Anda di halaman 1dari 10

LANDASAN TEORI

Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi, balita normal

Sub unit kompetensi : imunisasi hepatitis B, BCG, Campak, DPT, Polio.

A. Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi


a. Definisi Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang data
merusak hati.(Anik Maryunani. 2010:221)

Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjdinya


penyakit dampak dari hepatitis, yang kandungannya adalah HbsAg dalam betuk cair.
(Anik Maryunani. 2010:221)

b. Tujuan Imunisasi Hepatitis B


Tujuan dari hepatitis B adalah untuk memberi kekebalan dari penyakit hepatitis. (A.
Aziz Alimul Hidayat. 2008:15)

c. Efek Samping Imunisasi Hepatitis B

Umumnya tidak terjadi. Jikapun terjadi (Nmun sangat jarang), berupa keluhan nyeri
pada tempat suntutikan, yang disusul demam beringan dan pembengkakan. Namun
reaksi ini akan menghilang dalam waktu dua hari. (Anik Maryunani. 2010:221)

a. Kontra Indikasi Imunisasi Hepatitis B

Tidak dapat dierikan pada anak yang mendeita sakit berat. (Anik Maryunani.
2010:222)

b. Cara pemberian Imunisai Hepatitis B


 Dipaha kanan sepertiga bagian luar secara intramuskular
 Dosisnya 0,5 ml

Pemberian imunisasi polio sebaiknya diberikan 12 jam setelah lahir. Dengan


kondisi bayi dalam keadaan stabil,tidak ada gangguan pada paru-paru dan jantung.
Kemudian dilanjutkan pada saat bayi berusia 1 bulan,dan usia antara 3-6 bulan.
Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis b,selain imunisasi yang
diberikan ,dari 12 jam setelah lahir,juga diberikan imunisasi tamnbahan dengan
imunoglobulin anti hepatitis b dalam waktu sebelum usia 24 jam.

c. Cara Penyimpanan Vaksin Hepatitis B


Vaksin dapat disimpan sampai 26 bulan setelah tanggal produksi pada suhu +2-8
derajat celcius
d. Persiapan alat, Persiapan Pasien, dan Cara Kerja
 Persiapan Alat
1. Bak instrumen
2. Spuit injeksi
3. Kapas air hangat
4. Bengkoktermos berisi vaksinKMS/ alat tulis
 Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
 Cara kerja :
1. Membawa alat-alat kedekat bayi
2. Mencuci tangan
3. Menggergaji ampul,mengelap dengan kapas tempat gergaji tadi,memasukan
ampul kedalam plastik dan mematahkan ampul
4. Melaarutkan vaksin dengan pelarut 4 ml
5. Mengambil vaksin 0,5 ml
6. Memegang lengan kanan atas bayi dengan tangan kiri dan bawah lengan
sampai kulit kelihatan meregang
7. Didesinfektan dengan kapas air hangat tempat penyuntikn/otot deltoid
8. Tusukan jarum menghadap keatas dengan sudut 90 derajat
9. Merapikan bayi
10.Membereskan alat
11.Mencuci tangan
B. Imunisasi BCG Pada Bayi
a. Pengertian
Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru
yang sangat menular.

Imunisasi BCG adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya


penyakit TBC yang primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan
imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC
milier (pda seluruh lapagan paru) atau TBC tulang. . (Anik Maryunani.
2010:215)

b. Tujuan pemberian imunisasi BCG


Menurunkan Tubercolosis Pada Anak. (Robin Dompas,2010 : 58).

c. Efek samping
Reaksi akan timbul 2 minggu setelah pemberian. Pembengkakan kecil merah
pada tempat penyuntikan (abses), dengan garis tengah 10 mm. Luka ini akan
sembuh sendiri dan akan meninggalkan jaringan parut bergaris tengah 3-7 mm.
Pembengkakan yang lebih cepat terjadi jika anak sudah mempunyai kekebalan
terhadap tuberkulosis.

d. Kontraksi indikasi :
Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit pada tempat penyuntikan
(Deslisel,dkk,2011:129)

e. Cara pemberian imunisasi BCG :


a. Secara intracutan di daerah insertio musculus deltoideus lengan kanan
b. Dosis 0,05 ml pada bayi berusia 1 bulan pertama sampai dengan 1 tahun
c. >1 tahun dosisnya 0,1 ml,0-12 bulan (0-3 bulan, >3 bulan) dilakukan uji
tuberkulin
d. Bila uji tuberculin yang dilakukan sebelumnya memberikan hasil negatif
dapat diberikan imunisasi ulang pada:
Anak 5-7 tahun (usia SD) 1x pemberian dosis 0,1 ml, Usia 12-15 tahun (usia
tamat sekolah) 1x pemberian dosis 0,1 ml.

