Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masa remaja adalah masa dimana remaja mengalami masa


pubertas dan pematangan seksual dengan cepat karena perubahan
hormonal yang mempercepat pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
maupun sekunder (Sharma, 2013).Masa remaja merupakan tahap
kehidupan dimana orang mencapai proses kematangan emosional,
psikososial, dan seksual, yang ditandai dengan mulai berfungsinya organ
reproduksi dan segala konsekuensinya. Perkembangan seksual masa
remaja ditandai dengan menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria
(Yusuf, 2012).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual (Herlina, 2013).
Tahap remaja dimulai dari usia 10-19 tahun yang jumlahnya sekitar 42%
dari populasi di dunia pada tahun 2016(WHO, 2018).
DiiiIndonesiahhjumlah remajaberusiaf10-24dtahun mencapai 66,9sjuta
pada tahun 2017 (Bappenas, 2018). Pada remaja terjadipertumbuhan
danperkembangan fisik yang berhubungan denganpubertas. menstruasi
yaitu pengeluaran darah secara teratur setiap bulan dari rahim (Sinaga
dkk,2017).Remaja perempuan dapat mengalami masalah saat menstruasi
baik fisiologis (dalam batas normal) atau patologis (perlu diwaspadai).
Implikasi dari permasalahan terkait menstruasi tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan organareproduksi.
Menstruasi merupakan indikator kematangan seksual pada remaja
putri. Menstruasi dihubungkan dengan beberapa kesalahpahaman tentang
kebersihan diri selama menstruasi yang dapat merugikan kesehatan bagi
remaja (Dasgupta, 2013). Keluhan gangguan menstruasi pada remaja dan
hygiene selama menstruasi yang salah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang tidak diinginkan seperti penyakit radang panggul, bahkan
infertilitas dan lain-lain (El-Ganiya, Sharma,2013). Belajar tentang
kebersihan selama menstruasi merupakan aspek penting dari pendidikan
kesehatan untuk remaja perempuan, karena pola yang dikembangkan pada
masa remaja cenderung bertahan sampai dewasa.
Perilaku kebersihan pada saat menstruasi seperti penggunaan
pembalut dan mencuci daerah genitalia saat menstruasi dapat memiliki
efekpositif pada kesehatan remaja putri. Kesadaran tentang perlunya
informasi tentang perilaku menstruasi yang sehat sangat penting agar
terhindar dari penyakit organ reproduksi (Sharma, 2013).Dampak yang
terjadi bila tidak menjaga kebersihan saat menstruasi akan rentan
terjadinya infeksi saluran kencing, keputihan, infeksi saluran reproduksi,
dan iritasi pada kulit (Kementrian Kesehatan RI,2017).
Hasil penelitian dahulu Penelitian yang dilakukan oleh Bansal
(2017) menyatakan bahwa sebanyak 77,5% remaja putri dalam penelitian
tersebut memiliki personal hygiene yang tidak baik saat menstruasi.
Keefektifan perilaku personal hygiene dapat ditingkatkan dengan
memberikan pendidikan kesehatan sebagai salah satu cara untuk
menambah pengetahuan siswi sehinggadterjadissssperubahan positif pada
perilakufffkesehatan (Prasetiya, 2015).
Penelitian Sari (2013)menyatakan bahwa sekolah dapat menjadi
salah satu tempat yang ideal untuk memberikan pendidikan kesehatan
karenaadanya interaksi antara siswa dan guru yang diharapkan mampu
meningkatanperilaku kesehatan siswa.
Data survei yang dilakukan World Health Organizatiom (WHO)
dibeberapa negara, remaja putri berusia 10-14 tahun mempunyai
permasalahan terhadap reproduksinya. Data WHO tahun 2010, Angka
kejadian infeksi saluran reproduksi (ISR) tertinggi di dunia adalah pada
usia remaja (35%-42%) dan dewasa muda (27%-33%), angka prevalensi
candidiasis (25-50%), bacterial vaginosis (20-40%) dan trichomoniasis (5-
15%), sedangkan data statistik di Indonesia tahun 2012 dari43,3 juta jiwa
remaja berusia 10-14 tahun berprilaku hygiene sangat buruk. Tindakan
personal hygiene yang tidak benar beresiko terhadap tumbuhnya mikroba
sehingga dapat mengakibatkan vagina berbau busuk atau terjadi
keputihan, hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit pada
organ reproduksi (Fauziah,2012).
Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan yang telah
dilakukan di SMA NEGERI SATU AYAMARU Kabupaten Maybrat
papua bara , informasi dari ibu kepala sekolah mengatakan bahwa belum
ada penyuluhan kesehatan tentang kebersihan pada saat menstruasi, dan di
sekolah ini metode yang digunakan pada saat proses pembelajaran dengan
cara ceramah tanpa menggunakan media lainya seperti power point
ataupun media lainya. Siswi mendapat materi mengenai reproduksi remaja
hanya secara umum dikelas,materi reproduksi masuk pada pelajaran IPA
dan fiqih,sedangkan cara untuk merawat atau membersihkan organ
kewanitaan belum diberikan,Peneliti melakukan wawancara pada salah
satu siswi, dari hasil wawancara siswi mengatakan menstruasi lancar
setiap bulan, lama menstruasi sekitar 7 hari, darah yang keluar ketika
menstruasai paling banyak pada hari pertama, kedua dan ketiga, siswi juga
mengatakan menganti celana dalam dua kali sehari, mereka juga
mengatakan pernah mengalami keputihan yang cukup banyak, berbau, dan
berwarna kekuningan serta disertai rasa gatal, biasanya keputihan terjadi
ketika sebelum dan sesudah menstruasi dan mengatakan pada saat
menstruasi mereka hanya mengganti pembalut 2 kali dalam sehari yaitu
pada pagi dan sore hari, atau ketika pembalut sudah penuh, alasanya
karena mereka malas untuk mengganti pembalut pada saat disekolahan,
dan mereka juga mengatakan bahwa sering membersihkan organ
genetaliamenggunakan sabun mandi atau cairan pembersih kewanitaan
untuk menghilangkan rasa gatal dan keputihan yang dirasakan, 3 orang
siswi lainya mengatakan mereka pada saat menstruasi menganti pembalut
3-4 kali dalam sehari atau ketika merasakan sudah tidak nyaman
Dari latar belakang diatas dan masih kurangnya pendidikan kesehatan
siswi di sekolah tersebut tentang pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap personal hygiene menstruasi, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap perilaku personal hygiene mentruasi di SMA NEGERI SATU
AYAMARU Kabupaten Maybrat papua barat? barat

