Anda di halaman 1dari 6

1.

Jadwal Kegiatan Pendidikan Tk Half Day School

2. Perencanaan Pembelajaran PAUD disini rencana atau rancangan mengenahi proses


pembelajaran PAUD yaitu,
1) Proses pembelajaran pada PAUD
Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan
kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus di kuasainya dalam
rangka pencapaian kompetensi yang di miliki oleh anak.
Adapun proses pembelajaran terdiri atas beberapa hal diantaranya:
1. Merancang suasana pembelajaran
a) Ruangan dan halaman di atur guna menumbuhkan atau membangkitkan minat
bereksplorasi anak dengan cara meletakkan media pembelajaran secara
menarik. Pengaturan ruangan dan halaman dapat disesuaikan dengan tema
mingguan
b) Metode pembelajaran yang dipilih hendaknya merangsang anak untuk
bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfaatkan benda-benda di
sekitarnya
2. Menjalankan atau melaksanakan pembelajaran
a) Proses pembelajaran tidak perlu diatur dalam tata urutan yang ketat. Anak
hendaknya di beri kesempatan untuk memilih acara kegiatan pembelajarannya
b) Dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya, sebaiknya di mulai dengan
kegiatan yang dapat merangasang minat anak
c) Kegiatan yang dijalankan anak dalam satu hari hendaknya bervariasai anatara
kegiatan yang bersifat ramai dan kegiatan yang melatih konsentrasi anak
1. Pengaturan
Pengaturan proses pembelajaran lebih lanjut di atur dalam pedoman
pengelolaan proses pembelajaran.
2) Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAUD
Berikut ini prinsip-prinsip pengembangan rencana pembelajaran yang harus
dipahami oleh tenaga pendidik PAUD :
1. Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Anak
Rencana pembelajaran disusun untuk memberikan panduan dalam menyiapkan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Dengan kata lain
penyusunan rencana pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak. Rencana pembelajaran yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi pengembangan
kemampuan anak.
2. Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak
Selain memperhatikan tahap perkembangan anak, rencana pembelajaran juga
harus dapat memenuhi kebutuhan belajar anak secara individu karena setiap
anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Meskipun pada umumnya anak pada
kelompok usia tertentu ada dalam tahap perkembangan yang sama, tetapi pada
kenyataannya setiap anak memiliki kekhasan masing-masing. Oleh karena itu
dalam menyusun rencana pembelajaran perlu juga memperhatikan kekhasan
anak secara individu.
Memahami kekhasan dan kebutuhan pembelajaran masing-masing anak dapat
dilakukan melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) di saat anak baru
masuk program, atau dengan cara mengamati saat anak main. DDTK adalah
sekelompok instrumen yang digunakan untuk mendeteksi tahap perkembangan
anak. Apabila perencanaan pembelajaran disusun setelah dilakukan penilaian,
maka hasil penilaian perkembangan anak dapat dijadikan dasar untuk
membuat perencanaan pembelajaran berikutnya.
3. Menyeluruh (meliputi semua aspek perkembangan)
Rencana pembelajaran yang disusun harus mencakup semua aspek
perkembangan anak yang meliputi: moral dan nilai-nilai agama, sosial,
emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni sebagai
satu kesatuan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Pada pendidikan
anak usia dini pengembangan setiap aspek perkembangan disampaikan dalam
kegiatan pembelajaran yang terpadu dengan menggunakan tema. Contoh:
dengan tema pembelajaran ”Aku”, aspek yang dikembangkan mencakup 
moral dan nilai-nilai agama (mengenal aku sebagai ciptaan Tuhan), bahasa
(menambah kosa kata tentang aku, menceritakan keluargaku, dll), kognitif
(menghitung jumlah anggota tubuh), sosial emosional (mengenal kesukaan dan
ketidaksukaanku), dan seterusnya.

4. Operasional
a. Tujuan Jelas dan dapat diukur:
Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas dan ingin dicapai
dalam pembelajaran. Seperti yang dipaparkan di depan, tujuan yang ingin
dicapai mencakup pengembangan semua kemampuan anak. Penetapan
indikator yang ingin dicapai dalam rencana pembelajaran harus bertahap dan
berkelanjutan, dimulai dari indikator paling sederhana, konkrit ke yang lebih
rumit. Jumlah indikator yang ditetapkan dalam tujuan pun harus dibatasi sesuai
dengan kemampuan.
Tujuan yang dituangkan dalam rencana pembelajaran pun harus dapat terukur,
konkrit, dan dapat diamati.
b. Dapat Dilaksanakan:
Perencanaan disusun sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran, karena itu
penyusunan rencana pembelajaran harus dipastikan dapat diterapkan dalam
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Agar perencanaan dapat
laksanakan maka harus memperhatikan sumber daya yang ada (SDM, sarana
dan prasarana, lingkungan/muatan lokal), serta sesuai dengan tahapan
perkembangan anak.
1. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan
Salah satu tujuan PAUD adalah mengembangkan kemampuan anak dalam
mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain anak diharapkan peka
terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Anak dapat melihat lingkungan
sebagai pusat sumber belajar, sebagai potensi yang harus dioptimalkan dan
sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu pengembangan
rencana belajar untuk PAUD harus berakar pada lingkungan yang ada di
sekitar anak.
Lingkungan yang dimaksud disini meliputi, lingkungan fisik yakni orang-
orang yang ada di sekitar anak (guru, pengelola, orang tua, masyarakat),
benda-benda, tumbuhan, binatang, dan bangunan sekitarnya, cuaca, alam
sekitar. Selain lingkungan fisk juga perlu memperhatikan lingkungan non fisik,
yakni adat, budaya, nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa, dan lainnya.
Lingkungan fisik maupun non fisik tersebut diatas menjadi sumber belajar
yang tidak ada habisnya  untuk diolah menjadi bagian dari perencanaan
pembelajaran bagi anak usia dini.

3. Pemanfaatan Sarana Prasarana Indoor Dan Outdoor


1) INDOOR
Sekolahnya dengan keunggulan mutu dan layanan yang efektif dan efisien. Fungsi
manajemen/pengelolaan adalah:
(1) merencanakan,
(2) mengorganisasikan,
(3) mengarahkan,
(4) pengkoordinasian,
(5) mengkomunikasikan, dan
(6) mengawasi/mengevaluasi (Arikunto & Yuliana, 2008, p. 6).
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk
mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya
tujuantujuan dengan sarana yang optimal. Sedangkan pengorganisasian adalah
penyatuan dan penghimpunan sumber manusia dan sumber lain dalam sebuah struktur
organisasi. Di samping itu pengarahan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
pimpinan untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-
orang yang menjadi bawahannya, sebelum dan selama melaksanakan tugas. Kegiatan
manajemen sarana dan prasarana meliputi 1) perencanaan kebutuhan, 2) pengadaan,
3) penginventarisasian; 4) penggunaan, 5) pemeliharaan, 6) penghapusan, dan 7)
pengembangan.
Sarana Prasarana Indoor yang tersedia
adalah :
1. Balok
2. Puzzle
3. Angklung
4. Playdough/Plastisin
5. Lego
6. Kotak Sortir
7. APE Praktek Wudhu
8. Kartu Angka
Sedangkan Sarana Prasarana Outdoor yang tersedia adalah:
1. Perosotan
2. Ayunan
3. Piringan Putar
4. Jungkat Jungkit
5. Drumband

2) OUTDOOR
Selain Sarana Prasarana Indoor, ada pula Sarana Prasarana Outdoor. Perosotan merupakan
favorit anak-anak saat melatih kemampuan fisik motorik kasarnya. Mereka juga belajar
antri memakai sarana tersebut sehingga terlatih sosial emosinya. Ayunan juga tidak kalah
menarik bagi anak-anak. mereka melatih keberanian dan perkiraan waktu dan ruang juga
kognitifnya. Mereka belajar semakin jauh awalannya, semakin tinggi ayunan berputar.
Piringan Putar dapat membuat anak bersosialisasi dengan teman, melatih kemandirian
anak. Jungkat Jungkit mengajarkan anak mengenal konsep perbandingan berat-ringan dan
seimbang dengan bermain bahagia bersama temantemannya. Drumband melatih anak
bekerjasama dengan temannya membuat harmoni musik yang indah.
Kegunaan Sarana Prasarana Indoor dan Outdoor sangatlah besar bagi perkembangan
kemampuan anak yaitu kemampuan sosial emosi, kognitif, fisik motorik halus dan kasar,
seni, nilai agama dan moral, dan juga bahasa. Dibutuhkan kreativitas guru dalam
penggunaannya agar anak bisa mengembangkan kemampuannya tanpa hambatan dan
bergembira dalam belajar tanpa merasa dibebani bahwa itu adalah pembelajaran.

4. Manfaat Evaluasi di Lembaga Pendidikan TK/PAUD :


Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat membantu dalam kegiatan
pembelajaran. Penilaian dapat membantu meningkatkan kualitas program maupun
kegiatan belajar anak peserta program pendidikan. Bagi guru, penilaian merupakan alat
bantu dalam memperbaiki pendidikan dan pembelajaran anak didiknya.
Penialaian di taman kana-kanak bermanfaat untuk mengetahui tingkat perkembangan anak
yang dicapai selama proses belajar mengajar dilakukan, apakah seluruh aspek
perkembangan anak berkembang dengan baik atau tidak, guna untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan nasional pada umumnya.

Penggunaan Hasil Evaluasi di Taman Kanak-Kanak


Hasil evaluasi di taman kana-kanak digunakan sebagai :
a) Untuk menentukan mampu tidaknya anak untuk memasuki usia sekolah dasar.
b) Untuk mendiagnosa atau remedial.
c) Perlu tidaknya suatu tema dalam pelajaran anak untuk diulang.
d) Membangkitkan motivasi anak dalam belajar
e) Memberikan laporan kepada orang tua anak.

Anda mungkin juga menyukai