f. Reaksi setelah pemberian imunisasi BCG adalah 4-6 minggu yaitu :


Injeksi intrakutan papula korengan jaringan parut.
e. Posisi penyuntikan 10-15 derajat celcius
g. Cara penyimpanan : dalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius
h. Kadaluarsa : 1 tahun setelah tanggal pengeluaran
i. Catatan : sisa vaksin BCG yang tidak terpakai harus dibuang
j. Persiapan alat, Persiapan Pasien dan Cara Kerja
 Persiapan Alat
1. Bak instrumen
2. Spuit BCG
3. Kapas air hangat
4. Bengkok
5. Termos berisi vaksin
6. KMS
7. Pelarut vaksin
8. Gergaji tumpul
 Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
 Cara kerja
1. Membawa alat-alat kedekat bayi
2. Mencuci tangan
3. Menggergaji ampul,mengelap dengan kapas tempat gergaji
tadi,memasukan ampul kedalam plastik dan mematahkan ampul
4. Melarytkan vaksin dengan pelarut 4 ml
5. Mengambil vaksin 0,05 ml
6. Memgang lengan kanan atas bayi dengan tangan kiri dan bawah lengan
sampai kulit kelihatan meregang.
7. Desinvektaan dengan kapas air hangat tempat penyuntikan atau otot deltoit
8. Tusukan jarum mnenghadap keatas dengan sudut 10-15 derajat
9. Jarum diungkit keatas dan suntikan vaksin sampai habis dan terlihat
jaringan putih.
10. Jarum dicabut dengan cepat,bekas suntikan tidak boleh ditekan
11. Merapikan bayi.
12. Membereskan alat.
13. Mencuci tangan.

C. Imuisasi DPT pada bayi


a. Pengertian
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri, pertusis dan tetanus.
Merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap beberapa penyakit berikut ini:
 Penyakit difteri yaitu radang tenggorokan yang sangat berbahaya karena
menimbulkan tenggorokan tersumabat dan kerusakan jantung yang
menyebabkan kematian dalam beberapa hari saja.
 Penyakit pertusis yaitu radang paru( pernapasan) yang disebut juga batuk rejan
atau batuk seratus hari karena sakitnya bisa mencapai seratus hari atau 3 bulan
lebih, gejala penyakit ini sangat has yaitu batuk yang bertahap panjang dan lama
disertai bunyi “whoop”/ berbunyi dan diakhiri dengan muntah mata dapat
bengkak atau penderita dapat meninggal karena kesulitan nafas.
 Penyakit tetanus yaitu kejang otot seluruh tubuh dengan mulut
terkunci/terkancing sehingga mulut tidak bisa membuka atau dibuka.

Imunisasi DPT merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin yang


mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan masih
dapat merangsang pembentukan zat anti (toxoid).( anik maryunani: 217)
b. Tujuan
Pemberian imunisasi DPT adalah untuk mencegah penyakit menular dan jika
terjadi penyakit tidak akan terlalu parah, dan vaksinnya memberikan terhadap
penyakit difteria, pertusis( batuk rejan), dan tetanus.(sari wahyuni: 117)
c. Efek samping
Biasanya hanya gejala- gejala ringan, seperti sedikit demam (sumeng) saja
dan rewel selama satu atau dua hari, kemerahan, pembengkakan, agak nyeri atau
pegal- pegal pada tempat suntikan yang akan hilang sendiri dalam beberapa hari atau
bila masih demam dapat diberikan obat penurun panas bayi. Atau bisa juga dengan
memberikan minum cairan lebih banyak dan tidak memakaikan pakaian terlalu
banyak. ( anik maryunani:218)
d. Kontraindikasi
Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak- anak yang mempunyai
penyakit atau kelainan saraf baik bersifat keturunan atau bukan, seperti epilepsi,
menderita kelianan saraf yang betul- betul berat atau habis dirawat karena infeksi
otak anak- anak yang sedang demam/ sakit keras dan yang mudah mendapat kejang
dan mempunyai sifat alergi.seperti eksim atau asma. ( anikmaryunani :218)

e. Cara Penyimpanan : pada frizer dengan suhu 20 derajat celcius


f. Persiapan alat, Persiapan Pasien dan Cara Kerja
 Persiapan Alat
1. Bak instrumen
2. Spuit 1 cc
3. Kapas air hangat
4. Bengkok
5. Termos berisi vakcin
6. KMS/alat tulis
(Sari wahyuni :116)
 Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
 Cara kerja :
1. Membwa alat-alat kedekat bayi
2. Mencuci tangan
3. Membebaskan daerah yang akan disuntik
4. Mengambil paksin 0,5 ml
5. Memegang kaki bayi pada sepertiga pangkal paha bagian luar dan dengan
lengan kiri pegang daerah penyuntikan dari atas.
6. Desinfektan dengan kapas air hangat tempat penyuntikan
7. Tusukkan jarum menghadap dengan sudut 90 derajat
8. Semprotkan paksin sampai habis
9. Jarum dicabut dengan cepat, bekas suntikan segera ditekan dengan kapas
10.Merapikan bayi
11.Membereskan alat
12.Mencuci tangan

