Anda di halaman 1dari 47

PROSES 7

JAMINAN PEMANTAUAN,
PENGUKURAN DAN AUDIT
Jaminan Pemantauan, Pengukuran
No. Dok 001/PPD K3/BKB/I/2019
dan Audit
Revisi 0
Tanggal 07 Januari 2019

JAMINAN PEMANTAUAN, PENGUKURAN DAN AUDIT


CV. BINTANG KEJORA BATAM

LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Nama Penyusun /Jabatan

Dibuat
Yendrawati
Administrasi

Diperiksa
Rani N.
Manager HSSE

Disetujui
KOFONG AL DJUKI
Direktur
A

Perusahaan memiliki Sistem Audit


HSSE yang dilaksanakan oleh
personil yang koBKBten
PROGRAM AUDIT HSE

N
KEGIATAN KET
O

1 Melakukan pemeriksaan Lokasi pekerjaan


kemajuan pekerjaaan di
lokasi kerja Lokasi pekerjaan

2 Melakuka identifikasi
terhadap pekerjaan
yang beresiko tinggi

3 Melakukan survei
terhadap peralatan kerja
dan pendukung
pekerjaan lainnya

4 Melakukan pemeriksaan
peralatan kerja
diperusahaan maupun
lokasi kerja

Medan, 02 Agustus 2019

Pimpinan Perusahaan,
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI
STANDART OPERATION PROSEDURE ( SOP )
Nomor : 01/SOP- AUDIT/ 2019
Judul : Prosedur Audit
Mulai Berlaku: 03 Januari 2019
Revisi : 0.

URAIAN :

LANGKAH YANG DIPERLUKAN UNTUK PENERAPAN AUDIT K3 :


1. Pembuatan keputusan pelaksanaan audit keselamatan kerja lengkap dengan
sasaran, penentuan pelaksanan audit, pembentukan team dan penyediaan
anggaran oleh pimpinan perusahaan.
2. Perencanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja. Pendataan ini
dilakukan pelatihan kepada anggota team tentang prinsip dan metode audit
keselamatan dan kesehatan kerja, tolak ukur ( kriteria penilaian ) yang dapat
dipergunakan, cara pembuatan laporan audit dan lainnya.
3. Persiapan pelaksanaan. Team mengembangkan daftar periksa ( check list )
dan daftar pertanyaan yang akan dipergunakan, lengkap dengan kriteria
penilaian.
4. Pelaksanaan audit kesehatan dan keselamatan kerja. Team melakukan
pemeriksaan secara langsung dengan melihat sarana, lingkungan dan
perangkat lunak keselamatan dan kesehatan kerja yang ada, serta
melakukan verifikasi apakah data yang diperoleh memang benar.
5. Pelaporan hasil pemeriksaan. Sebelum laporan lengkap hasil audit disusun,
hasil temuan perlu didiskusikan bersama pengurus/ manajemen dari unit yang
diaudit dan dipresentasikan kepada manajemen perusahaan untuk
meBKBroleh berbagai tanggapan.
6. Pelaksanaan perbaikan dan pemantauan hasil perbaikan oleh manajemen
dibantu K3LL setempat.

Mengetahui;
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI
Jadwal audit

No. Dokumen : 001/PG-004/BKB/I-2019


JADWAL AUDIT MANAGEMENT
Tahun : 2019

Sehubungan agar terciptanya lingkungan kerja K3LL yang baik, dengan ini kami sampaikan
Jadwal Pelaksanaan Audit sebagai berikut :

No. TANGGAL PUKUL LOKASI PELAKSANA JABATAN PEKERJAAN

1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30- Manager
1 07/01/2019 Lokasi kerja Rani N. alat
15.00 HSE
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30- Manager
2 10/04/2019 Lokasi kerja Rani N. alat
15.00 HSE
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30-
3 23/09/2019 Lokasi kerja Rani N. Pengawas alat
15.00
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
4 03/11/2019 08.30- Kantor PT. Rani N. Manager 1.Pemeriksaan
15.00 BPE HSE alat kerja.
2.Pemeriksaan
alat
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja

Mengetahui;

CV. BINTANG KEJORA BATAM


Direktur

KOFONG AL DJUKI

A. Sistem Audit di Tempat Kerja


1. Pengertian Audit
Audit adalah pemeriksaan secara sistematis dan independe, untuk
menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan procedure
yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai
kebijakan dari tujuan perusahaan.
2. Tujuan dan Manfaat Audit/ Tujuan Audit
1. Mengadakan penilaian secara kritis dan sistematis semua bahaya potensial
yang terdapat pada kegiatan unit instalasi.
2. Untuk memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi semua ketentuan
peraturan perundangan, standart tekhnik dan standart keselamatan kerja
yang handal.
3. Menentukan langkah untuk mengatasi bahaya potensial sebelum terjadi
kecelakaan kerja dan kerugian maupun gangguan operasi dapat berjalan
lancer, dan mutu produk yang dihasilkan serta efisien dapat terjamin.
Manfaat Audit
Berikut ini adalah 4 manfaat Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) :
1. Menejemen mengetahui kelemahan unsur system operasi sebelum timbul
gangguan operasi, Insiden atau kecelakaan yang merugikan sehingga
kerugian dapat ditekan dan keandalan serta efesiensi dapat ditingkatkan.
2. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat ini sasaran apa yang ingin
dicapai dimasa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap peraturan
perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
3. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3
bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamatan dan
kesehatan kerja.
4. Peningkatan citra perusahaan.
3. Badan Audit K3
Persyaratan Badan Audit diantaranya adalah :
a. Status perusahaan BUMN atau swasta nasional
b. Memiliki kantor cabang ditingkat provinsi
c. Memiliki bukti wajib lapor ketenaga kerjaan
d. Memiliki minimal 10 Auditor senior dan 20 Auditor junior
e. Pengalaman dalam Audit system

4. Mekanisme Audit K3
Audit Sistem Manajemen K3 dilaksanakan sekurang-kurang nya 1 kali dalam
3 tahun. Untuk pelaksanaan audit Badan Audit harus :
1. Membuat rencana tahunan audit menyampaikan rencana tahunan audit
kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk pengurus tempat kerja yang akan
diaudit dan Kantor Wilayah.
2. Departemen Tenaga Kerja Setempat.
3. Mengadakan kordinasi dengan Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja
Setempat.
4. Pengurus tempat kerja yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen-
dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan audit system manajemen K3.

5. Macam-Macam Audit
a. Internal Audit
Dilakukan oleh auditor dari dalam organisasi sendiri setelah mendapat tugas
dari pimpinan.
Karakteristik Internal Audit :
1. Dilakukan secara berkala
2. Tim audit bersifat independen
3. Tim audit memiliki koBKBtensi melakukan audit
4. Mendapat tugas dari pimpinan organisasi
5. Melaporkan hasil nya kepada manajemen dengan rekomendasi yang
membangun
Lingkup Audit Internal :
1. Dokumentasi system manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Tujuan dan Sasaran K3
4. Procedure dan instruksi kerja K3
5. Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko
6. Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil pemeriksaan
7. Laporan ketidak sesuaian
8. Procedure audit
9. Procedure ketidak sesuaian dari hasil audit sebelum nya
10. Hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak lanjut nya

b. External Audit :
Dilakukan oleh auditor dari luar organisasi yang telah mendapat tugas dari
badan auditing baik pemerintah maupun swasta. Tahapan Audit Eksternal SMK3
sesuai Permenaker No 05/ MEN/ 1996, merupakan alat untuk mengukur
besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 ditempat kerja.
Pemeriksaan audit dilaksanakan secara sistematik oleh Badan Audit
Independen, dengan periode sekurang-kurang nya 3 tahun sekali.
Persyaratan Auditor Eksternal Senior adalah :
1. Pengalaman sebagai auditor eksternal SMK3 minimal 1 tahun
2. Telah melakukan audit kesusuaian dari Audit Eksternal sebanyak 10 kali
3. Pernah menjadi ketua tim Auditor Eksternal minimal 3 kali
4. Pernah melakukan verifikasi laporan audit eksternal minimal 3 kali

6. Prinsip Audit
Audit harus berdasarkan fakta-fakta objektif kriteria keputusan harus
berdasarkan kepada syarat-syarat standart dan perundang-undangan yang
ada, Audit Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ),
meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembangunan dan pemeliharaan koitmen
b. Strategi pendokumentasian
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pembelian
f. Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3
g. Standart pemantauan
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. Pengelolaan material dan pemindahan nya
j. Pengumpulan dan penggunaan data
k. Pemeriksaan system manajemen
l. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
7. Team Audit
1. Terdiri dari berbagai disiplin atau fungsi dalam organisasi
2. Tetapkan ketua, sekertaris dan anggota

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TEAM AUDIT KESELAMATAN KERJA


1. Membuat rencana kerja ( sasaran, cakupan, kekerapan, daerah yang diaudit,
kapan audit dilaksanakan )
2. Membuat daftar periksa, daftar pertanyaan dan starndart penilaian yang akan
dignakan
3. Melakukan pemeriksaan secara objektif ketempat yang akan diaudit,
mereview pelaksanaan prosedur dan manajemen keselamatan kerja dan
mengadakan wawancara dengan pekerja untuk membuktikan (verifikasi)
4. Menyusun laporan hasil audit dan sasaran perbaikan
5. Melaukan pemantauan pelaksanaan usul perbaikan
8. Materi
1. Peraturan dan perundangan yang terkait dengan Sistem Manajemen K3 dan
Audit
2. Perbedaan antara inspeksi dan audit
3. System Manajemen Kesehatan & Kesehatan Kerja dn elemen-elemennya
4. Team Audit dan Kualifikasinya
5. Penyiapan checklist
6. Tekhnik Audit
7. Penilaian dan pertimbangan
8. Laporan Audit dan tindak lanjut dari rekomendasi Audit
9. Peserta
1. HSE Manager
2. Safety Officer
3. Staff Sistem Manajemen K3
4. Internal Auditor
5. Calon Internal Auditor
6. Individu yang tertarik memahami system audit
10. Laporan Hasil Audit
1. Hasil pemeriksaan
2. Kelemahan unsur system ( perangkat keras/ perangkat lunak/ manusia )
3. Saran dan perbaikan
11. Susunan Laporan
a. Kesimpulan menyatakan secara ringkas hasil audit menyeluruh; singkat,
jelas, objektif dan menarik
b. Pelaksaan audit menjelaskan secara singkat; lingkup audit dan daerah yang
perlu perhatian khusus
c. Temuan, menyajikan data tentang hasil pemeriksaan secara lebih lengkap
dan berisi kekuatan dan kelemahan penerapan SMK3 Bidang Kebakaran di
unit kerja
 Saran berupa usulan untuk perbaikan
 Perushaan dan seksi/ unit yang diaudit
 Pelaksaan audit : tanggal dan tempat
 Tujuan audit ( menyatakan tujuan dan maksud )
 Lingkup audit ( elemen, kreteria, dan persyaratan standart )
 Team audit : ketua, sekertaris dan anggota
 Wakil seksi/ unit yang di audit ( nama dan jabatan )
 Daftar temuan ketidak sesuaian ( kategori ( major/ minor ) )
 Kesimpuan umum
d. Tindak lanjut ( penjelasan ketidak sesuaian kriteria, bebrapa major dan
beberapa minor, berikut dengan daftarnya
e. Hasil audit : baik, sedang atau buruk

PROSES AUDIT K3
Perusahaan perlu merencanakan kegiatan audit nya agar dapat berjalan
lancer dan memenuhi sasaran dari kegiatan audit tersebut.
1. PERSIAPAN
Perusahaan perlu merencanakan kegiatan audit nya agar dapat berjalan
lancer dan memenuhi sasaran dari kegiatan audit tersebut.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum nya yaitu :
1. tujuan dan ruan lingkup audit.
2. Personil pelaksanan audit.
3. Tugas dan tanggung jawab yang jelas.
4. Jadwal kegiatan audit.
5. Dokumentasi kegiatan audit ( prosedur, form dll, )
2. PELAKSANAAN
1. Pengumpulan informasi
2. Peninjauan dokumen ( manual, SOP, dll )
3. MeBKBrsiapkan alat tulis dan checklist
4. Pembuatan jadwal audit
5. Breafing tim auditor
6. MeBKBrsiapkan APD ( Alat Pelindung Diri ) jika diperlukan
3. PERENCANAAN
a. Pertemuan pembuka
1. Perkenalan diri tim audit
2. Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup audit
3. Penjelasan jadwal audit
4. Menjelaskan proses audit
5. Menyediakan daftar hadir pertemuan pembuka
b. Kegiatan audit :
1. Menggunakan daftar periksa ( checklist )
2. Melihat bukti objektif dengan metode : ( verifikasi, observasi,
wawancara dan mencatat secara mendetail bukti objektif )
Mekanisme wawancara :
1. Bersikap koperatif
2. Sopan, terbuka, dan jangan berprasangka buruk
3. Ciptakan Susana yang nyaman bagi auditor
4. Berikan waktu yang cukup bagi auditee
5. Perhatikan bahasa tubuh
6. Gunakan bahasa yang jelas
7. Gunakan 5 W, 1 H dan Show Me
c. Pertemuan auditor
1. Melakukan evaluasi terhadap temuan hasil audit
2. Mencatat temuan hasil audit ke dalam daftar periksa audit
3. MeBKBrsiapkan laporan temuan ketidaksesuaian untuk pertemuan
penutup
d. Pertemuan penutup
1. Ucapkan terimaksih
2. Tim audit menjelaskan seluruh hasil temuan audit kepada auditee
3. Auditee melakukan verifikasi terhadap temuan tim audit dan
persetujuan atas hasil temuan
4. PEMBUATAN LAPORAN
1. Laporan audit yang dibuat merupakan dokumentasi dari keseluruhan
audit dan hasil audit sehingga dapat menjadi bahan rapat tinjauan
ulang manajemen
2. Isi dari laporan audit internal
3. Detail kegiatan audit ( lokasi, tanggal, auditee dll )
4. Kesimpulan umum
5. Ruang lingkup audit
6. Temuan audit dan rekomendasi perbaikan
5. TINDAK LANJUT
1. Melakukan pemantuan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang
ditentukan
2. Sebagai bahan masukan kepada pihak Manajemen
3. Sebagai pertimbangan untuk frekwensi Audit Internal berikut nya
Mengetahui;

CV. BINTANG KEJORA BATAM


Direktur

KOFONG AL DJUKI
RENCANA RINGKASAN TEMUAN AUDIT DAN
RENCANA TINDAK LANJUT

Kode Pekerjaan : ______________________________


Pekerjaan : ______________________________
Tanggal Pemeriksaan : ______________________________

HASIL AUDIT YANG DITEMUKAN SAAT PEKERJAAN

II. URAIAN KETIDAK SESUAIAN (TEMUAN) I. KETIDAK SESUAIAN TERHADAP INSTRUKSI KERJA
1. ___________________________________ 1. ______________________________________________
2. ___________________________________ 2. ______________________________________________
3. ___________________________________ 3. ______________________________________________
4. ___________________________________ 4. ______________________________________________
II. BUKTI YANG DITEMUKAN
5. ___________________________________ III. 5. STANDAR/KRITERIA YANG DIGUNAKAN
______________________________________________
1. ___________________________________ 1. ______________________________________________
2. ___________________________________ 2. ______________________________________________
3. ___________________________________ 3. ______________________________________________
4. ___________________________________ 4. ______________________________________________
5. ___________________________________ 5. ______________________________________________

III. BUKTI YANG DITEMUKAN III. STANDAR/KRITERIA YANG DIGUNAKAN


1. ___________________________________
1. ______________________________________________
2. ___________________________________
2. ______________________________________________
3. ___________________________________
3. ______________________________________________
4. ___________________________________
4. ______________________________________________
5. ___________________________________
5. ______________________________________________
CHECKLIST AUDIT LAPANGAN:

No Uraian ada tidak Aman/ Tidak


baik aman/baik

I. PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1 Apakah semua bahan-bahan yang
mudah terbakar dan meledak
disimpan dan digunakan secara
aman ?
2 Apakah tersedia tempat yang tertutup
untuk bahan buangan yang mudah
terbakar ?
3 Apakah instruksi-instruksi yang jelas
telah dipasang ditempat penyimpanan
maupun pembuangan bahan- bahan
yang mudah terbakar dan meledak ?
4 Apakah alat pemadam kebakaran
tersedia dengan jumlah dan jenis yang
memadai serta dengan penempatan
yang baik, mudah terlihat dan
tercapai ?
5 Apakah telah ditunjuk petugas yang
cukup dan diberikan pelatihan dalam
penanggulangan kebakaran dan
keadaan darurat ?
6 Apakah disediakan gelondongan
selang ( hose reel ) yang cukup
jumlahnya dan dalam penggunaan
dapat mencapai seluruh bagian
bangunan ?
7 Apakah hidrant kebakaran dan
persediaan air selalu cukup untuk
digunakan oleh regu pemadam ?
8 Bila terdapat resiko kebakaran khusus,
misalnya : kebakaran magnesium,
sodium dan lainnya, apakah tersedia
peralatan khusus untuk
pemadamannya ?
9 Apakah terdapat sistem peringatan
kebakaran ( alarm ) yang baik,
terdengar dan atau terlihat dengan
jelas ?
10 Apakah secara teratur diadakan
latihan peran evakuasi/ penyelamatan
bagi seluruh tenaga kerja ?
11 Apakah sistem alarm dan alat
pemadam dites/dicoba secara teratur
dan diberikan label ?
12 Apakah terdapat prosedur evakuasi/
penyelamatan secara tertulis dan
terpajang secara tepat ?

13 Apakah tanda "Dilarang Merokok"


dipajang disekitar tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya
kebakaran ?
14 Apakah disediakan sarana
penyelamatan diri dengan cepat dan/
atau jaln penyelamatan yang bebas
rintangan ?
15 Apakah terdapat sistem komunikasi
dan pemanggil regu pemadam
kebakaran yang handal ?
16 Apakah terpasang instruksi dan nomor
telpon dalam keadaan bahaya ?

II.PERENCANAAN KEADAAN
DARURAT ( EMERGENCY PLANING
)
1 Apakah ada petugas khusus yang
bertanggung jawab terhadap keadaan
darurat ?
2 Apakah sudah dibuat prosedur
penanggulangan keadaan darurat ?
3 Apakah petugas penanggung jawab
keadaan darurat telah dilatih/ dididik
secara khusus sehingga mengetahui
tingkat bahaya yang ada ?
4 Apakah dapat diyakinkan bahwa para
pekerja dapat diungsikan dan
diselamatkan secepatnya ?
5 Untuk penyelamatan dalam keadaan
darurat apakah disediakan alat bantu
pernafasan, dan apakah para
petugasnya sudah diberikan pelatihan
yang cukup ?
6 Apakah ada petunjuk tertulis untuk
memilih dan menggunakan alat
pelindung pernafasan ?
7 Apakah para supervisor sudah dilatih
dalam prosedur penghentian proses/
kegiatan dalam keadaan darurat ?
8 Apakah tersedia petunjuk operasi
untuk menanggulangi bahaya ?
9 Apakah setiap ruangan atau
bangunan diberi sistem tanda bahaya
dan system komunikasi untuk keadaan
darurat, penyelamatan dan lain- lain ?
10 Apakah terdapat sistem tertulis untuk
dengan cepat menentukan dan
menemukan kembali jika ada pekerja
yang menghilang ?
11 Apakah peralatan untuk menghentikan
proses bila dalam keadaan darurat
mudah diketahui dan diyakini dapat
bekerja dengan baik ?
12 Apakah sudah dibuat prosedur
penanggulangan keadaan darurat ?
13 Apakah para manajer juga dilatih
dalam prosedur keadaan darurat ?

III. PERTOLONGAN PERTAMA


PADA KECELAKAAN
1 Apakah terdapat kotak P3K yang
lengkap dan memadai di tempat yang
strategis ?
2 Apakah terdapat petugas P3K secara
khusus dan dalam jumlah yang
memadai ?
3 Apakah dipekerjakan seorang dokter
secara tetap atau dengan sistem
kontrak dengan pusat pelayanan
kesehatan tertentu ?
4 Apakah terdapat sarana
pengangkutan khusus dan selalu siap
untuk mengangkut orang yang cedera
atau terluka kerumah sakit ?
5 Apakah semua tenaga kerja secara
teratur dilatih dalam memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan
?
6 Apakah ditempat kerja terdapat bahan
yang bersifat korosif dan beracun,
apakah terdapat fasilitas untuk
memberikan/ membilas tubuh yang
dapat segera dipakai dalam keadaan
bahaya ?

IV. TEMPAT DAN CARA


PENYIMPANAN INTERNAL
1 Apakah fasilitas penyimpanan cukup
memadai ?
2 Apakah tersedia secara khusus
tempat penyimpanan benda-benda
yang tidak dipakai ?
3 Apakah tempat penyimpanan tersebut
sudah direncanakan sebelumnya ?

Catatan : kategori audit dapat ditambah sesuai dengan kondisi dan


pekerjaan yang dilakukan dilapangan

Mengetahui, Disusun Oleh,


CV. BINTANG KEJORA BATAM MANAGER HSSE
Direktur

KOFONG AL DJUKI Rani N.


B

Perusahaan telah melakukan


inspeksi terhadap peralatan yang
digunakan
INSPEKSI TERHADAP PERALATAN
NOTULEN INSPECTION

POKOK BAHASAN

 INSPECTION INSPEKSI/ AUDIT DILAKUKAN


UNTUK MEMERIKSA DAN
MENGECEK KEADAAN DAN
KONDISI ALAT-ALAT KERJA
YANG DIGUNAKAN, YANG
BERTUJUAN UNTUK
MENGHINDARI DAN
MEMINIMALKAN KECELAKAAN
AKIBAT KONDISI ALAT YANG
TIDAK LAYAK DIGUNAKAN
SOP BOR
Alat PembuatLubang

Perusahaan : CV. BINTANG KEJORA BATAM


Uraian : SOP BOR
No : 001/SOP/BKB/Bor/2019

Berikut cara pengunaan bortangan


 Pastikan bor dalam keadaan baik dan layak pakai
 Cek kondisi kabel jangan ada yang terkelupas
 Cek kepala bor, pastikan tidak goyang
 Pastikan mata bor duduk dan dalam kondisi tidak goyang
 Pasanglah kabel power kekabel yang ada di bor
 Jika pada saat pengerjaan kondisi bor sangat panas, segera matikan
 Simpan bor ditempat yang aman yang terhindar dari matahari
Pemeriksaan Peralatan
Bor

Perusahaan : CV. BINTANG KEJORA BATAM


No SOP : 001/SOP/BKB/Bor/2019
Tanggal : Senin, 13 Agustus 2019

No Bagian Yang Di Periksa Kondisi


Ya Tidak

1. Badan Bor
 Kondisi baik tidak pecah / retak
 Baut / scrup dalam kondisi baik, kencang
dan tidak dol
 Saklar-saklar berfungsi baik ( on-off )
 Handle mata bor kondisi baik

2. Mata Bor
 Kondisi baik, diikat/dipasang kencang
 Pengunci baik dan tidak dol
 Poros / spindle tidak goyang

3. Kelistrikan
 Kabel daya kondisi baik
 Tidak ada sambungan / bagian yang terbuka
 Steker ( plug ) baik, sesuai jenis areal kerja

4. No SOP : 001/SOP/BKB/Bor/2019

Seluruh rekomendasi pemeriksaan wajib di penuhi sebelum peralatan dinyatakan


layak digunakan
Untuk bagian peralatan yang tidak ada, agar diisi NA pada checklist
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Perlatan
Apar ( Alat Pemadam Api Ringan )

Perusahaan : CV. BINTANG KEJORA BATAM


No SOP : 002/SOP/BKB/Apar/2019
Tanggal : Senin, 13 Agustus 2019

No Bagian Yang Di Periksa Kondisi


Ya Tidak

1. TabungApar
 Tabung Apar tidak penyok / retak
 Cat tabung warna merah dan masih
bagus
 Handle Apar tidak penyok
 Safety Pin terpasang dan tersegel di
handle Apar
 Indikator hijau masih berfungsi dengan
baik ( jarum berada pada posisi warna
hijau )
 Berat tabung sesuai dengan rekomendasi
pabrikan

2. Selang Apar
 Selang Apar tidak retak / bocor
 Selang terpasang kuat pada tabung
 Nozzle ada dan tidak rusak

3. No SOP : 002/SOP/BKB/Apar/2019

Seluruh rekomendasi pemeriksaan wajib di penuhi sebelum peralatan dinyatakan


layak digunakan
Untuk bagian peralatan yang tidak ada, agar diisi NA pada checklist
SOP APAR
Alat Pemadam Api Ringan

Perusahaan : CV. BINTANG KEJORA BATAM


Uraian : SOP APAR
No SOP : 002/SOP/BKB/Apar/2019

Berikut cara pengunaan Apar


 Pilih Apar yang sesuai dengan klasifikikasi kebakaran
 Pastikan Apar dalam keadaan layak pakai
 Cek preasure tekanan Apar, pastikan Apar memiliki tekanan
 Tarik pin pengaman pada Apar yang berada di bagian atas
 Sebelum menyemprot Apar, pastikan anda berada pada posisi searah angin (
up stream )
 Pegang nozzle bagian atas lalu arahkan ujung selang pada titik api
 Jika api telah padam, semprotkan Apar ke atas untuk membuang sisa gas
yang ada
HSE INSPECTION

NO
ITEM YANG DIPERIKSA SESUAI KETERANGAN

YA TIDAK
1 Pekerja melakukan breafing yang
melibatkan semua pekerja
2 Pimpinan perusahaan menyediakan
peralatan keselamatan kerja
3 Sedia body harness untuk pekerjaan
ketinggian

4 Sedia safety helmet + chain strap

5 Sedia safety shoes

6 Sedia sarung tangan

7 Sedia kaca mata safety

8 Scaffolding untuk bekerja di ketinggian

9 Sedia apar yang siap pakai

10 Sedia P3K

11 Sedia rambu-rambu keselamatan

12 Lokasi kerja selalu dalam keadaan


bersih

Mengetahui, Disusun Oleh,


CV. BINTANG KEJORA BATAM MANAGER HSSE
Direktur

KOFONG AL DJUKI Rani N.


