Sampai saat ini satuan yang paling umum digunakan dalam pekerjaan
kelistrikan adalah satuan CGS. Unit-unit inimelibatkan penggunaan
satuan besaran keempat selain satuan massa, panjang, dan waktu.
Fakta yang diamati secara eksperimental baik elektrostatika atau
elektromagnetisme digunakan untuk mendefinisikan satuan CGSuntuk
pekerjaan listrik. Oleh karena itu, ada dua sistem unit CGS. Yaitu
Electromagnetic Units (e.m. units) dan Electrostatic Units (e.s. unit:;)
Satuan menunjukkan besaran apa yang akan diukur Penurunan dari satuan-satuan :
Sistem satuan standard : 1. Picco (p) = 1012
1. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Second) 2. Nano (n) = 109
2. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Second) 3. Micro (μ) = 106
4. Milli (m) = 103
Satuan-satuan : 5. Centi (c) = 10 2
Arus Listrik (I) = Ampere (A)
6. Deci (d) = 101
Tegangan (V) = Volt (V)
7. Deca (da) = 101
Tahanan (R) = Ohm (Ω)
8. Hecto (h) = 102
Daya (P) = Watt (W)
9. Kilo (k) = 103
Induktansi (L) = Henry (H)
Kapasitansi (C) = Farad (F) 10. Mega (M) =
106
Muatan Listrik (Q) = Coulomb (C) 11. Giga (G) =
109
12. Tera (T) =
1012
4
KLASIFIKASI ALAT UKUR
Menurut Prinsip Kerja dan Konstruksi
1. Alat ukur kumparan putar
2. Alat ukur besi putar
3. Alat ukur elektrodinamis
4. Alat ukur elektrostatis
5. Alat ukur induksi
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
Adalah alat ukur yang bekerja dengan prinsip 1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
listrik ditempatkan dalam medan listrik permanen 3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas Spriral
6. Jarum penunjuk
Prinsip Kerja : 7. Rangka kumparan
putar
Kumparan bergerak dalam medan magnet 8. Tiang poros
permanen, selinder inti besi terletak diantara
kedua kutub magnet. Jika ada arus searah yang
mengalir melalui kumparan tsb, maka gaya
elektromagnetis yang mempunyai arah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar.
5
Alat Ukur Kumparan Putar
Alat pengukur yang berkerja atas dasar prinsipdari adanya suatu
kumpulan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet yang berasal
dari suatu magnet yang permanen Dinamakan Alat Ukur Kumparan
Putar. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur
penting yang dipakhi untuk bermacam arus, tidak hanya untuk arus
searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula
dipakai untuk arus bolak balik. Pemakaian dari alat ukur kumparan
putar adalah sangat luas, mulai dari alat-alat ukur yang ada di
laboratorium sampai pada alat ukur yang ditempatkan di dalam pusat-
pusat pembangkit listrik. Alat ukur yang dimaksudkan ini dipergunakan
sebagai alat ukur untuk kebesaran arus maupun tegangan.
Pegas dipasang pada gambar didepan untuk mendapatkan simpangan jarum yang sesuai
dengan harga dari besaran arus yang diukur, sehingga :
Momen lawan : Tc = τθ
τ = konstanta pegas
θ = sudut simpangan
Dalam keadaan seimbang :
Td = Tc
BnabI = τθ
θ = BnabI / τ
BnabI / τ adalah konstanta alat ukur
6
Dari gerakan osilasi jarum penunjuk, maka
diperlukan redaman dengan cara :
1. Rem udara dengan penghisap
tabung.
2. Rem arus putar dengan keping
dan magnet permanen.
3. Memasang rangka pada
kumparan putar dengan kerangka
aluminium.
Gerakan Jarum Penunjuk
Kerangka aluminium akan timbul arus induksi
yang arahnya melawan dari arah putaran
kumparan putar sehingga menghambat
perputaran.
7
Cara menentukan Skala
Cara penentuan skala dari pada alat ukur kumparan putar akan
dijelaskan melalui suatu grafik, yan1 menghubungkan persamaan antata
sudut putar 0'dan momen penggerak L Sumbu horizontal menyatakan
sudut putar 0, dan sumbu vertical momen seperti dinyatakan pada Gbr.
l-5.