D. Imunisasi Campak pada bayi


a. Pengertian

Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk menimbulkan


kekebalan aktif terhadap penyakit campak (morbili/measles). (Anik Maryunani :219)

b. Tujuan
Untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini
sangat menular. (Anik Maryunani :219)
c. Efek samping
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam
ringan dan terdapat efek kemerahan/bercak merah dan pipi dibawah telinga pada hari
ke 7-8 setelah penyuntikan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat
peneyuntikan. (Anik Maryunani :220)
d. Kontra indikasi
Kontra indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak:
 Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam
 Dengan penyakit gangguan kekebalan
 Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan
 Dengan kekurangan gizi berat
 Dengan penyakit keganasan
 Dengan kerentanan tinggi terhadap protein telur, kenamisin daneritromisin
(antibiotic). (Anik Maryunani :220)
e. Cara penyimpanan : dalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius
f. Alat dan bahan
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya
2. Vaksin campak dan pelarutnya dalam termos es
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Sarung tangan
(Aziz Alimul Hidayat :16)
g. Persiapan Pasien dan Cara Kerja
 Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
 Cara kerja
1. Membawa alat-alat kedekat bayi
2. Mencuci tangan
3. Menggergaji ampul,mengelap dengan kapas tempat gergaji tadi,memasukan
ampul kedalam plastik dan mematahkan ampul
4. Mengambil vaksin 0,5 ml
5. Memgang lengan kanan atas bayi dengan tangan kiri dan bawah lengan
sampai kulit kelihatan meregang.
6. Desinvektaan dengan kapas air hangat tempat penyuntikan atau otot deltoit
7. Tusukan jarum mnenghadap keatas dengan sudut 10-15 derajat
8. Jarum diungkit keatas dan suntikan vaksin sampai habis dan terlihat jaringan
putih.
9. Jarum dicabut dengan cepat,bekas suntikan tidak boleh ditekan
10.Merapikan bayi.
11.Membereskan alat.
12.Mencuci tangan.
E. Imunisasi Polio
a. Pengertian
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan terhadap penyakit polio milielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang
saraf dan dapat menyebabkan lumpuh kaki.
Imunisai polio adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit polio mielitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
( kandungan vaksin polio dalah virus yang dilemahkan).( anik maryunani :218)

b. Tujuan
Tujuannya mencegah penyakit polio mielitis.(sari wahyuni:130)

c. Efek samping
Hampir tidak ada efek samping hanya sebagian kecil saja yang mengalami
pusing, diare ringan dan sakit otot kasusnya pun sangat jarang.(anik maryunani: 219)

d. Kontraindikasi
Sebaiknya pada anak dengan diare berat atau yang sedang sakit parah,seperti
demam tinggi (diatas 38̊ c) ditngguhkan. Pada anak yang menderita penyakit
gangguan kekebalan tidak diberikan imunisasi polio. Demikian juga anak dengan
penyakit HIV/ AIDS, penyakit kanker atau keganasan, sedang menjalani pengobatan
steroid dan pengobatan radiasi umum, untuk tidak diberikan imunisasi polio. ( anik
maryunani :219)
e. Cara Penyimpanan : pada freezer dengan suhu 20 derajat celcius
Catatan : buanglah sisa vaksin setelah melakukan vaksinasi dilapangan
f. Persiapan alat, Persiapan Pasien, dan Cara Kerja
 Persiapan Alat
1. Bengkok
2. Termos berisi vaksin
3. Cool page/ es batu
4. Pinset anatomi
5. Alat tulis
6. KMS atau buku catatan atau buku laporan
7. Vaksin polio
8. Pipet plastik( sari wahyuni : 130)
 Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga
2. Mengatur posisi pasien
 cara kerja :
1. membawa alat-alat dekat bayi
2. mencuci tangan
3. mengambil vakcin
4. teteskan vaksin 2 tetes
5. merapikann bayi
6. membereskan alat
7. mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai