Bab I Complete
Bab I Complete
KEPEMIMPINAN DAN
AKUNTABILITAS
No. Dok 001/PPD K3/BKB/I/2019 Kepemimpinan dan Akuntabilitas
Revisi 0
Tanggal 14 Januari 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Nama Penyusun
Disusun :
ADMINISTRASI
YENDRAWATI
Diperiksa :
MANAGER HSSE
RANI N.
Disetujui :
Aktivitas sosial dan kerja saat pandemi atau musim wabah misalnya memiliki potensi
bahaya, “potensi bahaya” adalah kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan,
mesin, pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja, proses produksi dan lingkungan
yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, dan penyakit akibat kerja.
Latar Belakang
Dasar Hukum
ADVERTISEMENT
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2918);
Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat ketat dalam
segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya meBKBrsyaratkan
adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
ADVERTISEMENT
ketentuan umum;
sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
penilaian SMK3;
pengawasan;
ketentuan Peralihan; dan
ketentuan Penutup.
Berikut adalah isi PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 - Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bukan format asli:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Kedua
Penetapan Kebijakan K3
Pasal 7
Pasal 8
Bagian Ketiga
Perencanaan K3
Pasal 9
Bagian Keempat
Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Kelima
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
Pasal 14
Bagian Keenam
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
Pasal 15
BAB III
PENILAIAN SMK3
Pasal 16
Pasal 17
BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 18
Pasal 19
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Perusahaan yang telah menerapkan
SMK3, wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini paling lama 1
(satu) tahun.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
KOFONG AL DJUKI
STRUKTUR ORGANISASI
No. Dok 002/SO/BKB/I/2019
PERUSAHAAN
Revisi 0
Tanggal 14 Januari 2019
STRUKTUR ORGANISASI
KOFONG AL DJUKI
Direktur
KOFONG AL DJUKI
No. Dok 003/SP/BKB/I/2019 STRUKTUR PERUSAHAAN
Revisi 0
Tanggal 14 Januari 2019
Revisi 0
Tanggal 14 Januari 2019
Uraian tugas :
1. DIREKTUR
Pemimpin tertinggi suatu perusahaan di Perseroan Komanditer (CV), Direktur
adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan
program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang
diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan
komisaris.
2. PROJECT MANAGER
Project Manager secara umum adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakan
proses manajemen yang mengarah pada strategi pengelolaan proyek dimana tujuan
utamanya yaitu untuk mencapai tujuan proyek.
Project Manager pada pekerjaan konstruksi, adalah seorang yang bertanggung jawab
atas kesuksesan dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada koBKBtensi tertentu. Seorang Project Manager yang baik
hendaknya mempunyai kemampuan memimpin yang ditentukan berdasarkan
karakternya dan koBKBtensi yang memadai. Pada proyek yang sangat kompleks dan
penuh risiko, seorang project manager bahkan harus memiliki kesempurnaan
koBKBtensi
Tugas dan Tanggung Jawab
Project Manager memiliki tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek berupa
koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa kebutuhan tugas,
kebutuhan team, dan kebutuhan individual. Dari pengertian project manager di atas
maka prosedur manajemen proyek mengacu pada empat komponen tugas dan fungsi
penting seorang manajer proyek, agar perkembangan bisnis dan keberlangsungan
hidup perusahaan menjadi semakin lebih strategis yaitu:
a. Perencanaan
Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia berserta sarana
dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. Perencanaan
membahas hal-hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana manajer proyek dan
teamnya membuat, menjual dan mendistribusikan produknya. Jika perusahaan
bergerak pada bidang jasa konstruksi, perencanaan membahas mengenai strategi
bagaimana perencanaan proyek konstruksi nantinya agar bisa berjalan dengan baik
dan lancar.
b. Pengorganisasian
Pada komponen ini menyangkut struktur organisasi dalam manajemen proyek
dimana seorang project manager berkoordinasi dengan manajer-manajer
operasional dalam suatu perusahaan, misalkan seperti manajer keuangan, manajer
pemasaran, manajer IT, dll. Kesemuanya tersebut merupakan unsur dasar yang
harus ada dalam sebuah bisnis. Masing-masing bagian memiliki job description
yang berbeda dan bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.
c. Pelaksanaan
Merupakan implementasi dari perencanaan dan strategi yang sudah dibuat. Pada
tahap ini sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam proses pelaksanaan
proyek seorang menajer proyek akan mengikuti perkembangan proyek dengan
berbagai macam permasalahannya. Ada beberapa metode/tools yang bisa
digunakan oleh manajer proyek dalam mengelola pelaksanaan proyek, diantaranya
yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), dan
Network Planning (jaringan kerja).
Dari tahap pelaksanaan ini akan didapat beberapa informasi seperti jadwal rencana
dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan,
dan material), dan juga progress waktu untuk menyelesaikan proyek.
d. Pengendalian dan Pengawasan
Adanya unsur pengendalian dan pengawasan di dalam bidang usaha jasa
konstruksi merupakan tahapan yang penting agar hasil akhir dari suatu proyek bisa
sesuai dengan harapan. Tujuan utama dari pengendalian yaitu untuk
meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya
proyek. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana awal, maka akan dilakukan
evaluasi dan tindakan koreksi untuk mendapatkan optimalisasi kinerja, biaya, waktu,
mutu dan juga keselamatan kerja.
3. PENGAWAS LAPANGAN
Pengawas Lapangan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan kerja proyek, harus
bisa meminimalkan masalah di lapangan.
4. MANAGER HSSE
Manager HSSE keselamatan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL)
bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program
keselamatan organisasi. Spesialis ini meninjau dan meBKBrbarui kebijakan
kelembagaan HSSE dan melakukan penilaian risiko untuk mendeteksi potensi bahaya
dan merencanakan tindakan pencegahan.Setiap Manager HSSE atau manajer
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) harus tahu
mengenai tugas, tanggung jawab yang dijalankannya. Dengan begitu diharapkan
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dapat terkontrol. Sehingga tujuan untuk
meminimalkan kecelakaan kerja bisa tercapai. Perusahaan yang memiliki manajer K3LL
juga perlu diapresiasi. Sebab ini langkah nyata untuk membuat penerapan program
K3LL bisa lebih efektif.
Tugas dan Tanggung Jawab
- Manajer HSSE harus mengaudit dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kerja dan K3LL dilingkungan proyek
- Manajer HSSE harus memberikan peraturan-peraturan standart dalam setiap
Prosedur pekerjaan.
- Manajer HSSE menjadi penyambung informasi perusahaan dengan pihak User
HSSE di lokasi proyek maupun di Unitpekerjaan.
- Manajer HSSE harus memberikan dan menyampaikan Kebijakan HSSE (Safety
Talk) yang sebelumnya telahdikomunikasikan dengan Kantor pusat untuk kemudian
disampaikan kembali pada saat memulai pekerjaan dan jadwalinspeksi HSSE yang
telah dijadwalkan bertujuan untuk kelancaran proyek.
- Manager HSSE dianjurkan melakukan inspeksi dan investigasi terhadap prosdur
pelaksanaan pekerjaan.
- Manajer HSSE harus mengimplementasikan perencanaan proyek dan
mengartikannya kepada mandor dan pekerja.
- Manajer HSSE harus menjadi perpanjangan tangan perusahaan dilokasi proyek
atau perusahaan.
- Merecruit calon karyawan pada divisi health, safety, environment yang sesuai
kualifikasi dan faham dengan tanggungjawabnya sebagai HSSE.
5. SAFETY MAN
Safety man adalah salah satu bagian dari profesi Health Safety & Environmental,
dimana organisasi ini merupakan salah satu ujung tombak dalam menciptakan
lingkungan kerja yang aman.
7. ADMINISTRASI
Secara umum, pengertian administrasi merupakan aktivitas atau bentuk usaha yang
memiliki kaitan erat dengan berbagai pengaturan kebijakan dengan tujuan agar
mencapai target organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa administrasi
memiliki peran yang begitu krusial bagi semua aktivitas perusahaan atau organisasi.
Hal inilah yang menjadikan administrasi mempunyai peran yang sangat penting supaya
perusahaan tetap berdiri dan terus berkembang. Sedangkan secara sempit,
administrasi adalah bentuk aktivitas yang meliputi surat menyurat, catat-mencatat,
ketik-mengetik, pembukuan sederhana serta kegiatan lainnya yang bersifat teknis
ketatausahaan.
Administrasi juga dapat diartikan secara luas, yang mana administrasi adalah segala
proses kerjasama antara beberapa orang dengan tujuan agar mendapatkan target
dengan memanfaatkan sarana maupun prasarana tertentu yang memiliki daya guna.
Staff administrasi adalah salah satu unit yang memberikan dukungan bagi kegiatan
operasional sebuah perusahaan. Adapun tugas utama staff administrasi yaitu berkaitan
dengan korespondensi, penyimpanan serta penataan dokumen, data entry dan
membantu unit-unit yang membutuhkan data sebagai laporan kepada pihak
manajemen.
Melakukan koordinasi dengan sekretaris atau staff administrasi dari divisi lain
saat ada meeting gabungan maupun kegiatan lainnya.
Mengumpulkan serta menyusun dokumen.
MeBKBrsiapkan akomodasi dan tiket untuk kegiatan kunjungan kerja luar kantor.
Memastikan persediaan ala-alat tulis kantor.
Membuat dan meBKBrsiapkan agenda pengaturan untuk rapat atau acara kantor
lainnya.
Mengatur, membuka serta mendistribusi korespondensi yang masuk ke
perusahaan baik dalam bentuk surat atau email.
MeBKBrsiapkan tagihan, catatan, laporan, surat dan dokumen lainnya memakai
aplikasi pengolah data, database, lembar kerja atau presentasi.
8. KEPALA GUDANG
Kepala Gudang adalah merupakan fungsi kerja dalam sebuah perusahaan baik
dalam sekala besar maupun kecil yang secara umum bertugas merencanakan,
mengkoordinasi, mengontrol dan mengevaluasi semua kegiatan penerimaan,
penyimpanan dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
9. PEKERJA
Setiap perusahaan mempunyai pekerja yang permanen dan tidak permanen, setiap
pekerja perusahaan harus selalu mematuhi peraturan baik yang di kantor perusahaan
maupun yang ada di areal project. Setiap pekerja wajib mendapatkan Hak – haknya
dari perusahaan di bekerja
KOFONG AL DJUKI
PROGRAM KERJA HSSE CV. BINTANG KEJORA BATAM TAHUN 2019
Program lnspeksi Managemen HSE Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan Di lokasi project
2. Melakukan lnspeksi Kepada pekeria Di lokasi project
3. Melakukan lnspeksi APD Di lokasi project
4. Melakukan lnspeksi APAR Di lokasi project
5. Melakukan Closing Temuan lnspeksi Di lokasi project
Program Pelatihan dan Teori Keadaan Darurat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Melakukan Sosialisasi Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 2 bln sekali di kantor
2. Melakukan Pelatihan Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 5 bln sekali di kantor
3. Melakukan Kampanye Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 5 bln sekali di kantor
4. Pelatihan Menggunakan APAR Setiap ada project dan setiap 6 bln sekali di kantor
5. Melakukan Evaluasi Keadaan Darurat
6. Mengikuti seminar K3LL Jika ada
Program Gerakan Hidup Sehat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Senam Kesehatan
2. Kebersihan Sekitar kantor / Lokasi Kerja Setiap ada project dan setiap 1 bln sekali di kantor
3. lkut Gotong Royong disekitar kantor
4. Kampanye tentang Gerakan Hidup Sehat
5. Memeriksa Kesehatan Secara Berkala
Program Kampanye K3LL Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pemasangan Sepanduk K3LL Setiap ada project
2. Pemasangan Spanduk Keadaan Darurat Setiap ada project
3. Pemasangan SpandukTentang Hidup Sehat Setiap ada project dan di ruangan kantor
4. Melakukan kampanye K3ll diperusahaan
maupun Setiap ada project dan di ruangan kantor
lokasi kerja
5. Pemasangan sepanduk larangan narkoba Setiap ada project dan di ruangan kantor
KOFONG AL DJU
MENINGKATKAN BUDAYA HSSE DALAM PERUSAHAAN
Namun demikian dengan hanya membangun budaya HSSE yang solid, bukan hanya
merupakan satu-satunya tujuan yang harus dicapai oleh setiap perusahaan. Karena
masih banyak hal lain yang juga harus diperhatikan, dan ini semua harus dilakukan
secara bertahap.
