Bab 7 Complet
Bab 7 Complet
JAMINAN PEMANTAUAN,
PENGUKURAN DAN AUDIT
Jaminan Pemantauan, Pengukuran
No. Dok 001/PPD K3/BKB/I/2019
dan Audit
Revisi 0
Tanggal 07 Januari 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Nama Penyusun /Jabatan
Dibuat
Yendrawati
Administrasi
Diperiksa
Rani N.
Manager HSSE
Disetujui
KOFONG AL DJUKI
Direktur
A
N
KEGIATAN KET
O
2 Melakuka identifikasi
terhadap pekerjaan
yang beresiko tinggi
3 Melakukan survei
terhadap peralatan kerja
dan pendukung
pekerjaan lainnya
4 Melakukan pemeriksaan
peralatan kerja
diperusahaan maupun
lokasi kerja
Pimpinan Perusahaan,
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI
STANDART OPERATION PROSEDURE ( SOP )
Nomor : 01/SOP- AUDIT/ 2019
Judul : Prosedur Audit
Mulai Berlaku: 03 Januari 2019
Revisi : 0.
URAIAN :
Mengetahui;
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI
Jadwal audit
Sehubungan agar terciptanya lingkungan kerja K3LL yang baik, dengan ini kami sampaikan
Jadwal Pelaksanaan Audit sebagai berikut :
1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30- Manager
1 07/01/2019 Lokasi kerja Rani N. alat
15.00 HSE
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30- Manager
2 10/04/2019 Lokasi kerja Rani N. alat
15.00 HSE
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
1.Pemeriksaan
alat kerja.
2.Pemeriksaan
08.30-
3 23/09/2019 Lokasi kerja Rani N. Pengawas alat
15.00
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
4 03/11/2019 08.30- Kantor PT. Rani N. Manager 1.Pemeriksaan
15.00 BPE HSE alat kerja.
2.Pemeriksaan
alat
safety
3. Pemeriksaan
Tenaga kerja
Mengetahui;
KOFONG AL DJUKI
4. Mekanisme Audit K3
Audit Sistem Manajemen K3 dilaksanakan sekurang-kurang nya 1 kali dalam
3 tahun. Untuk pelaksanaan audit Badan Audit harus :
1. Membuat rencana tahunan audit menyampaikan rencana tahunan audit
kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk pengurus tempat kerja yang akan
diaudit dan Kantor Wilayah.
2. Departemen Tenaga Kerja Setempat.
3. Mengadakan kordinasi dengan Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja
Setempat.
4. Pengurus tempat kerja yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen-
dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan audit system manajemen K3.
5. Macam-Macam Audit
a. Internal Audit
Dilakukan oleh auditor dari dalam organisasi sendiri setelah mendapat tugas
dari pimpinan.
Karakteristik Internal Audit :
1. Dilakukan secara berkala
2. Tim audit bersifat independen
3. Tim audit memiliki koBKBtensi melakukan audit
4. Mendapat tugas dari pimpinan organisasi
5. Melaporkan hasil nya kepada manajemen dengan rekomendasi yang
membangun
Lingkup Audit Internal :
1. Dokumentasi system manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Tujuan dan Sasaran K3
4. Procedure dan instruksi kerja K3
5. Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko
6. Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil pemeriksaan
7. Laporan ketidak sesuaian
8. Procedure audit
9. Procedure ketidak sesuaian dari hasil audit sebelum nya
10. Hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak lanjut nya
b. External Audit :
Dilakukan oleh auditor dari luar organisasi yang telah mendapat tugas dari
badan auditing baik pemerintah maupun swasta. Tahapan Audit Eksternal SMK3
sesuai Permenaker No 05/ MEN/ 1996, merupakan alat untuk mengukur
besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 ditempat kerja.
Pemeriksaan audit dilaksanakan secara sistematik oleh Badan Audit
Independen, dengan periode sekurang-kurang nya 3 tahun sekali.
Persyaratan Auditor Eksternal Senior adalah :
1. Pengalaman sebagai auditor eksternal SMK3 minimal 1 tahun
2. Telah melakukan audit kesusuaian dari Audit Eksternal sebanyak 10 kali
3. Pernah menjadi ketua tim Auditor Eksternal minimal 3 kali
4. Pernah melakukan verifikasi laporan audit eksternal minimal 3 kali
6. Prinsip Audit
Audit harus berdasarkan fakta-fakta objektif kriteria keputusan harus
berdasarkan kepada syarat-syarat standart dan perundang-undangan yang
ada, Audit Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ),
meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembangunan dan pemeliharaan koitmen
b. Strategi pendokumentasian
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pembelian
f. Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3
g. Standart pemantauan
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. Pengelolaan material dan pemindahan nya
j. Pengumpulan dan penggunaan data
k. Pemeriksaan system manajemen
l. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
7. Team Audit
1. Terdiri dari berbagai disiplin atau fungsi dalam organisasi
2. Tetapkan ketua, sekertaris dan anggota
PROSES AUDIT K3
Perusahaan perlu merencanakan kegiatan audit nya agar dapat berjalan
lancer dan memenuhi sasaran dari kegiatan audit tersebut.
1. PERSIAPAN
Perusahaan perlu merencanakan kegiatan audit nya agar dapat berjalan
lancer dan memenuhi sasaran dari kegiatan audit tersebut.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum nya yaitu :
1. tujuan dan ruan lingkup audit.
2. Personil pelaksanan audit.
3. Tugas dan tanggung jawab yang jelas.
4. Jadwal kegiatan audit.
5. Dokumentasi kegiatan audit ( prosedur, form dll, )
2. PELAKSANAAN
1. Pengumpulan informasi
2. Peninjauan dokumen ( manual, SOP, dll )
3. MeBKBrsiapkan alat tulis dan checklist
4. Pembuatan jadwal audit
5. Breafing tim auditor
6. MeBKBrsiapkan APD ( Alat Pelindung Diri ) jika diperlukan
3. PERENCANAAN
a. Pertemuan pembuka
1. Perkenalan diri tim audit
2. Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup audit
3. Penjelasan jadwal audit
4. Menjelaskan proses audit
5. Menyediakan daftar hadir pertemuan pembuka
b. Kegiatan audit :
1. Menggunakan daftar periksa ( checklist )
2. Melihat bukti objektif dengan metode : ( verifikasi, observasi,
wawancara dan mencatat secara mendetail bukti objektif )
Mekanisme wawancara :
1. Bersikap koperatif
2. Sopan, terbuka, dan jangan berprasangka buruk
3. Ciptakan Susana yang nyaman bagi auditor
4. Berikan waktu yang cukup bagi auditee
5. Perhatikan bahasa tubuh
6. Gunakan bahasa yang jelas
7. Gunakan 5 W, 1 H dan Show Me
c. Pertemuan auditor
1. Melakukan evaluasi terhadap temuan hasil audit
2. Mencatat temuan hasil audit ke dalam daftar periksa audit
3. MeBKBrsiapkan laporan temuan ketidaksesuaian untuk pertemuan
penutup
d. Pertemuan penutup
1. Ucapkan terimaksih
2. Tim audit menjelaskan seluruh hasil temuan audit kepada auditee
3. Auditee melakukan verifikasi terhadap temuan tim audit dan
persetujuan atas hasil temuan
4. PEMBUATAN LAPORAN
1. Laporan audit yang dibuat merupakan dokumentasi dari keseluruhan
audit dan hasil audit sehingga dapat menjadi bahan rapat tinjauan
ulang manajemen
2. Isi dari laporan audit internal
3. Detail kegiatan audit ( lokasi, tanggal, auditee dll )
4. Kesimpulan umum
5. Ruang lingkup audit
6. Temuan audit dan rekomendasi perbaikan
5. TINDAK LANJUT
1. Melakukan pemantuan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang
ditentukan
2. Sebagai bahan masukan kepada pihak Manajemen
3. Sebagai pertimbangan untuk frekwensi Audit Internal berikut nya
Mengetahui;
KOFONG AL DJUKI
RENCANA RINGKASAN TEMUAN AUDIT DAN
RENCANA TINDAK LANJUT
II. URAIAN KETIDAK SESUAIAN (TEMUAN) I. KETIDAK SESUAIAN TERHADAP INSTRUKSI KERJA
1. ___________________________________ 1. ______________________________________________
2. ___________________________________ 2. ______________________________________________
3. ___________________________________ 3. ______________________________________________
4. ___________________________________ 4. ______________________________________________
II. BUKTI YANG DITEMUKAN
5. ___________________________________ III. 5. STANDAR/KRITERIA YANG DIGUNAKAN
______________________________________________
1. ___________________________________ 1. ______________________________________________
2. ___________________________________ 2. ______________________________________________
3. ___________________________________ 3. ______________________________________________
4. ___________________________________ 4. ______________________________________________
5. ___________________________________ 5. ______________________________________________
I. PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1 Apakah semua bahan-bahan yang
mudah terbakar dan meledak
disimpan dan digunakan secara
aman ?
2 Apakah tersedia tempat yang tertutup
untuk bahan buangan yang mudah
terbakar ?
3 Apakah instruksi-instruksi yang jelas
telah dipasang ditempat penyimpanan
maupun pembuangan bahan- bahan
yang mudah terbakar dan meledak ?
4 Apakah alat pemadam kebakaran
tersedia dengan jumlah dan jenis yang
memadai serta dengan penempatan
yang baik, mudah terlihat dan
tercapai ?
5 Apakah telah ditunjuk petugas yang
cukup dan diberikan pelatihan dalam
penanggulangan kebakaran dan
keadaan darurat ?
6 Apakah disediakan gelondongan
selang ( hose reel ) yang cukup
jumlahnya dan dalam penggunaan
dapat mencapai seluruh bagian
bangunan ?
7 Apakah hidrant kebakaran dan
persediaan air selalu cukup untuk
digunakan oleh regu pemadam ?
8 Bila terdapat resiko kebakaran khusus,
misalnya : kebakaran magnesium,
sodium dan lainnya, apakah tersedia
peralatan khusus untuk
pemadamannya ?
9 Apakah terdapat sistem peringatan
kebakaran ( alarm ) yang baik,
terdengar dan atau terlihat dengan
jelas ?
10 Apakah secara teratur diadakan
latihan peran evakuasi/ penyelamatan
bagi seluruh tenaga kerja ?
11 Apakah sistem alarm dan alat
pemadam dites/dicoba secara teratur
dan diberikan label ?
12 Apakah terdapat prosedur evakuasi/
penyelamatan secara tertulis dan
terpajang secara tepat ?
II.PERENCANAAN KEADAAN
DARURAT ( EMERGENCY PLANING
)
1 Apakah ada petugas khusus yang
bertanggung jawab terhadap keadaan
darurat ?
2 Apakah sudah dibuat prosedur
penanggulangan keadaan darurat ?
3 Apakah petugas penanggung jawab
keadaan darurat telah dilatih/ dididik
secara khusus sehingga mengetahui
tingkat bahaya yang ada ?
4 Apakah dapat diyakinkan bahwa para
pekerja dapat diungsikan dan
diselamatkan secepatnya ?
5 Untuk penyelamatan dalam keadaan
darurat apakah disediakan alat bantu
pernafasan, dan apakah para
petugasnya sudah diberikan pelatihan
yang cukup ?
6 Apakah ada petunjuk tertulis untuk
memilih dan menggunakan alat
pelindung pernafasan ?
7 Apakah para supervisor sudah dilatih
dalam prosedur penghentian proses/
kegiatan dalam keadaan darurat ?
8 Apakah tersedia petunjuk operasi
untuk menanggulangi bahaya ?
9 Apakah setiap ruangan atau
bangunan diberi sistem tanda bahaya
dan system komunikasi untuk keadaan
darurat, penyelamatan dan lain- lain ?
10 Apakah terdapat sistem tertulis untuk
dengan cepat menentukan dan
menemukan kembali jika ada pekerja
yang menghilang ?
11 Apakah peralatan untuk menghentikan
proses bila dalam keadaan darurat
mudah diketahui dan diyakini dapat
bekerja dengan baik ?
12 Apakah sudah dibuat prosedur
penanggulangan keadaan darurat ?
13 Apakah para manajer juga dilatih
dalam prosedur keadaan darurat ?
