Umumnya tidak terjadi. Jikapun terjadi (Nmun sangat jarang), berupa keluhan nyeri
pada tempat suntutikan, yang disusul demam beringan dan pembengkakan. Namun
reaksi ini akan menghilang dalam waktu dua hari. (Anik Maryunani. 2010:221)
Tidak dapat dierikan pada anak yang mendeita sakit berat. (Anik Maryunani.
2010:222)
c. Efek samping
Reaksi akan timbul 2 minggu setelah pemberian. Pembengkakan kecil merah
pada tempat penyuntikan (abses), dengan garis tengah 10 mm. Luka ini akan
sembuh sendiri dan akan meninggalkan jaringan parut bergaris tengah 3-7 mm.
Pembengkakan yang lebih cepat terjadi jika anak sudah mempunyai kekebalan
terhadap tuberkulosis.
d. Kontraksi indikasi :
Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit pada tempat penyuntikan
(Deslisel,dkk,2011:129)
b. Tujuan
Untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini
sangat menular. (Anik Maryunani :219)
c. Efek samping
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam
ringan dan terdapat efek kemerahan/bercak merah dan pipi dibawah telinga pada hari
ke 7-8 setelah penyuntikan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat
peneyuntikan. (Anik Maryunani :220)
d. Kontra indikasi
Kontra indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak:
Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam
Dengan penyakit gangguan kekebalan
Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan
Dengan kekurangan gizi berat
Dengan penyakit keganasan
Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kenamisin daneritromisin
(antibiotic). (Anik Maryunani :220)
e. Cara penyimpanan : dalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius
f. Alat dan bahan
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya
2. Vaksin campak dan pelarutnya dalam termos es
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Sarung tangan
(Aziz Alimul Hidayat :16)
g. Persiapan Pasien dan Cara Kerja
Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
Cara kerja
1. Membawa alat-alat kedekat bayi
2. Mencuci tangan
3. Menggergaji ampul,mengelap dengan kapas tempat gergaji tadi,memasukan
ampul kedalam plastik dan mematahkan ampul
4. Mengambil vaksin 0,5 ml
5. Memgang lengan kanan atas bayi dengan tangan kiri dan bawah lengan
sampai kulit kelihatan meregang.
6. Desinvektaan dengan kapas air hangat tempat penyuntikan atau otot deltoit
7. Tusukan jarum mnenghadap keatas dengan sudut 10-15 derajat
8. Jarum diungkit keatas dan suntikan vaksin sampai habis dan terlihat jaringan
putih.
9. Jarum dicabut dengan cepat,bekas suntikan tidak boleh ditekan
10.Merapikan bayi.
11.Membereskan alat.
12.Mencuci tangan.
E. Imunisasi Polio
a. Pengertian
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan terhadap penyakit polio milielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang
saraf dan dapat menyebabkan lumpuh kaki.
Imunisai polio adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit polio mielitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
( kandungan vaksin polio dalah virus yang dilemahkan).( anik maryunani :218)
b. Tujuan
Tujuannya mencegah penyakit polio mielitis.(sari wahyuni:130)
c. Efek samping
Hampir tidak ada efek samping hanya sebagian kecil saja yang mengalami
pusing, diare ringan dan sakit otot kasusnya pun sangat jarang.(anik maryunani: 219)
d. Kontraindikasi
Sebaiknya pada anak dengan diare berat atau yang sedang sakit parah,seperti
demam tinggi (diatas 38̊ c) ditngguhkan. Pada anak yang menderita penyakit
gangguan kekebalan tidak diberikan imunisasi polio. Demikian juga anak dengan
penyakit HIV/ AIDS, penyakit kanker atau keganasan, sedang menjalani pengobatan
steroid dan pengobatan radiasi umum, untuk tidak diberikan imunisasi polio. ( anik
maryunani :219)
e. Cara Penyimpanan : pada freezer dengan suhu 20 derajat celcius
Catatan : buanglah sisa vaksin setelah melakukan vaksinasi dilapangan
f. Persiapan alat, Persiapan Pasien, dan Cara Kerja
Persiapan Alat
1. Bengkok
2. Termos berisi vaksin
3. Cool page/ es batu
4. Pinset anatomi
5. Alat tulis
6. KMS atau buku catatan atau buku laporan
7. Vaksin polio
8. Pipet plastik( sari wahyuni : 130)
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
cara kerja :
1. membawa alat-alat dekat bayi
2. mencuci tangan
3. mengambil vakcin
4. teteskan vaksin 2 tetes
5. merapikann bayi
6. membereskan alat
7. mencuci tangan