C

Temuan audit, inspeksi dan


rekomendasi investigasi kecelakan
telah ditindaklanjuti oleh Perusahaan
TINDAK LANJUT TEMUAN HSE

PEKERJA TIDAK MENGGUNAKAN APD


Sanksi yang diberikan kepada pekerja
a. Berupa teguran pertama
b. Diberi peringatan dan peryataan
c. Jika terulang lagi maka akan diberi
tindakkan tegas berupa surat
pemecatan

PEKERJA SUDAH MENGGUNAKAN APD SETELAH DIBERI PERINGATAN


Pekerja sudah menggunakan APD
saat bekerja setelah diberikan teguran
dan surat peringatan pertama.

Medan, 02 Agustus 2019


CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI
SANKSI-SANKSI PERUSAHAAN BAGI KARYAWAN YANG
TIDAK MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI

Setiap pegawai wajib mematuhi semua peraturan-peraturan yang ada di


perusahaan PT. ARTHO LANGGENG MANDIRI. Dan apabila setiap pegawai
yang tidak mematuhi peraturan- peraturan yang ada, maka dikenakan
sanksi-sanksi sebagai berikut :
1. Apabila ada pegawai perusahaan yang tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD), maka pegawai tersebut akan dikenakan sanksi
sebagai berikut :
 Akan diberikan peringatan / teguran pertama. (secara lisan)
 Apabila mengulanginya lagi, akan diberikan peringatan / teguran secara
tertulis.
 Dan setelah diberikan peringatan / teguran secara tertulis, pegawai
tersebut masih mengulanginya lagi. Maka akan diskorsing
dari pekerjaan di perusahaan dalam waktu yang ditentukan.
2. Bila ada pegawai yang menggunakan obat-obatan terlarang dan
minuman keras saat melakukan pekerjaannya, maka pegawai tersebut
akan ditindak lanjuti secara tegas, dan dapat berhentikan langsung /
diputus hubungan kerjanya dengan perusahaan.

Medan, 02 Agustus 2019


CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI
SURAT PERlNGATAN
No. ......../ CV. A/K3LL/...../20....

Hal : Surat Peringatan Pertama

Sehubungan dengan kedisiplinan karyawan CV. BINTANG


KEJORA BATAM pada pekerjaaan

Nama : ..........................................................

Tempat/Tanggal Lahir : ..........................................................

Bagian : ..........................................................

Dikarenakan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


dalam melakukan pekerjaan di lokasi proyek, maka nama yang disebut di
atas diberikan Surat Peringatan Pertama.

Demikianlah surat Peringatan ini dibuat agar dipergunakan seperlunya.

Pimpinan Perusahaan
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI
SANKSI – SANKSI PERUSAHAAN

PELANGGARAN YANG DILAKUKAN JENIS SANKSI

BAGI KARYAWAN YANG TIDAK DIBERIKAN TEGURAN, BERUPA


MEMAKAI APD DI LOKASI KERJA LISAN, DAN TULISAN SEPERTI SURAT
PERINGATAN I, II, III
MEMBAWA KOREK API - MEROKOK
DI DALAM AREAL KERJA DIBERIKAN TEGURAN, BILA DI
ULANGI BISA DI PHK
MEMBAWA HANDPHONE, DI LOKASI
KERJA DIBERIKAN TEGURAN, BILA
DIULANGI BISA DI PHK

TIDAK DISIPLIN/LALAI DALAM BEKERJA DIBERIKAN TEGURAN, BILA DIULANGI


YANG DAPAT MERUGIKAN PEKERJAAN DAPAT DI PHK
LAIN
DIBERIKAN TEGURAN, BERUPA
TIDAK PEDULI DENGAN DAMPAK LISAN, DAN TULISAN SEPERTI SURAT
LINGKUNGAN BAIK FAKTOR FISIK, PERINGATAN I, II, III.
KIMIA, BIOLOGI DI SEKITAR
LINGKUNGAN KERJA.
DIBERIKAN TEGURAN, BERUPA
TIDAK MEMATUHI RAMBU-RAMBU K3 LISAN, DAN TULISAN SEPERTI SURAT
YANG BEREDAR DI LOKASI KERJA PERINGATAN I, II, III.

TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH DIBERIKAN TEGURAN, BERUPA


MENJALANKAN / MELAKSANAKAN SMK3 LISAN, DAN TULISAN SEPERTI SURAT
YANG TELAH DISOSIALISASIKAN PADA PERINGATAN I, II, III.DAN JUGA BISA
PEKERJA. KE JALUR PHK.

TIDAK MEMATUHI UNDANG-UNDANG K3 DIBERIKAN TEGURAN, BERUPA


YANG TELAH DISOSIALISASIKAN PADA LISAN, DAN TULISAN SEPERTI SURAT
PEKERJA. PERINGATAN I, II, III.
D

Perusahaan telah mengkomunikasikan


kasus-kasus insiden yang terjadi ( di
Perusahaan dan diluar Perusahaan anda )
sebagai pembelajaran terhadap seluruh
pekerja agar kejadian tersebut tidak
terulang
E

Perusahaan telah menerima


Sertifikasi system pengelolaan
HSSE dari lembaga sertifikasi
PROGRAM PEMBELAJARAN/ PELATIHAN ( TEORI & PRAKTEK ) K3LL

NO URAIAN JADWAL KETERANGAN


1 Mengadakan pelatihan Setahun 2 kali Berjalan
penggunaan APAR dan
menerangkan cara kerjanya
Mengadakan pelatihan Setahun 2 kali Berjalan
penggunaan APD dan
menerangkan cara kerjanya
Mengadakan rapat diperusahaan 3 bulan sekali Berjalan

2 Mengadakan safetytalk baik Setiap kali Berjalan


didepan kantor untuk pekerja sebelum kerja
kantoran
3 Menyelenggarakan dalam rangka Sebulan sekali Berjalan
program hidup sehat
4 Mengadakan penghijauan 2 bulan sekali Berjalan
disekitar kantor dan lingkungan
sekitarnya
5 Mengikuti seminar baik yang Jika ada/ Berjalan
diadakan diperusahaan maupun Baik dipertamina
luar perusahaan maupun tempat
penyelenggara lain

CV. BINTANG KEJORA BATAM


Direktur

KOFONG AL DJUKI

TENTANG PROGRAM PELATIHAN DASAR K3LL

Pendahuluan
Setiap perusahaan dalam bisnis nya bertujuan untuk membuat keuntungan,
termasuk dengan memastikan bahwa seluruh tenaga kerja terlatih dalam konsep
keselamatan dasar agar mereka dapat memaksimalkan keuntungan tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu membangun budaya keselamatan awal di
asing-masing delegasi yang tidak hanya berlaku ditempat kerja, tapi juga sepanjang
hari untuk mengimplementasikan nya pada kehidupan sehari-hari diluar dari
perusahaan.

Tujuan Pelatihan
Setelah menyelesaikan pelatihan ini para peserta akan memiliki pemahaman yang
kuat tentang dasar-dasar keselamatan kerja. Memiliki konsep budaya keselamatan,
tidak hanya ditempat kerja tetapi sebagai cara hidup dilingkungan masyarakat, yang
akan diterapkan dan ditekankan. Para delegasi akan dibekali dengan sejumlah alat
dan pelatihan untuk memungkin kan mereka untuk melaksanakan identifikasi
bahaya dasar dan penilaian resiko ditempat kerja mereka. Ini akan membekali
mereka tentang pemahaman untuk mengurangi insiden dan kecelakaan ditempat
kerja mereka agar menjadikan suasana yang lebih aman untuk bekerja dan
memastikan maksimalisasi keuntungan bagi perusahaan dan berkurangnya kerugian
disuatu perusahaan.

Target Pelatihan
Karena setiap karyawan dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk
keselamatan mereka sendiri serta untuk keselamatan semua karyawan, pelatihan ini
dikhususkan untuk karyawan disemua tingkatan dari setiap perusahaan terutama
bagi mereka yang secara khusus bertugas melaksanakan inspeksi keselamatan
atau penilaian resiko ditempat kerja mereka.

Metodologi Pelatihan
Pelatihan ini akan menggunakan kedua teknik pelatihan teori dan praktis untuk
meBKBrkenalkan konsep teknik manajemen keselamatan modern. Studi kasus dari
insiden nyata dan kecelakaan akan digunakan untuk menyoroti kepeserta dimana
dan bagaimana kegagalan dapat bergabung untuk menghasilkan cidera dan
kerugian. Sebuah penilaian resiko dasar ini akan dilakukan pada instalasi teoritis
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta akan upaya pencegahan
kecelakaan dilingkungan kerjannya.

Materi Pelatihan
 PELATIHAN PENGGUNAAN APAR
 PELATIHAN PENGGUNAAN APD
 SAFETY TALK

Kriteria Peserta
Semua karyawan diperusahaan, Office Staf, HSE Departement

Instruktur Pelatihan
Tenaga instruktur adalah tenaga ahli dan senior Prosafe yang berpengalaman.

Mengetahui,
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur

KOFONG AL DJUKI

PELATIHAN PENGGUNAAN APD

Tujuan dan Manfaat Program


Secara umum tujuan dan manfaat dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kecelakaan ditempat kerja
2. Membantu perusahaan dalam meningkatkan produktifitas dan efesiensi
produksi akibat kecelakaan kerja
3. Membantu perusahaan dalam mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan
kerja
4. Membantu perushaan dalam meningkatkan kesadaran pekerja akan
pentingnya alat pelindung diri
5. Membantu pekerja dalam meningkatkan kesehatan kerja atau mengurangi
sakit akibat kerja
6. Membantu meningkatkan pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja
dan alat-alat pelindung diri
7. Memberi pemahaman yang lebih dalam kepada pihak manajemen akan
pentingnya APD bagi pekerja dan perusahan

Sasaran Peserta Program


Ada 2 sasaran utama dari program promosi alat pelindung diri yang dapat
dicanangkan yaitu :
1. Manajemen perusahaan : untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen
perusahaan untuk menerapkan penggunaan APD secara benar dan tepat
guna melindungi pekerja dan meningkatkan efesiensi dan produktifitas
perusahaan
2. Pekerja : untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pekerja akan
bahaya di tempat kerja dan pentingnya penggunaan APD secara benar untuk
menghindari kecelakaan kerja