POKOK BAHASAN
1. Badan Bor
Kondisi baik tidak pecah / retak
Baut / scrup dalam kondisi baik, kencang
dan tidak dol
Saklar-saklar berfungsi baik ( on-off )
Handle mata bor kondisi baik
2. Mata Bor
Kondisi baik, diikat/dipasang kencang
Pengunci baik dan tidak dol
Poros / spindle tidak goyang
3. Kelistrikan
Kabel daya kondisi baik
Tidak ada sambungan / bagian yang terbuka
Steker ( plug ) baik, sesuai jenis areal kerja
4. No SOP : 001/SOP/BKB/Bor/2019
1. TabungApar
Tabung Apar tidak penyok / retak
Cat tabung warna merah dan masih
bagus
Handle Apar tidak penyok
Safety Pin terpasang dan tersegel di
handle Apar
Indikator hijau masih berfungsi dengan
baik ( jarum berada pada posisi warna
hijau )
Berat tabung sesuai dengan rekomendasi
pabrikan
2. Selang Apar
Selang Apar tidak retak / bocor
Selang terpasang kuat pada tabung
Nozzle ada dan tidak rusak
3. No SOP : 002/SOP/BKB/Apar/2019
NO
ITEM YANG DIPERIKSA SESUAI KETERANGAN
YA TIDAK
1 Pekerja melakukan breafing yang
melibatkan semua pekerja
2 Pimpinan perusahaan menyediakan
peralatan keselamatan kerja
3 Sedia body harness untuk pekerjaan
ketinggian
10 Sedia P3K
KOFONG AL DJUKI
SANKSI-SANKSI PERUSAHAAN BAGI KARYAWAN YANG
TIDAK MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI
KOFONG AL DJUKI
SURAT PERlNGATAN
No. ......../ CV. A/K3LL/...../20....
Nama : ..........................................................
Bagian : ..........................................................
Pimpinan Perusahaan
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI
SANKSI – SANKSI PERUSAHAAN
KOFONG AL DJUKI
Pendahuluan
Setiap perusahaan dalam bisnis nya bertujuan untuk membuat keuntungan,
termasuk dengan memastikan bahwa seluruh tenaga kerja terlatih dalam konsep
keselamatan dasar agar mereka dapat memaksimalkan keuntungan tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu membangun budaya keselamatan awal di
asing-masing delegasi yang tidak hanya berlaku ditempat kerja, tapi juga sepanjang
hari untuk mengimplementasikan nya pada kehidupan sehari-hari diluar dari
perusahaan.
Tujuan Pelatihan
Setelah menyelesaikan pelatihan ini para peserta akan memiliki pemahaman yang
kuat tentang dasar-dasar keselamatan kerja. Memiliki konsep budaya keselamatan,
tidak hanya ditempat kerja tetapi sebagai cara hidup dilingkungan masyarakat, yang
akan diterapkan dan ditekankan. Para delegasi akan dibekali dengan sejumlah alat
dan pelatihan untuk memungkin kan mereka untuk melaksanakan identifikasi
bahaya dasar dan penilaian resiko ditempat kerja mereka. Ini akan membekali
mereka tentang pemahaman untuk mengurangi insiden dan kecelakaan ditempat
kerja mereka agar menjadikan suasana yang lebih aman untuk bekerja dan
memastikan maksimalisasi keuntungan bagi perusahaan dan berkurangnya kerugian
disuatu perusahaan.
Target Pelatihan
Karena setiap karyawan dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk
keselamatan mereka sendiri serta untuk keselamatan semua karyawan, pelatihan ini
dikhususkan untuk karyawan disemua tingkatan dari setiap perusahaan terutama
bagi mereka yang secara khusus bertugas melaksanakan inspeksi keselamatan
atau penilaian resiko ditempat kerja mereka.
Metodologi Pelatihan
Pelatihan ini akan menggunakan kedua teknik pelatihan teori dan praktis untuk
meBKBrkenalkan konsep teknik manajemen keselamatan modern. Studi kasus dari
insiden nyata dan kecelakaan akan digunakan untuk menyoroti kepeserta dimana
dan bagaimana kegagalan dapat bergabung untuk menghasilkan cidera dan
kerugian. Sebuah penilaian resiko dasar ini akan dilakukan pada instalasi teoritis
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta akan upaya pencegahan
kecelakaan dilingkungan kerjannya.
Materi Pelatihan
PELATIHAN PENGGUNAAN APAR
PELATIHAN PENGGUNAAN APD
SAFETY TALK
Kriteria Peserta
Semua karyawan diperusahaan, Office Staf, HSE Departement
Instruktur Pelatihan
Tenaga instruktur adalah tenaga ahli dan senior Prosafe yang berpengalaman.
