DISUSUN OLEH:
2014901015
Tn. d usia 32 tahun belum menikah pendidikan terakhir STM . Klien mengatakan
masuk RS Jiwa diantar oleh keluarga yaitu orang tua dan saudaranya karena setiap hari
selalu melihat bayangan harimau, klien tampak ketakutan dan sering bicara sendiri, dan
mundar mandir tak menentu sangat berbahaya seperti tiba-tiba lari ke jalan besar Klien
juga sebelum di bawah ke RS Jiwa. klien sering marah-marah dengan orang tuanya, dan
klien selalu menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Menurut pernyataan
klien, klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien mengalami gangguan
jiwa sejak 4 tahun yang lalu dan dirawat yang ke 3 kalinya diantar oleh keluarga ke rumah
sakit jiwa bulan ini.
Klien adalah anak pertama dari 5 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
ayahnya, dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dalam pengambilan
keputusan dan penanggung jawab dalam hal financial saat ini adalah ayah klien,
kemampuan pengambilan keputusan untuk pelaksanan fungsi kesehatan oleh ayah.
Sekarang klien masuk ke RS Jiwa karena dengar bisikan untuk melakukan hal buruk.
Klien mengatakan sering kesal dengan ayahnya tanpa ada penyebabnya tapi dia
sayang dengan ayahnya. Klien juga mengatakan dirinya merasa tidak melakukan perannya
sebagai seorang anak laki-laki dan anak yang pertama yang bisa membantu ayahnya serta
belum mempunyai pasangan yang bisa membuatnya semangat menjalani hidup. Klien
mengatakan dirinya malu karena sampai saat ini masih sakit dan belum bisa bekerja. Klien
mengatakan malu sampai saat ini belum menikah. Klien berharap ingin cepat sembuh dan
keluar dari rumah sakit serta bisa bekerja dan menikah. klien tampak sedih, klien merasa
tidak berguna.
Klien mengatakan kurang dapat perhatian mengenai rawat inap yang harus klien
jalani karena keluarga sudah tidak memperdulikannya. Klien mengatakan orang terdekat
dirumah adalah keluarga khususnya ayah. Klien mengatakan jarang ngobrol dengan orang
lain karena klien mengatakan lebih sering sendiri, dan klien juga mengatakan malas untuk
bergaul keluar rumah. Klien mengatakan ia hanya bicara seperlunya saja dengan orang-
orang. Klien mengatakan semenjak masuk RS klien hanya berbicara kepada beberapa
orang saja dan itu juga seperlunya saja. Afek tumpul, klien tampak mundar mandir sambal
berbicara sendiri.
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya, klien
mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal yang berbahaya, klien
mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu kadang muncul kadang tidak, dan
suara itu lamanya biasa 5-10 detik, klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang
sendiri, klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan apa
yang dibisikan oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah ketika mendengar suara itu.
Berdasarkan dari data objektif yang didapatkan: klien tampak berbicara sendiri, klien
tampak bingung, klien tampak menyendiri, tingkat konsentrasi rendah, pandangan mata
klien selalu menunduk ke bawah.
Asuhan Keperawatan Halusinasi
A. Analisa Data
Data Masalah
DS : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
Klien mengatakan setiap hari selalu pendengaran dan penglihatan
melihat bayangan harimau
Klien mengatakan sering marah-
marah kepada orang tuanya
Klien pernah mengalami gangguan
jiwa sebelumnya sejak 4 tahun yang
lalu dan dirawat ketiga kalinya diantar
oleh keluarga
Klien mengatakan mendengar bisikan
hal buruk yang kadang muncul
kadang tidak
DO :
Klien tampak ketakutan dan berbicara
sendiri dan mondar-mandir tak
menentu dan tiba-tiba lari kejalanan
DS : Harga Diri Rendah
Klien mengatakan tidak melakukan
perannya sebagai anak laki-laki
Klien mengatakan malu belum
memliki pasangan dan masih sakit
serta belum bekerja
Klien mengatakan malu karena belum
menikah
Klien mnegatakn merasa tidak
berguna
DO :
DO :
Klien tampak menyendiri dan tidak
mau berinteraksi dengan orang lain
DO :
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
2. Harga diri rendah
3. Isolasi social
4. Risiko perilaku kekerasan
C. Pohon Masalah
RPK
Isolasi sosial
HDR
RTIE
KKIE
D. Evaluasi
Nama : Ruangan :
Tanggal : Jam :
Implementasi Evaluasi
Data Subyektif Klien : S : Pasien
Pasien mengatakan merasa tidak Mempunyai kemampuan bermain
berguna, merasa hidup tidak berarti memasak, berenang, merapihkan
dan merasa tidak memiliki tempat tidur
kemampuan Akan melatih merapihkan tempat
Saat berinteraksi pasien sering tidur dan menyapu
menundukkan kepala, kontak mata Merasa senang setelah latihan
kurang merapihkan tempat tidur