Anda di halaman 1dari 25

BAB 7

KEWAJIBAN
ANGGOTA KELOMPOK
 SYARIFAH NABILAH RACHMAT (119211191)

 I GEDE YUDIKA JANURAGA (119211189)

 IDA AYU PUTRI TRIADNYANI (119211226)

 PUTRI KIRANA DEWANTI (119211232)

 I GUSTI MADE NGURAH BAGUS HENDRA SAPUTRA (119211199)


07
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN

Berikut 3 karakteristik utama kewajiban,


Merupakan elemen neraca
yaitu:
yang akan membentuk
- Pengorbanan manfaat ekonomik masa
informasi semantic berupa
mendatang
posisi keuangan dihubungkan
- Keharusan sekarang untuk
dengan elemen yang lain, yaitu
mentransfer aset
aset dan ekuitas.
- Timbul akibat transaksi masa lalu
Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam bentuk transfer. Masa
datang mengandung makna bahwa jumlah rupiah pengorbanan dapat ditentukan
dengan layak. Transfer kepada pemilik tidak termasuk dalam pengertian
pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang membentuk kewajiban.

Bahwa pengorbanan ekonomik dikaitkan dengan pihak lain berarti kewajiban


hanya dapat terjadi antarkesatuan usaha dan tidak timbul dari kejadian internal.

PENGORBANAN
MANFAAT EKONOMIK
Keharusan sekarang mengacu pada
dua hal, yaitu waktu pada tanggal
neraca dan adanya. Perbedaan yang
KEHARUSAN
terjadi akibat sifat yang melekat pada
kewajiban yaitu bunga yang bermakna
SEKARANG
sebagai nilai waktu harga penundaan.
KEHARUSAN YANG MENCAKUPI KEWAJIBAN
Adalah keharusan yang timbul
akibat perjanjian hukum di
01 KONTRAKTUAL dalamnya kewajiban yang
dinyatakan secara
eksplisit/implisit dan mengikat
Keharusan yang timbul akibat
kebijakan dalam rangka menjalankan
02 KONSTRUKTIF dan memajukan usaha untuk
memenuhi best business
practice/business ethics.
Keharusan yang ada
03 KEADILAN sekarang yang menimbulkan
kewajiban perusahaan
semata-mata.
AKIBAT TRANSAKSI ATAU
KEJADIAN MASA LALU
Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk
memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan.
Transaksi masa lalu yang dimaksud adalah transaksi yang
menimbulkan keharusan sekarang telah terjadi.

Kebanyakan kewajiban terjadi karena adanya transaksi


pertukaran antara usaha dengan usaha lainnya. Alasannya
adalah belum terjadi transaksi yang memberi usaha
penguasaan. Pengakuan kewajiban atas dasar anggaran
merupakan pengakuan yang bersifat hipotesis.
HAK-KEWAJIBAN TAK BERSYARAT
Konsep ini menyatakan bahwa walaupun
kontrak telah ditandatangani, salah satu pihak
tidak mempunyai kewajiban apapun sebelum
pihak lain apa yang menjadi hak pihak lain.
Suatu pihak tidak punya kewajiban apapun kalau
ia tidak mendapatkan hak atas sesuatu yang
nyata dari pihak lain (misalnya penguasaan
aset). Jadi konsep hakkewajiban tak bersyarat
menyatakan “tidak ada hak tanpa ada kewajiban
dan sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak.
KARAKTERISTIK PENDUKUNG

Keharusan Identitas Terbayar Berkekuatan


Membayar Kas Jelas Hukum
Keharusan membayar kas pada waktu Bila identitas terbayar sudah
Adanya daya paksa
dan jumlah rupiah tertentu dimasa jelas, hal tersebut hanya
yuridis hanya
datang merupakan petunjuk yang kuat menguatkan bahwa kewajiban
menunjukkan bahwa
atau jelas mengenai adanya kewajiban. memang ada tetapi untuk
kewajiban tersebut
Akan tetapi,untuk menjadi kewajiban menjadi kewajiban identitas
memang ada dan dapat
penyerahan aset (kas) bukan satu- terbayar tidak harus
dibuktikan secara yuridis
satunya kriteria tetapi meliputi pula ditentukan pada saat
material.
penyerahan jasa keharusan terjadi.
PENGAKUAN,
PENGUKURAN, PENILAIAN

Kewajiban mengalami tiga tahap perlakuan yaitu : penanggungan (pengakuan


terjadinya), penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian). Penelusuran berarti
penentuan status dan jumlah rupiah (kos) kewajiban setiap saat. Penentuan kos
setiap neraca dapat disebut dengan penilaian kewajiban. Begitu terjadi dan
dicatat atau diakui, kewajiban akan tetap menjadi kewajiban sampai kesatuan
usaha menyelesaikannya, atau sampai adanya transaksi atau kejadian yang
membatalkannya atau yang membebaskan kesatuan usaha dari keharusan untuk
melunasinya.
PENGAKUAN

Keterterapan Konsep
Ketersediaan Dasar Hukum
Dasar Konservatisma
Kaidah ini terkait dengan Kaidah ini merupakan
kualitas keterandalan dan penjabaran teknis kriteria
keberpautan informasi. keterandalan.

Ketentuan Substansi Keterukuran Nilai


Ekonomik Transaksi Kewajiban
Kaidah ini berkaitan Keterukuran merupakan salah
dengan dengan masalah satu syarat untuk mencapai
relevansi informasi kualitas keterandalan informasi
Rugi taksiran yang dapat terjadi
kebergantungan rugi harus diakru (to be
accrued) dengan membebankannya ke
pendapatan (sebagai biaya atau rugi)

PENGAKUAN KEWAJIBAN
BERGANTUNG
SFAS NO. 5
FABS memberi contoh keadaan-keadaan kebergantungan rugi (loss contingencies)
yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban:
● Ketertagihan piutang usaha
● Keharusan jaminan produk dan kerusakan produk
● Risiko rugi atau kerusakan
● Ancaman enganmbilalihan asset oleh pemerintah
● Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan
● Klaim atau pungutan yang telah diajukan/dikenakan
● Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi kerugian dan
kecelakaan dan perusahaan reasuransi
● Jaminan atas utang pihak lain
● Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau asset trkait yang telah dijual
● Keharusan bank komersial dalam ikatan standby letters of credit
PENGUKURAN
Pengukuran yang paling objektif
Penghargaan sepakatan suatu kewajiban
untuk menentukan kos kewajiban
merefleksi nilai setara tunai atau nilai
pada saat terjadinya adalah
sekarang (current value) kewajiban jaitu
penghargaan kesepakatan
jumlah rupiah pengorbanan sumber
(meansured considerations) dalam
ekonomik seandainya kewajiban dilunasi
transaksitransaksi tersebut bukan
pada saat terjadinya.
jumlah rupiah pengorbanan
ekonomik masa datang.
PERLAKUAN PENILAIAN PENGUKURAN
Diskon dan
Kewajiban dalam Makna Harga
Premium Utang
Pembelian Kredit Efektif Obligasi
Obligasi

Kewajiban Moneter
Diskon Obligasi Premium Obligasi
dan Non Moneter
PENILAIAN

Penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang


pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya
kewajiban. Makin mendekati saat jatuh tempo, nilai kewajiban
akan makin mendekati nilai nominal (face value) kewajiban. Jadi
penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan
jumlah rupiah yang harus dikorbankan seandainya pada saat
tersebut kewajiban harus dilunasi.
PENILAIAN

Penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang


pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya
kewajiban. Makin mendekati saat jatuh tempo, nilai kewajiban
akan makin mendekati nilai nominal (face value) kewajiban. Jadi
penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan
jumlah rupiah yang harus dikorbankan seandainya pada saat
tersebut kewajiban harus dilunasi.
Pelunasan adalah tindakan atau
upaya yang sengaja dilakukan oleh
kesatuan usaha untuk memenuhi
kewaajiban pada saatnya dan dalam
kondisi normal usaha

PELUNASAN
TRANSFER ASET
FINANSIAL
Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat mentransfer
asset finansial, barang atau jasa. Pada umumnya, bila kewajiban
telah dilunasi dengan mentransfer secara penuh kas, barang atau
jasa ke debitor, maka pada saat itu pelunasan dianggap tuntas.
Secara umum, transfer asset dianggap sebagai penjualan apabila
pentrransfer menyerahkan penguasaan atas asset finansial
tersebut dan menerima asset lain sebagai penghargaan atas
asset finansial tersebut
PEMBEBASAN
SUBSTANTIF
FASB menetapkan bahwa kewajiban Bila telah dicapai debitur tidak perlu lagi
dapat dianggap lenyap bila debitur melakukan pembayaran di masa datang
menaruh kas atau aset lainnya yang yang berkaitan dengan pinjaman
tidak dapat ditarik kembali dalam tersebut, maka pada saat itu secara
suatu perwalian (trust) dan aliran kas substantif debitur sudah bebas dari
dari aset tersebut akan cukup untuk kewajiban sehingga dapat mengakui
pelunasan pembayaran bunga serta kewajiban dan aset dalam perwalian
pokok pinjaman. meskipun utang belum jatuh waktu.
PENYAJIAN
Aset lancar disajikan menurut urutan
likuiditas sedangkan kewajiban disajikan
a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam
menurut urutan jatuh tempo. Semua
jangka waktu siklus normal operasi
kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
perusahaan, atau
sebagai kewajiban jangka pendek harus
b. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua
diklasifikasi sebagai kewajiban jangka
belas bulan dari tanggal neraca.
panjang. Suatu kewajiban diklasifikasi
sebagai kewajiban jangka pendek bila :
HAK
MENGKOMPENSASI
Secara umum pengkompensasian aset Hak mengontra adalah hak yuridis
dan kewajiban dalam neraca adalah debitur, lantaran kontrak atau lainnya,
tidak layak kecuali terdapat hak untuk menghapus semua atau sebagian
mengontra. Hak mengontra utang kepada pihak lain dengan cara
diperbolehkan bila kondisi berkaitan mengkompensasi utang tersebut dengan
dengan kontra bersyarat dan kontra jumlah yang pihak lain berutang kepada
pertukaran. debitur.
Hak mengontra dikatakan ada bilamana semua
kondisi berikut dipenuhi:
1.
Tiap pihak dari yang berkontrak
utang kepada yang lain suatu Pihak pelapor memang berniat
jumlah rupiah tertentu untuk mengontra
2.

3. Pihak pelapor mempunyai hak


Hak mengontra terpaksakan mengontra jumlah yang diutangnya
secara hukum dengan jumlah yang diutang pihak
lain
4.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai