
Luaran kegiatan PKM-KI:
1. Laporan Kemajuan;
2. Laporan Akhir;
3. Produk inovatif skala penuh yang fungsional dan dapat
dioperasionalka oleh penggunanya.

Anda mungkin juga menyukai