Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH K3

RESIKO DAN HAZARD DALAM PROSES KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT

Dosen Pengampu : Ns. Desi Ari Maida Yanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat

Di Susun Oleh Kelompok 2:


1. Amanda Febrianti (2020206203001)
2. Elza Padiyah (2020206203014)
3. Muhammad Leon Pratama (2020206203024)
4. Nur Fadilah Rodhiatul Ummi (2020206203025)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN PRODI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul RESIKO DAN HAZARD DALAM PROSES KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT ini yang bertujuan untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah K3 yang dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu hingga
selesainya tugas mata kuliah ini.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, 28 Maret 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................6
C. Tujuan...............................................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
A. Definisi..............................................................................................................................7
B. Jenis-Jenis Hazard...........................................................................................................7
C. Resiko Dan Hazard Dalam Proses Keperawatan.........................................................8
D. Upaya Pencegahan Dan Meminimalkan Resiko dan Hazard Dalam Proses
Keperawatan.........................................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat risiko bahaya tergantung dari
seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar peluang terjadinya risiko bahaya
pada pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Hal ini tentu berhubungan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja atau yang dikenal dengan K3.
Risiko menurut KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan dan
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko (risk) yaitu menyatakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu
(Tarwaka,2008). Risiko adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau
kerugian yang sudah diperkirakan seperti hilangnya nyawa, cederanya orang-orang,
terganggunya harta benda, penghidupan, dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan,
yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau
diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004). Hazard atau bahaya adalah
semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja) atau penyakit akibat kerja. Hazard adalah suatu kondisi secara alamiah, maupun karena
ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa
manusia (BNPB, 2008).
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta gangguan
lingkungan. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan,
penelitian dan juga mencakup berbagai tindakan maupun displin medis. Rumah sakit adalah
tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Bahan mudah
terbakar, gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan potensi bahaya yang
memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit membutuhkan perhatian
khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf dan umum (Sadaghiani,2001 dalam
Omrani dkk., 2015). Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas
keselamatannya agar dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin semua pekerja
yang berada di tempat kerja menjaga dan merawat sumber produksi secara aman dan efisien
(MENKES,2009).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian resiko dan hazard?
2. Apa saja jenis-jenis hazard?
3. Bagaimana resiko dan hazard dalam proses keperawatan di Rumah Sakit?
4. Apa Upaya Pencegahan Dan Meminimalkan Resiko dan Hazard Dalam Proses
Keperawatan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian resiko dan hazard
2. Mengetahui jenis-jenis hazard
3. Mengetahui resiko dan hazard dalam proses keperawatan di rumah sakit
4. Mengetahui Upaya Pencegahan Dan Meminimalkan Resiko dan Hazard Dalam
Proses Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Hazard atau bahaya adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan/material, proses,
atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian). Secara umum terdapat
5 faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain: faktor bahaya biologi seperti : jamur, virus,
bakteri, dan lain-lain. Faktor bahaya kimia, seperti: gas, Debu, bahan beracun, dan lain-lain.
Faktor bahaya biomekanik, seperti: posisi kerja gerakan, dan lain-lain titik faktor bahaya
sosial psikologis, seperti: stres, kekerasan dan lain-lain.

Risiko merupakan seberapa besar kemungkinan suatu bahan/material, proses, atau


kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kerugian .

B. Jenis-Jenis Hazard
1. Hazard fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti bahaya listrik,
temperatur ekstrim, kelembaban, kebisingan, kebisingan, radiasi, pencahayaan,
getaran, dan lain-lain.
2. Hazard Kimia ialah kecederaan akibat sentuhan dan terhidu bahan
kimia.Contohnya bahan-bahan kimia seperti asid, alkali, gas, pelarut, simen, getah
sintetik, gentian kaca, pelekat antiseptik, aerosol, insektisida, dan lain-lain.. Bahan-
bahan kimia tersebut merbahaya dan perlu diambil langkah - langkah keselamatan
apabila mengendalinya.
3. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada di
lingkungan kerja seperti virus, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat
menginfeksi atau memberikan reaksi negative kepada manusia.
4. Hazard psikososial, misalnya yang berkaitan aspek sosial psikologis maupun
organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat memberi dampak
pada aspek fisik dan mental pekrja. Seperti misalnya pola kerja yang tak beraturan,
waktu kerja yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi kapasitas mental,
tugas yang tidak berfariasi, suasana lingkungan kerja yang terpisah atau terlalu
ramai dll sebagainya
5. Hazard ergonomi yang termasuk didalam kategori ini antara lain desain tempat
kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan aktifitas, desain
pekerjaan yang dilaukan, gerakan yang berulang-ulang.Contoh : cedera seperti
nyeri otot atau terkilir.
6. Hazard Mekanis, semua jenis bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak atau
bersifat mekanis. Contoh : mesin-mesin pemotong

C. Resiko Dan Hazard Dalam Proses Keperawatan


1. Pengkajian
Risiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan dalam hal ini pada saat
melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini yang diukur
adalah upaya yang dilakukan. Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat saja bisa
terjadi adalah:
a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh keluarga pasien atau Pasien
itu sendiri atau dalam kata lain menyembunyikan suatu hal, sehingga dalam
proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat ataupun dokter akan
salah dalam memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien.
b. Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di kejadian tertularnya
penyakit dalam hal ini seperti kontak fisik maupun udara titik pada saat perawat
melakukan perawatan ataupun pengkajian kepada pasien maka perawat
mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien tersebut.
c. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun
pada proses wawancara. Ketika perawat menanyakan data atau informasi pasien
namun, keluarga pasien menyembunyikannya. Sehingga demi keselamatan
pasien perawat tetap menanyakan sehingga pasien atau keluarga kurang
menyukainya dan akhirnya mendapatkan cacian atau perlakuan tidak baik.
d. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa saja mendapatkan
kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga pasien. Misalnya pasien ataupun
keluarga yang tidak menyukai proses perawatan atau pengkajian dapat saja
melakukan kekerasan fisik terhadap perawat.

2. Perencanaan/Intervensi

Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika perawat salah
dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam memberikan proses perawatan atau
pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatkan kesehatan pasien Malah semakin
terganggu. Kemudian dapat saja terjadi jika perawat salah dalam merencanakan tindakan
keperawatan maka perawat juga akan mendapatkan bahaya seperti tertularnya penyakit dari
pasien karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawat.

3. Implementasi
Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan implementasi atau
pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu merupakan kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan
ini dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat, misalnya kesalahan dalam
pemberian obat kepada pasien, dikarenakan perawat lupa membaca instruktur atau catatan
atau dokumen rekam medik dari pasien tersebut.

4. Evaluasi
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan Keperawatan yang kurang data yang sudah
dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi
asuhan keperawatan, sehingga yang tertulis atau yang telah dilaksanakan oleh perawat kepada
pasiennya tidak ada dalam dokumentasi asuhan keperawatan.

D. Upaya Pencegahan Dan Meminimalkan Resiko dan Hazard Dalam Proses


Keperawatan
1. Pengkajian
a. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun
kepada keluarganya
b. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan,
Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai
c. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan
sama
e. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi
pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat
curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur
kata yang sopan
f. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati,
maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu
g. Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari
klien terlebih dahulu
h. Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien
i. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun kepada pihak rumah sakit
j. Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah
terkontaminasi
k. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.

2. Perencanaan/Intervensi
a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana
keperawatan
b. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya
potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat
menyusun perencanaan keperawatan
c. Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana tindakan
keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti
sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang lebih memiliki tingkat
risiko yang lebih rendah
d. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada
pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang ada
e. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu
pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator
evaluasi keperawatan.

3. Implementasi
a. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik
seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril
b. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak
terburu-buru dalam melakukan tindakan
c. Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar susunan
sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari kontak
langsung dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem imunitas
tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan APD
d. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula
e. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko
kepada pasien
f. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan
oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien
maupun bagi perawat sendiri.

4. Evaluasi
a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian
yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri
perawat sendiri
b. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja K3 adalah ilmu terapan yang bersifat multidisiplin,
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja
di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya
untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan yaitu
produktivitas setinggi-tingginya (Yuanita dan Waruru, 2016).
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap terjadinya
kecelakaan kerja. Adanya bahan mudah terbakar, gas medis radiasi pengion, dan bahan kimia
yang membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan pasien, staf dan umum (Sarastuti,
2016).
Risiko merupakan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa
yang berhubungan dengan cedera parah atau sakit akibat kerja dan terpaparnya seseorang
atau alat pada suatu bahaya. Sedangkan hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja.

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, tentu perawat tidak akan
pernah terlepas dari risiko dan Hazard. Untuk itu ada beberapa hal hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah risiko dan Hazard pada tahap proses keperawatan.

B. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat
penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian
ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan
kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

AINUR ROFIKA BEBAION IDIATMAJA.2019. MAKALAH RISIKO DAN HAZARD


DALAM PENGKAJIAN, PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN. Surabaya. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURABAYA
Link : https://id.scribd.com/document/442856069/MAKALAH-RISIKO-DAN-
HAZARD-askep
Diakses 28 Maret 2022

Nikita Gina Chesena Sembiring. Resiko dan Hazard dalam Tahap Asuhan Keperawatan
Link : https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiZuYqN6Oj2
AhWzUGwGHSPRB0wQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F%2Fosf.io
%2Fpcna9%2Fdownload&usg=AOvVaw2r_HNqk_Mp-jeiZDRg-
w0S&cshid=1648470916701922
Diakses 28 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai