Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dapat ditemukan dalam satu dokumen atau lebih
yang sepatutnya diberlakukan pada hukum di suatu Negara secara sistematis, yang merupakan hasil
dari kesadaran dan usaha dari rakyatnya. Biasanya konstitusi tertulis bersifat kaku dan prosedur
untuk membuat amandemen atau revisi terhadap konstitusi tersebut berbeda dengan prosedur untuk
undang-undang pada umumnya. Artinya, konstitusi dibedakan dengan undang-undang biasa yang
dianggap lebih rendah.
Indonesia sendiri mempunyai konstitusi tertulis, yaitu Undang-undang Dasar 1945 (UUD
1945).
Contoh dari konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi Inggris, yang bergantung pada
kekuasaan monarki, cabinet, parlemen, dan hasil dari berbagai konvensi.
Indonesia merupakan Negara yang dalam sejarahnya memiliki konstitusi yang mengalami
beberapa perubahan. Mulai dari UUD 1945, UUD RIS, UUDS 1950, UUD 1945 Masa Pemerintah
Orde Baru, UUD 1945 Masa Reformasi, UUD 1945 Hasil Amandemen Pertama tahun 1999, UUD
1945 Hasil Amandemen Kedua tahun 2000, UUD 1945 Hasil Amandemen Ketiga
Peran UUD 1945 sangatlah penting bagi kita semua, terutama kita sebagai calon praktisi
hukum kedepannya. Indonesia memiliki konstitusi yang menjadi dasar hukum bagi produk hukum
nasional lainnya dan dijadikan acuan bagi produk hukum lain agar tidak melenceng dari UUD
1945. Tidak hanya Indonesia, seluruh negara di dunia ini mempunyai konstitusi atau dasar hukum
1
2