Kapitalisme sederhananya adalah prinsip ekonomi yang meyakini
bahwa tiap individu berhak untuk memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya. Kapitalisme dibangun berdasarkan ide tentang hukum permintaan dan penawaran. Ada banyak pendapat bahwa kapitalisme menyebabkan kerusakan lingkungan karena kaum-kaum kapitalis ini hanya memikirkan untuk meraup untung sebesar-besarnya tanpa memikirkan efek yang akan terjadi di kemudian hari, Kaum kapitalis dewasa ini justru melihat bahwa persoalan lingkungan bukanlah disebabkan oleh aliran kapitalisme melainkan perilaku manusia yang tidak terkontrol. Kaum kapitalis ini mencoba menemukan cara untuk mengontrol kerusakan atau degradasi lingkungan yang mereka sebabkan dengan tetap dapat meraup keuntungan sebesar-besarnya tetapi tetap mampu bersifat konservasi lingkungan yaitu dengan mengembangkan pendekatan kapitalisme hijau. Praktik-praktik kapitalisme hijau ini antara lain : mengatasi berbagai masalah akibat proses produksi, khususnya, kerusakan lingkungan, dan perubahan iklim. Para pelaku bisnis harus membayar pajak atas tiap ton karbon yang dihasilkan akibat aktivitas mereka. Perusahaan diberi batas jumlah emisi karbon yang boleh mereka hasilkan. Jika batas itu dilewati, maka perusahaan tersebut akan didenda. Hal ini disebut dengan pajak karbon. Menurut pendapat saya kapitalisme hijau itu masih kurang mampu atau bahkan bisa disebut tidak mampu untuk mengkonservasi lingkungan, karena Solusi “hijau” apapun yang tidak lepas dari logika kapitalisme tidak akan memberi jalan keluar yang tepat dari masalah lingkungan. Karena pada dasarnya sistem kapitalisme itu bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan sebesar-besarnya yang mana pastinya akan menjadikan berbagai hal yang bisa membawa keuntungan menjadi komoditas dan diberikan harga dan mencoba menggeser semua hal yang akan menghalangi jalanya. Karena pada dasarnya kapitalisme itu saja tidak memiliki arah ke “lingkungan” kapitalisme itu tidak satu jalan dengan lingkungan. Kapitalisme tidak pernah bisa tinggal diam, tetapi dikendalikan untuk memanipulasi hasrat dan membangun dorongan agar terus tumbuh dan laku dijual. Kapitalisme hijau sekalipun jika produk yang dihasilkannya memakai cara paling ramah lingkungan dan dirancang untuk mudah didaur ulang, tetap tidak menawarkan jalan keluar dari sistem yang mengharuskan bertumbuh secara eksponen dan dengan begitu terus meningkatkan penggunaan sumber daya alam, menimbulkan polusi kimiawi, lumpur limbah, sampah, dan banyak bahan berbahaya.