Dengan pemikiran tersebut, berikut adalah delapan cara praktis yang dapat berguna
untuk menciptakan budaya HSSE di perusahaan yang kuat.
1. Tempat Bekerja
Tempat bekerja merupakan salah satu aspek penting dalam membangun budaya
HSSE yang baik, untuk itu setiap perusahaan harus meBKBrhatikan lingkungan dan
suasana kerja yang akan membantu karyawan mereka mencapai hasil terbaik. Ini
bisa dilakukan dengan meminta masukan dari karyawan ataupun anggota tim guna
membangun lingkungan yang nyaman untuk bekerja. Sehingga mereka dapat
bekerja menuju tujuan bersama, berpikiran sama, dan dapat bekerja sama untuk
membangun budaya HSSE di perusahaan secara lebih baik.
Pembuatan batas ataupun aturan sangat diperlukan, baik untuk mengelola mereka
secara internal ataupun eksternal dan ini tentunya harus diikuti oleh anggota tim
secara sadar. Batasan ataupun aturan ini akan membantu membentuk inti dari
budaya HSSE di perusahaan, serta menjadi aturan penting dalam bekerja.
4. Menetapkan Akuntabilitas
Setiap anggota tim perlu memahami peran mereka masing-masing. Karena setiap
karyawan tentunya memiliki perbedaan ketrampilan dan pengalaman dalam bekerja.
Penentuan peran ini akan membantu perusahaan dalam menetapkan harapan
masing-masing individu.
5. Menetapkan Sasaran
Tentukan sasaran dan target realistis untuk setiap individu. Karyawan baru
kemungkinan besar akan memerlukan sedikit lebih banyak perhatian untuk
memastikan mereka memahami, bagaimana budaya HSSE di perusahaan dapat
membantu mereka memenuhi kebutuhan pribadi masing-masing.
6. Menetapkan Mentor
7. Menentukan Waktu
Jika perusahaan memiliki budaya HSSE yang kuat, maka individu akan merasa
didorong dan terinspirasi untuk bekerja dan berprestasi. Sebagai bonus tambahan,
setiap Perusahaan akan memiliki retensi yang lebih besar.
KOFONG AL DJUKI
PROGRAM KAMPANYE K3LL
DI PERUSAHAAN
N
KEGIATAN KET
O
1 Pemasangan spanduk
K3LL dilokasi kerja LOKASI KERJA
setiap saat
2 Memasang kampanye
tentang keadaan
darurat dilokasi kerja
3 Melakukan kampanye
K3LL diperusahaan dan
selalu memasang
spanduk K3L di
perusahaan
4 Melakukan
pemeriksaan peralatan
kerja diperusahaan
maupun loksasi kerja
Mengetahui;
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI
PROGRAM KAMPANYE K3LL PERUSAHAAN
N
KEGIATAN KET
JAN
O
2 Melakukan Identifikasi
terhadap pekerjaan
yang beriliso tinggi
3 Selalu melakukan
perbaikan terhadap
rambu - rambu K3LL
4 Melakukan
pemeriksaan peralatan
kerja diperusahaan
maupun loksasi kerja
KOFONG AL DJUKI
PROGRAM INSPEKSI MANAJEMEN K3LL
INSPEKSI K3
Telah kita yakini bahwa kecelakaan tidak terjadi begitu saja, tetapi
ada faktor-faktor penyebab yaitu :
1. Buat Standart Frosedur lnspeksi ( SPI) secara jelas sebelum melulai inspeksi.
2. Siapkan Checklist sesuai dengan kebutuhan lnspeksi.
3. Pada waktu membuat checklist, TK perlu diajak diskusi sehingga kita tahu isu-isu
K3LL yang sedang dihadapi.
4. Bila memungkinkan, beri saran praktis dan petunjuk keselamatan kepada tenaga
kerja terhadap metode atau cara kerja yang benar & aman dari permasalahan
K3LL.
5. Jika pada waktu inspeksi ditemukan kondisi-kondisi yang tidak selamat atau tidak
sehat, secepatnya hal tersebut dilaporkan kepada senior manajer.
6. Buatlah laporan inspeksi dan laporkan kepada manajemen yang menangani
bidang K3LLuntuk segera dilakukan tindakan korektif.
7. Segera lakukan tindakan korektif berdasarkan skala prioritas tingkat resiko.
8. Arsipkan laporan sebagai dokumentasi K3LL dan juga bisa di share
/dipublikasikan dengan informasi yang relevan lainnya.
INPEKSI K3LL
Tujuan lnspeksi :
Manfaat lnspeksi :
Jenis lnspeksi
1. Inspeksi rutin dilakukan dengan melintasi seluruh area kerja, atau mengamati
keseluruhan bagian alat, misalnya inspeksi sebelum pekerjaan dimulai.
2. lnspeksi Berkala adalah inspeksi yang dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan s/d
6bulan
3. lnspeksi khusus adalah inspeksi dalam hal-hal khusus, misalnya inspeksi alat
pemadam, inspeksi perilaku atau tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja.
Penjelasan:
1. Inspeksi Informal
Merupakan inspeksi yang tidak terencana
Inspeksi yang bersifat sederhana
Dilakukan atas kesadaran orang-orang yang menemukan atau melihat
masalah K3 di dalam pekerjaanya sehari-hari
Jika ditemukan masalah maka langsung dapat dideteksi, dilaporkan dan
segera dapat dilakukan tindakan korektif.
Keterbatasan : Inspeksi tidak dilakukan secara sistematik sehingga
tidak bisa mencakup gambaran permasalahan secara keseluruhan.
Akan sangat efektif bila inspeksi informal ini dijadikan kebijakan
manajemen.
Masalah-masalah yang ditemukan langsung dapat di dokumentasikan
berupa catatan singkat/foto sesuai prosedur dan di buat laporan secara
sederhana
2. Inspeksi Terencanaa.
a) Inspeksi Rutin
Direncakan dengan cara WALK-THROUGHSURVEY keseluruh area
kerja dan bersifat komprehensif
Jadwal pelaksanakan rutin (Sudah ditentukan : 1xbulan)
Dilakukan bersama-sarna ahli K3 atau perwakilan tenaga kerja
dengan pihak manajemen.
Bagi perusahaan yang tidak memiliki ahli K3 sendiri, dapat menggunakan
ahli K3 dari luar perusahaan yang akan membantu memberikan saran-
saran tentang penanganan masalah-masalah K3 di tempat kerja.
Pelaksanaan Inspeksi terhadap sumber-surnber bahaya pada area
khusus sebaiknya dilakukan dengan melibatkan seseorang yang
mempunyai keahlian khusus.