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “ Apakah ada Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku
personal hygiene mentruasi di SMA NEGERI SATU AYAMARU
Kabupaten Maybrat papua barat?

C. Tujuan Penelitian

a) Tujuan Umum
Adapun tujuan umum pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui “
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku personal hygiene
mentruasi di SMA NEGERI SATU AYAMARU Kabupaten Maybrat
papua barat?

b) Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan


terhadap perilaku personal hygiene mentruasi di SMA NEGERI
SATU AYAMARU Kabupaten Maybrat papua barat
2. Untuk mengidentifikasi perbedaan Pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap perilaku personal hygiene mentruasi sebelum dan sesudah di
berikan pendidikan kesehatan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti
Dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang
pengetahuan pendidikan kesehatan siswi tentang personal hygiene
pada masa menstruasi
2. Bagi masyarakat
Menambah wawasan anggota keluarga tentang pentingnya
pendidikan kesehatan personal hygiene pada masa menstruasi pada
anak perempuan
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk
meningkatkan engaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku
personal hygiene mentruasi sebelum dan sesudah di berikan
pendidikan kesehatan

4. Bagi institusi
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai tambahan pustaka bagi
Universitas Karya Husada Semarang khususnya program studi
Sarjana Terapan Kebidanan tentang engaruh pendidikan kesehatan
terhadap perilaku personal hygiene mentruasi sebelum dan sesudah
di berikan pendidikan kesehatan

D. Keorisinilan peneitian

Tabel 1 Keorisnilan penelitian


NO Nama Judul Metode Hasil Perbedaan
Tahun Penelitian Peneitian Penelitian
1. Dewi Pengaruh Jenis Data perilaku peneitian
terdahulu
ayu alit pendidikan penelitian personal hygiene menggunakan
maharani kesehatan yang saat menstruasi variabel
independen :
2020 terhadap digunakan dikumpulkan pendidikan
perilaku adala quasi dengan kuisioner kesehatan
dependennya
personal experimental pengetahuan , adalah
hygiene dengan one sikap , dan perilaku personal
hyigene pada
saat group pretest yang sudah di uji saat
menstruasi – postest vailditas dan menstruasi
dengan jenis
pada siswi design reabilitasnya data penelitian
SMP dan sampel perilaku personal quasi
eksperimental
SMA di peneitian hygiene diuji pretest –
yayasan berjumlah dengan postest
dengan jumah
pasraman 43 orang menggunakan uji t sampel 43
gurukula yang dipilih –test berpasanga dengan
informasi
bangli berdasarkan dan uji wiloxcon ceramah
total hasilnya
2.Penelitian
sampling didapatkan p
sekarang
informasi =0,001;a<0,05
independen :
yang yang artinya ada
pendidikan
diberikan pengaruh
kesehatan
berupa pendidikan
dependennya
ceramah dan kesehatanterhadap
adalah
demostrasi pengetahuan , sika[
personal
yang dan tindak personal
hyigene pada
diberikan hygiene
saat
sebanyak
menstruasi
empat kali
tingkat
dngan durasi
peneitian ini
60 menit per
quasi
ppertemuan
experiment
dengan
pendekatan
pretest dan
postest
dengan
memberikan
kuisioner
mengisi
setelah
diberikan
penkes

NO Nama Judul Metode Hasil Perbedaan


Tahun Penelitian Peneitian Penelitian
2. Mariene pengaruh Penelitian ini Hasil Peneitian
wiwin pendidikan merupakan penelitian terdahulu
dolang kesehatan penelitian menujukkan menggunakan
2020 tentang praeksperimen adanya
variabel
hyigine dengan pengaruh
menstruasi rancangan one pemberian independen :
terhadap group pratest pendidikan pendidikan
pengetahuan postest sampel kesehatan kesehatan
remaja putri pada penelitian terhadap dependennya
ini adalah siswa pengetahuan adalah
SMP Negeri 1 p=0.000 personal
masohi yang tentang
hyigene
sudah hygiene
menstruasi menstruasi terhadap
sebanyak 35 pada siswi pengetahuan
siswi. SMP negeri 1 remaja putri
Pengolahan dan masohi dengan jenis
analisis data penelitian pra
diakukan eksperimental
dengan
pretest –
komputerisaasi
dan disajikan postest dengan
dalam bentuk jumah sampel
distribusi 35 dengan
frekuensi dan informasi
tabulasi silang ceramah
dengan
menggunakan 2.Penelitian
uji independent sekarang
t-test jika data
berdistribusi independen :
normal dan jika pendidikan
data kesehatan
berdistribusi dependennya
tidak normal adalah
digunakan uji personal
wilcoxon hyigene pada
dengan tingkat saat
signifikan menstruasi
p<0,05 tingkat
peneitian ini
quasi
experiment
dengan
pendekatan
pretest dan
postest dengan
memberikan
kuisioner
mengisi
setelah
diberikan
penkes

NO Nama Judul Metode Hasil Perbedaan


Tahun Penelitian Peneitian Penelitian
3. Nadia Pengaruh Jenis Data peneitian
terdahulu
mutiara penyuluhan penelitian menggunakan menggunakan
2018 personal yang uji wiloxcon , variabel
independen :
hygiene digunakan uji paired t – penyuuhan
terhadap adalah test , uji mann persona
hygiene
tingkat penelitian whitney dan uji dependennya
pengetahuan analitik independent t – adalah
pengetahuan
tentang dengan test hasi p- tentang
menstruasi rancangan eneitian menstruais
dengan jenis
dan praktik pretest – didapatkan penelitian quasi
personal postest tingkat rancangan
pretest –
hyigine pada intervention pengethauan postest
siswi kela IX dengan tentang intervention
dengan control
di SMP control data menstruasi
Negeri 24 ini pada kelompok
palembang didapatkan yang diberikna
dan SMP dengan cara penyuluhan 2.Penelitian
Negeri 45 penyuluhan termasuk baik sekarang
independen :
palembang dan mengisi yaitu sebanyak pendidikan
kuisioner 75% yang kesehatan
dependennya
mendapat nilai adalah personal
>70 mengenai hyigene pada
saat menstruasi
pengetahuan tingkat
tentang peneitian ini
quasi
menstruasi experiment
terdapat dengan
pendekatan
perbedaan yang pretest dan
signifak postest dengan
memberikan
terhadap skor kuisioner
pengetahuan mengisi setelah
diberikan
tentang penkes
menstruasi
sebelum dan
sesudah
penyuluhan
persona
hygiene
p=o,ooo

Anda mungkin juga menyukai