Konstruksi :
Terdiri dari kumparan tetap dan pasang besi lunak yang mudah
dimagnetisasi. Penempatan besi lunak seperti pada gambar
yaitu terhubung dengan sumbu dari jarum penunjuk sehingga
dapar bergerak bebas Jenis tolak (repulasion type)
Prinsip Kerja :
Arus mengalir, timbul medan elektromagnetis yang
memagnetisasi besi lunak. Arah kedua kutub lunak akan sama,
yang mengakibatkan saling tolak menolak sehingga terjadi
pergeseran jarum penunjuk.
Konstruksi :
Terdiri dari kumparan putar dan kumparan tetap.
Prinsip Kerja :
Bila ada arus yang mengalir melalui kumparan putar
dan kumparan tetap, maka akan terjadi interaksi
antara medan magnet dan arus yang meyebabkan
terjadinya momen putar pada kumparan tersebut
F : Arah dari gaya
sehingga jarum memberikan simpangan.
I : Arah dari arus
Pegas spiral berguna untuk memberikan momen H : Arah dari fluksi magnit
lawan sehingga penunjukan jarum sesuai dengan
besaran arus yang diukur.
Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 49
Semua alat ukur yang telah dibicarakan sampai sekarang ini
mempergunakan gaya elektromagnetis, yang didapatkan dari hasil arus
yang mengalir dalam alat penggeraknya. Pada alat ukur dari type
elektrostatis yang akan dibicarakan di bawah ini, maka gaya elektrostatis
akan didapatkan sebagai interaksi antara kedua elektroda. yang
terdapat pada potensial yang berbeda. Alat ukur dari type ini banyak
dipergunakan sebagai alat ukur volt untuk arus bolak balik maupun
untuk arus searah, dan pada khususnya dipergunakan dalam alat ukur
pada tegangan tinggi.
Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 54
C. ALAT UKUR ELEKTROSTATIS
Konstruksi :
Terdiri dari eletroda tetap, elektroda putar, cincin pelindung
Prinsip Kerja :
Berdasarkan prinsip elektrostatis
sebagai interaksi kedua elektroda.
Jika Tegangan tinggi V
ditempatkan diantara elektroda
tetap dan putar, maka akan timbul
atraksi yang mengakibatkan
bertambahnya kapasitas dari
kondensator. Elektroda putar akan
berputar dan dihubungkan dengan
suatu alat sehingga dapat memutar
jarum penunjuk.
10
C. ALAT UKUR INDUKSI
Konstruksi :
Terdiri dari piringan logam yang dapat berputar pada porosnya dan dua buah kumparan tetap.
Prinsip Kerja :
Bila kumparan dilalui arus,
timbul medan magnet yang akan
menginduksi piringan logam
sehingga menimbulkan momen
putar.
11
Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari arus bolak balik,
maka arus-arus putar akan dibangkitkan di dalam konduktor tersebut.
Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak balik yang
menyebabkannya, akan memberikan interaksi yang meflimbulkan momen
gerak pada konduktor; dan prinsip ini,akan mendasari kerja dari pada alat-
alat ukur induksi. Alat ukur induksi ini mempunyai sistim perputaran
sederhana dan kokoh, lagi pula, mudah untuk dibuat sebagai alat ukur
dengan sudut penunjukan yang lebar, Suatu aspek yang lain dari pada alat
ukur induksi ini, adalah kemungkinan didapatkannya momen putar yang
relatif besar. Akan tetapi alat ukur ini penggunaannya hanya untuk arus bolak
balik, dan sebagai alat penunjuk, hanya dipergunakan pada panil-panil listrik.
Aiat ukur induksi ini dapat diklasifikasikan dalam medan yang berputar atau
medan yang bergerak; akan tetapi pada bagian ini hanya dari type medan
yang bergerak, akan dijelaskan lebih lanjut. Prinsip ini juga dipergunakan
dalam alat-alat ukur enersi pada arus bolak balik.
Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 51