Hasil yang ditemukan segera ditindak lanjuti, dan setiap
permasalahan yang telah diidentifikasi dari hasil survey harus selalu
tercatat dan dibukukan.
Setiap laporan inspeksi harus inspeksi harus ditanda tangani oleh
penanggung jawab kegiatan inspeksi
Hasil inspeksi yang telah ditulis dalam bentuk laporan hams
disampaikan kepada pihak manajemen, sehingga langkah perbaikan
segera dilakukan Keuntungan :
Inspektur dapat mencurahkan segala perhatiannya untuk melakukan
inspeksi.
Inspektur dapat melakukan observasi menyeluruh tentangK3 di tempat
kerja
Checklist yang akan digunakan untuk inspeksi telah disiapkan dengan
baik laporan temuan dan rekomendasi segera dapat dibuat untuk
meningkatkan kesadaran tentang adanya bahaya di tempat kerja,
serta tindakan korektif yang sesuai segera di implementasikan dalam
upaya mengadakan sarana pencegahan kecelakaan dan kerugian
yang lebih besar.b. lnspeksi Khusus Direncanakan hanya untuk diarahakan
kepada kondisi-kondisi tertentu, seperti : Mesin-mesin, alat kerjadan
tempat-tempat Khusus yang memiliki resiko kerja tinggi. Langkah dalam
membuat daftar inventarisasi objek inspeksi khusus adalah :
Kategorikan dan buat daftar objek yang dianggap penting & krusial
di perusahaan
Rencanakan atau gambarkan area yang menjadi tanggung
jawab masing-masing unit kerja
Susun daftar inventarisasi dengan baik dan terstruktur.
Buatlah Recordkeeping : Identifikasi setiap mesin & peralatan,
indikasi apa yang akan di inspeksi, identifikasi siapa petugas dan
penanggung jawab inspeksi n berapa sering dilakukan inspeksi.
P D C A (P l a n - Do – C h e c k – A c t i o n)
1) Plan
atau Perencanaan Inspeksi, dengan membuat persiapan-persiapan
inspeksi seperti menentukan jenis inspeksi, frekuensi inspeksi, lokasil
area tempat kerja, dan formulir inspeksi atauinspection checklist.
2) Do
atau Pelaksanaan Inspeksi, befokuslah pada area yang telah
ditentukan dan periksa bahwa seluruh isi checklistinspeksi telah
diperikasa.
3) Check
atau Pelaporan Inspeksi dilakukan melalui suatu alatatau sarana yang
dapat digunakan sebagai bahan infonnasi dan komunikasi yang efektif.
4) Action
Atau Tindak lanjut atau Pemantauan dengan membuat skala
prioritas upaya-upayaperbaikanyang harus dikerjakan dan memantau
program perbaikan dan anggaran biaya hingga implementasi perbaikan
selesai.
Untuk membantu menentukan aspek-aspek di tempat kerja apa saja yang sebaiknya
diinspeksi, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan di antaranya:
1. Bahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau PAK di tempat kerja, meliputi:
2. Peraturan perundang-undangan di bidang K3 dan standar yang berkaitan dengan
bahaya, tugas-tugas, proses produksi tertentu, alat pelindung diri, dll.
3. Permasalahan K3 yang terjadi sebelumnya meskipun risikonya kecil juga perlu
dipertimbangkan
4. Peralatan Kerja
2. Tahap pelaksanaan
Bila persiapan Anda sudah matang dan terencana, saatnya Anda melaksanakan
inspeksi K3. berikut langkah-langkah nya :
Menghubungi penanggung jawab bagian yang akan dikunjungi untuk
menginformasikan bahwa akan diadakan inspeksi K3
Usahakan untuk mengikuti peta dan jalur inspeksi yang sudah direncanakan
Mengamati rangkaian proses kerja untuk memastikan ada atau tidaknya
pelanggaran terhadap peraturan atau prosedur K3
Mengamati tindakan perorangan atau perilaku pekerja apakah sudah
memenuhi persyaratan K3
Mengumpulkan data atau memeriksa kembali data sesuai daftar inspeksi
yang telah dibuat. Daftar inspeksi bersifat permanen, tidak boleh ada hal yang
dipertimbangkan kembali selama pelaksanaan inspeksi berlangsung. Daftar
inspeksi harus ditinjau dan ditambahkan atau direvisi seperlunya, misalnya
perubahan prosedur kerja atau perubahan proses kerja menggunakan
peralatan tertentu.
Melakukan perbaikan sementara dengan segera apabila saat pelaksanaan
inspeksi ditemukan tindakan atau kondisi berbahaya.
Mengetahui;
KOFONG AL DJUKI
PROGRAM INSPEKSI MANAGEMEN K3LL
KOFONG AL DJUKI
B
Menajemen Senior menerapkan system
reward/ consequences
( Penghargaan/sanksi ) terkait aspek
HSSE
SISTEM REWARD (PENGHARGAAN) DAN PUNISHMENT (SANKSI)
KEMAJUAN KEMUNDURAN
PRESTASI WANPRESTASI
REWARD PUNISHMENT
TENAGA KERJA
Setiap perusahaan yang menawarkan reward besar bagi karyawan yang berprestasi
dan mampu mencapai target dan tujuan tertentu. Berikut 5 jenis reward yang
diterima oleh para pekerja, antara lain:
1. Pujian tulus, salah satu bentuk reward yang tidak dapat diberi dengan uang.
Pujian yang tulus dapat mengena dalam hati dan membuat karyawan lebih
termotivasi.
2. Kenaikan gaji bulanan merupakan salah satu bentuk reward yang sangat pantas
diberikan perusahaan kepada karyawan yang telah setia kepada perusahaan,
atau karyawan dengan produktivitas yang sangat baik. Kenaikan gaji bulanan
juga memberikan promosi kenaikan jabatan dan posisi yang lebih tinggi kepada
karyawan tersebut.
3. Uang bonus dan atau voucher bagi karyawan dengan kinerja dan dedikasinya
yang mampu membawa perusahaan mencapai tingkat prestasi dan atau
kemajuan tertentu.
4. Hadiah berupa penghargaan tahunan, merupakan ajang puncak keberhasilan
perusahaan secara tahunan. Ajang tersebut berperan besar bagi perusahaan
yang ingin merayakan keberhasilan bersama teman kantor.
5. Akomodasi liburan kepada karyawan tetap yang ingin jalan-jalan sambil belajar
ke luar negeri dan atau melepas penat di sela-sela kesibukan kerja. Pemberian
akomodasi liburan terkadang nilainya jauh di atas pemberian bonus.
1. Sanksi berat dapat berakibat pada turunnya jabatan atau bahkan dibebaskan dari
jabatan, seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Caranya adalah memberikan
konseling khusus karyawan yang kedapatan pelanggaran dalam bekerja, dan
setelah pemberian surat peringatan (SP) pun tidak ada perubahan. Tujuannya
adalah mengetahui permasalahan apa yang dialami karyawan, sehingga dia bisa
kembali bekerja secara optimal.
2. Sanksi sedang dapat berakibat pada pemotongan gaji dan atau tunjangan tidak
tetap bagi karyawan yang kedapatan melakukan pelanggaran dengan sengaja.
Hal itu dapat membantu karyawan lebih berhati-hati dalam bekerja supaya
gajinya tidak akan dipotong lagi.
3. Sanksi ringan biasanya diberikan dalam bentuk teguran, baik lisan maupun
tulisan. Jika karyawan yang kedapatan melakukan pelanggaran, maka dia akan
diberikan teguran beserta alasan dan maksud tujuan itu. Dengan teguran ringan,
diharapkan bahwa karyawan tersebut mau berubah.
Mengetahui;
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI