Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aulia Mossanti NIM : 11320010

Konversi Lahan di Pantai Indah Kapuk

1. Latar belakang permasalahan

Pada mulanya Pantai Indah Kapuk merupakan area rawa yang terletak di bagian utara Jakarta
atau Wetland yang merupakan tempat ekosistem yang baik bagi populasi burung air dan burung
migran yang tidak dapat dilepaskan dari ekosistem hutan mangrove di Pantai. Daerah ini
mempunyai fungsi sebagai pengendali banjir, sebagai daerah peresapan air, bahkan di dalam
area ini terdapat hutan konservasi yang seharusnya dilindungi, akan tetapi keadaan hutan
konservasi tersebut sangat memprihatinkan dengan adanya sampah-sampah yang berserakan,
semak belukar dan warna tanahnya hitam pekat akibat pencemaran minyak. Kawasan Pantai
Indah Kapuk juga merupakan Suaka Margasatwa Muara Angke tempat kawasan hutan mangrove.
Sebagian besar hutan Angke Kapuk sudah dikuasai PT Mandara Permai, pengembang yang
membangun kawasan permukiman Pantai Indah Kapuk. Dari 1.154,88 hektar hutan yang ada di
kawasan hutan Angke Kapuk, 827,18 hektar di antaranya diambil alih untuk permukiman,
lapangan golf, tempat rekreasi dan olahraga, bangunan umum, olahraga air, cottage, hotel.

2. Aspek yang mempengaruhi tata guna lahan

Pemanfaatan daerah peresapan air dan rawa untuk permukiman sangatlah tidak bijaksana
padahal daerah tersebut berada pada satu meter di bawah permukaan air laut Keadaan topografi
yang seperti itu tentunya banyak menimbulkan permasalahan, seperti air pasang dan banjir.
Bahkan air di kawasan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi secara langsung, dan penimbunan
rawa yang merupakan penampungan dan penahanan air menjadikan aliran air dari hulu ke hilir
tertahan dan menyebabkan genangan ditambah adanya penyempitan dan penyumbatan kanal
dan sungai utama.

3. Solusi yang diambil untuk memecahkan permasalahan tersebut

Adanya evaluasi Sumberdaya lahan, perencanaan Pembangunan dan penegakan hukum


bagi pihak yang melanggar. Sistem pembuangan air yang menggunakan sistem yang saling
menguntungkan dan baik, dan diusahakan memiliki siklus penyimpanan air ketika musim
hujan agar ketika musim kemarau tiba tidak terjadi kekeringan dan ketika musim hujan tidak
mengakibatkan banjir. Seharusnya Pengembang memiliki Pencegahan dan alternative dalam
setiap permasalahan yang kemungkinan akan muncul.

Bangazul, 06 Agustus 2012, Konversi Lahan di Pantai Indah Kapuk. Diakses pada Tanggal 05 November 2021.
Link dapat diakses https://bangazul.com/konversi-lahan-di-pantai-indah-kapuk/
Miki frilia, 04 Maret 2014, Permasalahan Lahan Di Indonesia dan solusinya. Link dapat diakses
https://blog.ub.ac.id/miciafriliya/2014/03/04/permasalahan-lahan-di-indonesia-dan-solusinya/

Anda mungkin juga menyukai