Disusun Oleh :
Kelompok : 5 ( Lima)
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) Mengevaluasi
Tingkat Pengukuran melalui soal biologi ini untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Evaluasi Hasil Belajar.
Dalam penyusunan makalah ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR)
Mengevaluasi Tingkat Pengukuran melalui soal biologi ini, khusunya kepada kepada Ibu Dr.
Widya Arwita, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Besar harapan kami semoga tugas Critical Journal Review (CJR) Mengevaluasi Tingkat
Pengukuran melalui soal biologi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
informasi mengenai Cara mengevaluasi dan menganalisi soal – soal yang digunakan sebagai
salah satu alat pengukuran tingkat kemampuan siswa bagi para pembaca. Kami menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan di dalam tugas Critical Journal Review (CJR)
Mengevaluasi Tingkat Pengukuran melalui soal biologi ini, sehingga kami sangat berharap
saran dan kritik yang membangun agar kelak makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.3 Tujuan 5
BAB 2 PEMBAHASAN 6
BAB 3 PENUTUP 21
3.1 Kesimpulan 22
3.2 Saran 22
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada proses pembelajaran evaluasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
guru. Evaluasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program pembelajaran yang telah dilaksanakan
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil dari evaluasi yang telah
dilakukan dapat digunakan untuk membuat kebijakan atau mengambil keputusan. Menurut
Samid Hasan (2009: 33) Evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi untuk membantu
mengambil keputusan. Selain itu, Zainal Arifin (2014: 5) memaparkan bahwa “evaluasi adalah
suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan”.
Evaluasi dalam dunia pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi pada kegiatan
pendidikan (Daryanto, 2008: 6).
Pada proses pembelajaran yang ada di sekolah guru bertanggung jawab atas hasilnya.
Penting bagi guru untuk mengetahui mengenai evaluasi hasil belajar. Menurut Suharsimi
Arikunto (2013: 3) mengadakan evaluasi berarti meliputi dua kegiatan yaitu penilaian dan
pengukuran. Penilaian dalam dunia pendidikan merupakan upaya untuk mengetahui seberapa
tinggi tingkat keberhasilan kegiatan 9 pendidikan. Penilaian juga dapat diartikan sebagai suatu
proses yang digunakan untuk mengetahui taraf pengetahuan dan keterampilan peserta didik
yang hasilnya digunakan untuk keperluan evaluasi ( Bambang Subali, 2012: 1). Mengukur pada
hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan dasar ukuran tertentu. Berdasarkan
pendapat dari beberapa ahli di atas mengenai evaluasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi
dari evaluasi adalah suatu rangkaian kegiatan sistematis yang didalamnya terdapat kegiatan
mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik, di mana hasilnya dapat digunakan untuk
mengambil keputusan atau membuat kebijakan.
2.2 Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis
berdasarkan keseluruhan hasil penilaian yang dilakukan. Evaluasi pada proses dan hasil belajar
berfungsi sebagai berikut :
6
a. Arah dan petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran, baik guru maupun subjek belajar.
b. Gambaran tentang diri subjek belajar mengenai perkembangan baik kemampuan
maupun personalitasnya, sehingga mereka mampu mengenali diri/mawas diri serta
seberapa jauh produktivitasnya, sehingga mampu menentukan langkah/keputusan
lebih lanjut guna peningkatan prestasinya.
c. Dorongan/motivasi subjek belajar agar mampu berusaha untuk meraih prestasi yang
lebih baik.
d. Masukan untuk perbaikan dan pelaksanaan program guna memperbaiki proses
pembelajaran yang akan diselenggarakan saat berikutnya.
Menurut Daryanto ( 2008 : 14 ) fungsi evaluasi dapat ditinjau dalam beberapa segi
di dunia pendidikan, antara lain :
1. Evaluasi berfungsi sebagai selektif. Guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
terhadap siswanya. Seleksi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti
penerimaan beasiswa, kenaikan kelas dan sebagainya.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik. Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan alat yang
memenuhi persyaratan maka guru akan dapat mengetahui kelemahan siswa dan
penyebab kelemahan tersebut. Dengan mengadakan evaluasi, guru dapat mendiagnosis
kelemahan dan kelebihan dari siswanya.
3. Evaluasi sebagai penempatan. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Guru melakukan evaluasi terhadap siswanya untuk
menentukan di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan.
Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi hampir sama akan
berada dalam kelompok yang sama.
4. Evaluasi sebagai pengukuran keberhasilan. Evaluasi digunakan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program di sekolah berhasil diterapkan.
2.3 tujuan evaluasi
1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai bukti mengenai taraf
perkembangan atau kemajuan yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran
dalam waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
3. Memotivasi siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
4. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak
berhasilan peserta didik.
7
2.4 Prinsip Prinsip Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dalam pendidikan dilaksanaan atas dasar prinsip-prinsip yang
digunakan sebagai rambu-rambu atau pedoman yang perlu dipegangi dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi hasil belajar. Untuk itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus
memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai. objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat
pelaksanaan. Penskoran, dan pengambilan keputusan hasil belajar siswa, hallo
effect, carry over effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab tingginya
unsur subjektivitas hasil penskoran dan penilaian.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
3. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
4. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
5. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6. Valid, berarti penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil belajar sesuai
dengan indikator yang sudah ditetapkan sehingga penilaian tersebut tepat sasaran
7. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan
8. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
9. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
8
2.5 Menganalisis contoh soal dari sample penelitian
A. Desain penelitian
Pelaksanakan penelitian, supaya penelitian berjalan dengan baik dan sistematis maka
diperlukan perencanaan penelitian yang baik. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian
diperlukan desain penelitian, dan pada Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan
metode dokumentasi. Dokumen dalam penelitian ini berupa perangkat soal ujian dan kunci
jawaban.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Sample soal yang diambil adalah contoh soal biologi di SMA Swasta Budi Agung
Medan, contoh soal yang diambil dalam bentuk pilgan sebagai soal ujian penilaian akhir tahun
( PAT) dengan tahun ajaran 2020/ 2021. Pengambilan sample soal ini diambil secara online
dengan menghubungi guru mata pelajaran biologi di SMA Swasta Budi Agung Medan via
WhatsApp ( WA) pada hari sabtu, 4 Desember 2021.
C. Populasi dan sample penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA /GENAP sekolah SMA Swasta Budi
Agung Medan dengan tahun ajaran 2020/2021. sedangkan sampel pada penelitian ini adalah
soal dan kunci jawaban.
9
N
SOAL JAWABAN
O
a. sindrom Turner
b. sindrom Jacobs
c. sindrom Down
d. sindrom Klinefelter
e. sindrom Patau
a. Inversi
b. Translokasi
10
N
SOAL JAWABAN
O
c. delesi
d. pindah silang
e. duplikasi
a. 2 dan 3
b. 4 dan 5
c. 1 dan 2
11
N
SOAL JAWABAN
O
d. 3 dan 4
e. 2 dan 4
a. modifikasi
b. adaptasi
c. hibridasi
d. mutasi
e. evolusi
12
N
SOAL JAWABAN
O
a. menggumpalkan susu
b. meningkatkan PH larutan
c. meningkatkan keasamaannya
d. meningkatkan cita rasa susu
e. menghambat bakteri lain
1. tangan manusia
2. kaki depan anjing
3. sayap burung
4. sayap kupu kupu
5. sayap kelelawar
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
13
N
SOAL JAWABAN
O
a. 13
b. 14
c. 15
d. 21
e. 22
Perhatikan gambar berikut.
13 D
a. inversi
b. translokasi
c. duplikasi
d. katenasi
e. delesi
14
N
SOAL JAWABAN
O
a. perkawinan silang antar makhluk hidup
b. persaingan yang ketat
c. jenis makanan yang berbeda
d. berada dalam tempat yang sama
e. organ-organnya bersifat homolog
a. transfer gen
b. kultur jaringan
c. plasmid
d. fusi sel
e. fermentasi
a. disomi
b. trisomi
c. pentasomi
d. monosomi
e. tetrasomi
15
N
SOAL JAWABAN
O
Perhatikan percobaan yang dilakukan oleh para ahli berikut!
19 C
1. Antonie van Leuwenhook dengan penemuan mikroskop
untuk mengamati mikroorganisme dalam air rendaman
jerami.
2. Francesco Redi telah membuktikan bahwa ulat tidak muncul
dari daging yang membusuk, tetapi dari telur lalat.
3. Spallanzani telah membuktikan bahwa mikroorganisme
dalam air kaldu tidak terjadi dengan sendirinya.
4. Stanley Miller telah membuktikan bahwa senyawa organik
dapat terbentuk dari NH3, CH4, H2O, dan H2 di luar tubuh
organisme.
5. (Louis Pasteur telah membuktikan bahwa mikroorganisme
yang terdapat pada air kaldu berasal dari mikroorganisme di
udara.
1) influenza 4) migren
2) alergi 5) hipetensi
3) dermatis
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. 2, 4, dan 5
16
N
SOAL JAWABAN
O
B
22 Pada proses bioteknologi konvensional, bahan baku susu yang
difermentasi dapat menghasilkan macam-macam produk, antara
lain yoghurt, keju dan mentega lunak. Kelompok
mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk membuat yoghurt
dan keju adalah ...
yoghurt Keju
jamur Jamur
a
bakteri bakteri
b
bakteri jamur
c
jamur bakteri
d
jamur Kapang
e
17
N
SOAL JAWABAN
O
Pada gambar berikut kromosom mengalami perubahan karena
24 adanya peristiwa mutasi yang disebut.. B
a. delesi
b. inversi
c. duplikasi
d. translokasi
e. katenasi
Mengetahui, Medan,
Februari 2021
WKS Kurikulum Guru MGMP
18
E. Analisis dan Pembahasan
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal tes pilihan
ganda mata pelajaran biologi kelas XII MIA /GENAP sekolah SMA Swasta Budi Agung
Medan dengan tahun ajaran 2020/2021 yang dilihat dari segi tingkat kesukaran, daya
pembeda, efektivitas pengecoh. Kemudian untuk menganalisis butir-butir soal tersebut
menggunakan instrumen berupa soal yang di gunakan untuk ujian, dan kunci jawaban Untuk
soalnya sendiri yang dianalisis sebanyak 25 butir soal.
• Dari tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar NB untuk butir soal,
yang diperoleh dengan cara menentukan banyaknya siswa yang menjawab soal itu
dengan benar terhadap jumlah seluruh siswa.
Menurut analis kami tingkat kesukaran pada soal ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan table Analisa kami di atas diketahui bahwa dari 25 butir soal pilihan
ganda terdapat 2 butir soal termasuk kategori sangat mudah, 11 butir soal termasuk
kategori mudah, 10 butir soal termasuk kategori sedang, 2 butir soal termasuk kategori
sukar dan 0 butir soal termasuk kategori sangat sukar. Dan menurut kelompok kami
soal ini tergolong contoh soal yang baik karena memiliki tingkat kategori kesukaran
yang berbeda – beda.
• daya pembeda
19
tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori prestasi tinggi
maupun rendah.
Berdasarkan table Analisa kami di atas diketahui bahwa dari 25 butir soal pilihan
ganda terdapat 4 butir soal termasuk kategori sangat baik, 13 butir soal termasuk
kategori baik, 5 butir soal termasuk kategori cukup dan 0 butir soal termasuk kategori
kurang baik . Dan menurut kelompok kami soal ini tergolong contoh soal yang baik
karena memiliki tingkat kategori daya pembeda pada soal yang berbeda – beda.
• Efektifitas Pengecoh
Efektifitas pengecoh adalah distribusi testee dalam menentukan pilihan jawaban pada soal
berbentuk pilihan ganda.
• Berdasarkan table Analisa kami di atas diketahui bahwa dari 25 butir soal pilihan
ganda terdapat 7 butir soal termasuk kategori sangat baik, 9 butir soal termasuk kategori
baik, 5 butir soal termasuk kategori cukup dan 1 butir soal termasuk kategori kurang
baik . Dan menurut kelompok kami soal ini tergolong contoh soal yang baik karena
memiliki tingkat kategori Efektifitas Pengecoh pada soal yang berbeda – beda.
20
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada proses pembelajaran evaluasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
guru. Evaluasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis berdasarkan keseluruhan hasil
penilaian yang dilakukan.Evaluasi hasil belajar dalam pendidikan dilaksanaan atas dasar
prinsip-prinsip yang digunakan sebagai rambu-rambu atau pedoman yang perlu dipegangi
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi hasil belajar. Dan dari data bentuk soal atau lampiran
Kebanyakan dari soal atau lampiran merujuk kepada contoh soal yang baik, karena memiliki
kategori yang berbeda – beda pada setiap soalnya mulai dari dari sub kategori kesukaran, daya
pembeda, dan ektifitas pengecoh. afektif sangat menentukan keberhasilan siswa untuk
mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. karena jika siswa tidak memilki minat
terhadap mata pelajaran tertentu maka akan kesulitan untuk mencapai ketuntasan dalam proses
pembelajaran. Sikap dan objek sikap yang perlu dinilai selain minat terhadap mata pelajaran
tertentu, sikap terhadap guru pengajar, Sikap terhadap proses pembelajaran dan sikap, Sikap
berhubungan dengan nilai-nilai lingkungan tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri siswa
melalui materi pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran.
3.2 Saran
semoga Critical Journal Review (CJR) Mengevaluasi Tingkat Pengukuran melalui soal biologi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan apalagi bagi kalangan
mahasiswa untuk menunjang pembuatan CJR dengan menggunakan sistem analisis dan untuk
pembaca atau mahasiswa diharapkan menambah refensi banyak untuk pembuatan CJR dalam
menganalisis serta Mengevaluasi Tingkat Pengukuran melalui soal
21
Daftar Pustaka
Harefa, A. (2009). Penilaian Dan Hasil Belajar. Didaktik, 3(1), 31–15. Manfaat, B., &
Nurhairiyah, S. (2021). Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Penalaran
Statistik. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(1), 17–26.
https://media.neliti.com/media/publications/69305-ID-none.pdf
PPG. (2013). Modul Evaluasi Pembelajaran. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Soemari, Y. B., Sapri, Maghfiroh, F., Yuniarti, Achaditani, N. M., Variani, R., Tsabitah, A.
F., Zulkarnain, A. K., Wahyuningsih, M. S. H., Nugrahaningsih, D. A. A., Akmaliyah,
M., Syamsul, E. S., Amanda, N. A., Lestari, D., 2021, scmidt iotc, Sumule, A.,
Kuncahyo, I., Leviana, F., Xue-, W., Kimia, J. T., … Jubaidah, S. (2020). analisis soal
buatan guru mengunakan aplikasi anates versi 4.04. Journal of Chemical Information
and Modeling, 2(1), 5–7.
22