Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INSTRUMENTASI

Program Studi Teknik Elektro


FAKULTAS TEKNIK
Universitas Udayana
Sejarah
Pada tahun 1790, pemerintah Prancis mengeluarkan arahan kepada
Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis untuk mempelajari dan mengajukan
proposal untuk satu sistem bobot dan ukuran untuk menggantikan semua
sistem lain yang ada. Para ilmuwan Prancis memutuskan,
Sebagai prinsip pertama, bahwa sistem universal berat dan ukuran tidak
boleh bergantung pada standar acuan buatan manusia, melainkan
didasarkan pada ukuran permanen yang disediakan oleh alam.
Sebagai prinsip kedua, mereka memutuskan bahwa semua satuan lain
harus diturunkan dari tiga satuan dasar panjang, massa, dan waktu yang
disebutkan di atas
Selanjutnya —prinsip ketiga —mereka mengusulkan agar semua kelipatan
dan subkelipatan dari satuan dasar berada dalam sistem desimal, dan
mereka merancang sistem awalandigunakan hari ini

William D. Cooper. 1985. Instrumentasi Elektonik dan Teknik Pengukuran.


Jakarta: Erlangga, Halaman 21
Sistem atau Unit CGS

Sampai saat ini satuan yang paling umum digunakan dalam pekerjaan
kelistrikan adalah satuan CGS. Unit-unit inimelibatkan penggunaan
satuan besaran keempat selain satuan massa, panjang, dan waktu.
Fakta yang diamati secara eksperimental baik elektrostatika atau
elektromagnetisme digunakan untuk mendefinisikan satuan CGSuntuk
pekerjaan listrik. Oleh karena itu, ada dua sistem unit CGS. Yaitu
Electromagnetic Units (e.m. units) dan Electrostatic Units (e.s. unit:;)

Sahhnery, A.K., Electrical and Electronic Measurement Instrmentation,


Dhampat Rai and Sons, New Delhi, 1990. Halaman 68
Electromagnetic Units (e.m.
units)
Satuan berdasarkan efek elektromagnetik
diketahuisebagai unit elektromasnetik atau e.m.
satuan dan sistemnya dikenal sebagai sistem satuan
elektromagnetik atau e.m.u sistem. Sistem ini
melibatkan satuan empat besaran; permeabilitas
(µ) medium dan satuan panjang massa dan waktu.
Nilai permeabilitas ruang bebas (vakum) diambil
sebagai kesatuan dalam sistem ini.
Sahhnery, A.K., Electrical and Electronic Measurement Instrmentation,
Dhampat Rai and Sons, New Delhi, 1990. Halaman 68
Electrostatic Units (e.s. units)
Satuan yang didasarkan pada efek elektrostatik dikenal sebagai satuan
elektrostatik atau e.s. satuan dan sistem ini dikenal sebagai sistem
satuan elektrostatik atau e.s. kamu sistem. Inisistem melibatkan satuan
empat besaran; permitivitas (ε ) medium dan satuan panjang,massa
dan waktu. Nilai permitivitas ruang bebas diambil sebagai satu kesatuan
dalam sistem ini.e.m.u. sistem lebih nyaman digunakan dari sudut
pandang sebagian besar listrikpengukuran, dan lebih sering digunakan
daripada sistem elektrostatik. Jika suatu besaran dinyatakan dalam
C.G.S. sistem tanpa sebutan tambahan "elektromagnetik" atau
''elektrostatik'' mungkindiambil bahwa sistem elektromagnetik telah
digunakan.

Sahhnery, A.K., Electrical and Electronic Measurement Instrmentation,


Dhampat Rai and Sons, New Delhi, 1990. Halaman 68
SATUAN DAN STANDARD

Satuan menunjukkan besaran apa yang akan diukur Penurunan dari satuan-satuan :
Sistem satuan standard : 1. Picco (p) = 1012
1. Sistem CGS (Centimeter, Gram, Second) 2. Nano (n) = 109
2. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Second) 3. Micro (μ) = 106
4. Milli (m) = 103
Satuan-satuan : 5. Centi (c) = 10 2
Arus Listrik (I) = Ampere (A)
6. Deci (d) = 101
Tegangan (V) = Volt (V)
7. Deca (da) = 101
Tahanan (R) = Ohm (Ω)
8. Hecto (h) = 102
Daya (P) = Watt (W)
9. Kilo (k) = 103
Induktansi (L) = Henry (H)
Kapasitansi (C) = Farad (F) 10. Mega (M) =
106
Muatan Listrik (Q) = Coulomb (C) 11. Giga (G) =
109
12. Tera (T) =
1012

4
KLASIFIKASI ALAT UKUR
Menurut Prinsip Kerja dan Konstruksi
1. Alat ukur kumparan putar
2. Alat ukur besi putar
3. Alat ukur elektrodinamis
4. Alat ukur elektrostatis
5. Alat ukur induksi
A. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
Adalah alat ukur yang bekerja dengan prinsip 1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
listrik ditempatkan dalam medan listrik permanen 3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas Spriral
6. Jarum penunjuk
Prinsip Kerja : 7. Rangka kumparan
putar
Kumparan bergerak dalam medan magnet 8. Tiang poros
permanen, selinder inti besi terletak diantara
kedua kutub magnet. Jika ada arus searah yang
mengalir melalui kumparan tsb, maka gaya
elektromagnetis yang mempunyai arah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar.

Prinsip Kerja Alat Ukur Jenis Kumparan Putar

5
Alat Ukur Kumparan Putar
Alat pengukur yang berkerja atas dasar prinsipdari adanya suatu
kumpulan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet yang berasal
dari suatu magnet yang permanen Dinamakan Alat Ukur Kumparan
Putar. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur
penting yang dipakhi untuk bermacam arus, tidak hanya untuk arus
searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula
dipakai untuk arus bolak balik. Pemakaian dari alat ukur kumparan
putar adalah sangat luas, mulai dari alat-alat ukur yang ada di
laboratorium sampai pada alat ukur yang ditempatkan di dalam pusat-
pusat pembangkit listrik. Alat ukur yang dimaksudkan ini dipergunakan
sebagai alat ukur untuk kebesaran arus maupun tegangan.

Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya


Paramita, Jakarta 1976, Halaman 1-2
Arah Gaya berdasarkan hukum
tangan kiri dari Fleming
Gaya f = naBI
Kopel Td = BnabI
dimana :
n = jumlah lilitan
a = panjang kumparan
B = besar medan magnet dalam
celah udara
I = kuat arus
b = lebar kumparan

Pegas dipasang pada gambar didepan untuk mendapatkan simpangan jarum yang sesuai
dengan harga dari besaran arus yang diukur, sehingga :
Momen lawan : Tc = τθ
τ = konstanta pegas
θ = sudut simpangan
Dalam keadaan seimbang :
Td = Tc
BnabI = τθ
θ = BnabI / τ
BnabI / τ adalah konstanta alat ukur

6
Dari gerakan osilasi jarum penunjuk, maka
diperlukan redaman dengan cara :
1. Rem udara dengan penghisap
tabung.
2. Rem arus putar dengan keping
dan magnet permanen.
3. Memasang rangka pada
kumparan putar dengan kerangka
aluminium.
Gerakan Jarum Penunjuk
Kerangka aluminium akan timbul arus induksi
yang arahnya melawan dari arah putaran
kumparan putar sehingga menghambat
perputaran.

Penggunaan alat ukur ini dalam pengukuran


arus searah sebagai ampere-meter, ohm-meter,
volt-meter dan multi-meter.
Penggunaan pada pengukuran arus bolak-balik
diperlukan suatu penyearah (rectifier) sebelum
diukur.
Peredam dalam alat ukur jenis
kumparan putar

7
Cara menentukan Skala
Cara penentuan skala dari pada alat ukur kumparan putar akan
dijelaskan melalui suatu grafik, yan1 menghubungkan persamaan antata
sudut putar 0'dan momen penggerak L Sumbu horizontal menyatakan
sudut putar 0, dan sumbu vertical momen seperti dinyatakan pada Gbr.
l-5.

Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya


Paramita, Jakarta 1976, Halaman 4
B. ALAT UKUR BESI PUTAR
Ada 2 Type :
1. Jenis Tolak (repulsion type)
2. Jenis Tarik Menarik (attraction type)

Konstruksi :
Terdiri dari kumparan tetap dan pasang besi lunak yang mudah
dimagnetisasi. Penempatan besi lunak seperti pada gambar
yaitu terhubung dengan sumbu dari jarum penunjuk sehingga
dapar bergerak bebas Jenis tolak (repulasion type)

Prinsip Kerja :
Arus mengalir, timbul medan elektromagnetis yang
memagnetisasi besi lunak. Arah kedua kutub lunak akan sama,
yang mengakibatkan saling tolak menolak sehingga terjadi
pergeseran jarum penunjuk.

Karena kedua besi lunak tersebut mempunyai arah kutub yang


sama maka alat ukur ini dapat dugunakan untuk mengukur
besaran arus searah dan bolak-balik

Jenis gabungan tarik dan tolak


(combined attraction and
repulsion type)
8
C. ALAT UKUR ELEKTRODINAMIS

Konstruksi :
Terdiri dari kumparan putar dan kumparan tetap.

Prinsip Kerja :
Bila ada arus yang mengalir melalui kumparan putar
dan kumparan tetap, maka akan terjadi interaksi
antara medan magnet dan arus yang meyebabkan
terjadinya momen putar pada kumparan tersebut
F : Arah dari gaya
sehingga jarum memberikan simpangan.
I : Arah dari arus
Pegas spiral berguna untuk memberikan momen H : Arah dari fluksi magnit
lawan sehingga penunjukan jarum sesuai dengan
besaran arus yang diukur.

Alat ukur ini bisa digunakan untuk mengukur arus searah


dan arus bolak balik, tetapi jarang digunakan karena
pemakaian dayanya cukup tinggi.
Pemakaian yang lain yang banyak dijumpai adalah
dalam pengukuran daya sebagai Watt-meter.

Alat Ukur Elektrodinamis


9
Alat ukur dari type elektrodinamis ini, dapat dipergunakan untuk arus bolak
balik, atau arus searah, dan dapat dibuat dengdn presisi yang baik, dan telah
pula banyak dipergunakan di masa-masa yang lalu. Akan tetapi karena
pemakaian daya sendirinya tinggi; sedangkan alat-alat ukur dari type
thermocouple atau alat-alat ukur dari besi putar telah dapat pula dibuat dengan
presisi yang tinggi, maka pada saat ini, alat ukur elektrodinamis kurang sekali
dipergunakan sebagai alat ukur amper maupun volt. Akan tetapi
penggunaannya masih sangat luas sebagai alat ukur pengukur daya atau lazim
disebut pengukur Watt.

Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 49
Semua alat ukur yang telah dibicarakan sampai sekarang ini
mempergunakan gaya elektromagnetis, yang didapatkan dari hasil arus
yang mengalir dalam alat penggeraknya. Pada alat ukur dari type
elektrostatis yang akan dibicarakan di bawah ini, maka gaya elektrostatis
akan didapatkan sebagai interaksi antara kedua elektroda. yang
terdapat pada potensial yang berbeda. Alat ukur dari type ini banyak
dipergunakan sebagai alat ukur volt untuk arus bolak balik maupun
untuk arus searah, dan pada khususnya dipergunakan dalam alat ukur
pada tegangan tinggi.

Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 54
C. ALAT UKUR ELEKTROSTATIS

Konstruksi :
Terdiri dari eletroda tetap, elektroda putar, cincin pelindung

Prinsip Kerja :
Berdasarkan prinsip elektrostatis
sebagai interaksi kedua elektroda.
Jika Tegangan tinggi V
ditempatkan diantara elektroda
tetap dan putar, maka akan timbul
atraksi yang mengakibatkan
bertambahnya kapasitas dari
kondensator. Elektroda putar akan
berputar dan dihubungkan dengan
suatu alat sehingga dapat memutar
jarum penunjuk.

Alat Ukur Elektro Statis

10
C. ALAT UKUR INDUKSI

Konstruksi :
Terdiri dari piringan logam yang dapat berputar pada porosnya dan dua buah kumparan tetap.

Prinsip Kerja :
Bila kumparan dilalui arus,
timbul medan magnet yang akan
menginduksi piringan logam
sehingga menimbulkan momen
putar.

Penggunaan alat ini sebagai pengukur


tegangan, arus dan daya

Alat Ukur Induksi

11
Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari arus bolak balik,
maka arus-arus putar akan dibangkitkan di dalam konduktor tersebut.
Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak balik yang
menyebabkannya, akan memberikan interaksi yang meflimbulkan momen
gerak pada konduktor; dan prinsip ini,akan mendasari kerja dari pada alat-
alat ukur induksi. Alat ukur induksi ini mempunyai sistim perputaran
sederhana dan kokoh, lagi pula, mudah untuk dibuat sebagai alat ukur
dengan sudut penunjukan yang lebar, Suatu aspek yang lain dari pada alat
ukur induksi ini, adalah kemungkinan didapatkannya momen putar yang
relatif besar. Akan tetapi alat ukur ini penggunaannya hanya untuk arus bolak
balik, dan sebagai alat penunjuk, hanya dipergunakan pada panil-panil listrik.
Aiat ukur induksi ini dapat diklasifikasikan dalam medan yang berputar atau
medan yang bergerak; akan tetapi pada bagian ini hanya dari type medan
yang bergerak, akan dijelaskan lebih lanjut. Prinsip ini juga dipergunakan
dalam alat-alat ukur enersi pada arus bolak balik.

Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1976,
Halaman 51

Anda mungkin juga menyukai