Rekognisi
Untuk membuat program promosi APD diperlukan perencanaan dan persiapan yang
matang agar target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sebagai langkah
awal dari program ini ada bebrapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum program
promosi APD di rencanakan, yaitu :
1. Mendapatkan dukungan dari top manajemen
2. Menetapkan ruang lingkup promosi APD
3. Mengidentifikasi area-area atau jenis pekerjaan memerlukan APD dan
menentukan jenis APD yang diperlukan untuk setiap area
4. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pelanggaran APD. Jika
diperlukan dapat dilakukan wawancara dengan beberapa pekerja
5. Mengumpulkan data-data kesehatan pekerja dari klinik, terutama yang
berkaitan dengan penyakit akibat kerja ( PAK )
Analisis
Informasi-informasi yang sudah dikupulkan pada tahap awal program ini kemudian di
analisa dan diolah bersama dengan team internal Departemen K3. Informasi
tersebut dijadikan landasan untuk mengembangkan program promosi. Diharapkan
dari informasi diatas diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Program yang akan dijadikan prioritas promosi
2. Dari informasi jens bahaya ditempat kerja dapat ditentukan jenis APD yang
sesuai untuk setiap bidang pekrjaan atau area kerja
3. Perilaku pekerja dalam menggunakan APD selama berada di tempat kerja.
Dalam hal ini akan dipelajari factor-faktor penyebab terjadinya perilaku tidak
baik dalam menggunakan APD
4. Pengetahuan pekerja tentang APD, dapat dikelompokkan pada tingkatan
kurang, sedang dan baik. Tentu saja yang akan dijadikan target utama adalah
pekerja dengan tingkatan pengetahuan yang rendah
5. Kebijakan dan komitmen manajemen dalam implementasi penggunaan APD
termasuk ketersediaan APD yang sesuai dengan standart yang sudah
ditetapkan
6. Kesesuaian program dengan kebutuhan perusahaan

Perencanaan
Tahap perencanaan program promosi APD dimulai dengan penbentukan team
promosi yang mewakili beberapa Departemen seperti produksi, laboratorium,
engenering, dll. Team ini akan bekerja membuat program promosi dan target yang
ingin dicapai serta budget yang diperlukan untuk menjalankan program ini meliputi
hal-hal berikut :
1. Menentukan sasaran dan tujuan program
2. Menentukan target yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu
3. Bentuk-bentuk program promosi dan dana yang dibutuhkan untuk
menjalankan program tersebut
4. Membuat jadwal pelaksanaan dan evaluasi
5. Menentukan tolak ukur keberhasilan program ini
6. Merancang program komunikasi dan program promosi ini agar menarik minat
pekerja untuk ikut berpartisipasi

Komunikasi
Salah satu kunci sukses dari program ini adalah bagaimana mengkomunikasikannya
kepada perusahaan-perusahaan yang dijadikan target promosi. Hal ini bukanlah
suatu hal yang mudah, oleh karena itu perlu dirancang suatu pola komunikasi yang
jitu agar supaya pekerja mau berpartisipasi. Ada beberapa metode komunikasi yang
dilakukan untuk program ini, yaitu :

1. Dikomunikasikan langsung oleh top manajemen sebagai bentuk dukungan


dan komitmen manajemen terhadap program tersebut
2. Dikomunikasikan oleh manajer departemen masing-masing
3. Dikomunikasikan melalui daily meeting
4. Dikomunikasikan melalui email, papan pengumuman, stiker, spanduk, dll

Persiapan
Setelah program promosi ini disepakati oleh manajemen dan menjadi bagian dari
program utama perusahaan, maka perlu dipersiapkan hal-hal berikut sebelum
pelaksanaan dilakukan, yaitu :
1. Kesiapan manajemen dalam mendukung program ini terutama pengalokasian
dana untuk kegiatan ini
2. Kesiapan semua team dalam melaksanakan program yang sudah dibuat baik
dari sisi fisik maupun non fisik seperti pengetahuan yang cukup sebagai
trainer atau surveyor
3. Kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan seperti alat-alat uji dan
ukur, alat dan media training, demo unit dan saBKBl untuk trial
4. Kesiapan administrasi dan dokumentasi untuk berbagai kegiatan terutama
dalam bentuk prosedur, pelaporan, evaluasi, umpan balik dan pencatatan

Implementasi
Program-program yang sudah direncanakan dijalankan secara konsisten dan
berkesinambungan. Yang sangat penting dalam menjalankan program ini adalah
keterlibatan manajemen dan pekerja secara menyeluru

Evaluasi
Untuk melihat keberhasilan program promosi APD ini, ada beberapa indicator yang
dijadikan sebagai patokan keberhasilan, yaitu :
1. Pencapaian target : semua program yang sudah direncanakan terlaksana
dengan baik sesuai target dan waktu yang ditetapkan
2. Meningkatnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD sesuai standart
yang direkomendasikan. Salah satu indicator yang digunakan adalah
berkurangnya pelanggaran penggunaan APD
3. Menurunnya tingkat cidera atau sakit akibat kerja

Mengetahui,

CV. BINTANG KEJORA BATAM


Direktur

KOFONG AL DJUKI
F

Perusahaan memiliki program


observasi dan intervensi aspek
HSSE ( Pengamatan keselamatan
kerja )
G

Perusahaan memilki system


pemantauan terhadap kinerja HSSE
Perusahaan secara periodic
H

Perusahaan telah menerima


penghargaan HSSE dari badan/
instansi terkait implementasi HSSE
Perusahaan telah menerima penghargaan HSSE dari badan/ instansi terkait
implementasi HSSE
I

Perusahaan pernah menerima sanksi/


teguran/ kewajiban untuk meBKBrbaiki
dari Pemerintah akibat pelanggaran
aspek HSSE yang dilakukan oleh
Perusahaan selama tiga tahun terakhir
Perusahaan pernah menerima sanksi dan teguran

BELUM PERNAH MENERIMA

Anda mungkin juga menyukai