Mengetahui,
CV. BINTANG KEJORA BATAM
Direktur
KOFONG AL DJUKI
Rekognisi
Untuk membuat program promosi APD diperlukan perencanaan dan persiapan yang
matang agar target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sebagai langkah
awal dari program ini ada bebrapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum program
promosi APD di rencanakan, yaitu :
1. Mendapatkan dukungan dari top manajemen
2. Menetapkan ruang lingkup promosi APD
3. Mengidentifikasi area-area atau jenis pekerjaan memerlukan APD dan
menentukan jenis APD yang diperlukan untuk setiap area
4. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pelanggaran APD. Jika
diperlukan dapat dilakukan wawancara dengan beberapa pekerja
5. Mengumpulkan data-data kesehatan pekerja dari klinik, terutama yang
berkaitan dengan penyakit akibat kerja ( PAK )
Analisis
Informasi-informasi yang sudah dikupulkan pada tahap awal program ini kemudian di
analisa dan diolah bersama dengan team internal Departemen K3. Informasi
tersebut dijadikan landasan untuk mengembangkan program promosi. Diharapkan
dari informasi diatas diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Program yang akan dijadikan prioritas promosi
2. Dari informasi jens bahaya ditempat kerja dapat ditentukan jenis APD yang
sesuai untuk setiap bidang pekrjaan atau area kerja
3. Perilaku pekerja dalam menggunakan APD selama berada di tempat kerja.
Dalam hal ini akan dipelajari factor-faktor penyebab terjadinya perilaku tidak
baik dalam menggunakan APD
4. Pengetahuan pekerja tentang APD, dapat dikelompokkan pada tingkatan
kurang, sedang dan baik. Tentu saja yang akan dijadikan target utama adalah
pekerja dengan tingkatan pengetahuan yang rendah
5. Kebijakan dan komitmen manajemen dalam implementasi penggunaan APD
termasuk ketersediaan APD yang sesuai dengan standart yang sudah
ditetapkan
6. Kesesuaian program dengan kebutuhan perusahaan
Perencanaan
Tahap perencanaan program promosi APD dimulai dengan penbentukan team
promosi yang mewakili beberapa Departemen seperti produksi, laboratorium,
engenering, dll. Team ini akan bekerja membuat program promosi dan target yang
ingin dicapai serta budget yang diperlukan untuk menjalankan program ini meliputi
hal-hal berikut :
1. Menentukan sasaran dan tujuan program
2. Menentukan target yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu
3. Bentuk-bentuk program promosi dan dana yang dibutuhkan untuk
menjalankan program tersebut
4. Membuat jadwal pelaksanaan dan evaluasi
5. Menentukan tolak ukur keberhasilan program ini
6. Merancang program komunikasi dan program promosi ini agar menarik minat
pekerja untuk ikut berpartisipasi
Komunikasi
Salah satu kunci sukses dari program ini adalah bagaimana mengkomunikasikannya
kepada perusahaan-perusahaan yang dijadikan target promosi. Hal ini bukanlah
suatu hal yang mudah, oleh karena itu perlu dirancang suatu pola komunikasi yang
jitu agar supaya pekerja mau berpartisipasi. Ada beberapa metode komunikasi yang
dilakukan untuk program ini, yaitu :
Persiapan
Setelah program promosi ini disepakati oleh manajemen dan menjadi bagian dari
program utama perusahaan, maka perlu dipersiapkan hal-hal berikut sebelum
pelaksanaan dilakukan, yaitu :
1. Kesiapan manajemen dalam mendukung program ini terutama pengalokasian
dana untuk kegiatan ini
2. Kesiapan semua team dalam melaksanakan program yang sudah dibuat baik
dari sisi fisik maupun non fisik seperti pengetahuan yang cukup sebagai
trainer atau surveyor
3. Kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan seperti alat-alat uji dan
ukur, alat dan media training, demo unit dan saBKBl untuk trial
4. Kesiapan administrasi dan dokumentasi untuk berbagai kegiatan terutama
dalam bentuk prosedur, pelaporan, evaluasi, umpan balik dan pencatatan
Implementasi
Program-program yang sudah direncanakan dijalankan secara konsisten dan
berkesinambungan. Yang sangat penting dalam menjalankan program ini adalah
keterlibatan manajemen dan pekerja secara menyeluru
Evaluasi
Untuk melihat keberhasilan program promosi APD ini, ada beberapa indicator yang
dijadikan sebagai patokan keberhasilan, yaitu :
1. Pencapaian target : semua program yang sudah direncanakan terlaksana
dengan baik sesuai target dan waktu yang ditetapkan
2. Meningkatnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD sesuai standart
yang direkomendasikan. Salah satu indicator yang digunakan adalah
berkurangnya pelanggaran penggunaan APD
3. Menurunnya tingkat cidera atau sakit akibat kerja
Mengetahui,
KOFONG AL DJUKI
F