Anda di halaman 1dari 12

SOSIALISASI MENGENAI ECO-ENZYME DAN PEMBUATAN

KERAJINAN TANGAN DARI BOTOL PLASTIK BEKAS


Alifia Hamidah Hakim1, Ida Ayu Putri Triadnyani2, Fajar Nugroho3, I Made Bayu
Aditya Putra4 Ni Putu Bayu Widhi Antari S.I.A.,MPA5
1
Manajemen Internasional, UNDIKNAS
2
Akuntansi, UNDIKNAS
3
Ilmu Hukum, UNDIKNAS
4
Ilmu Hukum, UNDIKNAS
5
Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia
Email: fiahhamidah@gmail.com
Abstract:
Garbage has been a very serious issue for most Indonesian people. Waste itself is an
unwanted residual material that comes from an activity that has been completed.
Along with the times, people have started to come up with varied ideas in order to
manage waste so that it does not accumulate and pollute the environment. One of the
solution is the discovery of eco-enzyme itself. Eco-enzyme is the result of processed
fermented fruit and vegetable peels mixed with brown sugar and water according to
the dose. On the other hand, the cultivation of plastic waste has its own system
because of the material of the plastic itself cannot be decomposed by soil. Minimizing
the use of plastic waste can be started by recycling used plastic bottles into useful
items such as vases, pencil cases, toys, or even decorative curtains.
Keywords: Eco-enzyme, waste, organic, non-organic
Abstrak:
Sampah kini tengah menjadi isu yang serius bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Sampah itu sendiri merupakan materi sisa yang sudah tidak diinginkan
yang berasal dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah selesai dilakukan. Seiring
dengan perkembangan zaman, masyarakat sudah mulai memunculkan ide-ide yang
variatif dalam rangka mengelola sampah agar tidak menumpuk dan mencemari
lingkungan. Salah satunya adalah penemuan eco-enzyme. Eco-enzyme adalah hasil
olahan fermentasi kulit buah-buahan maupun sayuran yang dicampur dengan gula
merah dan air sesuai dengan takarannya. Sementara itu, pengelolaan sampah plastik
memiliki sistem yang berbeda, karena sifat dari plastik itu sendiri tidak dapat terurai
dengan tanah. Meminimalisir penghasilan sampah plastik dapat diawali dengan

1
mengolah kembali botol plastik bekas menjadi barang yang berguna seperti vas
bunga, tempat pensil, mainan, bahkan tirai dekorasi.
Kata Kunci: Eco-enzyme, sampah, organik, non-organik

kompleksitas kegiatan manusia.


PENDAHULUAN Tumpukan sampah yang semakin

Sampah kini tengah menjadi banyak dari hari ke hari nantinya

isu yang serius bagi sebagian akan mengganggu berbagai

besar masyarakat Indonesia. aktivitas manusia. Tumpukan

Sampah (waste) itu sendiri sampah tersebut akan

merupakan materi sisa yang sudah mempersempit ruang dan kegiatan

tidak diinginkan yang berasal dari manusia sehingga akan

suatu kegiatan atau aktivitas yang menghambat tujuan manusia

telah selesai dilakukan. Menurut dalam meningkatkan kualitas

Undang-Undang Nomor 18 Tahun hidupnya.

2008 Tentang Pengelolaan Pada tahun 2020, jumlah


Sampah, sampah didefinisikan sampah yang dihasilkan oleh
sebagai hasil sisa aktivitas sehari- negara Indonesia sebesar 67,8 ton.
hari manusia dan/atau proses alam Menurut data dari Kementrian
yang berbentuk padat. Tumpukan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sampah tidak akan berkurang (KLHK), sebanyak 37,3% sampah
ataupun habis, bahkan akan terus di Indonesia berasal dari hasil
bertambah selama masih terdapat aktivitas rumah tangga. Sumber
aktivitas-aktivitas manusia yang sampah terbesar lainnya berasal
terus berjalan setiap harinya dan dari pasar tradisional, yaitu
seiring dengan peningkatan sebanyak 16,4% dan sebesar
populasi manusia dan 14,6% berasal dari sumber lain. Di

2
sisi lain, penghasilan sampah tempat umum, seringkali
plastik itu sendiri sebanyak 17%. ditemukan bak sampah tersebut
Sampah-sampah tersebut harus tidak tertutup rapi, sehingga
mendapatkan penanganan yang sampah-sampah yang terbuang
tepat karena kalau tidak segera berceceran dan menjadi tempat
ditangani, sampah tersebut akan berkembang biaknya lalat, yang
menjadi sumber penyakit dan akan akan menghasilkan penyakit.
merugikan lingkungan. Jika
Seiring dengan
sampah dibiarkan menumpuk
perkembangan zaman, masyarakat
begitu saja, akan mengganggu
sudah mulai memunculkan ide-ide
lingkungan dari segi estetika,
yang variatif dalam rangka
karena dapat menghasilkan bau
mengelola sampah agar tidak
yang tidak sedap dan menjadi
menumpuk dan mencemari
sumber dari banyak penyakit.
lingkungan. Salah satunya adalah
Pada umumnya gangguan
penemuan eco-enzyme. Eco-
mengenai kebersihan lingkungan
enzyme adalah hasil olahan
berasal dari sistem penanganan
fermentasi kulit buah-buahan
sampah yang kurang maksimal.
maupun sayuran yang dicampur
Penanganan sampah itu sendiri
dengan gula merah dan air sesuai
dapat berasal dari manusia, yang
dengan takarannya. Eco-enzyme
di mana masyarakat yang
pertama kali ditemukan oleh Dr.
seringkali tak acuh dalam
Rosukon Poompanvong yang juga
menyediakan tempat sampah di
pendiri Asosiasi Pertanian
rumahnya dan lebih memilih
Organik Thailand. Landasan ide
untuk membuang sampah
dari temuan ini adalah untuk
sembarangan, yang berujung pada
mengolah enzim yang berasal dari
pencemaran lingkungan sekitar.
sampah organik yang umumnya
Kalau pun terdapat tempat
dibuang oleh masyarakat menjadi
sampah, baik itu di rumah maupun

3
sesuatu yang bermanfaat bagi barang-barang yang dapat
lingkungan. Temuan eco-enzyme digunakan kembali. Seperti
ini membawa pengaruh besar bagi contohnya salah satu brand air
lingkungan karena memiliki mineral yang mengampanyekan
manfaat yang berlipat ganda yang daur ulang botol plastik bekas
sangat berguna dalam kehidupan dengan memproduksi air mineral
sehari-hari. Gas metana yang dengan reusable plastic bottle.
dihasilkan dari pembusukan Selain itu, kita juga dapat
sampah organik yang dapat mengurangi penggunaan plastik
mengancam bumi dapat dikurangi dalam aktivitas sehari-hari.
dengan adanya pembuatan eco- Contoh lainnya adalah peraturan
enzyme ini. Eco-enzyme ini daerah Bali yang sudah tidak
memiliki berbagai fungsi, antara menyediakan kantung plastik
lain dapat digunakan sebagai ketika belanja di mini market atau
disinfektan, obat kumur, super market manapun dan
menyembuhkan penyakit, menggantinya dengan tas belanja.
pestisida, pembersih lantai, dan Hal-hal sederhana seperti itu akan
masih banyak lagi manfaat yang memberikan pengaruh besar bagi
dapat digunakan oleh eco-enzyme. kesehatan lingkungan dan
keselamatan bumi untuk
Sementara itu, pengelolaan
kedepannya. Meminimalisir
sampah plastik memiliki sistem
penghasilan sampah plastik dapat
yang berbeda. Karena sifat dari
diawali dengan mengolah kembali
plastik itu sendiri tidak dapat
botol plastik bekas menjadi barang
terurai dengan tanah atau tidak
yang berguna seperti vas bunga,
dapat bercampur dengan zat serta
tempat pensil, mainan, bahkan
materi lainnya, pengelolaan
tirai dekorasi.
sampah plastik masih berorientasi
kepada sistem daur ulang menjadi

4
Desa Geluntung adalah desa limbah yang cukup tinggi dari
yang terletak di Kecamatan hasil kegiatan rumah tangga.
Marga, Kabupaten Tabanan, Limbah-limbah tersebut dapat
Provinsi Bali. Desa Geluntung diolah menjadi sesuatu yang
didirikan pada tahun 2007 sebagai memiliki manfaat ekonomis.
hasil pemekaran dari Desa Marga.
Berdasarkan isu mengenai
Desa ini memiliki lima banjar,
limbah sampah tersebut,
antara lain Banjar Alas Perean,
kelompok kecil kami memutuskan
Banjar Geluntung Kaja, Banjar
untuk mengangkat permasalahan
Geluntung Kelod, Banjar Kikik,
ini menjadi program kerja
dan Banjar Uma Bali. Desa
kelompok kecil yang akan
Geluntung memiliki potensi yang
dilaksanakan selama periode
bagus dalam sistem pembuangan
KKN. Sehubungan dengan hal ini,
sampah. Warga desa membuang
kami mendapati bahwa warga di
sampah pada Tempat Pembuangan
Desa Geluntung masih belum
Akhir (TPA). Limbah tersebut
sepenuhnya paham atau bahkan
terbuang begitu saja tanpa melalui
mengetahui apa itu eco-enzyme,
proses pengolahan limbah. Di sisi
warga di desa juga belum
lain, Desa Geluntung juga
mengerti konsep dari pengolahan
memiliki Bank Sampah yang
sampah organik dan non organik
secara rutin melakukan
itu sendiri. Berdasarkan hal
penimbangan sampah dan
tersebut, judul program kerja
pemilahan sampah organik serta
kelompok kecil kami adalah
non organik. Namun, sistem
“Sosialisasi Mengenai Eco-
pengelolaan sampah di Desa
Enzyme dan Pembuatan Kerajinan
Geluntung hanya sampai pada
Tangan dari Botol Plastik Bekas”.
tahap pembuangan itu saja. Hal ini
Tujuan dari sosialisasi mengenai
tentunya sangat disayangkan
eco-enzyme di Desa Geluntung ini
mengingat tingkat pembuangan

5
adalah untuk meningkatkan nantinya akan berguna bagi
wawasan sekaligus pemahaman, manusia. Program kerja kelompok
mengenai pengolahan sampah kecil ini dilandaskan dengan
organik dan non organik menjadi gagasan pengelolaan sampah
barang olahan yang bernilai dengan basis ramah lingkungan.
ekonomis. Di sisi lain, manfaat
METODE
program kerja ini bagi SD Negeri
1 Geluntung adalah untuk Mitra pelaksana program kerja

memperkenalkan bagaimana cara kali ini adalah Desa Geluntung,

pengelolaan sampah organik yang Kecamatan Marga, Kabupaten

baik ke anak-anak usia dini, Tabanan, SD Negeri 1 Geluntung,

dengan harapan agar kedepannya Komunitas Enzyme Bali, Kepala Desa,

anak-anak tersebut akan terbiasa Sekretaris, serta jajaran pengurus desa

untuk mengolah sampah-sampah lainnya. Metode yang kami gunakan

organik menjadi sesuatu yang pada penelitian kali ini adalah

membawa manfaat bagi kualitatif dengan teknik analisis

lingkungan. deskriptif. Menurut Sugiyono


(2015:23), data kualitatif merupakan
Selain itu, pembuatan
deskripsi komentar observer terhadap
kerajinan tangan dengan botol
kegiatan guru dan siswa ketika proses
plastik bekas di SD tersebut juga
pembelajaran berlangsung serta
memiliki tujuan yang kurang lebih
komentar pengamat terhadap rencana
sama, yaitu menanamkan pola
pelaksanaan pembelajaran yang dilihat
pikir terhadap anak-anak usia dini
oleh guru ataupun peneliti. Data
bahwa tidak selamanya sampah
kualitatif dalam penelitian ini akan
tidak memiliki nilai yang
disajikan dalam bentuk kata serta
bermanfaat. Jika diolah dengan
gambar. Pada penulisan jurnal kali ini,
baik, sampah tersebut akan
kami memfokuskan pada fenomena
memiliki nilai tambah yang
pengelolaan sampah organik dan non

6
organik yang akan kami analisis melihat potensi yang ada di
dengan teknik deskriptif disertai Desa Geluntung serta SD
dengan gambar kegiatan. Negeri 1 Geluntung tersebut.
 Sosialisasi
Dalam kegiatan
STUDI LITERATUR
sosialisasi ini dilaksanakan di
Pelaksanaan berupa tanggal dua tempat dan di waktu yang
pelaksanaan observasi, observasi berbeda. Pada hari Senin, 17
permasalahan, strategi atau teknis Januari 2022 dilaksanakan
pelaksanaan, permasalahan atau isu sosialisasi yang bertempat di
yang terdapat dalam objek penelitian, Kantor Desa Geluntung yang
pengususlan pendapat serta solusi, dihadiri oleh Kepala Desa
target luaran dan hasil capaian, serta berserta jajarannya, serta
penyusunan rencana keberlanjutan. dibantu oleh komunitas
Enzyme Bali mengenai
PELAKSANAAN
penjelesan eco-enzyme berserta
Pelaksanaan dari kegiatan pembuatannya secara langsung.
pengabdian ini terbagi menjadi 3, Pada hari Selasa, 18 Januari
yaitu: 2022 dilaksanakan sosialisasi
kembali yang bertempat di SD
 Observasi
Negeri 1 Geluntung bersama
Kegiatan observasi ini
anak-anak kelas 5 dan 6
dilaksanakan pada tanggal 7
dengan tujuan untuk
Januari 2022 yang diawali
memperdalam pemahaman
dengan kegiatan penjajakan ke
mengenai eco-enzyme kepada
Desa Geluntung dan mengitari
anak-anak SD tersebut.
banjar yang ada dan dilanjuti
dengan kunjungan ke SD  Pembuatan Kerajinan

Negeri 1 Geluntung untuk

7
Kegiatan pembuatan sekaligus penyampai materi
kerajinan berbahan botol mengenai eco-enzyme.
plastik yang dilakukan pada Sosialisasi ini dihadiri oleh
hari Sabtu, 22 Januari 2022 Kepala Desa, Sekretaris Desa
yang bertempat di SD Negeri 1 beserta jajarannya, serta
Geluntung. Kegiatan ini perwakilan beberapa orang dari
dilaksanakan bersama siswa- setiap banjar yang ada di Desa
siswi kelas 5 dan 6. Pembuatan Geluntung. Sosialisasi ini
kerajinan dari botol plastik diawali dengan pembahasan
bekas ini dilaksanakan untuk mengenai apa itu eco-enzyme,
menambah kreatifitas siswa- bahan serta takaran ketika
siswi SD Negeri 1 Geluntung membuat eco-enzyme, manfaat
dalam membuat kerajinan serta dari eco-enzyme, dan yang
menanamkan pola pikir untuk terakhir adalah pemeragaan
terbiasa mendaur ulang sampah pembuatan eco-enzyme.
non organik menjadi barang
yang lebih bermanfaat.

PEMBAHASAN

 Sosialisasi Eco-Enzyme di
Desa Geluntung

Pelaksanaan sosialisasi
eco-enzyme di Kantor Desa
Geluntung ini dilaksanakan
Gambar 1.1
pada tanggal eco-enzyme
Sosialisasi 17 Januari 2022.
di Kantor
Sosialisasi Desa Geluntung
kali ini
mendatangkan komunitas
Enzyme Bali sebagai informan

8
pembuatan eco-enzyme, serta
manfaat yang dapat diperoleh
dari eco-enzyme.

Gambar 1.2
Sosialisasi eco-enzyme di Kantor
Desa Geluntung

 Sosialisasi Eco-Enzyme di SD Gambar 1.3


Negeri 1 Geluntung
Sosialisasi eco-enzyme di SD
Sosialisasi mengenai Negeri 1 Geluntung
Eco-enzyme dilaksanakan pada
tanggal 18 Januari 2022 oleh
kelompok kecil (Kelompok 3)
yang beranggotakan Ida Ayu
Putri Triadnyani (119211226),
Alifiah Hamidah Hakim
(119112529), Fajar Nugroho
Gambar 1.4
(81921918), dan I Made Bayu
Sosialisasi eco-enzyme di SD
Aditya Putra (81921945).
Negeri 1 Geluntung
Sosialisasi eco-enzyme di SD
Negeri 1 Geluntung ini  Pembuatan Prakarya dari
merupakan program kerja milik Botol Plastik Bekas di SD Negeri 1
kelompok 3. Pada sosialisasi Geluntung
tersebut, kami menyampaikan Setelah melaksanakan
pemahaman mengenai eco- sosialisasi mengenai eco-
enzyme itu sendiri, apa saja enzyme, kegiatan dilanjutkan
bahan dari eco-enzyme, cara keesokan harinya pada tanggal

9
22 Januari 2022, yaitu
pembuatan kerajinan dengan
botol plastik bekas. Kegiatan Gambar 1.6
ini kami lakukan bersama anak Pembuatan prakarya di SD
SD kelas 5 dan 6 yang kami Negeri 1 Geluntung
gabungkan di satu ruangan
kemudian kami bentuk menjadi
kelompok yang lebih kecil.
Kegiatan ini kami lakukan
dengan tujuan untuk mengasah
kreativitas anak-anak sekaligus
mengajarkan anak-anak untuk
mendaur ulang sampah plastik
EVALUASI
menjadi barang yang lebih
berguna. Evaluasi ini merupakan tahap
paling terakhir yang dilakukan dalam
rangka menilai rangkaian kegiatan
pengabdian yang telah berjalan serta
pemberian solusi atau perbaikan untuk
kegiatan pengabdian selanjutnya.
Proses evaluasi ini bertujuan untuk
mempermudah dalam memantau
Gambar 1.5
proses pengelolaan sampah yang akan
datang baik diPembuatan prakarya di SD
Desa Geluntung
Negeri 1 Geluntung
maupun SD Negeri 1 Geluntung.
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan
diiringi dengan melakukan koordinasi
dengan pihak pengurus desa sekaligus
pihak SD Negeri 1 Geluntung sebagai

10
monitoring kegiatan pengabdian. Hasil Geluntung, Kecamatan Marga,
evaluasi tersebut ditulis dalam modul Kabupaten Tabanan, warga serta anak-
pengabdian sebagai dasar untuk anak SD tersebut memperoleh
perbaikan dalam kegiatan pengabdian pemahaman yang lebih jauh mengenai
berikutnya. cara pengelolaan sampah organik dan
non organik dengan metode eco-
Penyampaian sosialisasi ini
enzyme. Desa Geluntung dengan
diharapkan dapat membuat warga
potensi pembuangan limbah rumah
Desa Geluntung beserta anak-anak SD
tangga yang tinggi dapat mengolah
Negeri 1 Geluntung lebih paham akan
limbah-limbah organik tersebut
pengolahan sampah organik rumah
menjadi eco-enzyme yang memiliki
tangga yang berbasis sumber dengan
nilai ekonomis yang tinggi. Eco-
metode eco-enzyme. Dengan adanya
enzyme tersebut dapat digunakan
hal tersebut warga dapat lebih
sebagai disinfektan, pestisida ramah
memanfaatkan kembali sampah
lingkungan, cairan pembersih lantai,
organik mereka menjadi hal yang lebih
obat herbal, dan sebagainya. Eco-
bermanfaat dan menjadikan desa yang
enzyme tersebut juga dapat menjadi
eco-friendly. Di sisi lain, kegiatan
sumber penghasilan dari Desa
membuat kerajinan dari botol plastik
Geluntung tersebut. Di sisi lain,
yang dilakukan oleh siswa-siswi SD
pengelolaan limbah non organik,
Negeri 1 Geluntung dapat
spesifiknya botol plastik menjadi
meningkatkan kreativitas dan
barang-barang kerajinan tangan yang
pemahaman lebih dalam mengenai
telah kami terapkan di SD Negeri 1
pengolahan sampah menjadi barang
Geluntung membawa manfat bagi
yang bernilai ekonomis.
lingkungan tidak hanya sekolah, tetapi
SIMPULAN juga lingkungan tempat tinggal sekitar.

Setelah kegiatan pengabdian di Kegiatan pembuatan kerajinan tangan

Desa Geluntung serta SD Negeri 1 dari botol plastik bekas tersebut dapat
mengasah kreatifitas serta kemampuan

11
dalam menuangkan ide dan inovasi mengolah limbah-limbah rumah
terhadap barang yang semulanya tidak tangga baik itu organik maupun non
bermanfaat menjadi barang yang organik dan pengelolaan sampah
bernilai. Dengan adanya kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab
pengabdian ini, diharapkan penuh bagi seluruh warga Desa
kedepannya Desa Geluntung dapat Geluntung.

DAFTAR PUSTAKA
A, K. (1999). Pestisita Nabati, Ramuan Organik Berbasis "Eco-Enzyme"
dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit di Desa Batannyuh, Marga,
Penebar Swadaya Jakarta. Tabahan . Jurnal Sewaka Bhakti,
81-82.
Anonim. (2021). Modul Belajar
Pembuatan "ECO-ENZYME". Mustiadi L, A. S. (2019). Buku Ajar
Mengubah Sampah Organik dan
Eko Saputro, Y. K. (2015).
Anorganik Menjadi Bahan Bakar
Pengelolaan Sam[pah Berbasis
Pelet Partikel Arang. Malang:
Masyarakat Melalui Bank
Penerbit CV IRDH.
Sampah . Indonesian Journal of
Conservation, 84. Sujarwo, W. d. (2014). Pengelolaan
Sampah Organik & Anorganik.
Komang Suardana, A. N. (2021).
Yogyakarta: Penerbit Universitas
Pengenalan: Pengolahan Sampah
Negeri Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai