PEMBAHASAN
dan kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang
mendapatkan suka dan duka. suka dan duka dalam pembuatan study kasus
diantaranya mencari pasien untuk Study Kasus ibu hamil TM III dengan usia
dijadikan pasien Study Kasus degan alasan mau melahirkan dijawa, jadwal
atau waktu penulis dengan pasien terkadang bentrok pada saat pasien Studi
khususnya didaerah Karawang Jawa Barat yang tidak menentu ada suatu
kejadian pada saat penulis sedang dalam perjalanan ke BPM Suryamah untuk
kunjungan Nifas tiba-tiba hujan, Ny. I dan keluarga sangat kooperatif dalam
data Ny. I untuk penulisan Study kasus. Fakta dan kenyataan serta
ditambahnya opini yang luas dari penulis sebagai pendamping klien yang
kebidanan pada ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
Suryamah.
128
4.1 Kehamilan
tahun. Usia ini merupakan usia yang baik untuk bereproduksi. Ibu yang
disebabkan oleh otot Rahim kurang baik untuk menerima kehamilan. Proses
2014).
Pada teori dinyatakan bahwa pemeriksaan yang lengkap adalah K1, K2,
K3 dan K4. K merupakan singkatan dari kunjungan. Hal ini berarti minimal
dilakukan satu kali kunjungan antenatal pada trimester pertama, satu kali
kunjungan pada trimester kedua dan dua kali kunjungan antenatal pada
sangat penting bagi proses dan output persalinan. Berat badan Ny. I sebelum
badan selama kehamilan adalah 14 kg. Dari data yang didapatkan diatas
dapat dihitung dengan rumus, IMT = Berat badan (kg)/Tinggi badan (m)2.
bahwa ibu dalam kondisi normal berdasarkan IMT. Namun kenaikan berat
129
badan yaitu 14 kg, sesuai dengan rentang total kenaikan yang dianjurkan
yaitu 11,5 – 16 kg untuk kategori IMT normal (IMT 19,8 – 26) (Varney, 2004).
pada Ny.S. Mengukur tekanan darah pada ibu hamil guna mendeteksi adanya
Pada pemeriksaan Lila (lingkar lengan atas) guna penilaian status gizi
didapatkan Lila ibu adalah 28,5 cm. Ambang batas LILA wanita usia subur
dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Bila < 23,5cm menunjukkan
ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan beresiko
TFU Ny.I pada usia kehamilan 32 minggu 3 hari adalah 26 cm, usia kehamilan
dengan teori Manuaba (2013) panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28
minggu adalah 25 cm, usia kehamilan 32 minggu adalah 27 cm, dan usia
baik. Hal tersebut juga didukung oleh pemeriksaan USG pada kunjungan
antenatal keempat, bahwa janin dalam keadaan baik. Dari pengukuran tinggi
130
yang didapatkan saat usia kehamilan 38 minggu dan sudah masuk pintu atas
panggul, dengan tinggi fundus uteri 33 cm adalah 3255 gram. Keadaan ini
masih dalam batas normal sesuai dengan teori yang menyatakan berat badan
bayi lahir normal adalah 2500 gram – 4000 gram (Prawirohardjo, 2014).
148 x/menit, dan kunjungan ketiga 146 x/menit. Hasil pemeriksaan ini masih
sesuai dengan teori yang menyatakan denyut jantung janin normal ialah 120-
Karena batasan anemia pada ibu hamil yaitu memiliki Hb < 11 gr/dl pada
trimester ke III (Kilpatrick, 2010). Setelah dikaji oleh penulis didapatkan klien
tidak mengetahui manfaat dari vitamin penambah darah yang diberikan bidan
vitamin penambah darah hanya diminum pada saat klien mengingat. Penulis
memberikan edukasi kepada klien diantaranya : tentang apa itu anemia dalam
fisiologis yaitu nyeri pinggang dan sering berkemih, hal ini merupakan hal
sebanyak 60% oleh ibu selama kehamilan akibat dari meningatnya laju Filtrasi
nyeri pada bagian punggung ibu dialami oleh 20%-25% ibu hamil, keluhan ini
2006). Setelah dikaji oleh penulis didapatkan klien tidak mengetahui bahwa
yang cukup, olahraga pagi seperti jalan santai untuk mengurangi kekakuan
pinggang ibu untuk mengurangi nyeri pinggang, dan menganjurkan ibu untuk
minumlebih banyak di pagi, siang, dan sore hari ketimbang dimalam hari.
bahaya pada kehamilan seperti perdarahan dari jalan lahir, gerakan janin tidak
kunang, bengkak dibagian wajah dan tangan, nyeri ulu hati (Kementrian
kendaraan motor/mobil untuk menuju BPM, biaya ditanggung oleh Ny.I dan
4.2 Persalinan
pukul 13.00 WIB. Pada pemeriksaan TTV didapatkan Td 150/90 mmHg, Nadi
(+1) Ny.I segera dilakukan pemberian therapy obat dosis awal MgSO4 4 gram
rumatan MgSO4 6 gram drip (15 ml MgSO4 konsentrasi 40%) dalam RL 500 cc
support untuk klien dan tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri yang
diderita klien.
Pada pemeriksaan dalam, didapatkan ibu sudah masuk kala I fase aktif
perubahan serviks (Depkes RI, 2008). Ny.I di rujuk di RSU Fikri pukul 22.00
Pada tanggal 05 Juni 2019 pukul 04.00 WIB Ny.I mengatakan merasa
kontraksi 4 kali dalam 10 menit dengan lama kontraksi 50 detik. Hal tersebut
kali dalam 10 menit atau lamanya kurang dari 40 detik, pikirkan diagnosa
Setelah bayi Ny. I lahir, langsung dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
bersama ibu dengan meletakkan bayi diatas ibu dengan posisi telungkup tanpa
menggunakan baju agar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi, bayi diselimuti
badan dan ujung kaki bayi sebagai upaya pencegahan kehilangan panas,
selama satu jam pertama dan IMD telah berhasil terbukti dengan bayi tampak
satu jam pertama setelah melahirkan mempunyai peluang 2-8 kali lebih besar
untuk memberikan ASI eksklusif. Kontak awal ini merupakan periode sensitif,
akan terganggu.
antropometri dan pemeriksaan fisik secara lengkap terhadap bayi baru lahir.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap bayi Ny. I didapatkan bahwa
berat badan bayi Ny. I sebesar 3500 gram, hal tersebut menunjukkan bahwa
berat badan bayi Ny. I termasuk normal. Sesuai dengan ciri-ciri bayi baru lahir
normal menurut Pawirohardjo (2014) bahwa berat badan bayi baru lahir normal
ialah berkisar dari 2500 gram – 4000 gram. Panjang badan bayi Ny. I ialah 50
cm, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Vivian Nanny (2010) bahwa
panjang badan bayi baru lahir normal ialah 48 cm – 52 cm. Selain berat badan
lingkar kepala dan lingkar dada, dari pemeriksaan dihasilkan bayi Ny. I
bahwa lingkar kepala dan lingkar dada bayi baru lahir normal ialah 33-35 cm,
fisik pada bayi Ny. I berdasarkan pemeriksaan didapatkan hasil bahwa bayi
Ny. I dalam keadaan normal, hal ini sesuai dengan teori bahwa bunyi jantung
lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku telah
135
agak panjang dan lemas, pada alat genetalia testis sudah turun dan berbagai
konjungtiva mata, yang berguna untuk mencegah penularan infeksi dari ibu ke
bayi. Sesuai dengan teori, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata.
memberikan vitamin K setelah 1 jam persalinan pada 1/3 paha luar kiri.
Menurut teori, semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K untuk mencegah
perdarahan pada otak akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh
sebagian BBL (Depkes, 2008). Penulis juga melakukan perawatan tali pusat
seperti menjaga tali pusat dalam kondisi kering dan bersih, hal ini sesuai
dengan asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi baru lahir (IDAI, 2016).
Bayi Ny. I juga diberikan imunisasi HB-0 yang pertama kali pada paha 1/3
paha kanan secara I.M dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi HB-0 bermanfaat untuk
Dalam buku kesehatan Ibu dan Anak (2016) yang menyatakan bahwa
BPM Suryamah, pada kunjungan ini ibu mengatakan bahwa bayi akan
imunisasi yang kedua yaitu BCG dan Polio 1 di BPM Suryamah. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa jadwal pembeian imunisasi BCG dan Polio 1 pada usia
bayi 1 bulan (Kemenkes RI, 2016). Penulis memberikan asuhan sesuai dengan
kebutuhan bayi baru lahir normal pada umumnya seperti memeriksa tanda-
tanda vital bayi, pemeriksaan berat badan, mengamati tanda bahaya pada
bahaya pada bayi dan mencuci tangan yang benar. Pada pemeriksaan berat
kenaikan berat badan sebanyak 1300 gram pada bayi Ny.S. Sebagian besar
bayi tumbuh dengan cepat setelah kembali ke berat lahir terutama selama
masa pacu tumbuh pada hari ketujuh sampai kesepuluh dan antara minggu
ketiga dan keenam. Rerata pertambahan berat badan adalah 20-30 gram per
hari sehingga pada usia satu bulan berat badan mencapai 4 kilogram (IDAI,
2016).
ditemukannya tanda bahaya bayi baru lahir seperti, sulit bernapas atau lebih
dari 60 kali/menit, suhu terlalu tinggi (>38oC) atau terlalu dingin (< 36oC), kulit
bayi kuning (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar, hisapan saat
menyusui lemah, rewel, sering muntah, tali pusat memerah, bengkak, keluar
cairan dan berdarah, tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan dan pernapasan sulit, tidak BAB dalam 3
hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek/encer, berwarna hijau tua ada lendir
atau darah, menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, dan menangis terus-
4.4 Nifas
dan 6 minggu. Dengan tujuan memonitor masa nifas klien, dan mendeteksi
137
apakah adanya gangguan yang dirasakan oleh klien pada masa nifas serta
pertama pada usia 6 jam, kunjungan nifas kedua pada usia 6 hari, kunjungan
nifas ke tiga pada usia 2 minggu dan kunjungan nifas keempat pada usia 6
minggu (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Penulis telah melakukan empat kali
pemeriksaan nifas, yaitu pada nifas usia 6 jam, 3 hari, 2 minggu dan 6 minggu
vital dalam batas normal. Proses involusi uteri pada Ny. I berlangsung normal
pada 6 jam postpartum TFU setinggi 2 jari dibawah pusat, pada hari ke 3 post
partum TFU teraba pertengahan pusat simpisis, pada hari ke 14 atau 2 minggu
postpartum TFU sudah tidak teraba, dan pada 6 minggu post partum besar
uterus sudah kembali ke bentuk semula. Hal ini sesuai dengan teori yang
Pada masa nifas ibu memiliki keluhan pada pola eliminasi, BAB yang
tidak teratur dan konsistensi yang sedikit keras yang muncul pada hari ke 3
masa nifas sedikit membuat ibu terganggu. Penulis telah menyarankan untuk
BAB, dan tetap memenuhi hidrasi agar tidak terjadi dehidrasi. BAB yang tidak
teratur pada masa nifas nyatanya adalah hal yang wajar dikarenakan terdapat
perubahan pada sistem pencernaan. Hal ini disebabkan karena pada waktu
(dehidrasi), kurang makan, haemoroid, laserasi jalan lahir. Supaya buang air
dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2
atau 3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau glyserin spuit atau
Lokhea adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada
merah kuning berisi darah dan lendir, pada pemeriksaan nifas ketiga yaitu 2
(Prawirohardjo, 2014).
Proses adaptasi psikologi ibu berjalan dengan baik, pada nifas hari
pertama ibu hanya mengalami periode taking in, yaitu Ny.I masih merasa
mulas, nyeri, kurang tidur, dan kelelahan. Berdasarkan teori, Fase ini
sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri,
yang diberikan kepada ibu yaitu istirahat yang cukup dan komunikasi yang
baik.
Setelah melewati fase taking in, ibu akan menjalani fase taking hold
yang berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan, dimana pada fase ini ibu
mengurus bayinya, terlebih ibu masih sedikit terasa nyeri luka operasi,
secara efisien, selain mengurus bayi ibu juga harus merasa cukup dengan
pola istirahatnya serta tidak lupa penulis mengingatkan untuk selalu menjaga
personal hygiene, perawatan luka, penkes gizi, cara menyusui yang benar.
Setelah berhasil melewati fase taking hold, ibu memasuki fase ketiga
yaitu fase letting go. Dimana difase inilah ibu mulai menerima tanggungjawab
akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu
peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan
140
peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya.
2008). Ny.I selalu dibantu oleh suaminya dalam mengurus buah hatinya,
disendawakan.
Selama masa nifas, proses laktasi berjalan dengan baik dan tidak
menganjurkan agar ibu memberikan hanya ASI saja tanpa makanan atau
memberikan ASI kepada bayinya dan bertekad akan memberikan ASI Ekslusif
manfaat dari pemberian ASI, sesuai dengan teori yang dikemukakan, Air Susu
Ibu (ASI) mempunyai sifat melindungi bayi terhadap infeksi seperti gastro
enteritis, radang jalan pernafasan dan paru-paru, otitis media, karena air susu
2014).