Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PERTANYAAN METODOLOGI PENELITIAN KELOMPOK 9 : “PENELITIAN

KORELASI”.

NAMA KELOMPOK:

-DESI ANIS SATRIANI (A1C119019)

-ELSERIA AFRIYANTI TOGATOROP (A1C119071)

1. Suci Rohana Putri Tambunan (A1C119050)

Salah satu kesalahan dalam penelitian korelasi adalah asumsi bukti sebab akibat. Secara
gamblang tentunya peneliti pemula akan membayangkan penelitian korelasi lebih meneliti
pada sebab dan akibat tersebut. Sedangkan dari bahasan saudari tadi, penelitian ini lebih
banyak membicarakan tentang hubungan antara 2 variabel. Jika bukan sebab akibat, maka yg
menjadi pertnyaan saya hubungan variabel yg bagaimanakah yg menjadi perhatian/landasan
kerja penelitian korelasi ini?

Jawab:

● Elseria Afriyanti Togatorop (A1C119071)


Hubungan variabel yang menjadi landasan dalam penelitian korelasi, dimana Sebelumnya
kita ketahui bahwa Penelitian korelasi merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk
menyelidiki (membuktikan), dimana sejauh mana keterkaitan atau keeratan hubungan
suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Pada umumnya variabel yang
digunakan dalam penelitian korelasi minimal 2 variabel, yakni variabel bebas dan
variabel terikat. Pengujian korelasi (keterkaitan) tersebut harus menggunakan teknik
analisis korelasi. Masalah yang diwujudkan dalam penelitian korelasi harus berupa
kesenjangan hasil-hasil temuan penelitian yang bertopik (bervariabel sama). Hal ini yang
sering disebut sebagai isyu research. Dimana, isyu research tersebut bukan hanya
mengenai ada atau tidaknya hubungan di antara dua atau lebih variabel, tetapi juga dapat
mengenai bedanya arah hubungan, bahkan mengenai kuat lemahnya hubungan yang
terjadi pada variabel-variabel tersebut. Dimana, hubungan dan tingkat variabel ini penting
karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya
melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. Tiga
karakteristik penelitian korelasi tersebut yaitu:
1) Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2) Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3) Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
2. febby Rahmadayani ( A1C119052)
Ciri-ciri Penelitian korelasional ini merupakan penelitian yang bila variabel-variabel yang
diteliti ini tidak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasi.
Salah satu variabel apa yang apabila diteliti tidak dapat dimanipulasi?

Jawab:
● Elseria Afriyanti Togatorop (A1C119071)
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana
peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan
menjadi: 1. Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti, contoh: metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst. 2.
Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh
peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan, dst. Dimana, Variabel yang
dimanipulasi adalah variabel independen yang merupakan anteseden penyebab. Adapun,
Tujuan manipulasi adalah untuk mempelajari hubungan sebab‐akibat atau hubungan
kausal antara variabel anteseden penyebab dan variabel konsekuensi. Dimana, kita
ketahui adapun tujuan penelitian korelasi ini adalah untuk untuk mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

● Erina Shafura (A1C119068)


variabel penelitian didalam suatu penelitian merupakan sesuatu yang menjadi sasaran
dimana variabel ini merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk
diobservasi atau diukur. Variabel penelitian merupakan suatu konsep yang memiliki
variasi nilai. Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula
variable di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. bahwasanya banyak sekali
jenis-jenis variabel penelitian iini tapi merujuk pada pertanyaan feby dimana jenis
Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh
si peneliti, contohnya yaotu : jenis kelamin, umur, status perkawinan dan lain sebagainya.

● Esra Oktapriani Gultom (A1C119059)


Penelitian korelasional akan pas jika dipakai pada variabel yang diteliti memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi. Dimana metode eksperimental tidak bisa menanganinya. Salah
satu variabel yang tidak dapat dimanipulasikan atau tidak dapat diteliti dengan metode
eksperimental yaitu Variabel statis dimana salah satu contoh dari variabel statis ini yaitu
kepribadian anak yang mana untuk meneliti variabel tersebut digunakanlah penelitian
korelasi, Hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik korelasional nantinya bisa
digunakan untuk menentukan variabel bebas lain. Sehingga bisa dijadikan modal untuk
melakukan penelitian lanjutan, meskipun sifatnya prediksi atau perkiraan yabg dilihat
dari tinggi rendahnya hubungan variabel yang didapatkan dari penelitian sebelumnya
3. Desri Indah Rahmadona (A1C119041)
Tadi kelompok 9 memaparkan bahwa ada beberapa kesalahan dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian korelasional . Jadi Pertanyaaan saya bagaimana kita meminimalisirkan kesalah
yang terjadi pada penelitian korelasional dan juga apa yang menyebabkan atau faktor
utama/urgensi si peneliti bisa melakukan kesalah yang fatal seperti yang dipaparkan oleh
kelompok 9 tadi serta jika peneliti kesalahan pada saat melakukan penelitian korelasional ,
berarti penelitian tersebut akan sia-sia ?

Jawab :
● Desi Anis Satriani (A1C119014)
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perencanaan penelitian korelasionak dapat
terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan digunakan
untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam
merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah akan menghasilkan
informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti.
Untuk meminimalisit kesalahan ini ialah mengembangkan proposal yang baik dan benar
yang secara jelas menspesifikasikan metode dan nilai tambah penelitian yang akan
dijalankan. Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan
kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar
tingkat kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk
menghindari hal tersebut data yang dikoleksi harus merupakan representasi dari populasi
yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data
yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini ialah kehati-hatian dan ketepatan dalam
menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal. Kesalahan dalam
melakukan analisis dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara
menganalisis data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam
memilih teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara
mengatasi masalah ini ialah buatlah justifikasi prosedur analisis yang digunakan untuk
menyimpulkan dan memanipulasi data. Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti
membuat kesalahan dalam menginterprestasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti
ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang
diidentifikasi dari tahap analisis data. Cara mengatasi kesalahan ini ialah hasil analisis
data diperiksa oleh orang-orang yang benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil
penelitian tersebut.

● Rara Akda Septian (A1C119095)


Untuk meminimalisirkan kesalahan yang terjadi pada penelitian korelasionak ini yaitu ,
Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen. Selain itu dapat
Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata dan
Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan. Dan penyebabab
peneliti tersebut mengalami Kesalahan-kesalahan yang kadang-kadang dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian korelasional adalah sebagai berikut.
a) Peneliti berasumsi bahwa korelasi merupakan bukti sebab akibat
b) Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak (shotgun approach)
c) Peneliti memilih statistik yang tidak tepat
d) Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika multivariat yang lebih tepat
e) Peneliti tidak melakukan studi validitas silang
f) Peneliti menggunakan analisis jalur atau LISER tanpa peninjauan asumsiasumsi
(teori)
g) Peneliti gagal menentukan suatu variabel kausal penting dalam perencanaan suatu
analisis jalur
h) Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi praktis atau statistik dalam suatu studi

4. Markhaban Alkhasni (PMM2100240)


Pada Rancangan penelitian korelasional, bagaimana jika rancangan yang digunakan tidak
sesuai dengan yang seharusnya digunakan atau salah satunya tidak digunakan apakah akan
berdampak dengan yang lain pada penelitian tersebut?

Jawab :
● Desi Anis Satriani (A1C119014)
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian.
Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta
menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman
arah yang jelas. Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk
menjawab masalah penelitian (menguji hipotesis) dan mengontrol variabel sekunder. Jika
rancangan penelitian tidak sesuai dalam hal penelitian apapun itu, khususnya pada
penelitian korelasional yang kita bahas hari ini maka sebuah penelitian tidak akan
berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan rancangan sebuah penelitian merupakan bagian
dari desain penelitian, dimana menggunakan rancangan korelasional agar dapat
mengetahui seberapa jauh kita melakukan penelitian tersebut. Hal ini dikarenakan sebuah
rancangan korelasional memuat langkah langkah dalam melaksanakan penelitian
korelasional, dimana dimulai dari mendeskripsikan hubungan apa yang ada didalam dua
variabel kemudian Jika terdapat korelasi antara dua variabel dan kita mengetahui skor
pada salah satu variabel, skor pada variabel kedua dapat diprediksikan. Kemudian
dilanjutkan dengan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan
beberapa variabel. Kemudian dilanjutkan dengan Sejumlah besar variabel dikorelasikan
dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang
umum. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan mana dari sejumlah jalur yang
menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya dan mengukur dua variabel pada
dua titik sekaligus. Sehingga sampai pada penggunaan prosedur matematik yang
kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik. Sehingga jika salah satu tidak
digunakan dan apalagi sampai tidak sesuai dengan rancangan tersebut maka penelitian
korelasional tidak dapat dikatakan berhasil atau berjalan dengan baik.

● febby Rahmadayani (A1C119052)


Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari marhaban pada rancangan pengembangan
penelitian korelasional jika rancangan penelitian tidak sesuai maka akan berdampak pada
penelitian sebuah penelitian harus memiliki desain penelitian yang artinya di mana
penelitian tersebut memiliki rancangan atau struktur untuk membuat penelitian apabila
struktur tersebut tidak dilaksanakan berurutan maka penelitian tersebut tidak akan valid
sehingga seorang peneliti harus mengetahui bagaimana desain penelitian yang seharusnya
dibuat oleh seorang peneliti untuk menghasilkan sebuah penelitian dan tercapainya tujuan
penelitian dengan data yang validasi

5. Gadis Septyo Wulandari (A1C119026)


Kelompok 9 menyebutkan pada analisis jurnal, data hasil analisis korelasi terdapat korelasi
pada pretest, sementara pada posttest tidak terdapat korelasi antara prestasi belajar dan
kecerdasan spasial-visual. Bagiamana peneliti mengetahui pada postest tidak terdapat korelasi
antara prestasi belajar dan kecerdasan spasial-visual dan pada pretest terdapat korelasi?
Mengapa bisa dikatakan postest tidak terdapat korelasi ?

Jawab:
● Elseria Afriyanti Togatorop (A1C119071)
Peneliti dapat mengetahui pada postest tidak terdapat korelasi antara prestasi belajar dan
kecerdasan spasial-visual dan pada pretest terdapat korelasi yaitu melalui Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes
figural berjumlah 12 soal untuk mengetahui tingkat kecerdasan spasial-visual siswa dan
dan tes kognitif materi bentuk molekul berjumlah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian
yang sebelumnya telah divalidasi isi dan butir soal. Dimana, hasil analisis korelasi
terdapat korelasi pada pretest, sementara pada posttest tidak terdapat korelasi antara
prestasi belajar dan kecerdasan spasial-visual. Hal ini dimungkinkan disebabkan
pembelajaran yang kurang efektif, karena hanya berlangsung selama 3 (tiga) kali
pertemuan. Selain itu juga dimungkinkan karena bukan hanya kecerdasan spasial-visual
saja yang berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, melainkan terdapat faktor
lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seperti gaya belajar, faktor psikologis,
bahkan kondisi lingkungan yang tidak mendukung prestasi belajar. Dimana, prestasi
belajar juga dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu (1) faktor internal, seperti psikologis,
gaya belajar, dan kematangan mental, dan (2) faktor eksternal, seperti kondisi sekolah,
kondisi lingkungan, dan kondisi keluarga. Kemudian kemampuan penalaran formal dan
pengetahuan pada materi sebelumnya dapat mempengaruhi prestasi kognitif siswa pada
mata pelajaran kimia.

● Erina Shafura (A1C119068)


korelasi adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua
peubah acak (random variable). Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena
adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel
dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan
pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau
berlawanan (korelasi negatif). Dengan begitu, secara umum kolerasi adalah salah satu
hubungan teknik dengan menganalis statistik dengan mencari hubungan dari dua variabel
dengan bentuk pada sifatnya sehingga terjadi lah hubungan pada sebab akibat yang
terdapat pada variabel dengan arahnya yang sama.

Anda mungkin juga menyukai