Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Zamakhsyari Amin

Nim : 762312019008

Prodi : IAT 1

Ayat tentang penghancuran Bani Israil (Q.S. Al-Isra : 4):

ِ ‫سدُنَّ فِى ااْل َ ْر‬


‫ض‬ ْ ِ‫ض ْينَٓا اِ ٰلى بَنِ ْٓي ا‬
ِ ‫س َر ۤا ِء ْي َل فِى ا ْل ِك ٰت‬
ِ ‫ب لَتُ ْف‬ َ َ‫َوق‬
‫َم َّرتَ ْي ِن َولَتَ ْعلُنَّ ُعلُ ًّوا َكبِ ْي ًرا‬
Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan
berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombong
kan diri dengan kesombongan yang besar.”

Riwayat :

Riwayat diatas memuat cerita musnahnya Taurat setelah dibakar oleh

Nebukadnezer, bertentangan dengan fakta-fakta sejarah di abad-abad setelahnya

bahwa Yahudi Madinah yang masuk Islam mendasarkan keislamannya pada

keterangan Taurat tentang sifat-sifat Nabi Muhammad Saw, sehingga riwayat ini

diklasifikasikan sebagai Dakhīl fil Matsur karena di selundupkan sebuah israiliyat.

Perihal menyikapinya tergantung subjektivitas kita. Kasus semacam ini saya

lebih memilih untuk tidak menggubrisnya terlalu jauh sebab telah jelas secara substansi
dari riwayat yang tertera bahwa adanya kontradiksi. Adapun sebaiknya dalam

menyikapinya sebagai umat Islam, sudah seharusnya menolak Al-Dakhil sebagai

sebuah metode penafsiran, serta tetap berpegang teguh kepada sumber penafsiran

yang otentik, dengan riwayat-riwayat yang dapat diterima kebenarannya, dan

senantiasa berpijak pada kaidah-kaidah penafsiran al-Qur’an yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai