A. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
4) Agama :Islam
5) Pendidikan :-
10) No RM : 557471
2. IDENTITAS ORANGTUA
1) Ayah 2) Ibu
1. Keluhan utama
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak nafas sejak 14 jam yang
lalu
minuman ASI menggunakan botol susu, klien tersedak disertai muntah lebih kurang 200
cc. Keluarga langsung membawa klien kerumah sakit Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi.
Saat Sesak keluarga By. S memberikan posisi yang nyaman bagi bayinya yaitu
memiringkan tubuh bayi sehingga lendir dan muntah bisa keluar dan mengurangi gejala
sesak. Kelurga mengatakan bahwa sesak yang dialami klien belum pernah ada terjadi
sebelumnya. Keluarga mengatakan sesak nafas terjadi pada pukul 03.00 pagi yaitu 14 jam
yang lalu.
Ibu mengataka bahwa pada saat hamil ibu klien rutin memeriksa kehamilannya ke
b. HPHT : 10-09-2020
c. Kenaikan bb : 53-70 Kg
2) Riwayat Persalinan
Ibu mengatak bahwa dia melahirkan anaknya di Rumah sakit Siti Hara, Kota
Padang yang dibantu oleh dokter secar, Karna ibu hamil anak kembar dengan BB=
2400 gram dan panjang 46,5 cm dan BB kembarannya adalah 3000 gram dan panjang
Keterangan :
Laki Laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah
C. RIWAYAT IMUNISASI
bekas suntik
D. RIWAYAT SOSIAL
Klien dirawat atau ditemani oleh ibu dan ayahnya di rumah sakit, sosial ibu dan ayah
klien baik, dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan beragama islam,
sedangkan hubungan orangtua dengan bayi juga baik dengan (Menyentuh, memanggil
1) Pertumbuhan Fisik
Tinggi badan : 52 cm
Pada saat ini Bayi berumur 5 bulan dengan perkembangannya yaitu sudah bisa
Sebelum masuk dirawat dirumah sakit pasien biasanya hanya minum MPASI.
Selama dirumah pasien bisa menghabiskan 3-5 susu yang tersedia di botol susunya.
dirumah sakit pasien dipasang NGT .Indikasi pemasangan NGT karena takut pasien
tersedak lagi yang akan menggganggu system pernafasan pasien Selama dirumah
sakit pasien diberikan susu formula. Pasien tidak mengalami mencret dan muntah.
3) Pola Eliminasi
orang tuanya, kakak laki-lakinya serta kembarannya, tetapi selama sakit klien tidak
melakukan aktivitas dan hanya tidur Karena sesak nafas yang dialami pasien
Keluarga mengatakan bahwa selama sakit klien hanya bisa tidur, pasien tidur
siang bisa selama 1-2 jam lalu terbangun dan menangis. Pasien mulai tidur malam
tergantung kondisi terkadang pasien tidur mulai pukul 09.00 terkadang bisa sampai
Meskipun selama sakit peran pasien sebagai anak/ anggota keluarga tidak ada
masalah karena keluarga dapat memahami dan senatiasa memberikan kasih saying
dengan cara selalu menjaga dan menemani pasien selama dirumah sakit
7) Sexualitas
Jenis kelamin pasien yaitu perempuan. Alat reproduksi pasien lengkap dari
Pasien dan keluarga beragama islam. Selama pasien sakit ayah selalu berdoa
G. TEST DIAGNOSTIK
1) LABORATORIUM
2) FOTO RONTGEN
Kesan :
N : 140 x/ m
RR : 58 x/ m
S : 37, 0 º C
3. Berat badan :
a. kepala
b. muka
I = muka simetris kiri dan kanan, bentuk wajah bulatwarna kulit, wajah putih
c. mata
I = tidak ada radang edema, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
I = posisi hidung simetris, terdapat sputum dan nafas cuping hidung, mukosa
hidung lembab
e. telinga
f. mulut
g. Leher
A = adanya suara nafas vesikuler (+/+), ronki (+) pada akhir respirasi
i. Jantung
j. Abdomen
k. Genitalia
555 555
555 555
ANALISA DATA
DIspnue
respirasi
Retraksi dinding dada, nafas
-TTV
cuping hidung
TD : 86/56 mmHg
Pola nafas tidak efektif
T : 37.00C
RR; 46x/m
- Hasil labor
HB = 12,9g/dl
HCT =37,3%
WBC =27,8310^3/uL
PLT =5930^3/uL
-Kesan Rontgen
-Hasil labor
HB = 12,9g/dl
HCT =37,3%
WBC =27,8310^3/uL
PLT =5930^3/uL
injeksi
DO:
TTV
TD: 86/56mmHg
T : 37.00C
RR: 46
HR : 166
-IMT = 15
-Hasil labor
HB = 12,9g/dl
HCT =37,3%
WBC =27,8310^3/uL
PLT =5930^3/uL
1. Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas (I.01011)
keperawatan pola nafas ekspektasi Observasi
membaik. - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
Kriteria hasil: usaha nafas)
- Dispnea menurun (5) - Monitor bunyi nafas tambahan
- Penggunaan otot bantu nafas (gurgling,mengi, wheezing, ronkhi kering)
menurun (5) - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Pernafasan cuping hidung Terapeutik
menurun (5) - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Frekuensi nafas membaik (5) - Posisikan semi-fowler atau fowler
- - Berikan minuman hangat
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15
menit
- Berikan oksigen, bila perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya nafas
- Monitor pola nafas (bradipnes, takipnea,
hiperventilasi, kussmaul)
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
keperawatan status nutrisi bayi Observasi
ekspektasi membaik - Identifikasi status nutrisi
Kriteria hasil: - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Berat badan meningkat (5) - Identifikasi perlunya penggunaan selang
- Panjang badan meningkat (5) nasogastric
- Pucat menurun (5) - Monitor asupan makan
- Pola makan membaik (5) - Monitor berat badan
- Proses tumbuh kembang - Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
membaik (5) Terapeutik
- - Sajikan makanan yang menarik dan suhu
yang sesuai
- Hentikan pemakaian selang naso gastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Gangguan Tumbuh Kembang Setelah dilakukan tindakan Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)
keperawatan status perkembangan Observasi
dan pertumbuhan membaik - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Kriteria hasil: menerima informasi
- Keterampilan/perilaku sesuai Terapeutik
usia meningkat (5) - Sediakan materi dan penkes
- Berat badan sesuai usia - Berikab kesempatan kepada ibu untuk
meningkat (5) bertanya
- Panjang/tinggi badan sesuai usia Edukasi
meningkat (5) - Anjurkan tetap memberikan ASI
-
4. Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)
keperawatan tingkat infeksi Observasi
ekspektasi menurun - Observasi tanda dan gejala infeksi local dan
Kriteria hasil: sistemik
- Kebersihan tangan meningkat Terapeutik
(5) - Batasi jumlah pengunjung
- Kebersihan badan meningkat (5) - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
- Nafsu makan meningkat (5) dengan klien
- Kultur feses membaik (5) - Pertahankan teknik aseptic pada pasien
- berisiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencucui tangan dengan benar
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal
ASI
jika perlu
pemantauan nafas
Deficit nutrisi Manajemen Nutrisi - Pemantauan
Observasi
respirasi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Manajemen
(balance cairan)
- Mengidentifikasi alergi nutrisi
makanan ( klien tidak ada
- Pencegahan
alergi makanan)
infeksi
- Pasien mengggunaan selang
nasogastric
- Memonitor berat badan (BB:
3300 gr)
- Memonitor hasil pemeriksaan
laboraturium (laboraturium
kultur feses : sel jamur (+))
Terapeutik
- Masih terpasang selang
nasogastric
Edukasi
- Menganjurkan posisi duduk,
jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
jika perlu