Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:
Nama : Elseria Afriyanti Togatorop
NIM : A1C119071
Kelas : Reguler B 2019

Dosen Pengampu:
Dr. Dra. M.Wiwik Ernawati, M. Kes.
Dra. Fatria Dewi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Analisis video pembelajaran kimia
- Materi yang dibahas adalah Termokimia pada kelas 2 SMA
Media Pembelajaran yang digunakan berupa Powerpoint, Virtual laboratorium, Lembar
Kerja Peserta didik (LKPD) dan Lembar Penilaian
- Model pembelajarannya yaitu Problem Based Learning
- Bahan ajar yang digunakan LKPD

Permasalahan:
1. Berdasarkan vidio pembelajaran tersebut yang telah saya analisis, bahwasanya model
pembelajaran yang dilakukan melalui metode Problem Based Learning (PBL) yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran tersebut belum ekfektif dilakukan, karena terlihat
siswa masih terlihat pasif dan belum terlihat aktif di dalam kelas, sehingga yang menjadi
lebih diminan adalah siswa yang dipintar di kelas tersebut, jadi sebagai tenaga pendidik
bagaimana cara kita menanggapi permasalahan diatas?
Penyelesaian:
Menurut saya sebagai tenaga pendidik, cara kita untuk mengatasi permasalahan diatas
adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan
dialog. Namun, untuk menjawab permasalahan di atas, ada baiknya sebagai tenaga pendidik
kita menunjuk siswa yang masih pasif, sehingga siswa yang pasif tersebut dapat lebih berani
lagi dalam menyampaikan ide pikirannya dan dapat mengembangkan berpikir kritisnya,
sehingga tidak dominan di dalam kelas tersebut itu aja. Tenaga pendidik juga bisa menunjuk
siswa yang pendiam atau pasif di kelas, sehingga dapat meningkatkan keberaniannya dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Dimana, kita ketahui Problem Based
Learning (pembelajaran berbasis masalah) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah
digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah,
termasuk didalamnya proses belajar di kelas
2. Dari vidio yang telah saya analisis, bahwasanya pada vidio tersebut kegiatan persentase
yang dilakukan di kelas pada kelompok tersebut seperti tanya jawab antara kelompok belum
tercapai secara maksimal, dimana proses pembelajaran cenderung menjadi menoton dan
model pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pengajar tersebut cenderung masih
mengikuti model pembelajaran ceramah, sehingga membuat siswa tidak mampu berpikir
kritis dan cenderung mengarah ke low order thinking skill, jadi bagaimana upaya yang dapat
kita lakukan dari permasalahan tersebut?
Penyelesaian:
Upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan di atas agar suatu proses
pembelajaran tidak menjadi mononton seperti yang di vidio tersebut, maka di dalam proses
pembelajaran, maka peserta didik dituntut harus mampu mempersentase hasil dari demontrasi
yang telah dilakukan terlebih dahulu, dan sebagai peserta didik, kita harus menuntut agar
siswa mampu melakukan tanya jawab selama proses persentase sehingga siswa menjadi lebih
aktif lagi dalam proses pembelajaran. Dimana, di abad ke-21 ini, siswa yang lebih berperan
aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan terciptalah high order thinking skill pada
siswa tersebut. Karena yang kita ketahui, pada abad-21 ini, siswa lebih dituntut berpikir
tingkat tinggi, berpikir kritis, menguasai teknologi informasi, mampu berkolaborasi antara
satu yang lain dan komunikatif yang dibangun pada kelompok tersebut. Sehingga, di dalam
kelas tersebut yang lebih berperan aktif adalah siswa tersebut, dan peserta didik hanya
sebagai pemandu saja.

3. Berdasarkan vidio tersebut, yang menjadi permasalahannya adalah media yang dipakai dan
dipilih dalam proses pembelajaran tentang materi koloid tersebut, dimana media yang dipilih
masih kaku dan lebih terpaku pada buku, nah untuk itu bagaimana yang dapat kita lakukan
sebagai tenaga pendidik untuk meningkatkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan
menarik minat siswa dalam belajar sehingga suasana dalam proses pembelajaran tidak
membosankan dan dapat mengikuti proses pembelajaran pada abad ke-21?
Penyelesaian:
Untuk meningkatkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan menarik minat siswa
dalam belajar sehingga suasana dalam proses pembelajaran tidak membosankan dan dapat
mengikuti proses pembelajaran pada abad ke-21, maka media yang harus dipilih oleh peserta
didik tersebut harus lebih menarik lagi, seperti menggunakan ppt dalam proses pembelajaran
materi koloid, kemudian menggunakan vidio animasi dalam proses pembelajaran. Sehingga,
dapat meningkatkan tingkat berpikir kritis pada siswa dan lebih kreatif lagi. Dan juga
menggunakan Lembar kerja Peserta didik (LKPD), dimana melalui LKPD ini kita dapat
mengetahui sebatas mana kemampuan peserta didik tersebut dalam memahami materi
tersebut, dan jika LKPD tersebut menghasilkan hasil yang maksimal, maka tenaga pendidik
tersebut telah berhasil dalam menyampaikan materi pembelajaran, namun jika hasil dari
LKPD yang telah dibuat tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka tenaga pendidik
dituntut untuk memperbaiki konsep proses pembelajaran yang telah diterapkan. Dimana,
lembar kerja Peserta didik yang dibuat melalui model PBL dapat membuat peserta didik
tidak hanya menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran koloid
tetapi juga dituntut untuk menghasilakan keterampilan sains dalam kehidupan sehari-hari dari
sebuah demostrasi yang dilakukan yaitu berupa pratikum.

Anda mungkin juga menyukai