A. Latar Belakang
Anak adalah harapan orang tua harapan masa depan keluarga bahkan bangsa, oleh sebab
itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan
berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan bangsanya. Anak seharusnya perlu dipersiapkan
sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat,
tak mudah putus asa, dan bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh dengan warna
warni atau romantika hidup.
Orang Tua selalu menginginkan kehidupan anaknya menjadi anak yang sempurna tanpa
mau memahami bahwa sebagai orang tua harus merubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum
anak itu lahir.Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif
maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang
semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi
yang tidak terbatas. Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang
diperoleh dan berbagai cara seperti : TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya.
Kemudahan informasi memang memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai
dan pola hidup seseorang, termasuk sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang
diterapkan dalam mendidik anak dan remaja.
Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat menonjolkan sifat
individualistik dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah
psikososial pada remaja seperti penyalah gunaan narkotika dan obat terlarang, perilaku seks
bebas dan menyimpang, kriminalitas anak, perkelahian massal (tawuran), sehingga banyak
mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan di bidang lain. Dampak negatif era
globalisasi ini lebih cepat diadopsi oleh anak- anak sehingga mereka sangat rentan terhadap
pengaruh negatif globalisasi tersebut.Bagaimana semua informasi dan pengaruh itu agar tidak
berdampak buruk? Sebagai orang tua tentu berharap mereka dapat menyaring informasi apa
yang berguna yang patut dicontoh dan apa yang dapat merugikan yang harus dijauhinya.
Kepandaian anak dan remaja dalam menyiasati hal tersebut tentu tidak lepas dan peran orang
tua dalam memberikan pola asuh dan pendidikan yang tepat bagi anak- anaknya dan orang
orang yang ada di sekelilingnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Audiens dapat memahami
tentang Pola Asuh Pengasuhan Anak
2. Tujuan Khusus
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian pola asuh
b. Menyebutkan bentuk bentuk pola asuh
c. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh
d. Menyebutkan metode pola pengasuhan anak usia dini
C. pelaksanaan kegiatan
1. Pokok bahasan
Pola Asuh Pengasuhan Anak
2. Sasaran dan target
Keluarga dan pasien Nuri
3. Metode
Ceramah
Tanya jawab
4. Media dan alat
1. Media
Leaflet
2. Alat
a. Infocus
b. Laptop
5. Waktu dan tempat
Tempat : Wisma Nuri RSJ.Prof.HB Saanin
6. Pengorganisasian
Moderator : Amelia Jamirus
Tugas : Mengatur jalannya cara pada saat pemberian materi maupun pada
saat pemberian materi dan diskusi
K K K K K K
K K K F K K
Keterangan :
8. Pb : Pembimbing
M : Moderator
P
: Presenter
K : Klien
F : Fasilitator
: Observer
O
9.Media : Media/Model
10. Kegiatan penyuluhan
Moderator membuat
Menyetujui
kontrak waktu
kontrak waktu
Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan yang
akan di capai
Moderator
mempersilahkan
Oresenter untuk
memberikan materi
Pelaksanaan Presenter menjelaskan materi
(20 Menit) Menggali pengetahuan Mengemukakan
pendapat
audiens tentang
Pengertian pola asuh
Memberi reinforcement Mendengarkan
dan
positif pada audiens memperhatikan
atas pendapatnya
Mendengarkan
Menjelaskan materi dan
penyuluhan tentang memperhatikan
11. Materi
(Terlampir)
12. Kriteria evaluasi
Evaluasi struktur
Peserta penyuluhan 20 orang
Pengaturan tempat teratur berbentuk
Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandiri
Evaluasi proses
Selama proses berlangsung diharapkan siswa-siswi mengikuti seluruh
kegiatan penyuluhan
Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
Evaluasi hasil
Audiens dapat menyebutkan pengertian pengertian pola asuh
Audiens dapat menyebutkan bentuk bentuk pola asuh
Audiens dapat Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh
Audiens dapat Menyebutkan metode pola pengasuhan anak usia dini
13. Penutup
( )
Disetujui oleh :
( ) ( )
POLA ASUH PENGASUHAN ANAK
Pola asuh terdiri dari kata “pola” dan “asuh”. Pola berarti corak, model, sistem,
cara kerja, bentuk (struktur) yang tepat. Sedangkan kata asuh berarti menjaga (merawat
(mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Pola asuh adalah model
atau cara merawat, mendidik, dan melatih anak supaya bisa mandiri
Dengan tipe ini cebdrung sebagai pengendali atau pengawas (contollers) yang selalu
memaksan kehendak pada anak, tidak terbuka pada pendapat anak, sangat sulit
Tipe pola asuh demokratis mengharapkan anak untuk berbagi tanggung jawab
dan mampu mengembangkan potensi kepimpinan yang dimilikinya. Memiliki
kepedulian terhadap hubungan antar pribadi dalam keluarga. Meskipun tampak kurang
terorganisasi dengan baik, namun gaya ini dapat berjlan dalam suasana yang rileks dan
memiliki kecenderungan untuk mengahasilkan produktivitas dan kreativitas, karena tipe
pola asuh ini mampu memaksimalkan yang dimiliki anak.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang iru sendiri.
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis
maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir yang merupakan
pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang
tuanya.22 Oleh karena itu, kita sering mendengar istilah “buah jatuh tidak akan jauh
jatuh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah yang dimiliki seorang ayah
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor
eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang bersal dari lingkungan seseorang
mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan
pengaruh sebagai media audivisual seperti TV dan DVD, atau media cetak seperti
kepada anak dengan pendidikan yang baik berdasarkan nilai-nilai akhlak dan
spritual yang luhur. Namun tidak semua orang tua dapat melakukannya bukti dalam
prilaku jahiliyah yang tidak hanya terlibat dalam pergaulan, tetapi juga terlibat
Metode atau konsep pola asuh dalam keluarga sangat diperlukan untuk masa depan
anak yang lebih baik, jika pola asuh sejak kecil telah keliru atau salah maka masa depan
anak tidak teratur dengan sendirinya. Sehingga, orang tua perlu untuk mengetahui apa saja
dan Modelling. Dari kelima konsep tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
1. Responding
tepat dan benar terhadap apa yang mereka tanyakan atau mereka ketahui,
atau pengasuh juga perlu preventing terhadap anak, mencegah dan mengawasi
anak agar tidak berperilaku yang negatif atau beresiko terhadap diri anak itu
sendiri.
3. Monitoring
secara penuh. Pengawasan orang tua terhadap anak yang berusaha beinteraksi
maka anak itu akan berperilaku negatif pada orang tua dan keluarganya.
4. Mentoring
adalah membantu secara aktif dalam tindak anak atau padapeliku anak.
yang baik dan benar terhadap anak dan anak-anak akan berperilaku baik atau
sopan.
5. Modelling
adalah menjadi orang tua sebagai contoh yang positif padaanak. Orang tua
adalah modelling untuk anak-anak nya sehingga menjadi orng tua dituntut untuk
Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta
Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga
Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rineka Cipta
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POLA ASUH PENGASUHAN ANAK
Disusun Oleh
1. FEBI SAGITARIA (1611315001)
2. UTHARI CHINTYA DEWI (1711311007)
3. AMELIA JAMIRUS (1711311013)
4. OLGA CITRA NOVERA (1711311015)
5. WERISKA OKTRIVANI (1711311023)