Anda di halaman 1dari 30

JENIS – JENIS PENELITIAN

Penelitian Kualitatif

Penelitian Kuantitatif
Daftar Pustaka / Rujukan

[1]. Finkelstein, Leo. (2008). Pocket Book Of Technical


Writing For Engineers & Scientists. New York : McGrawHill.

[2]. Sudaryono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix


Method. Depok : Raja Grafindo

[3]. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung : Alfabeta.

[4]. Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian.


Bandung : Alfabeta.

[5]. Indrawan Rully, Yaniawati Poppy (2014). Metodologi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan
dan Pendidikan. Bandung : Refika Aditama

19

❑ Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya :

➢ 1. Penelitian Deskriptif

➢ 2. Penelitian Komparatif

➢ 3. Penelitian Asosiatif

20

❑ Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya :

➢ 1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk


mengetahui nilai variable mandiri (independent), baik satu variabel
atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain.

Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil


presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja
para karyawan di suatu departemen.

21
➢ 3. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk


mengetahui hubungan dua variable atau lebih.

Contoh : Apakah ada hubungan antara kadar air dengan kekuatan


beton, atau adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja
pegawai.

22
➢ 2. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat


membandingkan sesuatu.

Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke


waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK
dengan lulusan SMU.

23
❑Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis :
➢ 1. Penelitian Kuantitatif
➢ 2. Penelitian Kuallitatif

➢ 1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan


data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang
diangkakan). Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah mentradisi sebagai
metode untuk penelitian.
Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut
kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
24
Jadi, metode kuantitatif merupakan metode yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Saat ini, pengolahan data pada metoda kuantitatif sangat
terbantu oleh perkembangan teknologi, software aplikasi
statistik. Data yg sdh terhimpun, dientry oleh operator ke
dalam sistem yg tersedia, dan hasil olahan muncul dg
sendirinya.
Tugas peneliti hanya menginterpretasikan hasil pengolahan
yg sdh dianalisis secara statistik tersebut. 25
➢ 2. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data


kualitatif (data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan
gambar). Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena popularitasnya belum lama
dibandingkan dengan metoda penelitian kuantitatif.
.
Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan
disebut sebagai metode interpretative karena data hasil
penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data
yang ditemukan di lapangan.

26
Jadi metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah.
Peneliti melakukan pendefinisian, penyusunan detail
instrumen, dan juga penetapan narasumber, dikerjakan saat
sudah berada dilapangan. Dengan demikian dalam
pelaksanaan, metode – metode dalam pendekatan kualitatif
membutuhkan keterlibatan peneliti secara partisipatoris,
karena peneliti merangkap juga sebagai pengambil
keputusan dalam menetapkan beberapa hal penting saat
pengumpulan data dan informasi. 27
Metode Penelitian Kuantitatif

Proses Penelitian Kuantitatif


Pengujian
Instrumen

Populasi Pengembangan
& Sampel Instrumen

Rumusan Landasan Perumusan Pengumpulan Analisis


Masalah Teori Hipotesis data Data

Kesimpulan
& Saran

Gambar 1. Komponen dan Metode Penelitian Kuantitatif 28


Proses Penelitian Kuantitatif

Rumusan Masalah

Sebelum melaksanakan suatu penelitian, terlebih dahulu peneliti


harus mampu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada
di lingkungan sekitar. Dalam hal ini kekritisan peneliti menjadi modal
utama dalam menemukan sebuah masalah penelitian yang akan
diteliti. Sumber-sumber masalah penelitian dapat dimulai dengan
yang didapatkan dilapangan atau lingkungan

Menurut Notoatmodjo (2002), masalah penelitian secara umum dapat


diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya
dengan apa yang terjadi mengenai sesuatu hal, atau antara kenyataan
yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta
antara harapan dan kenyataan.

Rumusan masalah berbeda dengan masalah, rumusan masalah itu


merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data lapangan.
29
Proses Penelitian Kuantitatif

Merumuskan masalah merupakan hal yang paling sulit dalam


proses penelitian, namun setelah masalah dapat dirumuskan,
maka pekerjaan penelitian selanjutnya akan segera dapat
dilakukan.

Berikut beberapa contoh Rumusan Masalah berdasarkan


bentuknya yaitu deskriptif, komparatif dan asosiatif.

a. Rumusan masalah deskriptif yaitu suatu rumusan masalah


yang tidak membandingkan dan tidak menghubungkan
dengan variabel lain, hanya menggambarkan variabel saja.
Contoh :
1). Seberapa efektifkah pembatasan sosial dalam
menekan penularan virus Covid-19?
2). Seberapa baikkah kinerja pelayanan administrasi di
Universitas A?
30
Proses Penelitian Kuantitatif

b. Rumusan masalah komparatif yaitu suatu rumusan masalah


yang membandingkan perbedaan dua variabel atau lebih
Contoh :
1). Adakah perbedaan produktifitas kerja antara perusahaan
lokal dan perusahaan asing?
2). Adakah perbedaan kenyamanan mengendarai kendaraan
antara perkerasan Aspal dan Beton?

c. Rumusan masalah asosisatif yaitu suatu rumusan masalah


yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Contoh :
1). Adakah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
jumlah kemiskinan di Indonesia?
2). Seberapa besarkah pengaruh suasana belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa?
31
Proses Penelitian Kuantitatif

Landasan Teori

Landasan teori dalam buku – buku metoda penelitian asing disebut


literature review / study literature. Study literature berisi ringkasan
ringkasan tertulis dari jurnal, artikel atau buku – buku atau dokumen
lain, yang berisi tentang uraian informasi masa lalu dan sekarang yang
relevan dengan judul penelitian.

Studi literature / studi kepustakaan mempunyai dua kegunaan yaitu:


1. Untuk menjelaskan tentang pentingnya penelitian dan masalah
penelitian.
2. Sebagai panduan untuk membuat pertanyaan (questionnair)
penelitian dan membuat hipotesis.

32
Proses Penelitian Kuantitatif

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada
fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan dan
analisis data.

Fungsi Hipotesis
1. Memberi keterangan tentatif
2. Hipotesis menyatakan hubungan yang dapat diuji melalui penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah penelitian.
33
Proses Penelitian Kuantitatif

Contoh Hipotesis :

Hipotesis Penelitian hubungan 2 (dua) variabel bebas dengan 1


(satu) variabel terikat (hubungan kausal)
Searah (positif), sebaliknya berlawanan arah (negatif):
◼ Terdapat hubungan positif antara imbalan dengan kinerja.
◼ Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan
kinerja.
◼ Terdapat hubungan positif antara imbalan, dan kepuasan kerja
secara bersama-sama dengan kinerja.

Hipotesis Penelitian hubungan 2 (dua) variabel (hubungan timbal


balik)
Dua arah:
◼ Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan manusia
34
Proses Penelitian Kuantitatif

Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah


generalisasi.
Elemen populasi adalah keseluruhan obyek/subyek yang akan diukur,
yang merupakan unit yang diteliti.

Dalam hal ini populasi adalah wlayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang/subyek, tetapi juga termasuk objek


dan benda lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yg diteliti, tetapi juga karakteristik / sifat yg dimiliki
oleh obyek / subyek itu.

35
Proses Penelitian Kuantitatif

Populasi dan Sample

Contoh : Apabila akan melakukan penelitian di Universitas A, maka


universitas A ini merupakan populasi. Universitas A mempunyai
sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain. Hal ini berarti populasi
dalam arti jumlah / kuantitas orang, tetapi Universitas A juga memiliki
karakteristik orang – orangnya, misalnya prestasi belajar, motivasi
belajar, iklim organisasi dan lain – lain. Disamping itu juga memiliki
karakteristik obyek yang lain, seperti kebijakan manajemen, situasi
kampus dll.

36
Proses Penelitian Kuantitatif

Populasi dan Sample

Bila populasi cukup besar dan peneliti tidak mungkin untuk mempelajari
semua yang ada pada populasi tesebut, maka akan dilakukan pengambilan
sampel. Dg demikian dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Pengambilan sampel disebabkan oleh beberapa faktor misalnya


keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Namun demikian pengambilan sampel
harus refresentatif / benar – benar mewakili dari populasi, karena hasilnya
akan digunakan untuk mengeneralisasi populasi yang diteliti.

Sebagai ilustrasi, bila sampel tdk refresentatif, ini seperti 4 orang yg ditutup matanya
diminta untuk menyimpulkan seekor gajah yg besar. Masing2 orang akan menyimpulkan
gajah dengan gambaran / kesan yang berbeda.

37
Proses Penelitian Kuantitatif

Teknik Sampling

◼ Random, diambil secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi, biasanya
dilakukan bila populasi dianggap homogen.

◼ Sistematik, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan populasi yg telah diberi


nomor urut, lalu diambil yg nomor genap saja atau misalnya diambil berdasarkan
kelipatan tertentu saja.

◼ Stratified (berstrata), digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tdk


homogen.

◼ Cluster (Gugus), obyek yg diteliti sangat luas, misal di Jabar ada 27 kab/kota, maka
diambil beberapa kab/kota saja

◼ Multi Stage, merupakan gabungan dua teknik sampling, misal pertama dg cluster
kemudian baru dilakukan random. 38
Proses Penelitian Kuantitatif

Ukuran Sampel

Ukuran sampel adalah jumlah sampel yang harus diambil dari


populasi agar representif yang diharapkan mewakili dari populasi
sehingga tidak terjadi kesalahan generalisasi.

Bila jumlah populasi ada 1500 orang dan hasil penelitian itu akan
diberlakukan / digeneralisasikan untuk 1500 orang tanpa ada
kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil harus sama
dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1500 orang (sampel
total).

Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang


kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil
jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi.
39
Proses Penelitian Kuantitatif

Ukuran Sampel

Pengambilan ukuran sampel (sample size) dapat dilakukan


melalui 3 (tiga) cara ;

➢ Formulasi Tabel. Penentuan jumlah sampel dihitung dari tabel


yang diberikan untuk jumlah populasi tertentu berdasarkan tingkat
kesalahan yang diharapkan (1%, 5% dan 10 %)

➢ Formulasi Pakar, berdasarkan pengalaman dari para pakar


penelitian, Gay dan Diehl (1992), Suharsimi Arikunto (2005) dll

➢ Formulasi Statistik, dalam bentuk rumus statistik yang


tinggal diaplikasikan, Slovin, Cohran’s dll

40
Proses Penelitian Kuantitatif

Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

Untuk keperluan analisis kuantitatif, selanjutnya


gradasi jawaban itu dapat diberi skor, misalnya : JAWABAN SKOR

(SS) Sangat setuju 5


Misal, dengan teknik pengumpulan data angket yang
diberikan kepada 100 mahasiswa yang diambil (ST) Setuju 4
secara random untuk pertanyaan “ Apakah setuju
bila si X menjadi ketua angkatan?” (RG) Ragu – ragu 3

Dari 100 mahasiswa setalah dilakukan analisis (TS) Tidak setuju 2


didapatkan ;
(STS) Sangat tidak setuju 1
JAWABAN JUMLAH

(SS) Sangat setuju 20


Berdasarkan data tersebut, 70 mhs (20 + 50)
(ST) Setuju 50 menyatakan sangat setuju dan setuju,
sehingga kesimpulannya mayoritas
(RG) Ragu – ragu 5 mahasiswa menyatakan setuju bila si X
menjadi ketua angkatan.
(TS) Tidak setuju 15

(STS) Sangat tidak setuju 10


41
Proses Penelitian Kuantitatif

Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

Dari data interval tersebut juga dapat dianalisis


dengan menghitung rata – rata jawaban
berdasarkan skor yang telah ditentukan:

JAWABAN JUMLAH SKOR


Jumlah skor ideal (kriterium) untuk
(SS) Sangat setuju 20 X 5 = 100 seluruh item seandainya semua
responden menjawab SS = 5 x 100 = 500
(ST) Setuju 50 X 4 = 200 Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian
adalah 355 (tabel)
(RG) Ragu – ragu 5 X 3 = 15
Maka dapat digambarkan sbb:
(TS) Tidak setuju 15 X 2 = 30
STS TS RG ST SS
(STS) Sangat tidak setuju 10 X 1 = 10
100 200 300 400 500
Jumlah total 355 355

Dari hasil survey, maka rata-rata 355 terletak


pada daerah SETUJU

42
Proses Penelitian Kuantitatif

Teknik Pengumpulan Data


Berdasarkan teknik pengumpulan datanya, dibagi 3 (tiga) :
1. Wawancara (Interview)
a. Wawancara Terstruktur, dilakukan ketika peneliti dan pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti jawaban yang akan diperoleh, misalnya tanggapan masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah daerah setempat. Dalam hal ini, pengumpul data telah
mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis dengan alternatif
jawabannya.

Contoh
Pertanyaan:
1. Apakah anda puas dengan kinerja pemerintah daerah setempat dalam menyediakan
infrastruktur publik ?

Jawaban:
a. Sangat puas
b. Puas
c. Kurang puas
d. Tidak puas.

43
Proses Penelitian Kuantitatif

Teknik Pengumpulan Data

b. Wawancara Tidak Terstruktur, merupakan wawancara yang dilakukan secara bebas


dimana pengumpul data tidak mempersiapkan instrumen penelitian yang telah tersusun
secara sistematis

Contoh:
Bagaimanakah pendapat saudara terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam
penyediaan sarana infrastruktur publik?

2. Kuesioner (Angket), merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan


seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3. Observasi, teknik pengumpulan data yg lebih spesifik, pengamatan tidak terbatas hanya
pada subyek / orang yg diamati, tapi juga obyek – obyek alam lainnya.

44
Proses Penelitian Kuantitatif

Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap


berbagai fenomena sosial atau alam sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, maka harus ada alat ukur yang baik agar dapat mencapai
sasaran seperti yang diinginkan.

Alat ukur dalam penelitian ini biasanya dinamakan instrumen


penelitian. Jadi dapat instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena sosial maupun alam yg diamati.
Secara spesifik semua fenomena sosial mapun alam disebut variabel
penelitian.

Instrumen yg digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sdh


banyak tersedia dan sdh teruji validitas dan reliabilitasnya.
Misalnya untuk panas maka instrumennya adalah thermometer,
variabel panjang maka instrumennya adalah mistar (meteran) dsb

45
Proses Penelitian Kuantitatif

Instrumen Penelitian
Instrumen utk mengukur variabel sosial ada yg sdh tersedia dan sdh teruji validitas
dan reliabilitasnya, seperti mengukur bakat, mengukur IQ dll.
Instrumen dalam bidang sosial ini terkadang sulit utk dicari, disamping belum tentu
cocok digunakan karena fenomena sosial yg berbeda.

Contoh instrumen ttg kepemimpinan mungkin valid utk di Amerika, namun mungkin
tdk valid utk Indonesia.
Peneliti dalam bidang sosial seringkali menyusun sendiri instrumen penelitian yg
digunakannya, termasuk menguji validitas dan realibiitasnya.

Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel yg akan diteliti, misal
akan meneliti “Pengaruh ketekunan dan iklim belajar terhadap prestasi akademik
mahasiswa”
Dalam hal ini ada 3 (tiga) instrumen yg perlu dibuat yaitu:
1. Instrumen utk mengukur ketekunan,
2. Instrumen utk mengukur iklim belajar
3. Instrumen mengukur prestasi akademik mahasiswa

46
Sekian
dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai